Marlboro Crafted Selection 12 Non Filter, SPT Pertama Dengan Kuantitas Isi 12 Batang Dan Rasa Kaya Serta Aromatik Yang Kuat

Selamat sore menuju malam,

Pada kesempatan kali ini, perkenankanlah Admin untuk mengucapkan Selamat Tahun Baru 2021. Meskipun ucapan ini terhitung sangat telat untuk dilontarkan, namun adakalanya lebih baik terlambat dibandingkan dengan tidak mengucapkan sama sekali. Semoga di tahun 2021 ini, banyak harapan dan apapun yang sebelumnya belum bisa tercapai di tahun sebelumnya, bisa terwujud di tahun ini. Dan juga, semoga pandemi yang mendera Dunia ini bisa terselesaikan secara tuntas dan kembali pulih seperti sebelumnya. 

Banyak review yang sebenarnya tertunda di tahun lalu, dengan berbagai alasan yang saya tidak bisa sebutkan satu persatu. Namun, tahun ini merupakan tahun dimana Admin berusaha mendobrak sementara masalah yang saya hadapi secara pribadi. Banyak review yang sekiranya akan saya coba publish di tahun ini, terlebih kemungkinan besar banyak rokok murah akan beredar di pasaran. Semoga harapan ini bisa terwujud seperti yang saya dan kalian harapkan.

Review yang akan saya buat kali ini akan mengikuti format sebelumnya, yaitu mengalir dan saya mengusahakan agar Anda bisa memahami review yang saya buat. Sekiranya, info ini sudah saya dapatkan sekitar mungkin awal November 2020 lalu. Bisa dilihat dari twit yang saya lontarkan sebagaimana berikut



Info ini kemudian saya tanggapi sebagaimana hal berikut. Utas dapat disimak pada embedded tweet yang sudah terlampir pada post dibawah



Pada akhirnya, kabar itu mulai terkonfirmasi sekitar beberapa hari setelah twit tersebut saya buat. Ketika mendengar kabar bahwa Marlboro Crafted Selection hadir di Indonesia, tentu saja merupakan kabar gembira yang menurut saya terkesan baik. Namun ketika mendengar kategori yang dijual ialah Sigaret Putih Tangan (SPT), dan yang dijual ialah isi 12 batang serta harga eceran yang disarankan ialah Rp. 8.000,- saya mungkin sekitar 3 jam terus bertanya dan mencari tahu mengapa hal ini bisa terjadi. Gambaran pertanyaan saya saat itu dapat dijelaskan pada bagian dibawah

"Kalau melihat kuantitas yang dijual ialah 12 batang, dengan golongan rokok ialah Sigaret Putih (meskipun itu jenisnya Tangan), dan harga yang dijual 8.000. Apakah secara regulasi ini diperbolehkan untuk menjual Sigaret Putih dibawah 20 batang? Dan mengapa harganya termasuk tidak masuk akal bagi produk PT HM Sampoerna, Tbk. yang secara umum dipatok diatas 12.000?"

Pertanyaan ini ternyata terjawab setelah saya menanyakan kepada beberapa kerabat yang ada di grup dan juga setelah berdiskusi dengan kerabat yang ada di grup juga. Jawaban yang saya coba simpulkan, setelah saya mencari info dimana lokasi rokok ini diproduksi, dapat diketahui bahwa HM Sampoerna memiliki MPS (Mitra Pelinting Sampoerna) yang berlokasi di beberapa wilayah di Pulau Jawa, dan yang terpilih untuk melakukan project pilot ini berada di kawasan Cilacap, Jawa Tengah. Karena yang sementara saya duga ialah penggunaan sumberdaya yang dibuat terbatas pada saat dibuat, memungkinkan terjadinya Cukai Golongan III terbit pada HM Sampoerna, yang kita semua ketahui HM Sampoerna merupakan penghasil produk Cukai Golongan I. 

Tentunya, hal ini menjadi satu penanda yang sangat baik bagi kalangan Mitra, Produsen, dan Konsumen Dewasa. Kita tidak bisa pungkiri bahwa penciptaan lapangan kerja sangat dibutuhkan pada saat ini, meskipun pelinting hanya mengerjakan batch yang lebih kecil dibanding pabrik Mitra lain yang dibangun sebelumnya. Selain itu, penghargaan terhadap pelinting juga seakan dianggap baik. Crafting para pelinting tentunya tidak bisa dianggap remeh, dikarenakan mereka bekerja demi menghidupi dapur dan disatu sisi, melampiaskan tenaga yang belum tersampaikan sebelumnya.

