In Mild Regular, SKM LTLN Value For Money Terlaris Dari Djarum Group Dengan Rasa Lembut Khas Nan Familiar

Selamat malam,

Melihat hidup, kadangkala harus dihadapi dengan apa adanya, bukan ada apanya. Tak mudah kemudian untuk menuliskan berbagai review rokok. Berusaha untuk melampui keterbatasan juga tak menjadi urusan yang mudah pada akhirnya. Meskipun begitu, demi memperkaya khazanah akan dunia tembakau Indonesia yang semakin sulit, hal ini tak lantas membuat saya melewatkan kesempatan untuk mengulas produk yang ada di Indonesia. Pembuka kali ini sekiranya hanya menjadi pemanasan awal untuk bisa menjadikan tulisan di blog ini menjadi mudah untuk dinikmati. Harap maklum.

Review kali ini sekiranya tidak akan begitu panjang, mengingat aspek utama yang akan saya bangun pada empat review produk kedepan, hanya sekedar komparasi akan perbedaan merek yang dijual di Indonesia. Saya memang belum menjadikan segmen lain dari Djarum Group sebagai hal yang bisa dikomparasi pada saat ini, dikarenakan segmen tersebut masih sekiranya belum selama LTLN yang akan saya komparasi pada kali ini.

Produk kali ini ialah In Mild Regular, kita sebut saja sebagai In Mild Merah atau In Mild saja pada akhirnya. Yang kita ketahui, merek ini menjadi andalan pada segmen tier-2 dari Djarum Group ketika kita tak memperhatikan merek dari Djarum itu sendiri. Produk ini kemudian diciptakan pada era setelah 2009, cukup berkembang pada era 2010-an dan masih bisa bertahan sebagai sokongan "hemat biaya" dari Djarum Group. Penjualan masih didominasi pada wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, dengan pengembangan yang kemudian dirumuskan juga dengan lini SKT bernama In Kretek.

Tanpa panjang lebar, mari kita langsung saja review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Barang ini berstatus sebagai barang titipan, yang saya dapatkan dari Pulau Bali dengan harga jual Rp. 20.000,- (rentang harga jual di kawasan Indonesia Tengah, dimulai dari 19.000 hingga 21.000, cukai golongan II pada angka 20.425 per 16 batang). 

Harga yang ditawarkan termasuk harga yang cukup terjangkau bagi LTLN isi 16 Batang, meskipun kemudian hal ini sebenarnya masih terbilang mahal mengingat durasi bakar yang terhitung cepat. Namun bila mengingat Djarum Group sendiri membagi LTLN menjadi tiga tingkatan, alhasil masih linear dengan tingkatan kedua dari produk Djarum Group secara keseluruhan, semacam Envio Mild ataupun Ten Mild. Untuk harga saya beri nilai 8 dari 10.

Kemudian kita coba review kemasan rokok ini secara seksama







Kemasan rokok ini menggunakan panel warna yang seakan banyak terinspirasi dari Sampoerna A Mild. Merah, silver dan putih, tak lebih dari itu. Bagian depan dan belakang kemasan cukup jelas bahwa terdapat tulisan "in" menggunakan warna merah yang dilengkapi efek emboss, tulisan MILD dengan warna silver yang juga dilengkapi efek hologram dan emboss halus, dan kemudian ditutup dengan paduan warna merah dan silver, dengan pattern khas lampu pada beat music, menandakan bahwa rokok ini sesuai untuk generasi yang sedang "in." Efek pattern khas lampu musik ini dilengkapi efek emboss yang simpel, dan tidak begitu tebal. Kemudian diikuti bagian kanan kemasan bertuliskan 16 dengan logo "in mild" dan larangan jual, sementara bagian kirinya terdapat penanda pita cukai dan kadar (15mg tar dan 1mg nikotin). Bagian atas dilengkapi dengan logo "in mild" dan bawahnya terdapat hal serupa. 

Hanya saja, perlu kemudian dilihat bahwa produk ini dibuat pada pabrik yang sama dengan Forte (PT Intertobacco Utama Industry), yang kemudian bisa dianggap sebagai manufaktur terbesar untuk kategori value for money yang dimiliki Djarum Group. Beberapa produk yang bisa dianggap juga semisal SPM dengan merek President, cukup mudah ditemukan pada pasar non-lokal. Terlalu simpel, terkesan menjual namun tidak begitu menarik. 8.5 dari 10.

Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasannya secara seksama


Bentuk frame yang standar khas SKM berwarna putih, diikuti dengan keunikan foil yang menurut saya agak sulit ditiru, dan menjadi bukti otentisitas dari In Mild itu sendiri. Foil pada rokok ini menggunakan pattern hologram susunan kotak, yang kemudian cukup sulit untuk difoto pada awalnya, dan dilengkapi tulisan "in MILD." Foil berwarna silver, dan tipe foil dengan gaya hologram semacam ini kemudian termasuk cukup jarang ditemukan pada kategori rokok secara umum di Indonesia. Hal ini unik, tentu saja termasuk menjadi nilai jual tersendiri.

