Camel Yellow, Terlahirnya Kembali Varian SPM Full Flavor Dari JTI

Selamat sore,

Beberapa bulan ini, admin memang jarang menuliskan postingan di blog ini. Hal ini terkait dengan kondisi admin yang pada saat ini tidak memungkinkan untuk menuliskan postingan dalam jumlah yang banyak. Meskipun hutang review saya terhitung banyak, akan tetapi saya berusaha memenuhinya dalam minggu ini. Harap maklum.

Review yang akan saya tuliskan pada kesempatan kali ini ialah Camel Yellow, atau versi Full Flavor dari Camel SPM yang sebenarnya dahulu sudah pernah direview dengan nama yang berbeda. Dahulu, saya pernah mereview Camel Black, yang pada kesempatan lalu saya mereview versi Limited Edition-nya. Adapun pada kesempatan kali ini, JTI meluncurkan produknya tepatnya pada hari kemarin, 1 Juli 2019 yakni Camel Yellow. Perbedaan yang jelas terjadi diantara Camel Black dengan Camel Yellow akan saya jelaskan di postingan kali ini.

Adapun analisis dugaan sementara mengapa produk ini bisa diluncurkan, tepatnya JTI meluncurkan kembali varian Camel Full Flavor-nya diantaranya sebagaimana berikut:

  1. Camel Yellow merupakan produk reinkarnasi dari varian Camel Black yang dahulu pernah diproduksi, sekaligus merupakan produk Camel SPM yang mendapat treatment rejuvenated di Indonesia. Adapun alasan mengapa Camel Yellow diluncurkan diantaranya ialah persaingan SPM Full Flavor dikatakan hanya sedikit pemain. Pemain utama dari segmen ini saat ini dipimpin oleh Marlboro Red (Marlboro Merah) dan Lucky Strike Original Red saja. Saya menduga, JTI seakan mengalami gap besar, mengingat segmen SPM Full Flavor yang dimiliki lini Camel pada saat sebelum diluncurkan, cenderung tidak ada. Maka pada akhirnya, dengan waktu yang tepat Camel akhirnya bisa meluncurkan kembali lini Full Flavor dari Camel dengan Camel Yellow.
  2. Camel Yellow juga merupakan bentuk penegasan atas lini klasik Camel yang menggunakan warna dasar kuning. Pada masa dahulu, Camel memang pernah meluncurkan Camel Black. Namun, produk tersebut memiliki penjualan lebih rendah. Hal ini terjadi dikarenakan image klasik Camel kurang bisa dijual ketika menggunakan Camel Black. JTI kemungkinan mencari formulasi yang tepat untuk meluncurkan kembali Camel Full Flavor, tentunya dengan penyesuaian atas permintaan konsumen. Maka pada akhirnya, Camel meluncurkan kembali Camel Full Flavor dengan nama Camel Yellow. 
  3. Dapat dikatakan bahwa Camel Yellow diluncurkan karena dua alasan, yakni persaingan SPM Full Flavor yang sedikit dan menegaskan kembali image klasik Camel namun dengan cara yang lebih modern. Adapun kemungkinan, lini Camel SPM lain akan mendapat treatment yang sama di kemudian hari.
Baiklah, itu merupakan sedikit analisis dari saya terkait dengan diluncurkannya kembali Camel Full Flavor dengan nama Camel Yellow. Tentunya dengan beberapa perubahan yang sudah disesuaikan dengan selera perokok dewasa Indonesia. Mari kita review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Untuk harga rokok ini saya dapatkan dengan harga Rp. 18.000 (cukai 20.600) dengan kuantitas isi 20 batang. Terhitung lebih murah dibandingkan dengan kompetitor terdekat, yakni Lucky Strike yang pada saat ini dijual dengan range harga Rp. 20.000-22.000 tergantung toko. Harga ini kemungkinan akan naik pada beberapa bulan kedepan. Untuk harga saya beri nilai 7.5 dari 10.

