Selamat siang,
Menunda berkali-kali bukanlah sebuah tindakan yang pada akhirnya dianggap sebagai tindakan yang terpuji. Tampak bahwa kemudian penggambaran akan imaji dari dunia yang nyata dan fiksi, menjadi hal yang kemudian rumit untuk dijelaskan. Berbagai padu memadu dari tindakan yang didasarkan atas niat palsu, yang diikuti dengan adanya keterlibatan diri yang kurang begitu nyata, tampak menjadi satu hal yang memandu pembaca sekalian, dalam menanggapi aforisme singkat yang tak terstruktur tersebut. Anggaplah bahwa setiap pembukaan dalam tiap post, kemudian dapat dilanjutkan tanpa mengurangi esensi akhir dari tulisan yang saya buat sejauh ini. Anggap saja bahwa pembukaan kali ini, juga menegaskan akan pentingnya manajemen waktu yang sekiranya, bisa dianggap lebih paripurna dan juga lebih tepat, pada akhirnya.
Pada kesempatan kali ini, penulis akan mengulas produk yang pada dasarnya merupakan model pengembangan terkini dari produk yang sebenarnya sudah ada. Adapun pengembangan dari model yang sudah didesain sedemikian rupa, kini dilengkapi dengan fitur selongsong atau wrap pembungkus secara individual, untuk menciptakan kesan imaji produk yang lebih premium dan berkualitas; dan sebab lain yang kemudian menjadi penting, yakni untuk menjaga citarasa khas Espresso yang pekat dan khas bawaan tetap terjaga, dari awal sesi hingga akhir. Produk ini kemudian dinamakan sebagai Djarum Super Espresso Gold. Bisa disebut juga sebagai Espresso Gold, atau bahkan Djarum Super Gold. Produk ini kemudian mengusung fitur utama, yang untuk pertama kalinya diterapkan secara umum, yakni fitur selongsong atau wrap premium yang secara khusus diterapkan pada konteks rokok SKT dengan perisa atau aroma tambahan (meskipun Juara Prime Teh Manis merupakan produk pertama dengan fitur dibungkus satuan, namun ia tidak menggunakan model selongsong sebagai bahan pembungkusnya).
Penggunaan fitur yang banyak terinspirasi (bahkan model akhir dari selongsong pada dasarnya, sama persis) dengan model selongsong dari SKT Premium Sampoerna tersebut, kemudian menjadi satu fitur yang pada akhirnya tidak bisa dianggap remeh. Model pelindung khas citarasa tersebut, dimaksudkan untuk menjaga citarasa racikan khas yang sudah dibentuk sedemikian rupa, sehingga terbebas dari pengaruh faktor eksternal yang sekiranya mempengaruhi performa bawaan, sejak saat sesi dimulai hingga akhir. Wrap bawaan kemudian disusun dengan model pola vektor khas tanaman pembentuk racikan Djarum Super Espresso yang iconic, menggunakan gabungan warna hitam dan juga emas pekat, dan hal tersebut kemudian menjadi penting, kala PT Djarum pada akhirnya mencoba model selongsong pertamanya untuk segmen Flavored SKT Premium. Adapun trial utama dari penjualan rokok ini, kemudian dapat ditemukan pada wilayah yang secara umum menjadi basis utama dari Dji Sam Soe Super Premium itu sendiri, yakni anggap saja memiliki jangkauan luas pada kepulauan Jawa, terhitung pada minggu keempat Agustus 2024 lalu.
Produk ini, kemudian menjadi jawaban dari PT Djarum atas banyaknya returan dari Djarum Super Espresso regular (mengingat secara umum produksi sigaret di Indonesia, masih mengandalkan 20% racikan dari rokok yang sudah berkurang kesegarannya, melalui proses reclaimer dan recycle). Adanya monitoring dan evaluasi yang mendalam atas banyaknya returan tersebut, kemudian menjadi landasan penting terkait dengan posisi Djarum Super Espresso, yang sekiranya belum disukai oleh kebanyakan masyarakat penikmat Kretek Tangan. Adapun bahwa kelemahan pada rasa sebelumnya yang terlalu kuat dan pekat, serta tidak adanya keunggulan lain (selain pada rasa yang terkini dan kuat, dan kemasan berbasis Klik-Pack yang khas), menjadi bahan pertimbangan lain dalam menjelaskan perlunya pelindung tambahan (dan saus yang dikurangi sedemikian rupa), dengan harapan konsumen bisa mendapatkan sensasi rasa yang lebih optimum, dan juga disukai oleh banyak masyarakat.
