Selamat sore,
Minggu ini mungkin merupakan minggu-minggu terakhir dari bulan Desember ini. Dikarenakan pada minggu ini ada beberapa merek rokok baru yang masuk, maka pada akhirnya admin bisa menuliskan kembali postingan di blog tercinta ini. Adapun sebenarnya alasan mengapa admin tidak menuliskan postingan di blog ini dikarenakan dua hal. Pertama ialah belum banyak rokok dengan stok baru, kedua ialah admin cukup sibuk saat ini dengan beberapa urusan. Demikian pengantar postingan kali ini.
Review yang akan admin buat ialah Ardath Specials, rokok yang sejatinya merupakan merek rokok yang sudah dikenal oleh perokok senior pada era abad ke-20 hingga awal tahun 2000-an. Produk ini terakhir kali masih bisa ditemui sejatinya pada tahun 2014, dimana PHW baru sudah berlaku pada produk Ardath ini. Namun dikarenakan promosi yang kurang dan kurangnya keterpaparan dari produk ini, menyebabkan pada akhirnya Ardath sempat dihentikan produksinya beberapa tahun belakangan. Entah mengapa, Bentoel Group pada akhirnya bisa meluncurkan edisi terbatas dari produk yang sudah dikenal pada abad ke-20an ini.
Bagi sebagian millennial yang admin tanya pada saat kemarin hari, mereka jujur tidak mengenal rokok ini sama sekali. Tentunya hal ini merupakan sebuah tanda bahwa Ardath saat ini tidak dikenal oleh kawula muda yang notabene-nya merupakan usia dimana perokok saat ini banyak ditemui di Indonesia. Dan oleh karena itu, saya menduga bahwa Ardath sengaja diluncurkan untuk menciptakan awareness yang baik, terutama pada kaum millennial saat ini.
Adapun beberapa alasan mengapa Bentoel Group meluncurkan kembali Ardath Specials sebagai produk dengan edisi terbatas dapat saya simpulkan layaknya berikut:
- Ardath Specials, merupakan produk lokal unggulan dari British American Tobacco Indonesia sebelum mengakuisisi Bentoel, selain Commodore dan Kansas. Pemilihan Ardath sebagai produk yang diluncurkan kembali sebenarnya bukan tanpa alasan. Produk ini diluncurkan sebagai pilihan alternatif bagi perokok SPM yang tidak mampu menjangkau produk termurah dari Bentoel Group pada kategori ini, yakni Lucky Strike. Produk ini sengaja dibuat sebagai edisi terbatas dikarenakan sebagai edisi untuk mengetes pasar, dikarenakan produk ini merupakan produk yang sudah lama tidak diproduksi namun kembali diproduksi lagi. Butuh adaptasi kembali bagi Bentoel Group bila produk ini menjadi established local brand kembali, dan oleh karena itu maka Bentoel Group dalam dua bulan ini (Desember-Januari) berusaha menjual Ardath sebagai upaya memasukan kembali brand lokal di pasar Indonesia. Mungkin saja dua brand semisal Commodore atau Kansas dimasukan kembali ke pasar Indonesia, bila Ardath dianggap berhasil dari segi penjualan edisi terbatasnya.
- Perokok SPM terhitung cukup memiliki preferensi sendiri dalam memilih brand yang akan dipilih. Beberapa perokok SPM cenderung memiliki loyalitas yang tinggi dalam memilih brand, terutama untuk perokok SPM di tempat mayoritas penjualannya baik. Yakni Sumatera Utara. Di Sumatera Utara sendiri, SPM cukup mendapat hati di masyarakatnya, dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia. Pada abad ke-20, saya menduga Ardath, Commodore, dan Kansas termasuk baik penjualannya di wilayah tersebut. Dan hasil riset yang saya duga, perokok SPM berusia 35+ cenderung menginginkan salah satu dari merek tersebut masuk kembali ke pasar Indonesia, dikarenakan rasa yang diinginkan ada pada salah satu dari tiga merek rokok tersebut. Rata-rata, merek rokok tersebut menggunakan blend berbasis Tembakau Virginia tunggal, yang cenderung memiliki rasa lebih pas bagi orang Indonesia dan Asia Tenggara secara umum. Maka pada akhirnya Ardath berhasil di relaunch di akhir 2018 sebagai edisi terbatas.