Kemudian kita coba review kemasannya dengan seksama







Kemasan rokok ini menggunakan warna dasar kuning muda, silver, dan coklat. Pada bagian dasar depan dan belakang kemasan, terdapat pattern terbaru dari Camel berupa semacam curve yang membentuk tulisan "CAMEL". Warna dasar dari background kemasan yakni kuning muda, dengan adanya kuning terang di bagian tengah kemasan, serta adanya warna kuning gelap pada bagian garis dari curve tersebut. Pada bagian atas kemasan terdapat tulisan SINCE 1913 dan QUALITY TOBACCOS dengan menggunakan warna coklat tua dan font khas Camel yang diperbaharui. Adapun bagian utama dari kemasan rokok ini terdapat tulisan CAMEL dengan warna silver, bagian A terpotong dengan logo iconic dari Camel itu sendiri, dan tulisan tersebut memiliki strokes berwarna coklat tua serta emboss cenderung tebal dan terasa baik. 

Pada bagian iconic dari unta Camel, cenderung menggunakan model dan warna lebih modern, dengan adanya emboss halus. Model unta iconic dari Camel itu sendiri menggunakan warna gabungan coklat muda diatas dan bagian bayangan menggunakan coklat sedikit tua. Di bagian samping kanan terdapat latar siluet padang pasir, dengan bagian kiri yakni pohon dan kanan yakni piramida gurun pasir. Di bagian bawah logo, terdapat tulisan YELLOW dengan warna coklat tua dan font khas Camel.

Bagian kanan kanan kemasan terdapat tulisan 20 CLASS A CIGARETTES dengan font Helvetica Condensed, logo JTI dengan warna coklat tua, dan larangan jual. Bagian kiri terdapat tulisan CAMEL tanpa adanya bagian A yang tak terpotong, dan tulisan YELLOW. Bagian atas terdapat tulisan CAMEL beserta logo dan pattern khas Camel terbaru. Dan bagian bawah terdapat tulisan SPM, logo iconic Camel, dan tulisan Yellow. Produk ini dibuat oleh PT Alam Indomegah, Pasuruan, Indonesia yang khusus memproduksi produk JTI SPM di Indonesia untuk saat ini. Adapun kemasan rokok ini menurut saya simpel, namun sangat menjual. Untuk kemasan sendiri saya beri nilai 9 dari 10.

Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasannya dengan seksama 


Bagian inner frame dari kemasan menggunakan model yang cenderung sama dengan Camel pada umumnya, yakni menggunakan warna dasar silver. Adapun kemungkinan besar saya mendapatkan cacat pada inner frame dari rokok ini, Bagian foil dari rokok ini menggunakan warna silver dengan tanpa adanya emboss. Terdapat pattern membentuk tulisan CAMEL dan logo iconic dari Camel itu sendiri.

Kemudian kita coba tarik foil-nya dengan seksama


Bagian batang dari rokok ini menggunakan warna dasar cork, dengan adanya susunan 7 di depan, 6 di tengah, dan 7 dibelakang. Kuantitas rokok ini sebanyak 20 batang.

Kemudian kita coba tarik batang rokok-nya dengan seksama


Batang rokok ini memiliki panjang sebesar 84mm dengan diameter batang sekitar 8.4mm atau lebih. Pada bagian burning area, terdapat factory mark dengan pewarna makanan yakni logo CAMEL dan logo unta berwarna silver. Bagian tipping paper menggunakan warna dan motif cork yang cenderung standar. Terdapat perforasi laser pada Camel Yellow kali ini, yakni satu baris dengan model dot, dan jarak yang agak berjauhan satu sama lain. Hal ini dimaksudkan untuk menurunkan sedikit kadar tar dari rokok ini dan menciptakan kesan lebih lembut.

Kemudian kita coba rasakan rokok-nya dengan seksama


Ketika sebelum dibakar, rokok ini seakan menawarkan sensasi aromatik yang cenderung lemah, dengan rasa tembakau yang agak lemah. Namun ketika dibakar, rokok ini seakan mengeluarkan sensasi rasa tembakau yang mulai menguat pada hisapan pertama, dengan adanya sensasi aromatik cenderung kuat pada rokok ini. Sensasi tembakau aromatik pada rokok ini cenderung menguat pada hisapan kedua dan seterusnya, dengan adanya bantuan sensasi toasted khas dari Tembakau Burley dan sensasi manis alamiah dari Tembakau Virginia. 

Adapun rokok ini cenderung sedikit memiliki sensasi spicy yang kuat, dengan adanya sedikit efek menggelitik di tenggorokan dan sensasi hangat yang khas. Rokok ini memiliki rasa manis khas yang salah satunya menggunakan inverted sugar berupa sorbitol yang mampu menciptakan sensasi manis yang alamiah. Adapun rokok ini juga memiliki sedikit sensasi cocoa dan vanilla yang cukup tergambar dengan rapi, dengan sensasi yang begitu baik. Meskipun sensasi cocoa dan vanilla cukup tergambar baik, namun hal ini cenderung tertutupi dengan sensasi tembakau yang lebih kuat. Sensasi hangat cenderung terasa, dengan intensitas yang sangat baik. Penggunaan humektan juga terasa dengan tingkat rasa lembab yang tidak begitu kuat.

