Djarum 76 Kurma Royal 12, SKT Dari PT Djarum Dengan Inovasi Sentuhan Rasa Kurma Alami Terbaik Untuk Kenikmatan Khas

Selamat malam,

Agak rumit untuk menjelaskan apa yang bisa diperbuat pada bulan Maret kali ini. Terlebih bahwa apa yang dinamakan kesibukan lalu menyertai dari kehidupan pribadi saya. Untuk mengungkapkan satu persatu, menjadi hal yang bahkan tidak bisa dijelaskan dalam aforisme singkat; yang secara umum menyertai dari pembuka tiap post terkait ulasan rokok. Hanya berharap bagi pembaca setia blog ini, untuk selalu menjaga kesehatan; terlebih kepada mayoritas umat di Indonesia yang pada bulan ini akan merayakan bulan penuh berkah selama sebulan penuh. Harap maklum.

Ulasan kali ini sepertinya cukup spesial bagi penulis untuk diungkapkan, pada kesempatan kali ini penulis dengan bangga akan mengulas produk yang untuk pertama kalinya, menggunakan mode promosi yang menyesuaikan dengan kepercayaan mayoritas dari masyarakat Indonesia. Lebih tepatnya, dengan selera dari masyarakat Indonesia sendiri yang mempercayai bahwa buah kurma menjadi satu hal yang wajib dikonsumsi pada bulan Ramadan. Uniknya, buah tersebut kemudian diekstrak untuk menjadi penyusun saus dari sebuah rokok. 

Ya, rokok ini kemudian dapat dinamakan sebagai Djarum 76 Kurma Royal; bisa disebut juga sebagai 76 Kurma atau 76 Royal, mengingat dalam pembuatan rokok ini menggunakan ekstrak kurma yang dipadukan dengan saus kretek legendaris dari PT Djarum itu sendiri. Rokok ini mungkin saja sudah dikembangkan sejak setahun yang lalu, mengingat bahwa pengembangan terakhir yang beredar di pasaran (Djarum 76 Madu Hitam) cukup berhasil dalam menggaet animo masyarakat dalam menikmati sensasi Sigaret Kretek yang memiliki diferensiasi tertentu (dalam produk sebelumnya, PT Djarum mengkombinasikan paduan kretek khasnya dengan sentuhan madu hitam yang memiliki keunikan rasa manis alami berkarakter). Meskipun pada akhirnya bahwa animo tersebut saat ini tidak seheboh dari apa yang ditawarkan di awal produksi 76 Madu Hitam itu sendiri.

Tema khas dari lini Djarum 76 yang belakangan difokuskan kepada "Flavored SKT" itu sendiri merupakan paduan dari bahan alami yang sudah dikenal masyarakat, dengan sensasi rasa sigaret kretek yang berkarakter kuat khas SKT Djarum itu sendiri. Terhitung akhir bulan Februari 2023 lalu, lini "Flavored SKT" kedua dari PT Djarum itu sendiri (76 Kurma Royal) bisa ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia, dengan promosi yang menekankan bahwa rokok ini dibuat dengan kurma alami, untuk menciptakan kenikmatan khas Nusantara (lebih tepatnya sensasi manis khas Sigaret Kretek yang punya distingsi ketat, dalam artian bahwa perbedaan dari apa yang ditawarkan oleh Djarum 76 Kurma Royal itu dianggap benar-benar "baru" di pasaran). Mungkin kedepan, akan ada rasa lain yang ditawarkan oleh lini Djarum 76 itu sendiri, mengingat potensi "Flavored SKT" menjadi satu hal yang dapat dianggap baik bagi pecinta Kretek itu sendiri. 

