Selamat malam,
Saya berada dalam kondisi lelah dalam hal lahir maupun batin. Dimana, pada beberapa hari ini saya disibukkan dengan beberapa pekerjaan maupun kegiatan terkait dengan urusan saya pribadi. Jadi harap maklum, saya kembali tidak akan menulis review ini secara panjang lebar. Alias to the point saja. Dan sedikit basa-basi.
Adapun review yang akan saya buat kali ini ialah Sampoerna A Filter. Produk ini sebenarnya cukup disebut sebagai A Filter, atau Sampoerna Filter saja. Produk ini juga baru saja diluncurkan sejak hari Senin kemarin, yakni tanggal 22 Juli 2019. Kebetulan, saya sudah mencobanya sejak 3 hari yang lalu. Namun baru sempat mereviewnya pada hari ini. Harap maklum.
Adapun untuk analisis produk ini akan saya buat dalam bentuk lebih singkat dibandingkan dengan yang biasanya. Hal ini dikarenakan mood saya masih belum baik. Analisisnya seperti berikut:
- Sampoerna A Filter, atau lazim disebut dengan A Filter, merupakan terobosan terbaru dari lini Brand A (re: Sampoerna A) yang secara umum bermain pada SKM LTLN. Sampoerna A Filter sendiri sangat berbeda jauh dengan produk Sampoerna A dengan kadar tar dan nikotin rendah. Adapun dugaan saya, produk ini menargetkan usia 18-30 tahun yang menginginkan rokok SKM Full Flavor namun dengan kualitas prima dan harga yang terjangkau. Selain itu, produk ini juga kemungkinan besar menggantikan Sampoerna U Bold Regular (bukan edisi setelah Februari 2019) yang dihentikan penjualannya.
- Segmen SKM Full Flavor saat ini mengalami peningkatan cukup baik, bila dibandingkan dengan segmen SKM LTLN yang cenderung stagnan dari segi penjualan. Berdasarkan Annual Report dari PT HM Sampoerna, Tbk. tahun 2018, tercatat bahwa kenaikan SKM FF secara umum meningkat sebesar 0.8 poin. Dari sebelumnya 3.9% di tahun 2017, menjadi 4.7% di tahun 2018. Angka ini saya duga terjadi dikarenakan pergeseran selera konsumen yang menginginkan rokok dengan durasi lama dan rasa lebih mantap. Pada akhirnya, di bulan Juli ini Sampoerna A meluncurkan Sampoerna A Filter dengan mengusung tema "How Bold Can You Go?" yang secara harfiah ingin menunjukan eksistensi Sampoerna A juga bisa membuat rokok dengan kadar rasa kuat.
- Dapat dikatakan bahwa dengan adanya gap diantara U Bold lama yang sudah tidak diproduksi dan juga peningkatan dari penjualan SKM FF, membuat pada akhirnya Sampoerna memutuskan untuk meluncurkan Sampoerna A Filter. Dengan harapan, konsumen U Bold lama tidak berpindah merek, ataupun untuk menggaet konsumen SKM FF merek lain.
Baiklah, itu sedikit analisis dari saya terkait dengan produk ini. Langsung saja kita coba review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Untuk harga rokok ini saya beli dengan harga Rp. 15.000 (cukai 13.450) dengan kuantitas isi sebesar 12 batang. Terhitung terjangkau, dan sesuai dengan pengeluaran dari perokok SKM FF. Untuk harga sendiri saya beri nilai 8.5 dari 10.
Kemudian kita coba review kemasannya dengan seksama
Kemasan rokok ini menggunakan warna hitam pekat, abu-abu, dan merah darah. Pada bagian latar kemasan depan, terdapat pattern yang terinspirasi dari baja. Efek yang ditimbulkan cenderung emboss kuat dan terlihat glossy. Bagian atas depan kemasan, terdapat tulisan dan logo Sampoerna dengan warna abu-abu. Logo Sampoerna tersebut menggunakan efek emboss kuat dan sangat terasa ketika disentuh dengan jari. Dibawah tulisan Sampoerna, terdapat pattern khas Batik dari Sampoerna A yang sudah termodernisasi, yakni berupa gabungan dari <, ., dan >. Pattern batik tersebut menggunakan warna hitam keabu-abuan dengan efek emboss kuat dan cenderung bertekstur kuat. Pada bagian tengah, terdapat semacam kotak berwarna hitam pekat dengan adanya logo "A" berwarna merah. Logo "A" tersebut memiliki tekstur emboss kuat dengan unsur ketebalan yang terasa. Dibawah pattern, terdapat tulisan FILTER dengan font Eurostile berwarna abu-abu, tanpa adanya emboss. Dan dibawah tulisan FILTER, terdapat semacam jajar genjang berwarna merah dan bertuliskan 12 CIGARETTES.
