Gudang Garam Special de Luxe (Deluxe) King Size 16, SKT Dengan Sentuhan Khas Racikan Klasik Premium Yang Terpendam

Selamat malam,

Tampaknya bahwa hari ini bisa dipastikan menjadi waktu untuk kedua kalinya saya bisa mengulas terkait produk rokok yang menjadi keharusan saya, sebelum pada 2023 saya memutuskan untuk rehat (sementara). Melihat tatanan industri tembakau yang termasuk membingungkan dari segi manuver, pada kesempatan kali ini sampai beberapa review kedepan, tampaknya saya harus mengulas produk yang kira-kira dianggap biasa saja dari segi luar. Namun potensi produk yang bisa dilihat, sekiranya bisa bertahan hingga waktu yang lama, tentu hal ini perlu pembuktian di masa depan. Harap maklum.

Review kali ini akan membahas produk dari Gudang Garam, yang memang untuk menemukannya dapat dikatakan sangat sulit. Saya memberikan jaminan, bahkan produk ini tidak familiar bagi pengguna Gudang Garam itu sendiri. Produk ini dinamakan sebagai Gudang Garam Special de Luxe. Banyak orang menyebutnya sebagai Gudang Garam Emas, Gudang Garam Special, dan yang lebih sering lagi disebut sebagai Gudang Garam Deluxe. Produk ini tidak terlalu memiliki wilayah pemasaran yang luas, akan tetapi untuk fanatik dari merek Gudang Garam, produk ini seakan menjadi salah satu incaran produk yang "wajib" sekiranya untuk dibeli dan dirasakan. 

Hal ini tentu kasusnya mirip dengan Rokok Klobot Gudang Garam, produk yang terkesan tak familiar namun wajib sekiranya untuk dicoba. Bagi saya yang mengakui akan kedigdayaan dari Gudang Garam (terlepas kita mengenalnya karena produk semacam Surya ataupun International, di beberapa daerah karena Patra yang baru diluncurkan ataupun GG Merah), rasa penasaran yang muncul dalam benak penulis, tak lantas membuat saya menyerah untuk tak mencoba produk ini. Ya, berkat kiriman yang datang, pada akhirnya ada kesempatan untuk mengulas produk yang sekiranya langka ini.

Untuk mempersingkat waktu, mari kita review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Rokok ini sebenarnya dari info yang beredar, memiliki harga sekitar Rp. 20.000,- hingga 21.000,- pada kasus produk ini dijual di warung (cukai SKT Golongan I mencapai 18.175 per 16 Batang). Harga ini tentu tidak bisa menjadi patokan yang rigid, mengingat produk ini terhitung langka. Dikarenakan yang membeli rokok ini (kebetulan) membelinya di bandara (tepatnya ketika ia pulang dari Bali), harga yang saya dapatkan mencapai Rp. 25.000,- dengan asumsi rokok ini dijual lebih mahal 4.000 dibandingkan harga aslinya. 

Bilapun harga aslinya mencapai 24.000, untuk isi 16 terbilang cukup terjangkau dikarenakan asumsi kadar nikotin yang lebih tinggi dan kemasannya yang hard-pack (bila dibandingkan dengan Dji Sam Soe isi 16 yang mencapai 25.000, dengan kadar nikotin yang lebih rendah). 

Dengan kata lain, untuk harga saya memberi nilai 8 dari 10.

Kemudian kita coba review kemasannya secara seksama







Kemasan rokok ini bisa dipastikan hanya menggunakan warna dasar gabungan coklat, emas, dan hitam. Tampak bagian depan dan belakang, pada kemasan ini dapat terlihat dari motif pola premium yang bisa dikenali sebagai motif khas "Gudang Garam", dengan gabungan segitiga yang memiliki warna coklat muda dan emas (untuk memudahkan, motif emas khas Gudang Garam saat ini hanya bisa ditemukan pada produk Surya). Logo Gudang Garam yang digunakan, menggunakan warna gabungan dari coklat kebiruan dan emas, dengan model outline yang digunakan sudah menggunakan model rounded rectangle yang menjadi ciri khas modern dari Gudang Garam. 

Logo Gudang Garam sudah dilengkapi dengan emboss tebal, dengan setiap elemen yang ada sudah menggunakan emboss yang khas dan tidak perlu dijelaskan lagi. Bagian bawah logo, terdapat tulisan KING SIZE tanpa adanya emboss, dilanjutkan dengan logo "Gudang Garam" yang terkesan diproduksi pada tahun 1970-an hingga 1980-an. Tulisan "Gudang Garam" dilengkapi emboss tebal berwarna coklat tua, dilanjutkan dengan tulisan "Special de Luxe" dengan font script. Bagian luar kemasan menggunakan outline segiempat berwarna emas.

