Djarum 76 Nanas 12, SKT Dari PT Djarum Dengan Rasa Manis Asam Khas Nanas Alami Dan Rempah Khas Kudus

Selamat malam,

Cukup mengejutkan dan cukup heran pada akhirnya kala kemudian sesuatu terjadi kembali kepada saya pribadi. Agaknya dari apa yang saya kontemplasikan pada kesempatan kali ini, menjadi penting manakala hal tersebut kemudian berubah menjadi sesuatu hal yang, kadang kala bersifat positif, kadang kala bisa menjadi negatif. Hal tersebut kemudian bisa menjadi pembuka dalam tulisan kali ini. Agak rumit kemudian menjelaskan akan hal itu semua, mengingat bahwa tulisan pembuka ini hanya menjadi pembuka secara umum saja. Harap maklum.

Ulasan produk rokok kali ini pada dasarnya akan membahas produk yang terhitung sangat baru untuk ditemukan di pasaran. Sebuah rasa yang pada umumnya sudah menjadi basis rasa kretek secara umum, namun pada kesempatan kali ini, rasa tersebut kemudian ditonjolkan secara penuh sebagai sensasi rasa utama dari sebuah kretek tangan. Model kretek yang kemudian melengkapi lini "Sensasi Nusantara" yang menjadi nilai jual dari produk Djarum 76, dan pada dasarnya bahwa apa yang kemudian ditawarkan juga bisa dikatakan sebagai "kebaharuan" dari rokok SKT atau Kretek Tangan secara umum. Nama produk yang akan saya bahas pada kesempatan kali ini, yakni Djarum 76 Nanas, sebuah produk yang terhitung baru diluncurkan pada pertengahan bulan Juli, dengan estimasi penjualan pertama berada pada tanggal 14 Juli 2024 ini. 

Produk ini mengusung sensasi rasa Nanas Alami yang diperoleh dengan teknik ekstraksi dari buah nanas asli, kemudian digabungkan dengan sensasi rasa rempah khas Kretek (ala) Kudus, dan diaplikasikan pada model racikan tembakau yang bertumpu pada tipe utama "dark leaf." Model kebaharuan tersebut kemudian juga memadukan adanya penggunaan cengkeh berkualitas yang sudah diproses sedemikian rupa, sehingga mampu menciptakan karakter rasa khas dari PT Djarum yang umumnya bertumpu pada kategori fruity. Secara spesifik, rokok yang mengusung "Cita rasa nanas asli Nusantara" tersebut, merupakan bentuk modifikasi yang kali ini, bersifat sangat linear dengan citarasa kretek khas Indonesia secara umum. 

Pada dasarnya bahwa penggunaan nanas sebagai salah satu penyusun saus khas dari kretek, merupakan salah satu wujud kreativitas dari masyarakat Indonesia (lebih tepatnya, orang yang bekerja dalam industri tembakau) dalam mengaplikasikan bahan-bahan terpilih yang alami, sebagai penyusun sensasi rasa aromatik khas. Hal tersebut kemudian mengikuti palet rasa yang pada dasarnya, sebuah rokok haruslah memiliki rasa pahit, manis, asam, pedas, asin, dan juga gurih. Semua elemen rasa yang sudah disebutkan pada palet rasa, kemudian menjadi tumpuan yang membuat sensasi rasa sigaret kretek secara umum, dengan catatan bahwa untuk mendapatkan sensasi dari indera pengecap dan penciuman yang optimum, maka kesemuanya harus ada dalam sebuah produk kretek. Penggunaan nanas bisa dikatakan sebagai salah satu sensasi pendukung, yang untungnya mampu menawarkan sensasi rasa manis-asam, dengan aksen rasa sedikit asin sebagai elemen pendukung.