Adapun kemudian positioning dari Djarum Super Espresso saat ini, kemudian pada akhirnya tercabang menjadi dua bagian. Djarum Super Espresso regular (yang secara kekuatan rasa lebih optimum ketimbang versi Gold), kemudian diposisikan pada segmen premium, dengan sasaran utama saat ini yaitu Dji Sam Soe Kuning, dengan harga 2.000 lebih murah dibandingkan versi Gold; sedangkan pada Djarum Super Espresso Gold, kemudian diposisikan berada satu tingkat di atas versi regular, dengan harga yang pada akhirnya 2.000 lebih mahal dibandingkan versi regular, namun memiliki fitur premium yakni Wrap Individual pada setiap batang rokok dalam kemasan utama. Adapun posisi dari Espresso Gold, kemudian memiliki tingkatan yang setara dengan Dji Sam Soe Super Premium; hanya saja bila kita mengecek harga dari 234 Super Premium, maka Espresso Gold memiliki harga yang jauh lebih terjangkau, selisih 1.000 hingga 2.000 kemudian berarti banyak, manakala daya beli sedang menurun tajam. Anggap saja bahwa model dari Espresso Gold tersebut, menyentuh aspirasi dari tipe perokok premium, yang mencari citarasa kuat sekaligus kemasan mewah.
Baiklah, itu sedikit pengantar bagaimana produk Djarum Super Espresso Gold tersebut dapat dimaknai secara penuh. Langsung saja kita ulas produk ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Produk ini kemudian memiliki harga jual eceran yang disarankan, sebesar Rp. 20.000,- untuk kuantitas isi 12 batang (cukai golongan IA memiliki nilai pita sebesar Rp. 20.000,- per 12 batang). Adapun harga jual yang ditawarkan oleh rokok ini kemudian terkesan lebih murah, bila dibandingkan dengan Dji Sam Soe Super Premium yang dijual dengan dalam rentang Rp. 21.000 hingga 23.000 per bungkus, namun bila membandingkannya dengan Surya Nusantara 12, maka harga jual eceran pada produk ini terkesan ekivalen pada akhirnya. Tampak bahwa Aspirational Premium, menjadi segmen yang kemudian dapat dianggap sebagai segmen yang 'seksi' secara umum.
Ya kemudian, bahwa apa yang ingin ditawarkan oleh PT Djarum kali, pada akhirnya terkesan tidak main-main dan tidak bisa dianggap remeh. Anggap saja bahwa model rokok ini adalah model Super Premium pertama dari PT Djarum itu sendiri. Tentu melihat harga yang mahal untuk pendatang baru, bagi saya dapat diartikan bahwa pada kesempatan kali ini, ia ingin tampil lebih serius ketimbang sebelumnya, meskipun terkesan sangat mahal.
Untuk harga sendiri, saya bisa beri nilai 8.5 dari 10.
Kemudian kita coba kaji kemasan rokok ini secara saksama dan perlahan
2 Komentar
apakah rasanya lebih halus dari djarum 76?
BalasHapusPengalaman di 234 bungkus satuan seperti ini sebaiknya rokok jangan disimpan lama dan di tempat yg panas apalagi lembab, karena efeknya rokok akan lengket-lengket dengan bungkus satuannya entah karena lemnya atau saos yg luntu. Jadinya susah dinikmati karena papir lengket dengan bungkus dan kadang papir jadi sobek. Sebaiknya dibungkus mirip Djarum Cigarillos saja plastik lebih aman. Rasa juga tetap terjaga meskipun disimpan lama.
BalasHapus