Selamat malam,
Untuk kata pembuka pada kali ini terkesan tidak ada yang perlu disampaikan secara mendetail. Kali ini saya sudah sekiranya belum siap untuk menghadapi kemungkinan kedepan yang bisa saja terjadi, dan hal ini tentu tidak bisa dilihat kedepan akan bagaimana. Namun untuk pengantar, pengumuman penting yang saya harus sampaikan, terkait dengan berakhirnya proyek ini di tahun 2022.
Meski saya tak menutup kemungkinan, di tahun 2023 keatas, masih ada kemungkinan untuk kembali mengoperasikan proyek ini sedemikian rupa. Hal ini kemudian saya akan sampaikan dalam sebuah post yang akan bisa ditemukan dalam kolom "Pertanyaan Dan Jawaban Terkait". Untuk review di tahun 2022 masih akan diselesaikan hingga akhir tahun nanti, jadi tentu di tahun 2022 ini masih dapat dijumpai post-post terkait ulasan produk rokok. Harap maklum.
Review ini seharusnya bisa dipublikasikan pada 3 hari yang lalu (18 April 2022), namun dikarenakan adanya masalah yang harus diselesaikan sebelumnya, maka saya mohon maaf baru bisa dipublikasikan pada hari ini. Untuk membahas rokok ini, tidak begitu banyak informasi yang bisa didapatkan, hanya saya sepengetahuan saya, rokok ini sejatinya merupakan produk kuartal keempat di tahun 2021 (Q3-2021), dengan posisi peluncuran awal yang saya dengar berada di kawasan Bandung Raya.
Untuk info saja, Edge merupakan versi maskulin dari Esse. Bila melihat Edge ditargetkan memiliki rasa lebih berani, tentu ada hubungannya dengan pembagian Esse pada lini SKM dan SPM, sedangkan pada SKM Full Flavor (bahkan mungkin saja bisa ada produk yang medium tar), dipakai nama Edge. Jadi bila merek ini secara langsung memiliki hubungan dengan foto terkait rokok Edge asal Korea Selatan, ya ada benarnya.
Produk yang saya kira nasibnya setara dengan The Gold 8 (sulit untuk ditemukan dan belum saya review, namun keberadaan produknya sudah seakan tak bisa ditemukan di 2022), ternyata menjadi salah satu produk kuartal terakhir yang masih bisa lolos, dan terhitung sudah dapat ditemukan di beberapa wilayah Bodetabek (terutama bicara Kota Tangerang dan beberapa wilayah di kawasan Kabupaten Bogor). Untuk info lain sekiranya masih saya lihat terlebih dahulu kedepan bagaimana.
Dengan ciri khas rasa yang menurut saya tidak linear untuk sebuah SKM Full Flavor (bayangkan bila note utama dari rokok beraliran klasik khas Gudang Garam, dimodifikasi dengan menghilangkan kesan aromatik tebalnya, dengan tujuan untuk menyesuaikan rasa kapsul yang lebih optimum), entah dalam pengujian yang sudah saya lakukan pada hari sebelumnya (18 April 2022), menyatakan bahwa kombinasi yang tercipta ternyata tak buruk. Namun apa yang membuatnya tak begitu buruk? Ya simak saja
Mari kita mulai saja ulasan kali ini dengan menilai dari harganya terlebih dahulu. Untuk harga sendiri, berdasarkan teman yang membeli rokok ini di kawasan Tangerang Kota, ia mendapatkan rokok ini dengan harga Rp. 16.500,- (cukai 2022 golongan IIA sebesar 20.400) untuk isi 12 batang. Perkiraan sementara, harga jual ini secara umum bisa didapatkan di harga 17.000. Meski kemudian saya harus memastikan terlebih dahulu, dengan datang ke wilayah Kota Tangerang, misalkan.
Harga yang terlihat terjangkau ini, kemudian kita bisa memberinya nilai 8.5 dari 10.