Kemudian kita coba tarik foil pada rokok ini secara seksama


Tampak batang rokok yang digunakan menggunakan dasar warna putih, dengan susunan total 8 di depan dan 8 di belakang, untuk memenuhi kuantitas isi total sebanyak 16 batang. 

Kemudian kita coba tarik salah satu batang dalam kemasan rokok ini secara seksama



Batang rokok ini diasumsikan menggunakan standar khas LTLN Djarum, dengan panjang 89mm dengan diameter mencapai 7.5mm atau kurang. Penanda burning area menggunakan model horizontal khas yang sering ditemukan pada segmen modern, dengan tipping paper menggunakan model tulisan in berwarna merah dan mild berwarna silver, dan penanda linear horizontal terdiri dari pola dua kotak pada bagian samping kanan dan kiri. Perforasi laser yang ditujukan untuk ventilasi, menggunakan susunan tiga baris dengan jarak perforasi laser yang cukup berdekatan satu sama lain.. Hal ini menjadi ciri khas yang bisa ditemukan pada LTLN secara umum

Kemudian kita coba rasakan rokok ini secara seksama


Ketika sebelum dibakar, sensasi khas rokok ini termasuk agak hambar, dengan sensasi manis yang tipis dan dilengkapi dengan rasa daun tembakau kering aromatik berjenis Madura dan rasa Virginia kering, dengan rasa manis yang timbul dari sekelumit rasa longan-leci yang berpadu dengan licorice khas. Ketika dibakar, sensasi utama yang kemudian muncul merupakan gabungan dari rasa spicy halus yang tipis namun tebal dengan karakter aroma khas, sensasi fruity yang kemudian tergambar baik dengan basis maple yang menjadi ciri khas LTLN, licorice dengan paduan sedikit aged-spirits, dan sensasi aromatik halus dari tembakau yang kemudian digambarkan dengan karakter kaya khas gula. 

Karakter hisapan yang sebenarnya tidak begitu manis, dibuka dengan sensasi paduan longan dan leci, yang juga tersusun dengan adanya nangka dan sedikit unsur pisang, dalam basis maple syrup yang tidak begitu kental secara rasa, dan penutup berupa sensasi sedikit oily khas Djarum. Kemungkinan besar tetap ditambahkan sedikit sage dan rosemary oil untuk menyeimbangkan aroma khas yang jadi sedikit pembeda. Licorice digambarkan dengan rasa yang tebal namun memiliki intensitas tipis, berpadu dengan sedikit rasa khas mead yang menjadi basis aged-spirits, dengan kekentalan a hint of sweetness yang juga dipadukan dengan rasa vanilla dan cocoa yang tebal. Cengkeh dirasakan tidak begitu kuat, namun memiliki intensitas yang pas khas yang bisa ditemukan pada Cengkeh  berjenis Manado. Rempah digambarkan dengan dominan kayumanis, pekak, adas manis, dan kapulaga. Efek hisapan tergambar tidak warming secara hisapan, dengan sensasi hisapan yang tidak hangat, dan cenderung netral.

Blend pada rokok ini dapat didasarkan dengan rasa manis spicy alamiah dengan gula yang kaya khas Virginia, dengan paduan tipis dari Burley, dan ditutup dengan sensasi aromatik tebal khas Madura yang kemudian dipadukan dengan rasa khas Aromatik dari beberapa tembakau berjenis Oriental khas Indonesia. Semisal pada Tembakau Temanggung, Boyolali, dan Kesturi. Hisapan digambarkan cukup kaya rasa meskipun tipis secara karakter kuatnya, dengan blend yang terkesan seimbang dari segi aromatik, sedikit rasa earthy yang menandakan penanaman di lahan yang kaya zar hara, dan rasa nutty yang cukup dominan. Dikeluarkan lewat hidung, sensasi rasa yang tebal nutty dan fermented khas Madura, berpadu dengan aroma halus vanilla dan spicy yang cukup terasa meskipun tipis. 

Tarikan tergambar halus, tidak solid, dengan sensasi hisapan yang tidak begitu tebal, cenderung mengambang dengan sensasi akhir hembusan yang halus. Sensasi harshness dirasakan tidak ada, dengan tidak adanya rasa menggelitik khas yang menjadi ciri khas LTLN, dengan throat hit yang terkesan tidak ada. Dalam artian sensasi hit yang ditawarkan cenderung halus khas LTLN, dengan tiadanya rasa menusuk yang bisa mengganggu tenggorokan. Durasi yang ditawarkan pada rokok ini sekitar 9-11 menit (dengan total bakaran yang saya dapatkan sekitar 110 menit). Hal ini kemudian tergantung dengan situasi dan kondisi kala Anda menghisap, dan cuaca kala Anda menghisap rokok ini.