Namun, kali ini sepertinya PT Djarum tertantang untuk membuat sensasi rasa nanas yang sebelumnya menjadi sensasi pendukung dari pembentukan citarasa kretek, kemudian menjadi rasa utama yang pada akhirnya, tidak sulit untuk dilakukan, namun tetap saja mereka tertantang untuk melakukan hal tersebut. Kesuksesan dari Djarum 76 Mangga yang menawarkan sensasi manis-asam yang didukung dengan proses enkapsulisasi pada tahun 2023, kemudian membuat mereka pada akhirnya mencoba trik serupa, namun dengan buah yang lebih mudah untuk diaplikasikan. Hal tersebut menjadi satu hal yang perlu untuk dimaknai secara penuh, mengingat bahwa rasa nanas pada beberapa jenis rokok, sepertinya sudah menjadi pelengkap atas pembentukan citarasa kretek yang khas Indonesia. Dan ya, kemudian kita bisa temukan hasil pengembangan mereka yang berlangsung selama tahunan tersebut, dalam sebuah wujud kretek tangan yang tetap mengedepankan sensasi kretek khas, namun dengan rasa mangga yang lebih berani, dan juga, alami. 

Produk ini kemudian dimasukkan ke dalam lini "Sensasi Nusantara", mengingat sensasi ekstraksi dari nanas alami khas Indonesia, menjadi nilai jual utama yang pada akhirnya, tidak bisa dianggap remeh begitu saja. Singkatnya, nilai jual utama mereka pada saat ini adalah sensasi rasa nanas, yang bahkan lebih "nanas" ketimbang model kretek yang umumnya ditemukan di pasaran. 

Baiklah itu sedikit pengantar bagaimana produk 76 Nanas kemudian dapat dimaknai secara lebih baik, dengan berbagai gambaran, terkait mengapa mereka menggunakan rasa nanas sebagai nilai jual utama pada kesempatan kali ini. Langsung saja kita mulai ulasan rokok 76 Nanas dari harganya terlebih dahulu. Untuk harga sendiri, rokok ini berada pada harga jual yang disarankan, sebesar Rp. 15.000,- untuk isi 12 batang (cukai golongan I sebesar Rp. 16.500,- per 12 batang). Namun bila kita mengecek kembali di beberapa kanal penjualan dari 76 Nanas (terutama Alfamart), produk tersebut tidak memiliki harga yang bulat, sekitar Rp. 14.900,- per 12 batang.

Agaknya bahwa perbedaan harga tersebut, tidak lantas menjadikan harga akhir yang dijual oleh rokok 76 Nanas menjadi berbeda jauh. Selisih 100 Rupiah, umumnya akan dibulatkan menjadi angka Rp. 15.000,- untuk satu bungkusnya. Jadi, ya kemudian memang harga rokok tersebut, misalkan di Alfamart lebih murah 100 Rupiah, ya ada benarnya. Namun apakah kemudian 76 Nanas dikatakan memiliki harga jual yang mahal? Tentu saja tidak, mengingat bahwa rentang rokok SKT isi 12 batang, memiliki harga sekitar 14.000 hingga 16.000 untuk harga eceran terbawah. 

Rokok ini memiliki nilai jual harga yang pada akhirnya cukup baik, harga rokok ini kemudian saya beri nilai 9 dari 10.

Kemudian kita coba lihat kemasannya secara saksama dan perlahan-lahan







Kemasan rokok ini menggunakan warna dasar dari kuning keemasan, jingga kecoklatan, oranye, emas, merah, dan putih. Bagian depan kemasan, terutama pada kiri atas terdapat penanda produsen dalam seperempat rounded rectangle, bertuliskan DJARUM berwarna putih dengan warna latar tulisan yakni merah. Pada bagian utama kemasan, terdapat pola khas yang membentuk layaknya pola pada potongan buah nanas, yang tersusun dari objek khas yang berbentuk bintang dan kristal, dengan adanya efek khas dari penggunaan emboss hot stamp transparan. Pada bagian latar kemudian menggunakan warna gradasi dari warna kuning keemasan ke warna jingga kecoklatan. Bagian logo 76 kemudian memiliki warna dasar tulisan yakni putih dalam latar warna oranye, pada tulisan 76 menggunakan efek emboss halus dari penggunaan hot stamp. 