Tembakau yang digunakan pada rokok ini menggunakan gabungan dari Tembakau Virginia, Burley dan Oriental yang berasal dari Turki. Atau lazim kita sebut sebagai American Blend. Sensasi Tembakau Virginia yang cenderung memiliki gula alamiah sangat tergambar, dengan adanya sensasi toasted khas serta bantuan rasa spicy dan manis khas dari Tembakau Burley, serta sensasi nutty dan aromatik yang kuat dari Tembakau Oriental. Adapun tembakau yang digunakan pada rokok ini sepertinya ditanam pada lahan dengan unsur hara yang baik, sehingga mampu menciptakan sensasi earthy yang pas dan tidak berlebihan. Blend dari rokok ini cenderung balance, dengan penggunaan tembakau yang sudah didesain untuk seimbang dan tidak dominan dengan salah satu jenis tembakau. 

Cenderung rendah dengan penggunaan stem atau Tembakau Recon, sehingga mampu menciptakan sensasi rasa yang lebih alamiah. Adapun tarikan pada rokok ini cenderung mantap dan halus, dengan sedikit efek kick yang tidak berlebihan. Harshness pada rokok ini sangat terasa, dengan adanya sensasi kasar yang terasa, namun bisa ditoleransi. Throat hit pada rokok ini cenderung lebih kuat dibandingkan Marlboro Merah, namun seakan lebih lemah dibandingkan dengan Camel Black dahulu. Dalam artian, perforasi laser berhasil mengurangi throat hit yang cenderung membuat tenggorokan terasa tak nyaman atau gatal.

Durasi bakar dari rokok ini ialah 7-8 menit, tergantung bagaimana cara Anda menghisapnya. Aftertaste dari rokok ini ialah nutty cenderung kuat dan halus, sensasi manis alamiah yang meninggalkan kesan baik, sensasi cocoa dan vanilla yang cenderung meninggalkan kesan baik di tenggorokan, dan sensasi sedikit kering di tenggorokan. Namun, kelemahan dari rokok ini ialah cenderung panas ketika mendekati tipping paper, dan mulai panas di jari dan mulut ketika bakaran mendekati tipping paper. Adapun sensasi chemical taste pada rokok ini sedikit terasa, namun tidak berlebihan ketika dalam hisapan biasa. Namun, bila mendekati tipping paper, rokok ini cenderung mengeluarkan sensasi chemical taste yang terasa meskipun dalam taraf yang tidak berlebihan. Saya merasa sangat cocok dengan rokok ini, dan sesuai dengan karakter yang saya inginkan saat ini. Untuk rasa rokok ini sendiri saya beri nilai 8.98 dari 10.

KESIMPULAN

Dengan rasa rokok yang cenderung pas dan mantap, kemasan yang menurut saya simpel dan elegan, dan harga rokok ini yang bersahabat membuat rokok ini merupakan pilihan yang sesuai bagi Anda yang menginginkan rokok SPM American Blend dengan sensasi tarikan mantap namun dengan harga yang terjangkau. Adapun kelemahan rokok ini ialah terletak pada sensasi panas di jari dan mulut, dan sensasi chemical taste yang sedikit terasa. Untuk distribusi rokok ini sendiri, saat ini sudah mulai mudah ditemui di beberapa warung, Indomaret, Alfamart, atau Circle K terdekat. Distribusi nasional akan berlangsung pada minggu ini, meskipun saya mendengar kabar tidak semua daerah di Indonesia mendapatkan barang ini. Overall, saya memberi nilai rokok ini 8.49 dari 10. Artinya rokok ini menang pada rasa dan kemasan, namun untuk harga saya merasa sedikit mahal,. Meskipun masih terhitung di taraf harga yang terjangkau. Bagi Anda perokok SPM American Blend, saya sangat merekomendasikannya.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention saya di @ReviewRokok, like Page Facebook blog ini di fb.me/ReviewRokok hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas serta add ID Line saya yakni reviewrokok. Sekian dan terima kasih.