Bagian belakang terdapat latar pattern yang sama dengan efek tekstur yang sama juga. Terdapat persegi panjang ber-outline merah dan di dalamnya berwarna hitam. Terdapat kotak berwarna hitam dengan adanya logo "A" yang memiliki emboss tebal. Pada bagian deskripsi, terdapat tulisan yang menyatakan bahwa rokok ini dibuat dengan racikan premium, dengan keseimbangan dari rempah, kemanisan, dan aroma, untuk menciptakan sensasi hisapan tebal dan kaya rasa. Di paragraf selanjutnya menyatakan bahwa rokok ini dibuat dengan kebanggaan dari The House of Sampoerna. Bagian kanan terdapat pattern yang sama, dengan adanya larangan jual. Bagian kiri terdapat tulisan 12 FILTER KRETEK yang menyatakan rokok ini termasuk dalam kategori SKM Full Flavor. Bagian atas terdapat kotak dengan adanya emboss pada logo "A", dan bagian bawah berwarna merah, dengan adanya logo "A" berwarna hitam. Sangat menjual dan menurut saya dari segi kemasan terhitung mengesankan. Untuk kemasan sendiri saya beri nilai 9.5 dari 10.
Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasannya dengan seksama
Bagian inner hinge lid hanya menunjukan warna hitam tanpa adanya tulisan Suara Konsumen, layaknya beberapa produk Sampoerna terbaru. Adapun inner frame dari rokok ini tidak terdapat unsur promosi, layaknya produk Sampoerna A generasi terbaru. Bagian foil menggunakan motif dot, dengan adanya unsur logo "A" tanpa adanya emboss. Warna dari foil ini sendiri menggunakan warna merah tua, layaknya kebanyakan rokok Full Flavor buatan Sampoerna.
Kemudian kita coba tarik foil-nya dengan seksama
Bagian dalam batang sepertinya menunjukan bahwa motif batang dari rokok ini ialah cork. Susunan batang rokok ini ialah 6 di depan dan 6 di belakang, dengan kuantitas isi sebesar 12 batang.
Kemudian kita coba tarik batang rokok-nya dengan seksama
Batang rokok ini memiliki panjang sebesar 90mm dengan perkiraan diameter sebesar 8.5mm atau lebih. Atau untuk mempermudah, kita menyebutnya sebagai diameter regular. Terdapat batasan tipping paper berwarna putih, diikuti dengan line berwarna abu-abu dengan adanya logo "A" di bagian tengah, diikuti dengan line kembali, dan di bagian horizontal terdapat tulisan FILTER berwarna abu-abu. Warna tipping paper ialah cork, dengan motif cenderung abstrak dan agak tersebar, layaknya Sampoerna U Bold dahulu.
Kemudian kita coba rasakan rokok-nya dengan seksama
Ketika sebelum dibakar, rokok ini seakan mengeluarkan sensasi manis cukup kuat disertai dengan adanya unsur rasa fruity yang kuat. Namun ketika dibakar, rokok ini mengeluarkan sensasi fruity yang sangat kuat dengan tingkat kemanisan yang cenderung tinggi, dan efek spicy yang cukup kuat. Sensasi spicy mulai menguat pada hisapan kedua dan seterusnya, begitu juga dengan sensasi fruity dan sweetness dari rokok ini. Sensasi fruity dari rokok ini sangat kental dengan unsur raspberry, dengan adanya unsur nangka, leci, dan sedikit unsur pisang. Sensasi raspberry mampu menciptakan kesan Full Flavor yang ingin dibawa oleh rokok ini, dengan adanya sensasi nangka dan leci sebagai karakter khas dari Sampoerna A, dan pisang untuk memperkuat sensasi rasa dari rokok ini. Sensasi sweetness ini merupakan gabungan dari maple syrup, inverted sugar, dan sedikit unsur licorice. Untuk kadar sweetness dari rokok ini terhitung tinggi, hal ini dikarenakan rokok ini menggunakan maple syrup dan inverted sugar dalam takaran tinggi. Efek a hint of sweetness dari Sampoerna cukup terasa berkat adanya licorice sebagai karakter utama dari rokok buatan Sampoerna, meskipun lebih kental dengan rasa sweetness langsung di lidah.
Terdapat juga sedikit unsur vanilla dan sedikit unsur cocoa pada rokok ini, meskipun tidak sekental dan terasa layaknya SKM Full Flavor buatan Sampoerna umumnya Sensasi spicy pada rokok ini terbilang balance dan cukup menghangatkan di tenggorokan dan mulut. Adapun sensasi spicy yang saya temui pada rokok ini sangat didominasi dengan penggunaan Cengkeh yang saya duga berasal dari Sulawesi. Selain itu, rokok ini juga didukung dengan beberapa rempah khas Indonesia yang cenderung kuat namun terasa halus. Beberapa rempah yang saya deteksi ialah kapulaga, pekak, kayumanis, dan adas manis. Efek warming dari rokok ini terbilang pas dan tidak terlalu berat. Dalam artian, rokok ini memiliki kadar kehangatan yang cenderung bisa diterima oleh banyak orang. Sensasi hangat ini juga tidak berlebihan ketika dihisap secara mendalam, dalam artian rokok ini cenderung pas hangatnya di tenggorokan, serta tidak panas.