Kemudian kita coba lihat kemasannya secara seksama
Edge Punch menggunakan basis warna biru navy dan orange sebagai basis utama warna pada kemasannya. Tampak bagian depan terdapat latar biru navy, yang bila dilihat langsung ketika memegang kemasan fisiknya, maka bagian tersebut terdapat emboss dalam dengan unsur garis diagonal yang mengarah kepada panah khas yang ditandai warna orange. Penanda berwarna orange kemudian menggunakan warna gradasi orange, pada bagian kiri dari penanda "edge" terdapat efek hologram yang menyiratkan akan efek percikan. Efek pada penanda "edge" tidak terlalu menjual efek emboss yang tebal. Dilanjutkan dengan adanya penanda dari elemen utama Edge. Penanda berbentuk chevron segilima horizontal ini, memiliki grid pembantu berwarna silver, dan pada bagian latar chevron menggunakan warna gradasi dari orange muda ke tua. Hal yang kemudian membedakan Esse dengan Edge, dapat dilihat dari lambang, atau emblem yang memiliki empat aspek penting.
Emblem EDGE memiliki unsur kekuatan (dilambangkan dengan singa), keberanian (dilambangkan dengan baju perang khas Eropa), dan kebebasan (dilambangkan dengan burung merpati, bila melihat fisik totalnya), dan shield utama menggunakan garis khas Esse dan dihadapkan secara berpasangan. Jadi emblem Edge tentu secara tersirat menceritakan versi berani dari Esse. Tulisan EDGE menggunakan font modern dengan penekanan gaya yang sama dengan lini Edge dari Esse secara umum, menggunakan warna hitam. Tertulis PUNCH dengan huruf simetris dan dilengkapi efek hologram crystak, dilengkapi dibawahnya ada bulatan hologram (bulatan dengan efek cahaya berwarna orange, artinya rokok ini memiliki kapsul yang bisa dipecahkan). Bagian kiri, tertulis 12, MANGO CAPSULE, penekanan M memiliki dedaunan.
Bagian belakang tidak terlalu memiliki aspek yang berbeda dengan kemasan depan. Hanya saja, terdapat penjelasan "Crush the capsule, Get the EDGE", dan diikuti dengan elemen pada bagian depan yang terkesan lebih kecil. Bagian belakang terdapat penanda pita cukai (SKM) dan tulisan FILTER KRETEK. Dan bila melihat bagian samping, ada juga penanda SKM khas dalam tulisan 12, dan ditemukannya MADE UNDER AUTHORITY OF KT&G, KOREA dibawah larangan jual. Bagian paling kiri hanya logo KT&G, logo Edge Punch dan kadar (33mg Tar dan 2.1mg Nikotin, sudah pas sesuai kriteria SKM Full Flavor khas Indonesia). Bagian atas dan bawah terdapat penanda logo EDGE PUNCH, dan rokok ini diproduksi oleh PT Trisakti Purwosari Makmur (TSPM).
Edge kemudian memiliki kemasan yang jauh lebih solid dibanding pendahulunya (Equs Bold), dengan aksen kemasan yang memiliki tampilan (bahkan) lebih baik dibandingkan kemasan Esse secara umum. Lebih minimalis, mungkin karena benchmark dari EDGE adalah jiwa "Marlboro" yang dimodifikasi, ditandai dengan chevron yang cukup identik dengan model khas rooftop Marlboro. Setidaknya, ada perbaikan yang lebih baik.
Untuk kemasan sendiri, saya memberi nilai 8.9 dari 10.
Kemudian kita coba buka plastiknya dan membuka pack rokok ini secara seksama
Penanda pada bagian inner lid, bertuliskan Get the EDGE dengan latar warna putih polos. Bagian inner frame menggunakan warna yang linear dengan bagian kemasan, yakni biru navy. Dan foil pada rokok ini menggunakan warna dasar emas, yang singkat cerita memiliki kesamaan spesifikasi dengan yang dipakai oleh Equs Bold Banana (emas, pola dot).
Kemudian kita coba tarik foil rokok ini secara seksama
Tampak bila kita lihat, bagian batang dalam rokok ini menggunakan motif cork yang khas dengan SKM Full Flavor yang umum dijual di Indonesia. Susunan total yang dijual, yakni 12 batang dengan 6 di depan dan 6 di belakang.