Produk yang dari beberapa sumber "valid" dapat dikatakan sebagai produk yang diedarkan secara terbatas ini, kemudian dikhususkan bagi penikmat SKT yang menginginkan citarasa khas dried fruit atau buah kering (dalam hal ini sentuhan ekstrak kurma kering), yang secara umum saat ini dikuasai oleh lini SKT yang dipunyai oleh Gudang Garam. Anggapan tersebut kemudian perlu dilihat dari salah satu unsur khas Gudang Garam yang menjadi distingsi khas dan tidak dimiliki oleh rata-rata merek lain, yakni unsur prunes (semacam plum yang dikeringkan) ataupun raisins (bisa juga disebut dengan kismis). Tantangan yang menjadi satu disrupsi bagi PT Djarum itu sendiri, kemudian dijawab dengan menggabungkan salah satu unsur buah kering (yakni Kurma) dengan tujuan yang disarikan dalam komentar penulis "Djarum juga punya, sensasi rasa yang (hampir) sama dengan GG itu sendiri!" 

Ya, produk ini konon diedarkan secara penuh terhitung pada bulan Maret ini, mengingat buah kurma itu sendiri menjadi satu bahan wajib untuk dikonsumsi pada bulan Ramadan. Namun apa produk ini kemudian bisa menjawab sensasi kurma yang umumnya legit dan manis khas tersebut, kemudian bisa dijawab secara satu persatu pada ulasan kali ini.

Mari kita coba ulas rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Rokok ini saya dapatkan di salah satu Indomaret yang berlokasi di Jakarta Timur, sebagai salah satu kanal distribusi utama dari Djarum 76 Kurma Royal itu sendiri dengan harga retail sebesar Rp. 14.500,- (dengan cukai golongan I, sebesar Rp. 15.000,-) untuk kuantitas 12 Batang Kretek Tangan. 

Rokok ini kemudian memiliki nilai jual yang sedikit lebih murah bila dibandingkan dengan produk SKT Premium dari PT Djarum itu sendiri (Djarum Coklat, sekitar 15.000 untuk 12 Batang). Anggap saja bahwa harga yang ditawarkan rokok ini masih cukup terjangkau untuk sebuah rokok Kretek berkualitas.

Untuk harga sendiri kemudian bisa diberi nilai 9 dari 10.

Kemudian kita coba ulas kemasan rokok ini secara saksama dan perlahan-lahan







Kemasan rokok ini menggunakan gabungan beberapa warna, yakni ungu yang melambangkan elemen penambahan kurma pada rokok ini, coklat, putih, kuning dan oranye sebagai penanda khas dari lini Djarum 76 itu sendiri. Warna kemasan secara umum menggunakan latar berwarna coklat, untuk memberikan citarasa hangat khas yang ditemukan pada lini Djarum 76 itu sendiri.  Bagian depan kemasan dari rokok ini terdapat penanda emblem khas yang modern di bagian kiri atas, bertuliskan DJARUM dengan font serif modern khas, latar berwarna ungu, dan outline bawah yang menggabungkan warna kuning dan jingga dalam satu kesatuan gradien yang khas. Terdapat objek utama di bagian depan kemasan yang membentuk semacam percikan atau "spark" dengan warna oranye, melambangkan sensasi "fusion" baru yang tetap mempertahankan citarasa khas dari lini Djarum 76 itu sendiri. 

Objek "kurma" yang ada pada bagian kiri logo "76" itu sendiri kemudian dilambangkan dengan beberapa butir kurma (dengan jumlah 13 buah) berwarna ungu yang dilengkapi dengan efek emboss dan outline berwarna putih, yang kemudian digabungkan dengan elemen dedaunan palem khas sebanyak 5 buah, melambangkan bahwa kurma yang digunakan yakni kurma alami terbaik dan berkarakter alami khas. Emblem logo 76 kemudian menggunakan warna dasar coklat, dipadukan dengan outline luar berwarna gradasi kuning oranye, dan logo 76 yang memiliki emboss berwarna putih, dimaksudkan untuk menegaskan bahwa rokok ini merupakan turunan dari lini Djarum 76 itu sendiri. Terdapat penanda varian bertuliskan "KURMA" dengan warna gradasi kuning dan oranye, dan "ROYAL" yang menandakan bahwa kurma yang digunakan mampu menciptakan kesan citarasa yang mewah namun tetap alami. Penanda khas kemudian ditemukan dengan tulisan 12 di bagian tengah, dan SIGARET KRETEK dalam latar oranye dan merah.

