Selamat malam,
Melakukan review atas dua rokok dalam satu hari, tentu kemudian melelahkan pada akhirnya. Dengan berusaha menjadi apa adanya, dan berusaha melanjutkan apa yang kemudian menjadi yang saya tulis sebelumnya, membuat hal tersebut bisa mengisi waktu luang yang kemudian menjadi pelipur kala pekerjaan sedang sibuk. Hal komparasi bukanlah menjadi perhatian menarik, meski kemudian kita perlu melakukan hal tersebut untuk memperkaya khazanah rokok di Indonesia. Harap maklum kemudian, harap maklum.
Tidak usah panjang lebar, produk selanjutnya yang akan saya review yakni In Mild Menthol, kita sebut saja sebagai In Mild Menthol atau In Menthol saja pada akhirnya. Yang kita ketahui, merek ini menjadi merek menthol terbesar yang terhitung murah, terutama pada segmen tier-2 dari Djarum Group ketika kita tak memperhatikan merek dari Djarum itu sendiri. Produk ini kemudian berkembang pada era 2010-an dan masih bisa bertahan sebagai sokongan "hemat biaya" dari Djarum Group. Penjualan masih didominasi pada wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara. Sensasi rasa yang ditawarkan tetap memperhatikan rasa menthol yang dingin, meski kemudian perlu ditinjau kembali dengan ulasan yang akan saya buat.
Tanpa panjang lebar, mari kita langsung saja review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Barang ini berstatus sebagai barang titipan, yang saya dapatkan dari Pulau Bali dengan harga jual Rp. 20.000,- (rentang harga jual di kawasan Indonesia Tengah, dimulai dari 19.000 hingga 21.000, cukai golongan II pada angka 20.425 per 16 batang). Harga yang ditawarkan termasuk harga yang cukup terjangkau bagi LTLN isi 16 Batang, meski hal ini sebenarnya masih terbilang mahal mengingat durasi bakar yang terhitung cepat. Namun bila mengingat cukup sulit untuk mencari pengganti pada kategori LTLN Menthol yang mengandalkan sensasi dingin, hal ini sekiranya bisa menambah nilai jual yang berbeda. Untuk harga saya beri nilai 8.1 dari 10.
Kemudian kita coba review kemasan rokok ini secara seksama
Tak jauh berbeda dengan kemasan In Mild Merah, pola warna menthol yang ditonjolkan sekiranya dibedakan menjadi warna hijau, dengan kesamaan pada silver dan putih. Bagian depan dan belakang kemasan cukup jelas bahwa terdapat tulisan "in" menggunakan warna hijab dengan efek emboss, tulisan MILD dengan warna silver yang juga dilengkapi efek hologram dan emboss halus, dan kemudian dilengkapi dengan penanda varian, berupa tulisan MENTHOL yang terdapat spasi diantara huruf per huruf. Dan kemasan utama ditutup dengan paduan warna hijau dan silver, dengan pattern khas lampu pada beat music, menandakan bahwa rokok ini sesuai untuk generasi yang sedang "in" dan mencintai sensasi menthol khas. Efek pattern khas lampu musik ini dilengkapi efek emboss yang simpel, dan tidak begitu tebal. Kemudian diikuti bagian kanan kemasan bertuliskan 16 dengan logo "in mild MENTHOL" dan larangan jual, sementara bagian kirinya terdapat penanda pita cukai dan kadar (15mg tar dan 1mg nikotin). Bagian atas dilengkapi dengan logo "in mild MENTHOL" dan bawahnya terdapat hal serupa.
Sama kemudian dengan apa yang ditawarkan pada In Mild, perlu kemudian dilihat bahwa produk ini dibuat pada pabrik yang sama dengan Forte (PT Intertobacco Utama Industry), yang kemudian bisa dianggap sebagai manufaktur terbesar untuk kategori value for money yang dimiliki Djarum Group. Bisa ditemukan juga pada varian menthol non-Djarum, hal ini kemudian IUI juga memproduksi SPM Menthol. Ada sedikit nilai jual, terkesan menjual namun tidak begitu menarik. 8.6 dari 10.
Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasannya secara seksama
Tampak pada bagian dalam menggunakan metode yang sama dengan In Mild, dengan adanya penanda foil berhologram dengan pola kotak, dan dipadukan dengan tulisan in MILD. Adapun dikarenakan rokok ini merupakan rokok menthol, maka untuk merobek foil pada rokok ini tidak begitu dianjurkan. Dikarenakan adanya kemungkinan penurunan kadar menthol bawaan, sebagai implikasi pengaplikasian menthol pada bagian foil. Susunan pada batang rokok ini menggunakan total 8 di depan dan 8 di belakang, dengan jumlah kuantitas sebesar 16 batang.
Kemudian kita coba tarik salah satu batang dalam kemasan rokok secara seksama
Batang rokok ini diasumsikan menggunakan standar khas LTLN Djarum, dengan panjang 89mm dengan diameter mencapai 7.5mm atau kurang. Penanda burning area menggunakan model horizontal khas yang sering ditemukan pada segmen modern, dengan tipping paper menggunakan model tulisan in berwarna hijau dan mild berwarna silver, dan penanda linear horizontal terdiri dari pola dua kotak pada bagian samping kanan dan kiri. Perforasi laser yang ditujukan untuk ventilasi, menggunakan susunan tiga baris dengan jarak perforasi laser yang cukup berdekatan satu sama lain.
Kemudian kita coba rasakan rokok ini secara seksama
Ketika sebelum dibakar, sensasi rasa rokok ini menawarkan hisapan menthol yang cenderung terpendam, dengan rasa khas menthol crystal yang tebal dan berpadu baik dengan karakter licorice dan karakter lain khas LTLN, yang juga terdapat sensasi peppermint oil yang menjadi ciri khas Djarum. Ketika dibakar, sensasi rasa yang kemudian ditawarkan menggunakan menthol yang dikadarkan pada skala 4 dari 10, dengan kata lain sensasi pada menthol ini terkesan ringan dan khas. Pada kasus ini, sensasi rasa yang kemudian ditawarkan, banyak terpengaruh dengan LA Menthol, yang memadukan sensasi buttery dan oily khas peppermint dengan karakter licorice, dengan rasa mead-maple yang tidak begitu tebal.
Sensasi manis yang terkesan lebih lemah dengan paduan longan, leci, pisang dan nangka yang eksotis, dengan rempah khas kayumanis yang dominan, pekak dan adas manis yang terkesan terpendam, dengan sensasi vanilla yang lebih ringan dan rasa cocoa yang tetap sama tebalnya. Saya kira penambahan menthol pada rokok ini cukup membuat sensasi dingin yang nyaman, tidak tebal, tidak tipis, namun tidak juga kuat. Cengkeh Manado bawaan juga tergambar ikut tertutup, meski kemudian sensasi oily tergambar tetap ada. Mungkin lebih tepatnya rokok ini menawarkan sensasi eksotis kretek menthol yang biasanya dikonsumsi pada kalangan luar Indonesia.
Blend pada rokok ini digambarkan sama dengan In Mild, hanya saja tergambar menggunakan Virginia yang lebih banyak dengan paduan Burley yang tidak sebanyak versi regular, dengan karakter Madura yang tetap memiliki unsur aromatik tebal, dilengkapi dengan rasa khas Tembakau Oriental khas Indonesia yang bisa tergambar salah satunya menggunakan Kesturi dan Temanggung. Tetap memiliki sensasi nutty yang tebal, bahkan paduan nutty-menthol yang kemudian ditawarkan tergambar ringan, dengan blend yang sedikitnya ada modifikasi cukup besar untuk mengurangi sensasi spicy, tetap bisa ditemukan sensasi earthy, dan karakter blend yang lebih halus.
Bila dikeluarkan lewat hidung, sensasi menthol tergambar cukup lokal, tidak begitu tebal dengan sensasi nutty yang lebih halus, dan disertai rasa tembakau yang tetap kaya. Adapun harshness pada rokok ini tergambar sangat berkurang, meskipun kemudian ada perbedaan sedikit tak nyaman dari rasa menthol yang ditawarkan pada tenggorokan, dengan throat hit yang tetap tidak memiliki rasa menusuk. Khas Menthol LTLN yang saat ini terkesan terpendam. Namun tetap mempertahankan sensasi rasa khas dari menthol yang cukup dingin, namun tak tebal.