Kita tidak bisa pungkiri bahwa Marlboro Crafted Selection yang pertama kali hadir di Mexico sekitar 2019 iini merupakan produk yang mengedepankan kerja keras dan penghargaan atas penciptaan satu racikan yang kaya, intens, dan penuh dengan sensasi yang lebih, bila dibandingkan dengan seri Marlboro biasa. Dan juga kita tidak bisa pungkiri bahwa Marlboro Crafted Selection yang hadir di Luar Negeri ialah SPM non menthol, mungkin bisa dilihat bagaimana di negara tetangga semisal Filipina dan Singapura, produk ini cukup mendapatkan apresiasi terkait dengan rasa dan harga lebih terjangkau dibandingkan seri Marlboro lain. 

Namun, pergeseran kategori yang terjadi untuk kasus Indonesia, yakni Sigaret Putih Tangan dibandingkan semua negara yang menjual Crafted Selection dalam wujud Sigaret Putih Mesin, menunjukan bahwa masyarakat Indonesia seakan membutuhkan sensasi "More Crafted than Others" yang tercermin pada produk akhir dari rokok ini. Saya awalnya tidak menduga bahwa produk akhir dari rokok ini ialah SPT, bukan SPM seperti yang ada di benak banyak perokok ketika melakukan searching produk ini via Google. Dikarenakan juga di negara kita ini Rokok Putih merupakan satu barang mewah, maka mungkin ini waktu yang tepat dari HM Sampoerna untuk memperkenalkan Sigaret Putih kepada semua kalangan. Prinsip egalitarian yang terkesan baik dan menurut saya bagus untuk diapresiasi. Meskipun penjualan rokok ini saat ini dibatasi hanya di beberapa wilayah saja.

(Update Maret 2022, bila kemudian pada saat ini mencari artikel terkait Marlboro Crafted Authentic, atau kemudian disebut sebagai Marlboro Crafted Biru, bisa klik link yang secara otomatis menggunakan penanda berikut)

Mungkin cerita awal yang panjang ini saya sudahi dahulu. Mari kita mulai review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Untuk harga rokok ini, saya dapatkan sekitar Rp. 8.000,- (cukai Rp. 7.175, angka  pita cukai kemungkinan tidak berubah atau perubahan hanya sedikit) dengan kuuantitas isi 12 batang. Harga bisa tergantung toko, dan selisihnya bisa jauh atau tidak. Terkesan ini merupakan harga yang sangat langka pada saat ini, dimana harga rokok secara umum sudah mencapai diatas Rp. 10.000. Untuk harga saya beri nilai 10 dari 10.

Kemudian kita coba review kemasannya dengan seksama







Kemasan rokok ini menggunakan basis warna merah, putih, krem, dan juga hitam. Bagian depan dan belakang kemasan, terdapat logo CRAFTED dan SELECTION, yang dilengkapi dengan garis di bagian atas dan bawah tulisan. Terdapat lambang tiga tembakau, yang mencerminkan kemungkinan besar rokok ini didasari oleh Tiga Jenis Tembakau Utama, dapat tersirat bahwa rokok ini menggunakan blend yang sama dengan rokok Marlboro secara umum, yakni American Blend. Terdapat tulisan MARLBORO yang menggunakan semacam font Book, dengan distorsi yang diciptakan sehingga bisa mengikuti basis rooftop khas dari Marlboro. Dilengkapi dengan emboss tebal dan tegas, dan tulisan berwarna putih. Rooftop menggunakan model yang sama dengan Marlboro 2.0, terkesan tegas namun memiliki curve khas yang modern. 

Di bagian bawah terdapat tulisan SELECTED TOBACCO melingkar, berbeda dengan Marlboro Crafted umumnya yang menggunakan fitur RESTED TOBACCO. Di bagian bawah terdapat tulisan ESTD, logo rooftop Marlboro, dan 1908. Pada bagian bawah, terdapat penjelasan batch blend yang umum ditemukan pada aged spirits atau cigars. Penjelasan Tasting Notes atau karakter rasa ialah "RICH AND LIVELY TOBACCO TASTE WITH AROMATIC CHARACTER", dapat diartikan sebagai sensasi kaya yang khas dan terkesan nyata dengan karakter aromatik khas. Disampingnya terdapat tanda tangan Master Blenders dari rokok ini, dan bagian bawah terdapat tulisan 12 CIGARETTES.