Kemudian kita coba tarik salah satu batang rokok secara seksama
Bisa kita asumsikan rokok ini menggunakan spesifikasi yang setara dengan Pensil Mas secara umum, yakni panjang 90mm atau kurang, dengan diameter batang sekitar 7.9mm atau lebih. Tipping paper yang digunakan rokok ini memiliki warna dasar cork abstrak khas, terdapat penanda EDGE dalam garis kuning yang transparan, dan penanda kapsul yang terletak, bahkan lebih jauh dibandingkan lini Esse. Penanda Mango Punch Capsule, ditandai dengan warna kuning yang bisa terlihat jelas, posisinya berada di tengah bagian filter. Tampak aroma dari tipping paper, memiliki aroma yang cukup setara dengan Esse Change Juicy atau Punch Pop.
Kemudian kita coba rasakan rokok ini secara seksama, dalam posisi sebelum diklik
Ketika sebelum dibakar, sensasi manis yang ditimbulkan menunjukan bahwa rokok ini menggunakan karakter khas racikan klasik (bisa dibilang erat dengan Pensil Mas), dengan rasa gummy dari manisan manggis-mangga yang cukup legit, sensasi berry dengan gabungan aged spirits dan fermented khas yang ringan, dan juga karakter manis yang terkesan gamblang untuk hitungan rokok Full Flavor. Namun ketika dibakar, sensasi rasa khas yang timbul selanjutnya sangat gamblang merupakan aliran Pensil Mas (hanya saja mendapat modifikasi secara besar). Karakter hisapan yang memiliki intensitas spicy yang lemah untuk full flavor, tidak begitu menusuk, dengan aroma gummy yang kemudian tertutup erat namun anehnya, bisa sesuai dengan citarasa klasik ini.
Gabungan saus dari brandy yang tak begitu lekat, dengan aroma raisins yang lebih soft, karakter raspberry yang terkesan memiliki aroma dan menambah elemen acid dari bagian tipping paper, padanan pisang plus longan untuk menciptakan karakter aroma hisapan yang tebal, dan tambahan nanas yang bisa mengimbangi unsur asam gummy bawaan, serta adanya rasa nangka secara tipis memberikan kesan aroma buah yang lebih matang. Maple syrup tak terbilang tergambar kental, bahkan terkesan hisapan dari rokok ini cenderung datar-kering. Unsur licorice pada rokok ini, terbilang tak berlebih, dengan paduan rasa lain yakni elemen wangi dari jasmine dan rasa manis tebal dari vanilla. Penambahan rempah dicukupkan dengan kayumanis, pekak, adas manis, dan lada. Tentu bila bicara ini, ada kaitan dengan bagaimana flavor berhasil diresapkan pada bagian tipping paper (plus ketika kapsul sudah dipecahkan). Efek rempah yang dihasilkan tak begitu kuat, meski hangat yang dihasilkan terkesan ringan nan kental. Cengkeh digambarkan memiliki intensitas pedas yang lemah, balance dengan sifat bawaan yang dijual oleh rokok ini.
Blend pada rokok ini memiliki kesan bahwa ia banyak diturunkan dari sifat blend pada rokok LTLN. Tembakau Virginia tergambar begitu penuh dan dominan, dengan rasa lembut halus yang tak membuat tenggorokan gatal. Adapun penambahan Tembakau Oriental yang terkesan menggunakan dominan Madura dan Temanggung, dengan sentuhan khas Kesturi yang cenderung kaya rasa nan halus, tanpa tergambar menggunakan Burley untuk mengangkat aroma nutty dari Tembakau Oriental. Tidak begitu menawarkan sensasi yang memang intens untuk secara total racikan, mungkin ada kaitannya dengan efek rokok ini ketika berhasil diklik. Hisapan tergambar cukup balance dari segi kelembutan, tidak begitu earthy dari segi aroma khas bawaan tembakau. Nutty tergambar sangat lembut, tidak apek, meski ada kesan pahit yang cukup sedikit getir di lidah.
Dikeluarkan lewat hidung, aroma nutty tergambar halus dengan intensitas spicy yang cenderung stabil dan tak berlebihan, berikut sentuhan aroma nutty yang tergambar halus dan ringan tak menyiksa, bahkan terdapat aroma gummy khas terasa. Untuk tarikan bawaan dari rokok ini tidak begitu solid, hisapan tergambar ringan, mudah untuk ditark, tidak memiliki efek ganjalan dan terutama rasa berat di tenggorokan. Meski saya kemudian mengakui, untuk rokok Full Flavor, tarikannya punya efek tebal namun tak solid. Harshness tergambar hampir tak ada, dengan sensasi yang meskipun tidak kering, akan tetapi masih bisa dinikmati dengan nyaman. Throat hit tergambar nihil sejauh ini, bahkan efek akhir yang ditimbulkan, cenderung mengatakan hisapan rokok ini seperti "Full Flavor yang berhasil dirakit ulang untuk user LTLN".
