Selamat pagi,
Menakar atas apa yang terjadi pada malam lalu, membuat saya pada akhirnya merasakan keheranan yang luar biasa. Tampak bahwa apa yang terlihat pada saat saya tertidur, membuat saya kemudian merasakan perasaan yang rumit untuk dijelaskan. Adapun kemudian pernyataan tersebut dilontarkan, tentunya bukanlah tanpa sebab yang nyata. Hal tersebut tampak menjadi konsekuensi yang nyata atas terjebaknya saya dalam mimpi yang mendadak berkerumun dalam pikiran saya. Sebuah pengantar awal yang kemudian menggambarkan kondisi saya yang melewatkan (sedikit) terkait dengan komitmen untuk membuat ulasan dalam waktu yang seharusnya, lebih cepat bila dibandingkan pada masa sebelumnya, yang muncul dari gagasan pikiran yang liar dan tak teratur. Harap maklum bila aforisme kali ini merupakan gagasan khas yang muncul secara tiba-tiba.
Ulasan kali ini pada dasarnya merupakan ulasan yang sangat spesial. Produk yang sebenarnya sudah saya ketahui sejak lama tersebut, muncul dengan kepribadian dan rasa yang tidak lazim, bila kemudian mengacu kepada produk global yang tersedia di pasaran internasional. Adapun kemudian model adaptasi yang digunakan pada kesempatan kali ini, merupakan model adaptasi yang sebenarnya cukup melenceng, dari platform global yang menggunakan tipe SPM. Produk ini kemudian muncul dengan model SKM LTLN, dengan catatan bahwa untuk pertama kalinya Sampoerna mengeluarkan tipe double capsule click dengan nama yang agak berbeda dengan platform awal yang sudah diprediksi sebelumnya. Produk yang sejatinya lebih layak dijual sebagai SPM, namun karena ada kesalahan dalam tarif cukai Indonesia yang tidak masuk akal tersebut, pada akhirnya dijual dengan wujud SKM LTLN dengan golongan tarif cukai I, yang tentunya lebih murah bila dibandingkan dengan tarif cukai golongan I pada kategori SPM. Produk ini hadir dengan nama Marlboro Vista Tropical Burst, bisa kemudian disebut sebagai Marlboro Tropical Burst, ataupun cukup menyebutnya dengan nama Marlboro Vista saja secara singkat.
Platform khas dari SKM LTLN tentu bukanlah sebuah model yang tak asing bila diterapkan pada brand internasional, layaknya Marlboro secara umum. Pada 2017, tercatat bahwa Marlboro hadir dalam wujud mild yang dilengkapi dengan Air Flow Filter dan rasa khas full flavor, dengan nama Marlboro Mild Black 16 yang dijual pada beberapa wilayah di Jawa Barat. Adapun produk tersebut kemudian hanya bertahan sekitar satu (1) tahun saja, dengan alasan utama kemudian terletak pada penjualan yang melesu (karena kurang disukai masyarakat) dan banyaknya stok yang mengalami proses retur ke pabrik. Catatan tersebut kemudian memandu Sampoerna untuk meluncurkan Marlboro Advance 12, sebuah mode SPM yang diberikan cengkeh dengan kadar kurang dari 5% dari total bobot racikan per batang, pada tahun 2021. Namun, produk tersebut kemudian hadir hanya sampai tahun 2023 saja, dengan catatan bahwa produk tersebut mengalami pengurangan yang nyata dari konsumen yang sebelumnya pindah dari Marlboro Merah SPM 20. Pengurangan yang nyata atas penjualan, dan juga kembalinya terulang stok yang masuk tahap returan di pasar, kemudian memaksa Sampoerna untuk menghentikan produksi dari Marlboro Advance 12 pada tahun 2023.
Pembelajaran yang tampak kejam tersebut, kemudian memunculkan ide untuk menggunakan model SKM LTLN yang lebih khas dan juga familiar, pada model produk terbaru dari Marlboro itu sendiri. Model SKM LTLN yang kemudian digunakan pada kesempatan kali ini, merupakan model SKM LTLN dengan tambahan menthol, yang kemudian dikemas ulang dengan unsur khas dari platform global terkemuka dan memiliki daya jual yang baik pada skala internasional. Produk tersebut kemudian menggunakan lini khas terbaru dari arsitektur Marlboro Fresh (atau secara mudahnya kita sebut saja sebagai lini Marlboro Menthol), yang untuk pertama kalinya menggunakan model kapsul ganda (atau sesuai judul, double capsule), yang kita kenal pada kesempatan kali ini dengan nama Marlboro Vista. Adapun lini Marlboro Vista, pertama kali digunakan sejak tahun 2020 akhir, dengan negara yang pertama kali menggunakan nama lini tersebut yakni Meksiko dan beberapa negara Amerika Latin.