Bagian kanan kemasan terdapat larangan jual, kadar tar serta nikotin (38mg Tar dan 2.7mg Nikotin, terbilang memiliki tar standar dengan nikotin sangat tinggi), barcode serta penanda jenis rokok ini yakni SKT. Bagian kiri hanya terdapat bagian pelekatan pita cukai yang posisinya vertikal, dilanjutkan dengan bagian atas bertuliskan "16 GUDANG GARAM CLOVE CIGARETTES" dengan latar berwarna coklat. Bagian bawah terdapat penanda produksi, dengan kode produksi yang saya dapatkan untuk rokok ini diproduksi pada tanggal 26 Maret 2022. Untuk kemasan terbilang klasik, meskipun bagi selera saya tidak begitu menjual kemasan yang ditawarkan oleh rokok ini.

Untuk kemasan saya beri nilai 7.8 dari 10.

Kemudian kita bisa buka plastiknya secara seksama


Pada awalnya saya agak bingung akan cara membuka kemasan rokok ini. Namun ternyata rokok ini menggunakan model lid yang mirip dengan cara membuka, semisal pada kasus Djarum 76. Model kemasan hard pack yang mudah ditutup, namun perlu diperhatikan untuk membelah bagian yang terlekat pita cukai secara paripurna.

Posisi membuka kemasan rokok ini ternyata melawan arah, atau bisa dibilang terbalik dengan posisi tulisan. Untuk membukanya maka kita bisa tarik bagian penutupnya secara seksama


Kemudian kita bisa membuka bagian dalam kemasan rokok ini, dengan susunan batang 8 di depan dan 8 di belakang. Total kuantitas yang ditawarkan berisi 16 batang, dengan adanya pelindung berupa plastik. 


Pada dasarnya bagian dalam dari rokok ini bisa ditarik kembali, dengan menarik lid luar ke bagian atas. Namun hal tersebut kemudian merumitkan ketika kita menutup kembali rokok ini secara seksama. 

Tampak bagian dalam plastik kemudian bisa ditarik secara seksama, dengan cara membuka plastik yang disarankan, membuka dari salah satu bagian lipatan pada plastik, yang kemudian kita bisa melihat bagian dalam rokok ini secara seksama


Kemudian kita coba ambil salah satu batang rokok dalam kemasan secara seksama dan perlahan




Batang pada rokok ini menggunakan panjang sekitar 84mm dengan diameter bakaran diperkirakan mencapai 8.3mm atau kurang dan hisapan mencapai 8mm, yang secara final kemudian menyesuaikan dengan hasil lintingan dari pelinting pabrik. Bagian burning area menggunakan model horizontal garis dengan model papir yang, sekiranya cukup mirip dengan Gudang Garam Sriwedari Lurik, tanpa dilengkapi factory mark pada bagian burning area. Bagian batasan bakaran kemudian model batik yang melambangkan tembakau, dengan logo Gudang Garam berwarna biru, dan dilengkapi tulisan Gudang dan Garam. Pada batik tembakau menggunakan warna pink yang secara umum mengingatkan pada gaya khas dari rokok kretek jaman dahulu. 

Untuk mempermudah dalam menikmatinya, maka bisa dipijat terlebih dahulu dengan menekan bagian batang, dikarenakan batang pada rokok ini terkesan sangat padat dan keras bila langsung dihisap begitu saja. 

Kemudian kita coba rasakan rokok ini secara seksama


Pada saat sebelum dibakar, rokok ini memiliki citarasa yang cukup berbeda untuk sebuah produk sigaret kretek dari Gudang Garam, dengan rasa manis yang tidak begitu terasa, bahkan tipis dan dilengkapi gabungan rasa yang kental gabungan dari brandy, raspberry, raisins, dengan sentuhan floral yang terkesan tebal dan kuat, yang didominasi dari rasa melati dan klembak. Ketika dibakar, sensasi spicy kemudian mulai menguat dengan intensitas spicy-floral yang terkesan tebal, berpadu dengan unsur fruity yang manis, sebagai hasil gabungan dari essens brandy dan aged jamaican sebagai penyusun sensasi fermented, elemen raisins dan raspberry dengan sentuhan sedikit leci, pisang dan nangka, dan sensasi buttery khas Gudang Garam yang banyak terinspirasi dari kelapa, namun cenderung tawar dan tidak manis secara gamblang. Rokok ini seakan menawarkan kekuatan spicy-floral, dengan sedikit sentuhan essens maple syrup untuk menciptakan kesan manis khas, namun tanpa dilengkapi sensasi manis yang terasa. 

