Selamat malam,
Tatkala di bulan lalu saya menjanjikan beberapa review namun kandas, karena pada dasarnya saat itu hanya memaksakan diri untuk sekedar terlihat "masih hidup". Berat memang untuk diakui, dan bahkan semakin lama hutang review saya akan semakin menjadi-jadi. Belum lagi, saya harus mengerjakan review ini dalam kondisi sangat mengantuk. Apabila pembaca merasa kurang nyaman, harap maklum. Saya menulis ini untuk menebus beberapa hutang yang dahulu saya janjikan.
Review yang saya buat pada kesempatan kali ini ialah Neslite Max, produk SKM Full Flavor isi 20 Batang yang sepertinya hanya menyasar wilayah bagian Barat Jawa. Secara singkat saja, saya mendapatkan rokok ini mungkin pada bulan April lalu, di salah satu tempat yang berada di wilayah Bandung Kota.
Kali ini saya tak punya dasar apapun yang bisa dianggap sebagai data pelengkap. Dan juga karena saya merasa tak kuat, maka saya langsung saja mengulas rokok ini dimulai dari harga terlebih dahulu.
Untuk harga rokok ini saya dapatkan sekitar Rp. 19.000,- (kemungkinan besar harga sekarang ialah Rp. 20.000,- , cukai Rp. 20.400) untuk kuantitas isi 20 batang. Terbilang murah, belum lagi Neslite Max bermain pada segmen SKM Full Flavor yang secara umum cukup sulit dijual dengan kuantitas banyak. Untuk harga sendiri saya beri nilai 8 dari 10.
Kemudian kita coba review kemasan rokok ini secara seksama
Ketika sebelum dibakar, rokok ini mengeluarkan sensasi fruity unik, dengan sensasi rasa manis yang cukup kental, juga memiliki sensasi manis sedikit sticky dan legit. Namun ketika dibakar, rokok ini seakan memiliki intensitas rasa spicy yang seakan cukup kuat, sensasi fruity yang seakan menurunkan sensasi klasik Full Flavor khas Indonesia, sensasi manis yang seakan menurunkan rasa Maple Syrup dan Madu, sensasi rasa raisins yang cukup tergambar baik, dan sensasi fermented yang terkesan sangat baik. Sensasi fruity ini terkesan mengandung mix berry (raspberry dan strawberry), cherry, longan, leci, nangka, cempedak, nanas, dan pisang. Meskipun begitu, sensasi berry tergambar sangat jelas disertai note utama cherry dan nangka, yang menghasilkan hasil rasa asam manis yang terkesan matang, menggiurkan, dan membuat air ludah menjadi semakin aktif.
Gabungan antara Maple Syrup dan Madu pada rokok ini terkesan dibuat sangat kental, meski rokok ini secara umum memiliki tipping paper yang kering. Penangkapan lidah saya menunjukan bahwa kesan sirup yang kental pada rokok ini sangat tergambar, mungkin mirip dengan SKM Full Flavor buatan Sampoerna ataupun Gudang Garam secara umum. Sensasi fermented ini besar kemungkinan merupakan gabungan dari rum & raisins yang juga digunakan oleh Gudang Garam, dengan hasil manis nan getir dan sensasi rasa asam kismis yang khas. Adapun sensasi rasa yang belum tersebut ialah sensasi vanilla yang sama khas dengan lini Nestlite secara umum, kuat dan kental meski terkesan halus. Dan juga licorice yang memang menjadi ciri khas lain dari SKM di Indonesia.
Sensasi spicy pada rokok ini sangat intens, kuat, dan terkesan bertahan lama dari jeda hisapan ke hisapan. Pepperish yang intens, sensasi spicy yang jauh lebih kuat dibandingkan Gudang Garam Surya, bahkan di beberapa sesi hisapan terkesan membuat lidah mengalami mati rasa. Cengkeh yang digunakan sangat besar kemungkinan memiliki kesamaan jenis dengan Gudang Garam, hanya berbeda pada grade yang digunakan. Sensasi cengkeh yang pedas ini didukung oleh sensasi spicy turunan yang memang merupakan gabungan dari kayumanis, adas manis, kapulaga, jintan, lada, dan beberapa rempah lain khas Indonesia. Sangat warming, terkesan memiliki intensitas kehangatan yang sangat kuat, terkesan membuat tenggorokan memanas dan hasil sensasi yang intens, dan kadang membuat tenggorokan tak nyaman. Bahkan saya terkadang tidak bisa menikmati sesi pada kali ini.
