Selamat sore,
Agak lama sepertinya saya sudah lama tak menulis di blog tercinta ini. Mungkin sekitar kurang lebih, tiga minggu lebih saya tak menulis, dengan alasan yang sampai saat ini saya tak bisa publikasikan lebih lanjut. Namun hal ini kemudian tak menyurutkan saya untuk berusaha membagikan pengalaman saya, akan rokok-rokok yang sudah muncul di pasaran Indonesia, tentunya saya hanya mengulas produk yang dikatakan legal saja secara cukai. Meskipun begitu, produk dengan cukai legal dan harga yang murah, ternyata masih bisa ditemukan sejauh ini, ya walaupun perlu kemudian melakukan seleksi atas produk yang bisa masuk ke dalam blog tercinta ini. Harap maklum kemudian, bila dalam blog ini tidak akan banyak review terkait seluruh produk yang ada di pasaran.
Pada kesempatan kali ini, saya akan mencoba mengulas salah satu produk yang sekiranya bisa dikatakan; kemungkinan besar akan menjadi primadona dalam hal rokok dengan segmen SKM LTLN, yang besar sekali faktor utamanya ialah karena harga yang terhitung murah, dan rasa yang sebenarnya tidak main-main untuk menjadi pilihan utama, di tengah dampak domino dari pandemi yang sejauh ini juga membuat harga-harga (baru-baru ini, bahan bakar bensin ikut serta naik).
Produk ini kemudian dinamakan sebagai Aroma Mile (dengan penyebutan yang mirip dengan cara membaca Mild dalam versi Inggris). Produk ini tidak ditulis sebagai Aroma Mild, hal ini dikarenakan peraturan terakhir (PP 109 Tahun 2012) melarang penggunaan deskriptor varian Mild, dengan dampak merek yang menggunakan kata "Mild" dalam pendaftarannya setelah 2014, bila didaftarkan secara langsung ke Ditjen HAKI, besar kemungkinan merek tersebut akan ditolak secara umum sebagai merek.
Tentu kemudian apa yang terjadi pada merek dengan bernada gamblang "Mild", sejatinya merupakan merek yang sudah didaftarkan sebelum tahun 2014, alias merek tersebut memang sudah terdaftar sejak lama, bukan menjadi varian baru yang tiba-tiba muncul dengan tanpa adanya pendaftaran secara hak paten merek itu sendiri.
Aroma Mile, kemudian bisa juga disebut sebagai Aroma Mild; diluncurkan pada medio akhir Agustus 2022, merupakan produk hasil pengembangan dari PT Aroma Tobacco International (A.T.I, salah satu bagian dari Nojorono Group), yang disinyalir sebenarnya produk ini sudah dikembangkan sejak lama. Saya menduga bahwa produk ini bahkan sudah dikembangkan bersamaan dengan Aroma Bold, dengan catatan bahwa produk ini besar kemungkinan mengalami pending launching yang sangat lama, dikarenakan proyeksi pada golongan SKM LTLN yang terus menurun dari tahun ke tahun, dengan dominan proyeksi terbesar masih dialami pada kategori SKM Full Flavor dan SKT.
Produk ini pada akhirnya, dengan akar asal muasal racikan yang sama (ada satu sumber di internet menyebutkan (bisa dicek di Google), Bapak Muhammad Warsianto sebenarnya juga yang mengembangkan merek Aroma secara umum); dapat dianggap sebagai jawaban dari Nojorono Group terkait munculnya dan berhasilnya Diplomat Evo, dengan tentunya menggunakan akar racikan yang sebenarnya dikembangkan oleh Bapak Muhammad Warsianto (bapak dari rokok SKM LTLN, ex-Nojorono Group yang saat ini membidani kelahiran dari Wismilak Diplomat Evo).
Meskipun alasan ini kemudian tidak bisa divalidasi secara lebih rinci, akan tetapi mengingat dalam pengembangannya, besar kemudian dahulu Bapak Muhammad Warsianto ikut juga dari segi pengembangan racikan (sebelum akhirnya pindah ke PT Gelora Djaja); maka bisa dipastikan bahwa produk ini menjadi lawan terberat secara tak langsung kepada Diplomat Evo. Dengan catatan bahwa produk ini juga dibuat untuk melawan SKM LTLN Golongan II dari Djarum dan pabrikan lokal lain (sebut saja Gandum dengan Neslite), yang nyatanya, segmen LTLN kelas murah masih dianggap "seksi" secara umum untuk dijual di pasaran.
Baiklah, itu sekilas kemungkinan yang lahir terkait bagaimana Aroma Mile kemudian bisa lahir di pasaran, dengan info distribusi yang sejauh ini hanya menjangkau beberapa wilayah yang menjadi basis utama dari Diplomat Evo (terutama wilayah Jabodetabek). Mari kita coba review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu
Untuk harga rokok ini, secara umum dijual dengan harga rekomendasi Rp. 16.000,- untuk kuantitas 16 batang (cukai golongan IIA sebesar 18.250 per 16 batang). Meskipun kemudian ada selisih harga di pasaran lebih mahal, dengan harga 17.000 hingga 18.000 per satu bungkus. Barang ini kemudian saya dapatkan tidak begitu jauh dari rumah, dengan catatan bahwa belum begitu banyak warung yang mengambil barang ini, jadi diperlukan sedikit keberuntungan dalam mendapatkannya.
Harga rokok ini bisa dianggap kompetitif, dengan catatan bahwa angka ini paling dekat dengan harga terkini Neslite yang mencapai 17.000 per 16 batang dan Raven dari Djarum Group dengan harga yang tidak jauh berbeda (17.000 per 16 batang). Bisa terbilang bahwa harga ini dapat dianggap masuk ke dalam harga entry level untuk kategori cukai resmi, yang terbilang sangat terjangkau (meski agak sulit untuk ditemukan).
Untuk harga sendiri saya bisa berikan nilai 9 dari 10.
Kemudian kita coba review kemasan rokok ini secara seksama
0 Komentar