Blend dari rokok ini menggunakan Tembakau Virginia asal Lombok dan Tembakau berjenis Oriental dengan model Krosok dari Indonesia. Proporsi dari Tembakau Virginia dan Tembakau berjenis Oriental berkisar 60% dan 40% untuk Virginia. Adapun Tembakau Virginia dimaksudkan untuk menciptakan efek rasa yang halus dan membuat adanya aroma manis dari rokok ini. Sedang Tembakau berjenis Oriental dimaksudkan untuk menciptakan efek nutty khas Kretek Indonesia, dan juga menciptakan aroma dan rasa yang kuat. Beberapa Tembakau berjenis Oriental yang digunakan dan saya deteksi ialah Temanggung, Kasturi, dan Boyolali. Blend dari rokok ini cenderung terkesan balance dan memiliki kadar earthy yang tidak berlebihan. Dalam artian saya bisa merasakan tembakau yang digunakan ditanam di tanah dengan unsur hara baik. Bila dikeluarkan dari hidung, terdapat aroma nutty khas dan aroma manis yang cenderung nikmat. Tarikan dari rokok ini terkesan mantap dan halus, dalam artian rasa dari rokok ini terasa intens dan tebal sehingga saya bisa menariknya secara mantap namun halus. Harshness dari rokok ini sedikit terasa, namun dalam taraf harsh yang halus. Throat hit cenderung minim, dengan adanya sensasi yang cenderung membuat tenggorokan terasa nyaman dan tidak menusuk.
Durasi bakar dari rokok ini berkisar 19-20 menit (bahkan bisa kurang dari angka tersebut) tergantung bagaimana cara Anda menghisapnya, dalam artian rokok ini memiliki durasi bakar sangat panjang untuk sebuah rokok SKM Full Flavor. Aftertaste yang ditawarkan oleh rokok ini ialah cenderung nutty kuat, dengan rasa fruity yang meninggalkan kesan baik di mulut dan tenggorokan, serta efek manis yang cenderung sangat kental terasa meninggalkan kesan baik di mulut dan tenggorokan. Namun kelemahan dari rokok ini ialah rasa manis dari rokok ini akan tidak cocok bagi sebagian orang, mengingat rasa manis dari rokok ini terhitung kuat dan intens. Adapun kelemahan lain yang terasa ialah ketika mendekati batasan tipping paper, rasa rokok ini cenderung melemah disertai adanya sensasi sedikit panas di mulut. Adanya sedikit chemical taste juga terasa ketika rokok ini mendekati batasan tipping paper dari rokok ini. Kelemahan ini buat saya bukanlah sebuah masalah, ini kembali lagi pada selera Anda dalam hal merokok. Untuk rasa sendiri saya beri nilai 8.99 dari 10.
KESIMPULAN
Dengan rasa rokok yang menurut saya sangat intens dan tebal, sensasi manis yang menurut saya kuat namun pas, dan durasi bakar yang sangat lama untuk sebuah rokok SKM Full Flavor, membuat rokok ini seakan menjadi pilihan bagi Anda yang sudah bosan dengan beberapa merek SKM Full Flavor umumnya, namun menginginkan durasi lebih lama dan rasa lebih tebal. Adapun kelemahan rokok ini terletak pada akhir bakaran yang mulai kurang intens, rasa manis yang menurut sebagian orang sangat manis, adanya chemical taste di batasan tipping paper, serta sensasi panas yang cukup terasa. Untuk distribusi sendiri, rokok ini sudah dijual secara nasional di beberapa toko semisal SRC (Sampoerna Retail Community), Indomaret, Alfamart, dan beberapa minimarket serta warung. Distribusi akan merata terhitung dalam minggu ini, namun saat ini saya sudah mudah menemukannya di Alfamart ataupun Indomaret. Overall, saya memberi nilai rokok ini 8.99 dari 10. Artinya rokok ini unggul pada kemasan dan rasa, namun secara harga cenderung standar. Tapi masih terhitung sangat terjangkau. Dalam artian, bagi anda yang suka dengan SKM Full Flavor dengan tingkat kemanisan tinggi, saya sangat merekomendasikannya.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention saya di @ReviewRokok, like Page Facebook blog ini di fb.me/ReviewRokok, hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas serta add ID Line saya yakni reviewrokok. Sekian dan terima kasih.