Bagian outline logo 76 kemudian menggunakan warna dasar rose gold atau emas, dengan adanya emboss pada bagian outline logo 76. Terdapat elemen buah nanas di bagian kiri bawah menuju tulisan DJARUM, dengan adanya daun berwarna hijau dan elemen buah nanas yang digambarkan dalam wujud gambar vektor. Terdapat tiga potongan dari buah nanas pada bagian sisi kiri bawah dan samping buah utuh yang tertutup logo 76, berwarna kuning dengan warna kulit coklat. Bagian tulisan NANAS kemudian menggunakan font khas sans serif yang memiliki kesamaan dengan font yang digunakan pada 76 Mangga, dengan adanya warna tulisan yakni putih, dengan outline tulisan berwarna coklat. Terdapat penanda kategori dalam kotak, bertuliskan 12 di bagian tengah dan tulisan SIGARET KRETEK pada sisi kiri dan kanan dari tulisan 12. Bagian belakang kemasan terdapat elemen yang hampir serupa dengan bagian depan, hanya saja pada bagian belakang terdapat deskripsi yang menjelaskan "Cita rasa nanas asli Nusantara memberikan sensasi segar." Tulisan deskripsi yang muncul, memiliki font dan model yang sama dengan model kemasan 76 Mangga, dengan penggunaan font serif berwarna putih dan latar tulisan berwarna jingga. 

Pada bagian samping kanan kemasan, terdapat QR Code yang mengarah ke https://djarum-76.com, dengan adanya model QR Code yang terbentuk dari dot dan terdapat kotak penanda khas QR Code dengan model rounded rectangle. Di bagian bawah QR Code terdapat penanda petunjuk bertuliskan SCAN DI SINI, dan bila berhasil scan QR Code tersebut, maka akan mengarah ke situs resmi dari Djarum 76. Terdapat penanda buah nanas utuh dengan warna daun hijau dan kulit berwarna oranye keemasan, dan penanda kualitas yakni "Cita Rasa Nanas Asli."Terdapat juga penanda kadar tar dan nikotin (2.2 mg Nikotin dan 38 mg Tar, rokok ini kemungkinan besar memiliki efek tarikan halus namun dengan kepadatan yang mumpuni, sedikit lebih berat ketimbang 76 Mangga). Bagian samping kiri kemudian terdapat penanda larangan jual dan barcode, dengan adanya penanda cukai berupa SKT. Bagian atas terdapat penutup yang dilekatkan dengan pita cukai, dan bagian bawah terdapat nama varian, produsen yakni PT Djarum Kudus, dan kode produksi.

Pada kesempatan kali ini, saya mendapatkan kode produksi 08072224, dan bila mengacu kepada kode DDMMBBYY, maka pada kesempatan kali ini saya mendapatkan rokok dalam produksi yang sangat segar. Produk yang saya dapatkan pada kesempatan kali ini diproduksi pada tanggal 8 Juli 2024 lalu, dengan batch produksi 22. Artinya bahwa produk ini baru saja terhitung diproduksi 8 hari yang lalu (komentar penulis, sangat cepat peredarannya dari tanggal produksi) bila mengacu pada tanggal tulisan ini dibuat, yakni 16 Juli 2024. 

Tentu kemudian kemasan rokok 76 Nanas pada dasarnya memiliki model yang sebenarnya cukup serupa dengan model kemasan pada 76 Mangga. Hanya saja, secara subjektif saya pribadi mungkin merasakan satu hal yang ganjil pada kemasan rokok ini. Yakni ketika melihat objek nanas yang menurut saya sangat realis dan mendekati objek nanas secara nyata. Mungkin saya akan mengungkapkan bahwa model kemasan rokok ini, pada dasarnya menggambarkan sekali bahwa rokok yang ditawarkan adalah rokok murah, dengan pendekatan kemasan yang terlalu "beragam." Ya, tergantung selera kemudian dalam melihat kemasan yang ditawarkan, tidak seelegan pendahulunya.

Untuk kemasan sendiri, saya beri nilai 8.5 dari 10. Mungkin penilaian Anda bisa saja berbeda akan kemasan rokok ini.

Kemudian kita coba buka plastik segel dari kemasan rokok ini untuk membuka bagian penutup bawaan 


Tampak bahwa penutup rokok ini kemudian memiliki latar berwarna kuning, dan pada bagian penutup kemudian dapat dilihat adanya pita cukai yang terpasang horizontal. Untuk memudahkan saja, perlu kemudian merobek sedikit dengan menggunakan jari, pada bagian kiri dan kanan penutup. Hal tersebut paling tidak akan memudahkan proses pembukaan secara paripurna.