Blend yang digunakan pada rokok ini bisa dipastikan 100% terbuat dari Tembakau Krosok berjenis Oriental asal Indonesia. Dengan gambaran jelas salah satunya pada Tembakau Madura, Temanggung, dan Paiton. Gambaran kasarnya, secara intensitas nutty dan fermented yang dihasilkan, cukup jelas untuk mengasumsikan blend rokok ini ialah hasil turunan, atau modifikasi dari blend Gudang Garam. Saya bisa menganggap blend dari rokok ini merupakan turunan hampir mutlak dari Gudang Garam, dengan isu yang menyatakan bahwa petinggi MAL adalah orang Gudang Garam. Balance secara penggunaan dari tiap-tiap tembakau yang menjadi bahan racikan, namun terkesan memiliki earthy yang kurang begitu pekat. Artinya, bisa saja rokok ini menggunakan tembakau yang secara hasil panen dikategorikan lebih rendah, dengan catatan ada hal yang terkesan kurang namun tak bisa dijelaskan secara kata-kata.
Bila dikeluarkan lewat hidung, ada aroma spicy yang sangat intens dan terkesan membuat iritasi pada hidung. Aromanya tajam, menusuk, dan memicu alergi bagi yang tidak terbiasa. Tarikan secara umum terkesan mantap, dalam artian mempunyai hasil hisapan yang solid, namun dengan catatan tidak begitu kuat sensasi menusuk ini pada bagian tenggorokan. Mungkin ini dikarenakan kadar nikotin yang hanya 1.6mg saja. Harshness sangat tergambar jelas, dengan gambaran sensasi menggelitik yang pedas, namun terkesan halus untuk dirasakan serta memiliki efek sementara saja. Throat hit terkesan minim, lemah secara sensasi menusuk, meski tenggorokan pada akhirnya tak nyaman setelah merokok.
Durasi bakar 14 sampai 15 menit, tergantung bagaimana cara Anda menghisapnya, bagaimana situasi dan kondisi ketika Anda sedang merokok, dan bagaimana lingkungan mempengaruhi sikap dan cara Anda merokok. Aftertaste kencang dengan sensasi manis fruity dari berry, ceri dan nangka, sensasi spicy yang terkesan intens dan membuat lidah mati rasa, sensasi manis syrup dari Maple dan madu yang cukup lengket, sensasi khas fermented dari rum & raisins, dan sedikit adanya nutty yang halus.
Kelemahan pada rokok ini ialah sensasi rasa yang cenderung berkurang ketika bakaran menuju batasan tipping paper, sensasi panas di mulut dan jari, sensasi pedas yang sangat menguat, dan sensasi pahit yang cukup terkesan ketika mendekati batasan tipping paper. Meskipun memang rokok ini merupakan rokok murah dengan segala kelemahannya, akan tetapi sensasi rokok ini terkesan mengejutkan dan bahkan melampaui ekspektasi saya yang mengira, rasa rokok ini tidak baik dan cenderung memiliki karakter yang kurang tertata. Agak aneh, tapi sepertinya untuk perokok Surya atau Gudang Garam International bisa menjadi salah satu pilihan alternatif.
Untuk rasa saya beri nilai 8.65 dari 10.
KESIMPULAN
Pandangan saya terkait rokok ini terkesan berubah drastis, ketika rokok ini memiliki rasa yang bisa dikatakan "darkside" dari Gudang Garam Surya. Sangat pedas, sensasi fruity dengan manis maple yang bahkan lebih legit di satu sisi, dan harga yang tentunya sangat terjangkau. Namun kembali lagi, kelemahan rokok ini terletak pada hisapan di akhir bakaran yang menjadi buruk. Semisal saja panas dan pahit nan pedas. Untuk distribusi sendiri, agak disayangkan di DKI Jakarta saja susah untuk ditemukan. Saya secara beruntung mendapatkan produk ini di Bandung, meskipun rokok ini juga masuk di DKI Jakarta. Agak kurang merata secara distribusi, dibandingkan semisal Nice Bold atau Neslite Blue Label yang akan saya coba review di kesempatan lain.
Overall, nilai yang bisa diraih oleh rokok ini ialah 8.31 dari 10. Artinya, rokok ini sangat unggul pada rasa dan (saya terpaksa) kemasannya. Namun meski harga di poin keseluruhan membuat nilai akhir tidak begitu besar, akan tetapi saya sangat merekomendasikannya, terutama bagi Anda perokok SKM Full Flavor Gudang Garam yang memang tidak sanggup membeli kuantitas isi 12 buatan Gudang Garam akan tetapi menginginkan rasa yang cukup serupa. Bila tidak? Sebaiknya jangan membeli.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention atau DM saya via Twitter di @ReviewRokok, dan hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Jadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.
0 Komentar