Aftertaste digambarkan dengan karakter maple-mead yang kemudian berpadu dengan sensasi nutty tebal yang juga dipadukan dengan unsur fermented, sensasi spicy yang tidak meninggalkan kesan berarti dan bisa berarti berkarakter netral, dengan rasa cocoa, vanilla, dengan mixture aromatik yang cukup tergambar baik dari penggunaan Madura, smoky khas Bueley dan sensasi manis alamiah dari penggunaan Virginia. Mixture yang ditawarkan terkesan generik khas LTLN yang juga ditawarkan oleh Sampoerna, hanya saja dilengkapi dengan rasa oily yang lebih terkesan kental aromatik, dari penggunaan rosemary dan sage. Meskipun hal tersebut terkesan lemah. 

Kelemahan digambarkan dengan sensasi yang terkesan agak hambar, rasa khas yang cenderung nutty dan menimbulkan kesan "apek" yang tebal khas Madura, dengan sensasi pada bakaran akhir menunjukan terdapat adanya chemical taste, dan efek di lidah yang terkesan membuat lidah terkesan "berkerut." Secara umum juga, kelemahan pada rokok ini, tidak bisa ditemukan sensasi rasa yang begitu menonjol, dalam artian meskipun berusaha memiliki mimik khas Sampoerna A Mild, akan tetapi tetap hal tersebut bisa tercapai tidak begitu optimum.

Sensasi khas LTLN yang kemudian bisa ditemukan pada hisapan rokok ini, terkesan memiliki kesan "generik" dengan kata lain, hisapan rokok ini memiliki acuan yang tidak memiliki signifikansi pada rasa yang menonjol pada karakter rasa yang baru. Meskipun kemudian hal tersebut tidak bisa ditemukan, akan tetapi hal ini tak lantas membuat rasa rokok ini terkesan gagal. Ya kalaupun kata bisa menjadi pengganti Sampoerna A Mild, tentu bisa. Meskipun secara objektif rokok ini hanya menjadi sisi rendah dari A Mild itu sendiri, yang dibuat dari pabrik lain dari Djarum.

Untuk rasa saya beri nilai 8.5 dari 10.

KESIMPULAN

Hisapan rokok yang terkesan memiliki citarasa "template" khas Djarum Group ini, dengan berusaha menggunakan mimik yang ada pada Sampoerna A Mild (berikut flavoring kecuali pada sensasi oily dan Madura yang lebih tebal) kemudian bisa juga ditemukan pada produk lain, semisal pada produk Envio Mild, Access Mild, Ten Mild, bahkan Insta, yang kemudian bisa dikatakan terlalu linear untuk menjadi "A Mild" dengan sisi lain. Meski kemudian kita bisa lihat pada kelemahan yang setidaknya tak seburuk A Mild produksi diatas tahun 2014, akan tetapi sensasi ini tentu secara objektif tetap tidak memiliki nilai jual yang bagus. Keunggulan tentu pada rasa yang halus dan sensasi khas LTLN, namun nilai jual terkesan tak ada yang signifikan. 

Distribusi kemudian bisa dijumpai secara mudah pada beberapa wilayah Jawa Timur, Pulau Bali yang menjadi basis utama penjualan rokok ini, Nusa Tenggara Barat dan Timur, dan beberapa wilayah pada Sulawesi, mungkin bisa ditemukan rokok ini secara sangat mudah. Hal ini kemudian membuat rokok ini menjadi opsi yang mudah ditemukan di warung dan toko kelontong, minimarket hingga supermarket, di wilayah yang masuk kedalam penjualan rokok ini.

Untuk nilai keseluruhan, pada rokok ini memiliki nilai akhir 8.36 dari 10. Rokok ini tentu memiliki kelebihan pada rasa dan kemasan, pada harga tentu saja tidak begitu terjangkau kala dampak pandemi masih mendera pada sektor ekonomi Indonesia. Apa saya merekomendasikannya? Tentu bila rokok harian Anda yakni A Mild dan berusaha menghemat keuangan. Bila tidak? Mungkin tidak ya.

Review ini saya tulis sesuai dengan apa yang saya rasakan dan belum tentu bisa menjadi opsi terbaik, pada akhirnya bisa berbeda dengan apa yang Anda rasakan. Pilihan ada di tangan Anda, bukan dengan serta merta mengikuti anjuran saja dalam tulisan ini.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention atau DM saya via Twitter di @ReviewRokok, dan hubungi saya via WhatsApp di tombol diatasJadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.

Posting Komentar

0 Komentar