Selamat malam,
Teringat bahwa saya pernah menjanjikan satu review yang sekiranya mungkin ditunggu oleh beberapa khalayak yang ada pada Twitter saya, yakni @ReviewRokok. Meskipun tidak besar, namun saya anggap ini bisa dianggap sebagai sampel untuk menentukan review rokok ini layak dipublikasikan atau tidak. Karena memang, biasanya penentu apakah review bisa dipublikasikan atau tidak, terletak pada respon yang ada pada Twitter. Harap maklum.
Review ini juga ditulis disaat kondisi saya mendadak menurun tanpa sebab. Anggap saja bahwa memang saya tidak menulis pada masa sebelumnya dikarenakan hal ini. Namun, anggapan saya bahwa pembaca atau khalayak adalah segalanya, maka saya memutuskan untuk memaksa jalur saraf otak saya untuk bisa menulis kembali. Meskipun jangan kaget bahwa hasilnya tidak begitu maksimal. Harap maklum.
Tanpa basa-basi, saya coba membuat review produk ini dengan mungkin ada beberapa kata yang sekilas tidak sinkron diantara satu dengan lainnya. Meskipun hal ini bisa jadi perhatian pembaca, ketika mungkin ada yang janggal dalam tulisan kali ini. Review rokok yang saya coba tuliskan kali ini ialah Hero Casual. Pernah saya membahas soal rokok ini sebagaimana yang ada pada thread berikut
Baru datang (dan membeli) satu brand lama yang diremajakan dengan wujud berbeda
— Review Rokok (@ReviewRokok) March 4, 2021
Hero Casual, produk peremajaan terbaru dari Hero. Merek rokok lama yang dimiliki STTC. Ada satu varian SPM (Biru Jeans) dan dua varian SKM (putih dan hitam)
Saya kebetulan punya Hero versi lama 😅 pic.twitter.com/fds7A9o9XT
Sekiranya pada kesempatan kali ini, saya akan mencoba mereview varian utama dari rokok ini. Varian biru jeans yang pada kali ini kita coba belah satu persatu bagaimana aspek keseluruhan dari rokok ini. Ada hal yang mendasari kenapa rokok ini bisa saya review dan kenapa saya dahulukan varian biru jeans terlebih dahulu.
Bila dikaji lebih jauh, Hero merupakan brand lama dari STTC yang penjualannya hanya bisa didapatkan di wilayah Sumatera (untuk mempermudah gambaran soal embrio utama Hero Casual, bisa dicek keyword "Rokok Hero Filter English Blend"). Entah mengapa, STTC melakukan perombakan dari embrio rokok ini, dengan mengusung blend berbeda dan fisik yang tentunya jauh berbeda.
Rokok ini dipromosikan dengan semacam hashtag yakni #SantaiTapiBerisi, dengan dukungan kuat terletak pada TikTok (menurut saya termasuk nekat disatu sisi, tapi okelah), dan Instagram. Jalur yang menurut saya tidak lazim ini seakan menandakan bahwa STTC di satu sisi ingin berubah secara total, baik secara produk maupun promosi. Penjabaran Santai Tapi Berisi dapat dilihat pada rasa yang santai untuk dihisap (bisa juga menggunakan frase ringan) namun memiliki tarikan yang memang solid dan kuar (dapat diartikan bahwa frase berisi menjabarkan sensasi rasa bawaan dari rokok ini).
Anggapan ini nanti saya coba buktikan kembali (setelah melakukan test individu terkait rokok ini di pertama kali membeli dan mencoba) nanti saat saya mencoba untuk menjabarkan teknis dari rasa rokok ini. Hal pertama yang sudah menjadi pola dari review rokok ini ialah, dimulai dari harga terlebih dahulu.
Harga rokok ini saat saya membeli sekitar Rp. 25.000,- (memang secara resmi rokok ini dijual dengan harga Rp. 26.000,-, cukai golongan IIA Rp. 29.725,-) dengan kuantitas sebesar 20 batang. Menurut saya, harga rokok ini sekilas diatas produk STTC yang secara umum bermain dibawah harga SPM umumnya (anggap saja ketika rokok lain berharga 25.000, produk STTC berada pada rentang maksimum 22.000). Termasuk mahal, namun sesuai apabila ingin melawan Luckies atau Camel. Untuk harga sendiri saya beri nilai 5.5 dari 10.
Kemudian kita coba review kemasannya dengan seksama
0 Komentar