Durasi bakar ditemukan pada saat mencoba, di angka 9-11 menit (saya mendapatkan angka total 10 menit secara umum). Meski kemudian hal ini bisa saja berbeda, tergantung bagaimana cara Anda menghisap dan situasi serta kondisi Anda menghisapnya. Catatan aftertaste yang dimiliki ketika sebelum diklik, terdapat kesan gummy khas dari gabungan khas "Tropical" yakni asam mangga dan manggis yang berpadu dengan rasa khas gelatin, elemen asam lain tergambar dalam nanas dan nangka yang tipis, licorice yang tak tebal dengan paduan aroma nutty yang sangat halus, adanya aroma harum dari sedikit note jasmine dan vanilla, dan sensasi pekat khas yang mencerminkan 'smoky mango' untuk mencitrakan kesan aroma yang kuat namun tetap memiliki sensasi buah yang tebal.
Untuk mengaktifkan fitur PUNCH Mango Capsule, letakan bagian jempol dan telunjuk Anda pada bagian yang sudah ditandai, letaknya ditengah bagian filter
Lalu dorong dan tekan bagian tersebut, hingga terdapat bunyi 'klik' atau bagian filter berhasil tertekan secara penuh
Kapsul dari Edge PUNCH ini menggunakan mode Mango Capsule (selanjutnya disebut sebagai Mangomint), dengan mode hisapan sebelumnya sudah didapatkan rasa gummy khas tropis (Manggis+Mangga), dengan gambaran tambahan, karakter awalnya merupakan aliran Full Flavor klasik. Ketika kapsul berhasil dipecahkan (dan bila Anda familiar dengan efek kapsul khas Esse), saat hisapan awal dimulai, sensasi kapsul Mangomint sudah tergambar cukup detail, dan tentu elemen mint khas yang belum menguat. Mangomint yang menggunakan basic manisan Mangga (atau memudahkan, Mangga Kweni) yang dominan, berpadu dengan sensasi mint di awal yang tak begitu tajam.
Hisapan kedua dan seterusnya, sensasi mangga kemudian tertutup hampir sempurna dengan rasa peppermint-spearmint yang sangat kental (ketajaman kapsul mirip dengan apa yang ditawarkan di Esse Punch POP), mirip dengan permen mint rasa mangga, namun dengan sensasi mint yang lebih tebal (sepertinya karena ukuran kapsul yang saat ditekan terkesan lebih besar). Hisapan mangga dengan tingkat juicy yang lebih tebal (meski agak sedikit hampa) dengan rasa segar, sepertinya melampaui ekspektasi saya, bahwa rokok ini tak linear secara rasa. Karakter gummy seakan teramplifikasi lebih nyata, dengan rasa mint yang seakan menyembur begitu saja dengan kesegaran yang tidak bisa dilawan. Sensasi asal tembakau kemudian menurun dengan penurunan pada sektor kehangatan yang dibawa oleh rokok ini. Dingin yang tak berlebih terkesan halus nan tajam.
Blend pada rokok ini tergambar tertutup hampir sempurna ketika posisi sudah diklik, dengan karakter tembakau yang hanya bisa dirasakan elemen aroma smoky yang tidak begitu tajam. Bila dikeluarkan lewat hidung, aroma mangga tergambar tebal dengan sensasi asap sejuk yang berefek lokal. Tarikan tergambar lebih ringan bila dibandingkan dengan sebelumnya, dengan hisapan bawaan yang tak begitu solid menjadi lebih halus, meskipun perbedaannya sedikit. Harshness tidak terasa ketika kapsul diklik, terkecuali dari efek mint yang yang sangat dominan dan intens ketajamannya. Throat hit yang dibawa, memang terkesan sama nihilnya dengan sebelum diklik. Entah karena rasa kapsul yang tajam, ada sensasi rasa yang membuat tenggorokan tak nyaman setelahnya. Untuk tambahan, sensasi gummy asam bawaan dari tipping paper, makin menguat pada beberapa bakaran terakhir.