Platform khas dari Marlboro Vista, pada dasarnya merupakan nama terbaru dari lini SPM Menthol Premium buatan Philip Morris International (PMI), yang mengusung fitur yang berbeda dengan lini Marlboro Red dan Marlboro Gold. Beberapa fitur khas dari Marlboro Vista, kemudian dapat dijelaskan sebagaimana berikut. Pertama, penggunaan "fresh tipping" atau ujung hisapan yang dingin dan segar, dengan tujuan menciptakan sensasi rasa yang menyegarkan dan mengurangi sensasi pahit bawaan dan ketidaknyamanan yang umum ditemukan pada saat merokok; kedua, fitur "fresh zone" berupa lapisan beraroma pada bagian atas kemasan, berfungsi untuk memberi gambaran aroma bawaan sebelum mencoba dan mengurangi aroma tidak nyaman pada bagian jari; ketiga, fitur "smoke smell control", berfungsi untuk mengurangi intensitas aroma bakaran, yang bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri dari perokok dewasa, dan mengurangi kesan aroma yang mengganggu (secara harfiah) bagi sekitarnya; dan keempat, fitur kapsul beraroma dengan nama "breath smell control" atau kontrol atas aroma pada nafas, berfungsi untuk mengurangi aroma bau yang tidak diinginkan pada saat sudah selesai merokok, dan juga meningkatkan kesegaraan yang nyata pada nafas seseorang.
Adapun model awal yang menggunakan model SPM, kemudian berubah secara nyata pada konteks Marlboro Vista Tropical Burst 16, dengan penggunaan racikan khas SKM, yang didasarkan pada lini Sampoerna A Splash. Namun, racikan SPM tersebut tampak muncul dengan intensitas aroma bakaran yang dikurangi secara signifikan, dan sensasi dingin yang lebih menyegarkan. Pengembangan produk ini kemudian bersifat linear dengan model pengembangan dari Sampoerna A Splash, dengan dugaan sementara bahwa model A Splash adalah model terapan kretek dari lini Marlboro Menthol with Capsule itu sendiri. Kemungkinan atas berbagai pertimbangan yang nyata (semisal meningkatnya imej brand dari Marlboro pada kategori pasar aspirasional, dan cukai yang tidak masuk akal pada konteks SPM), menjadikan model terkini dari Marlboro Vista merupakan model SKM LTLN pertama dari Sampoerna, yang dilengkapi dengan fitur "smell control" dan kapsul ganda yang memiliki perisa khas.
Perubahan format tersebut tampak muncul pada beberapa produk dari Marlboro yang dijual di Indonesia. Perubahan pertama terlihat pada segmen SPM Premium yang menggunakan platform Marlboro Black, kemudian dijual di Indonesia dengan model SKM Full Flavor dengan jenama Marlboro Filter Black; dan model SPM yang termasuk dalam pasar aspirasional (atau segmen value for money), kemudian dijual di Indonesia dengan mengusung model SPT non filter, dengan nama Marlboro Crafted Selection dan Crafted Origin. Adapun kemudian, selain karena pasar Indonesia yang sekiranya masih termasuk dalam pasar yang konservatif dari pemilihan produk, model perubahan format tersebut juga terlihat sebagai jawaban atas cukai yang terus meningkat dari tahun ke tahun (bahkan tidak masuk akal) pada kategori SPM. Dan perubahan lain, kemudian juga terlihat pada Marlboro Vista kali ini, dengan tetap menggunakan platform turunan dari Vista, yakni varian Burst, namun dengan unsur kearifan lokal yang lebih nyata dan paling tidak, mereka mengejar ketertinggalan pada market share Marlboro yang terus menurun dari tahun ke tahun.
Baiklah, itu sedikit pengantar mengapa model Marlboro Vista yang kemudian dijual di Indonesia merupakan model SKM LTLN dengan paduan Menthol dan kemudian diberikan fitur khas less smell dan double capsule. Mari kita coba ulas produk ini, mulai dari harganya terlebih dahulu. Untuk harga sendiri, produk ini masuk di Indomaret dan Alfamart dengan harga Rp. 36.000,- untuk kuantitas isi sebesar 16 batang kapsul ganda (cukai golongan I pada kategori SKM, memiliki nilai pita yakni Rp. 36.175,- untuk kuantitas 16 batang).
Adapun model harga yang diterapkan, tampaknya tidak mengalami proses subsidi silang layaknya model harga yang ditawarkan dari Sampoerna A Splash, dengan selisih harga Rp. 6.000,- lebih mahal ketimbang harga Sampoerna A Splash isi 16 secara umum. Harga yang tampak mahal tersebut, kemudian besar kemungkinan muncul, karena ongkos untuk produksi filter dengan kapsul ganda membutuhkan biaya yang lebih mahal ketimbang kapsul tunggal saja. Namun anggap saja bahwa harga rokok ini setara dengan model kapsul lain dari Sampoerna A, yakni Sampoerna A Menthol Burst. Ya, untuk pasar premium sepertinya tidak salah, untuk menggunakan harga jual yang mahal.
Untuk harga sendiri, kemudian saya bisa beri nilai 6.5 dari 10.
Kemudian kita coba kaji kemasan rokok ini secara saksama dan perlahan
0 Komentar