Cara membuka kemasan rokok ini pada dasarnya menyerupai model bukaan yang ditawarkan pada lini Djarum 76 secara umum, dengan menarik ke atas lidah pada celah kemasan. Proses pembukaan dapat digambarkan layaknya gambar di bawah berikut


Pada saat proses pembukaan berhasil, maka akan tampak lidah dalam penutup kemudian keluar dari kemasan, dengan adanya dua lidah di bagian sisi kiri dan kanan dalam kemasan. Selain itu, terdapat plastik khas sebagai pelindung bagian rokok, agar kualitas rasa dan aroma tetap terjaga, dari awal membuka kemasan hingga akhir.


Untuk melihat bagian dalam batang rokok yang tertutupi plastik, maka kita bisa menarik bagian lidah pada sisi kiri dan kanan penutup untuk melihatnya secara utuh


Pada dasarnya, model plastik tersebut dapat ditarik secara penuh untuk memudahkan dalam mengeluarkan batang rokok yang ada pada bagian kemasan. Maka akan tampak adanya bagian batang rokok yang terlindungi plastik layaknya gambar di bawah berikut 


Susunan batang yang digunakan pada rokok ini yakni 6 di bagian depan dan 6 di bagian belakang. Total kuantitas yang ditawarkan kemudian berisikan 12 batang Kretek Tangan. Dan untuk mengeluarkan batang rokok dari plastiknya, maka kita bisa merobek bagian plastik sesuai kebutuhan, entah dari sisi samping kiri atau kanan kemasan, ataupun bagian tengah dari plastik.

Kemudian kita coba ambil salah satu batang rokok yang ada dalam kemasan untuk mengkajinya secara saksama






Batang rokok ini memiliki panjang sebesar 81mm, khas dari SKT secara umum dengan diameter bagian bakaran sekitar 8mm dan bagian hisapan sekitar 7.8mm atau lebih, tergantung dari hasil lintingan dari tiap pelinting manual. Adapun papir pada rokok ini kemudian menggunakan model burning area horizontal khas dari lini SKT Djarum secara umum, dengan adanya factory mark khas pada produk SKT Djarum, yang bertuliskan DJARUM. Adapun batasan bakaran, kemudian terdapat tulisan NANAS pada bagian bawahnya, penanda batasan bakaran dalam wujud kotak kuning dengan outline berwarna merah, dan adanya tulisan Djarum 76. Tampak kepadatan dari tiap batang rokok yang diproduksi, dapat dikatakan bervariasi. Adapun bila batang rokok terasa padat, maka Anda bisa memijat batang rokoknya untuk mendapatkan hisapan yang lebih enteng.

Kemudian kita coba bakar batang rokoknya secara saksama dan perlahan-lahan


Tampak pada saat sebelum dibakar, rokok ini mengeluarkan sensasi rasa ekstrak nanas yang tidak dilengkapi dengan penyusun rasa apapun, dengan tampak rasa bawaan yakni rasa manis asam segar dari rasa nanas bawaaan yang sudah didesain sedemikian rupa. Namun pada saat dibakar, sensasi rasa manis asam yang kemudian muncul, pada awalnya sekilas memiliki unsur rasa nanas yang terbentuk secara murni, dengan aksen rasa khas dari penambahan rasa gummy yang khas, layaknya nanas yang diberikan gelatin. Tampak model rasa nanas yang kemudian digunakan mengacu kepada ekstrak nanas honi dalam bentuk nektar (atau jus) alami, meskipun kemudian elemen tersebut diikuti dengan sensasi rasa khas manis dari fruktosa dan elemen rasa khas asam sitrat, yang membuat elemen rasa nanas bawaan pada rokok ini menjadi lebih segar dan lebih menarik. Adapun kemungkinan besar model nanas tersebut mengalami proses enkapsulisasi, sangatlah besar. Model nanas yang kemudian muncul, mengarah kepada gelatinous pineapple candy, khas dengan rasa asam manis namun sedikit memiliki tekstur kenyal.

Rasa manis khas nanas yang menyerupai gula pada madu tersebut, pada akhirnya ditunjang dengan pemakaian rempah khas Kudus yang melegenda. Mixture khas dari kayumanis, adas manis, kapulaga, pekak, klembak, jintan, dan rasa pedas asam khas dari andaliman, kemudian membuat sensasi rasa khas nanas yang manis-asam, menjadi lebih hangat dengan sentuhan rasa woody khas dari penambahan cengkeh Jawa dan Manado tersebut. Rasa mixture dari rempah yang pada akhirnya pedas-hangat tersebut, kemudian membuat sensasi rasa nanas bawaan dari rokok ini, menjadi lebih hidup dan memiliki citarasa khas nanas yang mengalami proses karamelisasi. Cukup mirip dengan sensasi rasa nanas yang sudah dibakar dengan tambahan rempah, lebih tepatnya nanas yang mengalami proses pemasakan secara sedemikian rupa. Tampak bahwa model hisapan cenderung netral, tidak panas di tenggorokan dan rongga mulut, dan tidak memiliki sensasi warming yang berlebihan. 