Bagian belakang kemasan dari rokok ini kemudian memiliki kesamaan dengan apa yang ditawarkan pada bagian depan kemasan. Kurma Royal sendiri kemudian memiliki deskripsi bahwa rokok ini dibuat dengan penambahan Kurma Alami terbaik (pada bagian saus, yang mampu) memberikan kenikmatan citarasa (khas) Nusantara. Apa yang kemudian tercantum dalam deskripsi kali ini, diletakkan dalam kotak berwarna oranye dan tulisan berwarna coklat. Dan secara implisit, bahwa sensasi rasa rokok ini menyerupai karakter rokok yang disukai oleh masyarakat Indonesia itu sendiri. Deskripsi singkat ini kemudian tercatat sebagai deskripsi ketiga pada kemasan yang digunakan setelah era PHW diberlakukan (pertama diterapkan pada Djarum 76 Madu Hitam, kedua pada LA Ice PurpleBoost). Deskripsi pada rokok ini sekiranya mampu mewakili karakter utama dari rokok ini yang memiliki sensasi manis kering khas. 

Bagian samping kanan kemudian terdapat logo pohon kurma yang menandakan bahwa saus dari rokok ini menggunakan "Kurma Alami terbaik" yang dipilih secara hati-hati, kemudian diekstrak untuk mendapatkan citarasa alami yang (mungkin) disukai oleh masyarakat Indonesia. Terdapat penanda kadar Tar dan Nikotin yang secara tulisan memiliki urutan terbalik (2.1mg Nikotin dan 39mg Tar), artinya bahwa rokok ini hampir memiliki kadar yang setara dengan lini SKT PT Djarum secara umum (rokok buatan PT Djarum secara umum memiliki kadar 38mg Tar dan 2.4mg Nikotin). Bagian kiri kemasan terdapat penanda larangan jual dan barcode, dan di bagian dalam kemasan rokok ini menggunakan penanda golongan cukai dari rokok ini (yakni SKT, Sigaret Kretek Tangan). 

Bagian atas dari rokok ini terdapat pita cukai yang terlekat secara horizontal (artinya menutupi secara penuh bagian penutup kemasan dan beberapa bagian dari kemasan kanan dan kiri), dan bagian bawah dari rokok ini terdapat logo 76 Kurma Royal, nama produsen (PT Djarum, Kudus - Indonesia), dan penanda kode produksi khas (rokok ini saya dapatkan dalam kondisi tanggal produksi 14 Februari 2023). 

Tampak bahwa rokok ini memiliki kemasan yang terhitung sangat kompleks untuk sebuah rokok dengan harga dibawah 15.000, dan hal tersebut dapat menjadi salah satu nilai jual yang dimiliki oleh rokok ini. 

Untuk harga sendiri saya beri nilai 9.5 dari 10.

Kemudian kita coba buka plastik atas pembungkus rokok ini secara saksama


Untuk membuka kemasan rokok ini, mirip seperti cara membuka kemasan yang gampangnya dimiliki oleh kemasan kotak secara umum. Posisikan bagian pita cukai secara terbalik untuk menemukan lubang untuk membuka lid dari kemasan dalam rokok ini


Kemudian setelah bagian lid dalam terbuka, akan terlihat bahwa rokok ini memiliki pembungkus plastik dengan tujuan melindungi citarasa rokok dari faktor eksternal.


Untuk mempermudah dalam mengeluarkan batang rokok, maka bagian kiri dan kanan dalam penutup dapat ditarik ke belakang layaknya gambar dibawah ini


Dikarenakan pelindung rokok dalam menggunakan plastik yang dibentuk layaknya kemasan soft-pack, maka cara membuka plastik dari rokok ini, bisa dengan merobek salah satu bagian samping dari atas plastik yang dimiliki rokok ini, ataupun sesuka Anda


Susunan batang yang dimiliki oleh rokok ini yakni 6 di depan dan 6 di belakang, dengan total kuantitas yang dimiliki sebesar 12 Batang Kretek.