Durasi bakar sekiranya mencapai 9-11 menit, dengan artian tergantung situasi dan kondisi kala Anda menghisapnya, dan tentu kemudian cuaca berpengaruh banyak dalam durasi bakar ini. Aftertaste yang ditawarkan pada rokok ini, tergambar bahwa sensasi rasa yang umum pada karakter nutty-menthol tebal, dengan sensasi rasa oily-buttery yang berhasil menjadi kontribusi dari cengkeh dan minyak peppermint dan rosemary + sage, sensasi rasa intens tebal dari Madura dan smoky khas yang tergambar dari paduan Burley dan cocoa, dan sensasi rasa yang menurut saya sudah hilang pada kasus LTLN Menthol di Indonesia.
Adapun kesan kelemahan yang bisa digambarkan, tergambar karakter nutty yang dibawa oleh rokok ini, dengan paduan smoky-fermented, mungkin akan mengganggu kala Anda menikmati sensasi rasa menthol bawaan dari rokok ini. Tentu kemudian sedikit terkelumit rasa chemical taste pada akhir bakaran, yang menurut saya tidak begitu signifikan. Meskipun begitu, sensasi yang lama terpendam dan bersifat natural ini, bisa menjadi penutup kala Anda menikmati cuaca yang panas.
Nilai pada versi menthol mencapai 8.8 dari 10.
KESIMPULAN
Agak berbeda kemudian dengan apa yang ditawarkan oleh sensasi "template" khas LTLN yang umum ditemukan pada produk Djarum Group, sensasi rasa yang tergambar lebih eksotis dan penuh dengan rasa menthol yang meskipun agak terpendam, akan tetapi hal ini bisa menjadi penghibur bila Anda mencari pengganti dari U Mild Cool yang sudah lama tidak diproduksi. Sensasi rasa yang menurut saya linear, dan tidak linear dengan produk Djarum Group, bisa sekiranya menjadi opsi yang menurut saya, tak apa untuk diambil. Kelemahan sekiranya sudah dijelaskan, dengan catatan ada kelemahan lain bila Anda terbiasa menyukai rokok menthol yang umum ditemukan dalam kadar "High-Cooling". Bisa dibilang tidak begitu dingin, ya tetap mempertahankan sensasi natural, ada konsekuensi berarti pada rasa menthol bawaan.
Distribusi kemudian sama dengan In Mild Regular, secara umum bisa dijumpai secara mudah pada beberapa wilayah Jawa Timur, Pulau Bali yang menjadi basis utama penjualan rokok ini, Nusa Tenggara Barat dan Timur, dan beberapa wilayah pada Sulawesi (hal ini perlu diklarifikasi ulang). Hal ini kemudian membuat rokok ini menjadi opsi yang mudah ditemukan di warung dan toko kelontong, minimarket hingga supermarket, di wilayah yang masuk kedalam penjualan rokok ini.
Untuk nilai keseluruhan, pada rokok ini memiliki nilai akhir 8.5 dari 10. Rokok ini tentu memiliki kelebihan pada rasa dengan menthol yang lebih eksotis, dan kemasan yang sekiranya cukup menjual. Namun pada harga, sebagaimana LTLN secara umum tentu saja tidak begitu terjangkau kala dampak pandemi masih mendera pada sektor ekonomi Indonesia.
Apa saya merekomendasikannya? Tentu bila Anda suka sensasi menthol yang cenderung nutty, tidak begitu intens, alias dingin tak berlebihan, berusaha menghemat keuangan. Bila tidak? Saya kira mungkin untuk In Mild Menthol bisa dicoba, meski ini tergantung pilihan Anda.
Review ini saya tulis sesuai dengan apa yang saya rasakan dan belum tentu bisa menjadi opsi terbaik bagi pembaca, pada akhirnya bisa berbeda dengan apa yang Anda rasakan. Pilihan ada di tangan Anda, bukan dengan serta merta mengikuti anjuran saja dalam tulisan ini.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention atau DM saya via Twitter di @ReviewRokok, dan hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Jadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.
0 Komentar