- Dapat disimpulkan, bahwa Ardath merupakan merek yang sejatinya menghadang rokok SPM buatan STTC dengan harga hampir sama, dan dikarenakan masih banyaknya perokok SPM berusia 35+, membuat rokok ini kemungkinan akan mendapatkan hati di masyarakat Indonesia. Dengan rasa yang lebih membumi bagi masyarakat Indonesia, bisa jadi Ardath akan kembali menjadi established local brand bila penjualan selama dua bulan ini melebihi target produksi.
Baiklah, itu sedikit analisis dari saya terkait dengan rokok Ardath Specials yang di relaunch kembali pada akhir tahun ini. Mari kita review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Untuk harga rokok ini, beberapa toko menjualnya dengan harga Rp.15.000 dan untuk wilayah Jabodetabek sendiri memiliki SRP (Suggested Retail Price) sebesar Rp.16.000 (cukai 18.725) dengan kuantitas isi sebesar 20 batang. Untuk harga, rokok ini cenderung mampu menghadapi persaingan rokok SPM lokal yang saat ini dikuasai oleh STTC dengan harga hampir sama. Untuk harga sendiri saya beri nilai 8.5 dari 10.
Kemudian kita coba review kemasannya dengan seksama
Kemasan rokok ini menggunakan warna dasar merah, emas, dan hitam. Pada bagian depan dan belakang kemasan, terdapat semacam objek berwarna merah dengan model potongan trapesium, dengan ujung kanan cenderung mengecil dan ujung kiri cenderung lebar. Warna potongan trapesium tersebut menggunakan warna merah, dengan adanya bagian bawah trapesium berwarna emas dengan adanya efek glossy. Terdapat tulisan ARDATH dengan model font Clarendon, dengan kemiringan mengikuti unsur trapesium yang sudah ada. Terdapat emblem khas ARDATH, yakni mahkota di bagian atas, semacam tirai, bagian dalam emblem terdapat lambang kuda di bagian kiri atas dan kembang di bagian kanan bawah, dan terdapat pita di bagian bawah. Terdapat tulisan Specials berwarna emas, dengan font script. Bagian kanan terdapat logo British American Tobacco Group, logo buanglah sampah pada tempatnya, larangan jual, dan barcode. Bagian kiri kemasan yang tertutupi pita cukai terdapat tulisan 20 FILTER CIGARETTES, dan tulisan MADE BY ARRANGEMENT WITH ARDATH TOBACCO CO., LTD LONDON. Bagian atas terdapat tulisan ARDATH berwarna putih dalam latar merah, dan tulisan Specials, dan di bagian bahwa terdapat tulisan yang sama. Produk ini diproduksi oleh PT Bentoel Internasional Investama Tbk, Malang, sebagai line production bagi produk SPM Bentoel Group. Kemasan rokok ini terbilang sangat vintage dan cukup menjual. Untuk kemasan sendiri saya beri nilai 8 dari 10.
Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasannya dengan seksama
Bagian inner frame dari rokok ini menggunakan warna putih, dengan model yang cenderung biasa saja. Bagian foil terdapat pattern foil berupa dot, dan cenderung bertekstur agak kasar. Warna foil dari kemasan rokok ini ialah abu-abu.
Kemudian kita coba tarik foil-nya dengan seksama
Tampak terlihat jelas pada bagian batang rokok ini menggunakan warna dan motif cork. Susunan batang rokok ini ialah 7 di depan, 6 di depan, dan 7 di belakang, dengan kuantitas isi sebesar 20 batang.
Kemudian kita coba tarik batang rokok-nya dengan seksama
Batang rokok ini memiliki panjang sebesar 84mm dan diameter batang sekitar 8mm atau kurang. Di bagian burning area, terdapat factory mark menggunakan warna emas dengan tulisan ARDATH SPECIALS. Bagian tipping paper cenderung menggunakan warna cork dan motif cork yang khas dari rokok putih.