Kemudian kita coba tarik salah satu batang rokok ini (dengan kondisi plastik sudah terbuka) secara saksama



Batang rokok ini memiliki spesifikasi panjang sekitar 84mm dan diameter batang yang beragam satu sama lain sebagai hasil dari pelintingan manual (dengan angka rerata diameter sekitar 8mm). Bagian burning area menggunakan papir dengan letak horizontal dan di beberapa bagian terdapat penanda otentikasi dengan bertuliskan DJARUM pada bagian papirnya. Tampak bahwa bagian batasan bakaran memiliki penanda bertuliskan KURMA dan ROYAL berwarna ungu kecoklatan, dengan bagian garis batasan bakaran berlatar ungu kecoklatan bertuliskan DJARUM berwarna kuning, serta 76 berwarna putih. 

Kemudian kita coba rasakan rokoknya secara saksama


Pada saat sebelum dibakar, rokok ini mengeluarkan sensasi manis dan wangi khas dari ekstrak kurma yang dipadukan dengan unsur prunes yang memberikan tingkat keasaman yang cukup baik, sensasi rasa saus khas yang tidak begitu dominan, dengan adanya sedikit unsur beberapa buah yang menyusun sensasi fruity. Namun ketika dibakar, elemen rasa manis-masam khas dari kurma yang secara usia sangat matang, kemudian terkombinasi baik dengan unsur plum yang terbentuk menjadi prunes, kismis kuning yang memiliki sensasi rasa asam kering khas, dan beberapa unsur lain dominan nyatanya pada kombinasi buah-buah berair yang dikeringkan sedemikian rupa. Buah-buah kering tersebut (atau dried fruit) dan ekstrak kurma, kemudian dipadukan dengan sensasi fruity khas dari tangerine, ceri, dan sedikit unsur blackcurrant yang mampu memperkuat sensasi masam-manis khas bawaan dari unsur kurma itu sendiri. 

Kurma yang digunakan sepertinya mengacu kepada kurma yang setengah matang, dengan catatan bahwa unsur kurma yang dibawa seakan menyatu penuh dengan saus legendaris dari Djarum itu sendiri. Paduan rasa wangi harum dan manis tersebut dipadukan dengan saus bawaan Djarum yang menggunakan paduan dari beberapa rempah (semisal kapulaga, lawang, kayumanis), madu yang sepertinya terkesan sudah menjadi mead, dengan penambahan essens havana dan aged spirits yang khas ditemukan pada kategori LTLN, yakni essens Bourbon. Karakter yang sekilas mirip rokok LTLN ini kemudian memiliki intensitas cengkeh yang tidak begitu kuat, namun kental dengan unsur hangat yang mumpuni namun tak berlebihan. 

Hal tersebut menyiratkan bahwa rokok ini cukup cocok bagi Anda yang terbiasa dengan aliran dari Sampoerna (dan bila mengacu pada penggunaan dried fruit, maka rokok ini cocok bagi Anda yang menyukai Gudang Garam). Elemen lain semisal unsur malty yang menyiratkan bahwa rokok ini menggunakan unsur perisa malt, dan cocoa serta licorice, dapat dirasakan meski tidak begitu kentara. Meskipun begitu, rokok ini memiliki elemen pedas yang tebal dan kuat, meskipun pada akhirnya bahwa apa yang ditawarkan oleh rokok ini tidak begitu tajam. Karakter ini kemudian menjadi penting bahwa kategori rokok ini bisa sesuai dengan Anda yang pada umumnya bertipe "perokok asbak." Mungkin rokok ini merupakan jenis rokok "antara" yang pada akhirnya bisa menjadi jalan awal untuk merasakan sensasi legendaris dari racikan PT Djarum itu sendiri. 