Model tembakau yang digunakan pada rokok ini pada dasarnya menggunakan dua tembakau utama, yakni Madura Gunung yang memiliki kesan aromatik khas dengan sensasi nutty-woody halus, dengan paduan rasa khas Temanggung yang memiliki citarasa khas yang tajam dan kuat. Meskipun kemudian  pada rokok ini sepertinya menggunakan model tembakau lain sebagai tembakau lauk, yakni Lamise, Pakpie, Paiton, dan juga Kesturi. Tampak sensasi rasa bawaan dari tembakau pada rokok ini, memiliki sensasi rasa khas mixture yang cukup baik, dan sepertinya masih ditunjang dengan penggunaan licorice, vanilla, dan cocoa sebagai bahan pembantu. Model racikan yang nutty-smoky-woody tersebut, kemudian memiliki sensasi rasa khas earthy yang sangat kuat, dengan penekanan rasa zat hara yang halus namun intens. Tampak juga model tembakau pada rokok ini tergolong memiliki aroma yang khas tajam, kental dengan unsur leafy, dan memiliki penekanan rasa khas nutty yang halus-intens. 

Dikeluarkan lewat hidung, rokok ini memiliki unsur aroma khas dari mixture tembakau yang woody, smoky, dan juga kaya akan unsur rasa tanah yang tebal, berikut aroma fruktosa yang mengalami proses karamelisasi berkat adanya proses pembakaran. Selain itu, tampak aroma khas nanas yang asam manis, masih cukup terjaga kala proses penarikan dan pengeluaran asap dari hidung berlangsung, meskipun tidak begitu intens pada akhirnya. Tarikan bawaan dari rokok ini terbilang cukup halus, dengan penekanan kepulan asap yang tidak begitu solid, mudah untuk terurai, dan pada akhirnya memiliki efek rasa sedikit menggelitik pada tenggorokan, berikut dengan aroma khas mixture yang kental dengan unsur tanah kuat. Rasa manis asam kemudian tetap berimbang dengan penekanan mixture tembakau yang khas tersebut, dengan tiadanya hal yang mengganggu pada akhirnya. Pada efek di tenggorokan, rokok ini tidak memiliki harshness dan throat hit yang mengganggu, tarikan bawaan tidak menusuk, akan tetapi, sensasi rasa rempah khas kemudian membuat tenggorokan pada akhirnya sedikit tidak nyaman. 

Tampak bahwa elemen rasa manis asam dari nanas muncul dari awal hingga akhir pembakaran, terbilang tidak begitu tipis namun tidak begitu tebal, memiliki efek rasa yang bertahan cukup baik di rongga mulut dan tenggorokan, meskipun mixture khas tembakau dan rempah menjadi sangat dominan pada rokok ini. Durasi bakar rokok ini, pada sesi kali ini mencapai 19 hingga 23 menit, dengan angka yang saya dapatkan pada kesempatan kali ini mencapai 22 menit lebih. Memang angka yang saya dapatkan kali ini terhitung sangat lama, akan tetapi hal tersebut sebenarnya tergantung situasi dan kondisi kala menghisap, faktor lintingan dari tiap batang rokok yang beragam, faktor cuaca kala menghisap, dan faktor eksternal lain kala Anda menghisap rokok ini. Elemen aftertaste yang muncul pada rokok ini terbilang unik, dengan penekanan aroma dan rasa dari manis asam khas nanas yang kemudian mudah memudar seiring waktu, elemen rasa khas dari mixture tembakau yang woody dan smoky, berikut dengan unsur intens khas dari rasa nutty bawaan yang halus, dan sensasi rasa aftertaste yang mengarah kepada mixture dari vanilla dan cocoa.