Bagian samping kanan sepertinya tidak banyak berbeda dengan Marlboro Red SPM, hanya saja terlihat bagian Tar serta Nikotin seakan melampaui produk Putihan yang beredar di Indonesia. Bagian samping kiri tertempel pita cukai, layaknya rokok SKT. Bagian atas terdapat logo Marlboro dan logo CRAFTED SELECTION, dan bagian bawah merupakan penanda bahwa rokok ini diproduksi oleh PT HM Sampoerna Tbk, dengan penempatan tanggal produksi mirip dengan SKT buatan HM Sampoerna secara umum. Terkesan sangat baik dan menurut saya sangat klasik dan elegan dikelasnya. Untuk kemasan saya beri nilai 9.3 dari 10.

Kemudian kita coba buka plastiknya dengan seksama


Cara membuka rokok ini mungkin seakan persis dengan Sampoerna 234 (Sampoerna Marun Selongsong), yakni model lid yang menutup dan membuka layaknya insert pack. Model penutup lid menggunakan warna hitam, mengikuti GHW yang ada pada bagian atas kemasan

Lid tersebut bisa didorong ke bagian belakang, dan terlihat jelas bahwa rokok ini tidak dilengkapi protected foil, mungkin dengan alasan pertimbangan harga jual akan naik


Kemudian kita bisa kaji kemasan dalamnya layaknya berikut


Bagian inner frame menggunakan model yang sama dengan Sampoerna 234, namun perbedaan yang jelas ialah inner frame dilengkapi deskripsi soal Selected Tobacco, yang diramu dan dikerjakan oleh Master Blender Philip Morris International. Batang rokok ini memiliki kuantitas 12 batang, dengan susunan batang 6 di depan dan 6 dibelakang.

Kemudian kita coba tarik batang rokok-nya dengan seksama



Batang rokok ini memiliki panjang 89mm, dengan diameter bakaran mungkin mendekati 8.4mm dan diameter hisapan mencapai 7.9mm. Angka diameter ini bisa berubah tergantung batang yang didapatkan setelah dibuka. Model cigarettes paper yang digunakan memiliki model sama dengan SPM secara umum, hanya yang berbeda terletak pada mark Marlboro berwarna marun dan putih ini. Seakan memiliki cekungan karena didasari oleh model rooftop, dan disarankan untuk membakarnya sampai batasan bakaran yang tersedia di sisi lain.

Kemudian kita coba rasakan rokok-nya dengan seksama


Ketika sebelum dibakar, rokok ini seakan memiliki sensasi tembakau terkesan kuat, dengan dominan jenis Oriental dan sentuhan gaya ala tembakau Fire Cured yang kuat. Namun ketika dibakar, rokok ini seakan menjual satu hal yang memang tercantum pada kemasan, sensasi tembakau yang terkesan kaya dan penuh rasa, dan sensasi aromatik halus yang terkesan memiliki kesan hisapan yang nutty dan fermented khas. Terdapat sensasi manis dan aroma yang terkesan berbeda dengan Marlboro SPM, manis yang dihasilkan terkesan kental dari Tembakau Virginia yang mungkin saja diproses secara Fire Cured, sensasi smoky yang jauh lebih kuat karena Burley alami, dan aromatik halus tercermin dari Tembakau Oriental yang mungkin saja berjenis Samsun atau analog sejenis yang mampu menciptakan aromatik yang halus namun kental dengan karakter kuat. Spicy cukup tercermin secara alamiah, tanpa perlu diragukan bahwa faktor Burley dan beberapa pembangun dari Virginia yang terkesan memberikan spicy namun tanpa tambahan cengkeh dan rempah khas Indonesia. Terkesan mendapat treatment penambahan air, glycerol dan inverted sugar, namun bila dibandingkan dengan Marlboro SPM, sensasi Tembakau jauh terkesan nyata dan terkesan memiliki karakter mellow dan slow-burning. Mungkin sensasi ini agak sedikit mengingatkan pada Union buatan STTC, namun terkesan lebih baik. Mungkin juga, karena rokok ini tanpa dilengkapi filter, sehingga secara sensasi rasa terkesan nyata. Sensasi warming terkesan halus dan tidak berlebihan, hangat di tenggorokan namun tidak menghantam.