Elemen saus yang terkesan kompleks dengan paduan dried fruit dominan yang manis-masam, dipadukan dengan baik dengan unsur Tembakau Madura gunung yang memiliki aroma nutty halus nan aroma bawaan yang tajam, tembakau Temanggung yang mampu memperkuat elemen khas tersebut, sedikit aroma tajam dari penambahan srintil yang sudah dikurangi sedemikian rupa, dan dipadukan dengan beberapa tembakau lauk (semisal Kesturi, Pakpie dan juga Paiton) dengan rasa total yang ditimbulkan nutty halus, dengan penekanan rasa spicy yang khas, dan rasa manis alamiah yang terkesan tebal. Racikan yang memiliki unsur tembakau kompleks tersebut kemudian dapat dikatakan memiliki keseimbangan nutty yang pas, dan pada akhirnya memiliki unsur sensasi rasa earthy yang cukup halus. Dalam artian bahwa tembakau yang digunakan merupakan jenis krosok murni, yang ditanam pada lahan dengan zat hara yang baik, sehingga menimbulkan sensasi rasa yang halus namun tetap berkarakter khas.

Dikeluarkan lewat hidung, aroma masam dari dried fruit berpadu baik dengan sensasi nutty yang halus nan dominan dengan unsur aroma spicy yang halus juga. Tarikan yang ditawarkan oleh rokok ini terkesan memiliki efek kepulan yang cukup tebal bila dirasakan, dengan penekanan asap yang mudah terurai, dan efek hembusan yang tidak begitu kasar bila dihembuskan secara perlahan. Efek harshness pada rokok ini terkesan minim, meskipun pada beberapa waktu akan merasakan sensasi harsh yang membuat tenggorokan terasa tak nyaman, dan throat hit bawaan rokok ini yang cukup minim, dengan kick yang tidak berlebih, akan tetapi memiliki efek yang pada akhirnya membuat suara menjadi serik dan tenggorokan menjadi sedikit tak nyaman. 

Durasi bakar dari rokok ini sekitar 18-21 menit (dengan waktu yang saya capai sekitar 20 menit lebih). Hal tersebut sebenarnya bervariasi, tergantung dari bagaimana cara Anda memperlakukan batang rokok ini untuk bisa dinikmati (semisal berapa tekanan pada proses pemijatan), situasi dan kondisi kala Anda menghisap rokok ini, situasi cuaca kala Anda merokok, dan faktor eksternal lain yang berkaitan. Aftertaste yang ditawarkan oleh rokok ini merupakan gabungan dari sensasi masam-manis dari paduan kurma dan dried fruit (raisins, prunes, sedikit kesan blackcurrant), dengan penekanan lain pada unsur aromatik khas dari saus rokok kretek PT Djarum itu sendiri, unsur nutty dan fermented yang khas dari campuran ramuan atau racikan dari rokok ini, dengan unsur aroma yang pada akhirnya terkesan bertahan lama dan memiliki aroma fragrant khas. 

Kelemahan pada rokok ini terletak pada bagian hisapan yang pada akhirnya berkurang secara konsistensi rasa, sehingga sensasi rasa masam-manis dan fragrant dari paduan kurma dan dried fruit itu memudar banyak. Selain itu, seperti halnya kelemahan SKT pada umumnya, sensasi panas sangat terasa kala bakaran mendekati batasan bakaran dari rokok ini. Adapun kelemahan dari rokok ini juga, sensasi kurma bawaan yang ditimbulkan; meskipun terkesan alami namun tidak sekuat dari apa yang dibayangkan pada saat awal saya membeli rokok ini. Tentunya bahwa sensasi akhir yang ditimbulkan dari rokok ini tidak seidentik dari kurma yang berasal dari Tunisia (ataupun kurma kering yang umumnya dijual sebagai pembuka puasa). Rokok ini pada dasarnya enak, namun bila berbicara sensasi kurma bawaan yang ingin dijual oleh rokok ini, saya meragukan hal tersebut secara penuh. 

Untuk rasa sendiri saya beri nilai 8.9 dari 10.