Dengan kata lain, manis yang ditawarkan terkesan tipis, dan produk ini memiliki acuan dasar Gudang Garam Klobot Tawar, yang tidak menggunakan pemanis pada rokok ini. Elemen floral kemudian kuat dengan unsur klembak (rhubarb) yang ditawarkan begitu kental, dengan sekelumit ekstrak melati yang terkesan tebal, paduan licorice yang cukup baik dengan adanya paduan akar wangi untuk menciptakan sensasi manis yang tak tebal dan wangi, dengan kata lain rokok ini kental dengan sensasi floral spicy. Untuk spicy pada rokok ini kemudian didominasi dengan penambahan kayumanis yang tebal, dengan sentuhan adas manis, pekak, kapulaga, jintan, kencur, dan jahe untuk menciptakan sensasi yang hangat dan spicy yang kaya serta tebal. Elemen warming terkesan tebal, namun terkesan normal dan tidak panas, dengan kata lain hisapan yang ditawarkan cenderung berbeda dengan kesan Gudang Garam yang sering kita temukan. 

Racikan rokok ini kemudian didominasi dengan unsur Tembakau berjenis Oriental khas Indonesia, dengan dominan pada Madura, Temanggung, Lombok, Paiton, Pakpie, dan tembakau lain yang memang secara umum berasal dari Indonesia. Hisapan ini kemudian tercampur baik dengan cengkeh yang tidak begitu tebal namun sangat kuat, dengan kesan hisapan nutty-spicy yang tergabung baik dengan unsur floral dan sedikit elemen fruity-fermented. Elemen nutty kemudian tergambar sangat tebal, dengan rasa yang sangat smoky tebal dan memiliki aroma tembakau yang tebal, gurih, nan kuat. Blend pada rokok ini tergambar dominan dengan sensasi earthy dominan yang halus, dengan sensasi manis alami yang tebal namun tak gamblang. Hisapan digambarkan memiliki sensasi tembakau yang kaya, kental dengan unsur hara, dan ditanam pada tanah yang kaya akan unsur hara. 

Bila dikeluarkan lewat hidung, rasa dominan yang ditawarkan cenderung kental akan unsur floral dengan sensasi nutty yang dominan dengan unsur floral, dan dilengkapi dengan sensasi spicy yang tebal namun tak menusuk. Tarikan tergambar solid, tebal, dan sekiranya memiliki sensasi tarikan yang bahkan lebih halus dibandingkan dengan produk Gudang Garam secara umum. Harshness digambarkan tebal, sekiranya juga berkaitan dengan nikotin yang tinggi, dengan hisapan yang terkesan menggelitik namun tetap halus. Throat hit digambarkan cukup kuat, keras, dengan sensasi yang meskipun tak menusuk, akan tetapi seakan membuat tenggorokan teras tak nyaman. 

Durasi yang ditawarkan rokok ini mencapai 14-16 menit (dengan angka yang saya capai mencapai 15 menit lebih), dan hal ini tergantung dari bagaimana kepadatan tembakau yang didapatkan, bagaimana cara Anda menghisapnya, situasi dan kondisi kala menghisap rokok ini, dan lingkungan sekitar yang terpengaruh dengan cuaca kala Anda menghisapnya. Aftertaste yang ditawarkan kental dengan unsur floral yang kuat dari klembak dan melati, sensasi smoky yang tebal dengan paduan nutty yang juga tebal, elemen aged spirits yang terkesan baik secara fermented, dengan sentuhan sangat sedikit sensasi manis yang merupakan paduan dari fruity yang ditawarkan dengan rasa tawar. 

Kelemahan rokok ini, cukup tergambar jelas dengan sensasi hisapan yang cenderung bahkan tidak manis, dan hal ini kemudian digabungkan dengan sensasi hisapan yang terkesan panas di mulut dan di jari ketika mendekati batasan akhir bakaran. Hal ini juga kemudian didukung dengan sensasi floral yang tebal, sehingga menimbulkan aroma yang tebal dengan efek smoky yang awet, dengan efek hisapan yang cenderung membuat tenggorokan terasa tak nyaman. Hal ini menurut saya secara umum bukanlah kelemahan yang berarti, mengingat saya termasuk berhasil menikmati rokok ini dengan hilangnya signifikan rasa mual yang secara umum saya temukan pada beberapa hisapan dari Gudang Garam. 

Tak lazim bagi sebuah produk Gudang Garam yang menawarkan sensasi manis yang dipadukan dengan warming-spicy-fruity yang tebal, rokok ini justru menawarkan sisi floral yang tebal dengan paduan smoky-spicy yang seringkali ditemukan, semisal pada Gudang Garam Merah. Namun dikarenakan rokok ini terkesan sangat nyaman untuk secara hisapan, bagi saya keunggulan jelas pada rasa yang ditawarkan pada rokok ini. Tebal, klasik, dan tentunya tidak begitu manis, sehingga saya cenderung bisa menikmati rokok ini dengan perlahan dan santai. Tentu selera ini kemudian berbeda dengan selera yang sering ditemukan pada perokok Surya atau International, akan tetapi bagi yang memang menyukai sensasi khas dari Gudang Garam, hal ini bisa menjadi tantangan baru untuk mengeksplorasi rasa secara mendalam.