Kelemahan yang kemudian muncul pada rokok ini, terlihat pada rasa dan kepadatan dari tiap batang yang inkonsisten, terutama pada sensasi rasa nanas yang kemudian berbeda dari tiap batangnya, dan adanya batang yang terlalu padat secara kepadatan lintingan, bahkan setelah proses pemijatan berlangsung. Adapun kelemahan lain sepertinya tidak tampak secara harfiah, hanya saja bila Anda mencari rasa nanas yang lebih murni, rokok ini menawarkan sensasi rasa nanas yang berpadu baik dengan rasa rempah dan mixture khas dari Djarum 76. Tampak juga bahwa rokok tidak menawarkan sensasi rasa yang begitu kompleks, ya walaupun paduan nanas dan rempah juga sebenarnya sudah kompleks pada akhirnya. Meskipun begitu, saya sangat menyukai sensasi rasa bawaan yang kemudian dijual oleh rokok ini, sebuah sensasi rasa nanas yang berpadu baik dengan rempah khas Kudus.

Untuk rasa sendiri, saya beri nilai 9.5 dari 10.

KESIMPULAN

Sensasi rasa nanas yang kemudian berpadu baik dengan rempah, pada dasarnya bahwa rasa utama yang kemudian ingin dijual adalah sensasi rasa nanas yang lebih membumi. Tentunya dengan penekanan pada unsur tembakau dan cengkeh yang tetap seimbang, dan juga sensasi rempah yang cukup kuat untuk sebuah Flavored SKT. Adapun kelemahan yang kemudian muncul pada rokok ini, lebih kepada adanya inkonsistensi dalam hal kepadatan dari tiap batang dan rasa khas yang tidak merata. Kelemahan tersebut mungkin memang lumrah untuk sebuah kretek yang diproduksi dengan menggunakan alat linting manual. Dan kelemahan lain yang kemudian terlihat pada rokok ini, yakni sensasi rasa nanas yang tidak murni sebagai nanas, meskipun bahwa kelemahan dalam poin ini bersifat subjektif pada akhirnya. Akan tetapi, rasa nanas yang kemudian ditawarkan, pada akhirnya terbilang unik dan juga menarik, berikut dengan sensasi rasa segar yang mumpuni dari rasa asam dan manis khas nanas.

Untuk distribusi rokok ini, terbilang cukup mudah bila Anda berada pada wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, dengan catatan pendistribusian pada warung dan toko kelontong sudah mulai berjalan terhitung hari kemarin. Untuk wilayah Jawa Barat dan Jabodetabek, rokok ini sudah tersedia pada Alfamart dan juga, kemungkinan besar akan masuk di Indomaret terhitung minggu ini (minggu ketiga dari bulan Juli 2024). Untuk toko kelontong dan warung di kisaran Jabodetabek, ada kemugkinan distribusinya akan menyusul seiring berjalannya waktu. Namun apakah rokok ini akan didistribusikan secara nasional? Sepertinya iya, mengingat aktivasi ATL (above the line, melalui media televisi dan billboard) sudah berjalan, dan seharusnya rokok ini bisa ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia.

Nilai rokok ini kemudian memiliki nilai rerata 9, artinya bahwa rokok ini menawarkan rasa yang sangat baik dengan harga yang cukup baik pada akhirnya, mengingat rokok ini dijual dalam rentang harga yang masih sangat terjangkau. Namun, secara subjektif saya kurang menyukai kemasan bawaan yang ada pada rokok ini, mungkin terlalu banyak ornamen khas yang memberi kesan bahwa rokok ini "murahan." Akan tetapi, hal tersebut kemudian bisa saja berbeda, tergantung dari bagaimana Anda melihat rokok ini. 

Apa saya merekomendasikannya? Iya, dengan catatan Anda memang mencari rokok dengan sensasi rasa khas nanas yang segar, berikut dengan rasa khas manis asam, dan juga rasa rempah yang kuat. Bila tidak? Bagi saya tiada salahnya untuk mencoba.

Review rokok ini bukanlah menjadi opsi utama kala Anda ingin membeli rokok. Ingat! bahwa Anda yang berhak memutuskan apa Anda memang ingin mengambil sebuah rokok ataupun tidak. Pilihan ada di tangan Anda, dan bukan dari saya yang menuliskan review rokok ini.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, beri komentar di bagian bawah, atau hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Jadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.



Posting Komentar

0 Komentar