Durasi bakar sekiranya sama, masih berkisar pada angka 9 sampai 11 menit (total durasi perbandingan, hanya lebih cepat sekitar 20 detik lebih awal). Aftertaste yang ditawarkan ketika berhasil diklik, yakni sensasi mangga dengan sentuhan rasa spearmint-peppermint yang tajam nan segar, sensasi asam khas Mangga kweni yang tergambar baik dengan rasa gummy yang intense, sensasi nutty yang tergambar tidak begitu kuat (karena berhasil tertutupi segarnya mint), aroma manis yang cukup tebal di lidah, dan rasa bawaan licorice dan vanilla yang kuat. Ada perbedaan yang sekiranya membuat rokok ini punya dimensi lain dari racikan khas klasik.
Kelemahan yang saya temukan secara keseluruhan, yakni sensasi asap dan aroma khas tembakauyang tak begitu tebal, rasa tembakau yang dijual terhitung tidak begitu kaya rasa, sensasi dingin ketika sehabis diklik yang terkesan hampa dengan adanya titik pahit di lidah, dan adanya chemical taste dengan bagian filter lebih melemah serta panas saat bakaran terakhir. Meskipun bicara ada kelemahan pada elemen tembakau dan cengkeh yang terkesan banyak dimodifikasi, akan tetapi ini bisa menjadi nilai jual. Terutama bagi Anda yang menyukai sensasi SKM Full Flavor dengan gaya yang lebih ringan.
Untuk rasa sendiri, saya memberi nilai 8.8 dari 10.
KESIMPULAN
EDGE Punch bukanlah sebuah produk yang bisa dianggap remeh. Meski secara pola rasa akhir yang terkesan tak linear, namun dikarenakan rasa "Tropical" yang sudah diresapkan ke bagian tipping paper, hal ini setidaknya membantu sedikit akan "boost" dari unsur yang tak linear itu. Ya tentu ini juga banyak tertolong dengan racikan yang dibentuk tidak memiliki sensasi aromatik tebal nan kuat, bahkan rokok ini cukup sesuai bagi Anda yang memang berusaha lari dari LTLN ke golongan Full Flavor. Tentu kelemahan terletak pada hisapan yang tak tebal, rasa yang tak begitu kaya, sensasi dingin yang hampa nan tebal, bahkan panas ketika mendekati bakaran akhir.
Distribusi rokok ini secara umum hanya bisa ditemukan pada warung, toko sembako, grosir, minimarket rakyat, yang kebanyakan dari seluruhnya berasal di Jawa Barat. Adapun rokok ini juga bisa didapatkan di wilayah Banten, karena yang mengirimkan produk ini berasal dari Tangerang. Untuk minimarket sepertinya tidak akan masuk, mengingat hal tersebut bisa dilakukan jika produknya sudah masuk taraf nasional.
Nilai rata-rata dari rokok ini ialah 8.73 dari 10. Artinya rokok ini secara objektif bisa cocok bagi Anda yang menginginkan sensasi lebih ringan dari Full Flavor (dan juga suka rokok dengan kapsul), dan tentu secara harga dan kemasan terbilang seimbang dikelasnya. Meski kemudian saya harus menyarankan rokok ini, dengan catatan Anda tidak kuat menghisap Full Flavor klasik (ya meski ada arah ke aliran Gudang Garam a.k.a Pensil Mas, namun modifikasinya berhasil untuk menjadi solusi bagi Anda yang masih penasaran dengan tipe rokok ini). Dan tentu, untuk pasangan linear dari Esse Change Juicy dan Esse Punch Pop, ya menurut saya bila Anda suka dua rokok itu, tak menjadi masalah.
Apakah saya merekomendasikannya? Tentu, bila Anda masih penasaran dengan kategori Full Flavor namun juga suka rokok kapsul. Bila Anda sudah biasa menghisap Full Flavor setara Gudang Garam, saya rasa ada baiknya untuk mencoba, meski kemudian saya tak merekomendasikannya untuk harian.
Review ini saya tulis sesuai dengan apa yang saya rasakan. Apa yang saya rasakan tentu bisa berbeda dengan apa yang kamu rasakan. Pilihan ada di tangan Anda, bukan dengan serta merta mengikuti anjuran saja.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention atau DM saya via Twitter di @ReviewRokok, dan hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Jadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.
0 Komentar