Kemudian kita coba rasakan rokok-nya dengan seksama
Ketika sebelum dibakar, rokok ini seakan memiliki rasa tembakau yang cukup kuat, namun tidak terdapat rasa manis alamiah. Namun ketika dibakar, rokok ini seakan memiliki sedikit rasa manis alamiah dan terdapat rasa spicy alamiah yang cukup terasa. Rasa manis ini cukup berbeda dengan Lucky Strike Original Red, dimana intensitas rasanya cenderung lebih alamiah dan cenderung menawarkan sensasi rasa manis yang lebih sedikit. Sensasi spicy pada rokok ini cenderung lebih terkesan natural dan lebih kuat, dimana pada rokok ini menggunakan tembakau dengan karakteristik lebih hangat sehingga mampu menciptakan sensasi spicy tanpa perlu menggunakan cengkeh ataupun saus ala rokok kretek. Saya bisa menemukan sedikit penambahan inverted sugar pada rokok ini, dengan adanya sedikit unsur pahit dari cocoa yang membuat rasa rokok ini lebih khas, dan kadarnya tidak berlebihan. Ada sedikit unsur vanilla yang membuat rasa rokok ini lebih baik, dan cenderung rasa vanilla ini berada pada tingkat kesamaran yang baik. Tingkat kehangatan pada rokok ini cenderung sangat kuat, kemungkinan besar dikarenakan tembakau yang digunakan mampu menciptakan kesan hangat dan ditanam pada kondisi yang hangat. Di tenggorokan, rokok ini cenderung menawarkan sensasi warming yang kuat, bila dibandingkan dengan SPM merek lain.
Terdapat dominan dari penggunaan Tembakau Virginia yang sangat terasa, dimana saya hampir tidak menemukan sama sekali penggunaan tembakau jenis lain semisal saja Tembakau Oriental dan Tembakau Burley. Kemungkinan besar rokok ini menggunakan beberapa jenis dari Tembakau Virginia, yang salah satunya berasal dari Lombok. Terdapat rasa manis alamiah dari gula alami yang terdapat pada tembakau ini, dan juga sensasi earthy sangat kuat yang ditawarkan oleh rokok ini. Saya bisa merasakan adanya sensasi tembakau yang ditanam di tanah yang kaya akan unsur zat hara, dan kuat akan sensasi tanah dari rokok ini. Penggunaan Tembakau Virginia pada rokok ini cenderung berada pada tingkat keseimbangan yang baik, dalam artian beberapa jenis Tembakau Virginia yang digunakan berada pada tingkat yang baik. Kemungkinan juga, proses Tembakau yang dilakukan ialah model Flue-Cured, dan diproses dengan fermentasi yang baik. Sehingga mampu menciptakan sensasi fermented yang khas.
Bila dikeluarkan dari hidung, aroma dari rokok ini sangat lembut, dan terdapat sedikit aroma manis yang timbul dari penggunaan Tembakau Virginia itu sendiri. Sensasi hisapan cenderung cukup halus, meskipun agak sedikit lebih kasar dibandingkan dengan Lucky Strike Original Red. Karakter tarikan dari rokok ini terbilang mantap halus, dimana rokok ini mampu menawarkan sensasi hisapan yang cenderung bisa ditarik dengan mudah, dan terdapat sensasi yang cukup halus dalam proses menarik rokok ini. Harshness dari rokok ini terbilang cukup terasa, dikarenakan rokok ini menggunakan grade tembakau yang tidak sehalus merek SPM diatas 20.000. Meskipun sensasi harsh terasa, akan tetapi sensasi harsh yang ada cukup halus dan bisa dinikmati. Throat hit pada rokok ini cenderung terasa, meskipun dalam intensitas yang minim. Dalam artian sensasi rokok ini cenderung kurang menusuk layaknya SPM lain dan lebih pas untuk karakter orang Indonesia itu sendiri.