Untuk rasa sendiri, saya memberi nilai 9.48 dari 10.

KESIMPULAN

Hal yang saya sukai akan sensasi hisapan yang kental namun tak manis, bisa dikatakan bahwa sensasi rokok ini cenderung menawarkan sensasi "Gudang Garam Tawar" yang secara umum tidak bisa ditemukan pada versi mainstreamnya. Hal ini kemudian didukung dengan sensasi floral yang tebal dengan unsur spicy yang intens untuk sebuah sigaret kretek. Rasa tak lazim namun sangat nyaman (dan tentunya, tidak begitu manis) menjadikan acuan atas rokok ini sebenarnya agak rumit untuk dijadikan produk mainstream. Dikarenakan kelemahan rokok ini secara umum tak manis, sensasi hisapan yang terkesan panas ketika hisapan mendekati batasan bakaran di mulut dan jari, serta hisapan yang cenderung membuat tenggorokan tak nyaman, bukan berarti bahwa rokok ini memiliki sensasi rasa yang tak menarik. 

Justru bagi penulis secara objektif, kesan rasa ini yang sebenarnya ditawarkan oleh Gudang Garam, lebih tepatnya ketka Gudang Garam belum terlalu mengenal adanya modifikasi rasa yang kental secara harfiah pada penguatan sensasi fruity dan manis. Bisa dikatakan sensasi rasa ini terkesan sensasi rasa yang terpendam lama. Ya, dengan perasaan batin bahkan saya harus mengakui sensasi ini sudah hilang banyak pada produk sigaret kretek dari Gudang Garam secara harfiah.

Untuk distribusi sendiri, produk ini bisa ditemukan pada beberapa wilayah Sumatera, Jawa bagian Tengah dan Timur, dan beberapa timur dari Indonesia semisal Bali ataupun Nusa Tenggara, dengan catatan rokok ini hanya bisa ditemukan pada warung, minimarket lokal, dan toko grosir. Meskipun kemudian rokok ini pada akhirnya sangat sulit dicari, dikarenakan produksinya tidak sebanyak Gudang Garam Sriwedari, yang saat ini sudah mudah ditemukan untuk aliran klasik. Adapun memang, potensi produk ini tidak bisa begitu teramplifikasi, mengingat sensasi pada hisapan rokok ini terkesan "jadul" dan kemasan yang tidak begitu menarik. Dan juga untuk mengambil SKT dengan isi 16 Batang, rasanya bagi sebagian orang belum tentu kuat.

Untuk nilai rerata pada produk ini, memiliki nilai rerata 8.42 dari 10. Artinya rokok ini memang unggul pada rasa yang secara subjektif bisa memuaskan saya pribadi, dan kelemahan terlihat pada kemasan yang terkesan mewah namun tidak masuk selera yang kekinian. 

Apa saya merekomendasikannya? Tentu dengan catatan Anda memang fanatik Gudang Garam dan mencari sisi lain yang tidak manis dan memiliki sensasi hisapan kuat dan tebal. Bila tidak? Maka saya rasa untuk Anda yang memang hobi mengeksplor, bisa menjadi pilihan. Namun bagi yang tidak suka mengeksplor rasa, ya saya rasa bukan jadi pilihan.

Review ini saya tulis sesuai dengan apa yang saya rasakan, dan bisa berbeda dengan apa yang Anda rasakan. Pilihan ada di tangan Anda, bukan dengan serta merta mengikuti anjuran saja dalam tulisan ini.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention atau DM saya via Twitter di @ReviewRokok, dan hubungi saya via WhatsApp di tombol diatasJadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.

Posting Komentar

3 Komentar

  1. Kelihatan Batangnya kok kaya amburadul... dulu kaya pernah Coba.. yaa mirip GG Merah.. rasanya.. Ra Enaakk... 😂😂🤗🤗

    BalasHapus
  2. Rasane lumayan mantap halusss dengan rasa yang bagi saya ini pantes di acungi jempol ini mantapp dengan harga 20.000 per 16 batang

    BalasHapus
  3. sudah 6 bulan pjndah ke rokok ini. lebih halus dibandingkan gudang garam merah.
    sempat ada promo bungkus rokok ditukar uang Rp 1.000
    tp sekarang promo dah habis
    padahal masih ada 100 bungkus kosong😀

    BalasHapus