KESIMPULAN

Melihat bahwa apa yang ditawarkan pada Djarum 76 Kurma Royal merupakan ekstrak tipe kurma kering yang dipadukan dengan elemen beberapa tipe dried fruit, membuat rokok ini pada dasarnya tidak bisa dianggap secara remeh dari segi rasa. Terlebih bahwa apa yang ditawarkan oleh rokok ini pada dasarnya memiliki karakter halus yang cukup impresif untuk sebuah rokok Sigaret Kretek buatan PT Djarum itu sendiri. Terlebih bahwa sensasi rokok ini pada dasarnya merupakan tipe rokok "antara" yang bisa dinikmati oleh pengguna Gudang Garam ataupun Sampoerna itu sendiri. Tidak heran bagi yang memang sudah "khatam" dengan sensasi Djarum itu sendiri akan bertanya-tanya, mengapa rokok ini pada akhirnya tidak sekuat dari apa yang ditawarkan versi non varian dari lini SKT Djarum itu sendiri. Ya meskipun kemudian pertanyaan tersebut pada akhirnya sudah saya jawab, dikarenakan tipe rokok ini merupakan tipe rokok "antara", tidak murni kompetitor ataupun murni dari PT Djarum itu sendiri. 

Kelemahan rokok ini sepertinya sudah cukup jelas pada bagian atas, memiliki sensasi panas kala bakaran mendekati batasan bakaran, dan juga sensasi kurma yang nyatanya tidak murni kurma secara penuh. Hal tersebut seakan penting dalam menilai dari rasa yang ditawarkan oleh rokok 76 Kurma Royal itu sendiri. Dia terhitung enak, namun tidak se-"kurma" dari apa yang pada akhirnya bisa dirasakan secara penuh. Namun hal tersebut secara subjektif dapat dimaklumi, mengingat bahwa dalam meracik saus dari rokok itu sendiri, memerlukan lima unsur yang penting dalam merangsang kinerja dari indera perasa itu sendiri (manis, pedas, asin, pahit, dan umami). Anggap saja bahwa PT Djarum berusaha memenuhi kelima elemen itu semua dalam saus yang sudah terformulasi secara baik. 

Distribusi dari rokok ini pada akhirnya secara umum mudah ditemukan di kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, meskipun bahwa rokok ini pada akhirnya dijual nasional melalui kanal penjualan Alfamart dan Indomaret. Untuk daerah Jawa Tengah dan Timur, rokok ini bisa saja ditemukan di warung ataupun toko kelontong/grosir. Untuk penjualan di Jabodetabek itu sendiri ataupun Jawa Barat, bila berbicara selain dua minimarket yang sudah saya sebutkan sebelumnya, mungkin pada akhirnya akan menyusul. Secara implisit bahwa rokok ini memang dijual secara nasional, itu yang terpenting; meskipun bahwa di kawasan Jakarta itu sendiri sudah bisa ditemukan di beberapa cabang Indomaret yang tersebar di Jakarta. 

Nilai rerata yang harus menjadi penilaian akhir pada rokok ini, yakni 9.13 dari 10. Harga dan kemasan menyumbang banyak atas skor baik ini, namun untuk rasa perlu diperhatikan lagi bahwa kurma yang ditawarkan, tidak segamblang dari apa yang Anda bayangkan sebelumnya. Tidak perlu panjang lebar mengatakan bahwa rokok ini enak, namun bila berbicara soal hakikat kurma, maka mungkin perlu diperbaiki kembali secara penuh akan rasa kurma yang lebih autentik.

Apa saya merekomendasikannya? Tentu, dengan catatan Anda memang suka dengan kategori SKT, suka berpindah-pindah merek rokok, menyukai sensasi buah-buah yang kering, dan juga memang Anda yang memang sudah menyukai tipe-tipe rokok buatan Djarum secara umum. Bila tidak? Mungkin tiada salahnya untuk mencoba, meskipun dengan catatan bahwa rasa kurma yang dihasilkan, tidak segamblang dari apa yang menjadi tajuk jualan utama rokok ini. Silahkan pikirkan dengan matang-matang.

Review ini tidak menjadi acuan pasti dalam pemilihan rokok, apa yang saya katakan bisa jadi berbeda dengan apa yang Anda rasakan. Pilihan ada di tangan Anda, dan bukan saya yang menulis tulisan ini.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, beri komentar di bagian bawah, atau hubungi saya via WhatsApp di tombol diatasJadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.

Posting Komentar

1 Komentar

  1. kalau saya ngerasa ini rokk bukan kaya rasa kurma, malah kaya rasa wedang ronde

    BalasHapus