Durasi rokok ini sekitar 8-9 menit tergantung bagaimana cara Anda menghisapnya. Aftertaste dari rokok ini ialah cenderung meninggalkan kesan manis alamiah yang terasa, rasa tembakau khas yang baru diproses cukup terasa, dan sensasi rasa fermented yang terasa dan cukup bertahan lama di tenggorokan dan mulut. Namun kelemahan dari rokok ini ialah, rasa hangat sangat menguat ketika bakaran mendekati batasan tipping paper, sensasi rasa chemical taste yang sedikit terasa ketika mendekati tipping paper, dan juga sensasi agak kering yang terasa sehingga saya terkadang agak batuk sehabis merokok ini. Kekuatan tipping paper dari rokok ini terbilang baik, dan dapat dimaklumi adanya sedikit rasa chemical. Saya merasa rokok ini memiliki rasa terbilang sangat baik dengan harga 15.000-16.000, dan menurut saya rasa dari rokok ini terbilang pas untuk orang Indonesia itu sendiri. Untuk rasa sendiri saya beri nilai 8.7 dari 10.
KESIMPULAN
Dengan rasa rokok yang cenderung terhitung baik untuk sebuah rokok SPM, rasa yang cenderung bisa masuk ke karakter orang Indonesia itu sendiri, dan rasa yang menurut saya agak berbeda dengan kebanyakan rokok SPM membuat rokok ini memiliki karakter tersendiri yang menurut saya bisa masuk ke orang Indonesia. Dari segi kemasan, rokok ini terbilang sangat vintage, dan mampu memiliki nilai retro tersendiri yang sejauh ini jarang ditemui pada segmen rokok SPM di Indonesia. Namun, kelemahan dari rokok ini ialah rasa yang terbilang agak hambar sedikit, rasa hangat yang cukup menguat ketika bakaran mendekati batasan tipping paper, adanya sensasi sedikit chemical taste pada akhir bakaran, dan juga sensasi agak kering, membuat rokok ini tidak disukai bagi Anda terutama penyuka rokok SKM. Untuk distribusi sendiri, rokok ini cukup mudah ditemui di toko kelontong, warung dan beberapa minimarket di Indonesia, terkecuali wilayah Jawa Barat (kecuali Depok, Bekasi dan Bogor. Dua wilayah itu saya belum survei langsung) dan Purwokerto. Dan dikarenakan rokok ini hanya dijual dua bulan saja, maka segeralah Anda membeli rokok ini. Overall, saya memberi nilai rokok ini 8.4 dari 10. Artinya rokok ini menang pada rasa dan harga, untuk kemasan cenderung biasa saja.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention saya di @ReviewRokok, like Page Facebook blog ini di fb.me/ReviewRokok, hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas serta add ID Line saya yakni reviewrokok. Sekian dan terima kasih.
9 Komentar
Review yang sangat lengkap gan... Kemarin saya mencoba rokok ini dan rasanya memang lembut tidak seperti rokok putih umum nya. Tapi saya cari cari rokok ini di warung warung gak ada... Tapi alhamdulillah ditoko online banyak dengan harga eceran 15 dan 16 ribu
BalasHapusCba donk review produk U-Bold. Tapi yang ukurannya kecil. Menurut saya itu rasanya sangat beda dengan U-Bold versi lama yang tebal. Terimakasi
BalasHapusSemoga aja diproduksi masal
BalasHapusSetuju banget
HapusUntuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
BalasHapusdimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
|| bbm : 55F97BD0 || WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||
Di mana pabriknya dan kantor marketingnya, trus ada contact person marketignya gak, makasih sebelumnya...
BalasHapusHanya disini semua permainan online bisa di mainkan dengan 1 userid saja loh
BalasHapusada Togel Poker Sbobet Sabung Ayam Batu Goncang Tembak Ikan Slot
dan masih banyak games online betting lain nya yang bisa anda mainkan disini dengan modal 20rb saja
yukk segera daftar kan diri anda dan bergabung bersama kami hanya di DEWALOTTODOTME
dengan pelayanan Terbaik dan Terbonafit serta BO yang berpengalaman yuk segera bergabung.. bb 7BF59345
Bernostalgia dg ardath..
BalasHapusrokoknya abang abang & dede dede
BalasHapusindie nih