Sebagaimana yang sudah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, bahwa rokok ini menggunakan basis American Blend yang sekiranya sudah dimodifikasi dan dibuat lebih alami dibandingkan SPM umumnya. Karakter balance terkesan nyata dan tanpa dibuat-buat. Keseimbangan antar tembakau pilihan yang dikemas dalam rokok tanpa filter ini terkesan baik dan memiliki keteraturan rasa. Sangat earthy, sangat kental dengan unsur tanah yang memang kemungkinan besar karena tembakau yang digunakan alami, menghasilkan rasa unsur tanah kaya zat hara yang tebal dan kental. Bila dikeluarkan lewat hidung, rokok ini terkesan memiliki aroma spicy tebal, warm yang kental, dan nutty halus sebagai tanda bahwa penambahan tembakau Oriental ditakar secara baik. Tarikan sangat mantap, dalam dan intens, dan bagi sebagian orang akan merasa tarikan ini jauh lebih halus ketimbang versi SPM. Harshness terkesan sangat kuat bagi sebagian orang, namun saya pribadi merasakan sensasi harsh yang terkesan alamiah dan tidak begitu mengganggu. Throat hit terkesan kuat dan sangat intens, namun saya pribadi cenderung merasakan throat hit ini tidak seburuk yang dikira. Mungkin sebagian orang akan tidak kuat menghisap rokok ini, dikarenakan throat hit yang diakibatkan oleh nikotin tinggi ini sangat menghantam kuat.

Durasi bakar dari rokok ini ialah sekitar 12-13 menit, tergantung bagaimana Anda menghisapnya, situasi dan kondisi ketika menghisap rokok ini, dan seberapa padat atau longgarnya lintingan. Aftertaste yang ditawarkan cenderung kental dengan karakter smoky khas, sensasi fermented yang terkesan bertahan lama, sensasi nutty yang beriringan dengan efek fermented khas rokok ini, dan sedikit sensasi manis yang mungkin saja merupakan kandungan gula yang terbakar pada rokok ini. Kelemahan rokok ini mungkin saja sudah bisa diterka, sensasi rasa sangat kuat dan intens yang mungkin tidak akan cocok bagi sebagian orang, dan sensasi hisapan yang terkesan tidak familiar bagi sebagian kalangan. Adapun mungkin yang saya rasakan selain itu ialah, sensasi rasa yang terkesan mengandung tepung dan semacam sensasi yang aneh untuk sebuah rokok putih. Meskipun begitu, rokok ini terkesan baik dan saya rekomendasikan bagi Anda yang menginginkan sensasi intens, kaya rasa, dan berbeda. Untuk rasa sendiri saya beri nilai 9 dari 10.

KESIMPULAN

Dengan rasa rokok putih yang dibuat secara alamiah, sensasi hisapan yang memang sangat menantang bagi sebagian orang, dan harga yang terjangkau membuat rokok ini merupakan penantang baru pada kategori Sigaret Putih yang tidak bisa dianggap remeh. Adapun kelemahannya simpel, tidak cocok bagi sebagian orang yang menyukai sensasi hisapan halus, terkesan memiliki sensasi tepung, dan juga ada satu hal yang aneh untuk dirasakan. Meskipun kelemahan itu bagi saya untuk beberapa hal tidak terlalu signifikan. Untuk penjualan rokok ini, hanya tersedia pada wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya, Provinsi Bali, Nusa Tenggara (Terutama Nusa Tenggara Barat), dengan penjualan yang saat ini belum masuk pada modern trade atau minimarket mainstream di tempat yang pertama kali menjadi project pilot rokok ini. Tidak menutup kemungkinan, ekspansi akan berlangsung di daerah lain pada tahun ini, mengingat tidak semua perokok SPM sanggup bertahan pada kategori yang secara cukai mahal tersebut. Overall, saya memberi nilai rokok ini 9.43 dari 10. Artinya, untuk saya pribadi rokok ini merupakan Rokok Putih terbaik yang dalam konteks harga dan kemasan sangat baik, meskipun saya tidak merekomendasikannya bagi Anda yang menyukai SPM sebagai alat pemersatu sosial alias social smokers belaka. Saya merekomendasikannya bagi Anda yang menyukai sensasi putihan yang lebih intens dan berbeda, namun bagi Anda yang menyukai SPM namun tidak suka yang sensasi kuat. Saya sangat tidak merekomendasikannya.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention atau DM saya via Twitter di @ReviewRokok, dan hubungi saya via WhatsApp di tombol diatasJadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.

Posting Komentar

0 Komentar