Djarum 76 Mangga 12, SKT Dari PT Djarum Dengan Paduan Sensasi Mangga Manis Legit Dan Kretek Khas Kudus

Selamat malam,

Membuat tulisan yang paripurna bukanlah sebuah hal yang mudah pada akhirnya untuk dilakukan. Kejelian, kenetralan dari pihak yang mengamati, dan bebas dari nilai apapun menjadi satu hal yang mengawali tulisan kali ini. Adapun yang mungkin menganggap saya berasal dari pihak tertentu bukanlah sebuah jawaban yang pada akhirnya bisa menjawab dari apa yang saya tuliskan sejauh ini. Pengantar kali ini seakan menegaskan bahwa posisi saya terkait rokok berada pada tingkatan netral yang tidak memihak siapa-siapa. Harap maklum.

Tulisan kali ini seakan menjadi salah satu sesi yang menurut saya cukup istimewa, mengingat bahwa saya baru saja mendapatkan produk yang sejatinya tidak dijual untuk wilayah Jabodetabek dan sekitarnya. Produk ini konon hanya menjangkau wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur saja, dan nama produk yang saya akan ulas pada kesempatan kali ini, yakni Djarum 76 Mangga, atau 76 Mangga terkesan lebih baik. Produk yang dapat diasumsikan bahwa pengembangan produk ini memakan waktu tahunan tersebut, kemudian menjadi opsi yang bisa diambil kala Anda mencoba paduan dari rasa ekstrak mangga alami yang memiliki kekentalan dan legit yang mumpuni, dengan tingkatan rasa manis yang pas, dan memiliki unsur yang pada akhirnya saya sebut sebagai "mangga yang kompleks." Mengapa saya sebut sebagai mangga yang kompleks?

Mungkin tidak akan terpikir oleh benak konsumen bahwa paduan rasa mangga legit dengan paduan rempah dan racikan khas dari Kretek khas Kudus menjadi satu hal yang istimewa, namun pada kesempatan kali ini saya mencoba menjawab mengapa paduan tersebut pada akhirnya bisa dikatakan pas dan bisa dinikmati di berbagai suasana. Ada anggapan di luar sana bahwa menikmati Kretek Tangan hanya bisa dinikmati pada saat waktu dingin dan membutuhkan kehangatan lebih. Namun keistimewaan dari rasa mangga yang legit dan menyegarkan, yang pada akhirnya ditunjang dengan rasa kretek yang berkesan netral kala dihisap, pada dasarnya menjadi opsi yang cukup baik kala Anda menginginkan sesuatu hal yang berbeda. 

Terutama membicarakan sensasi buah khas Nusantara yakni mangga (dengan paduan racikan 76 yang dimodifikasi sedemikian rupa), tentu bahwa ide eksperimental ini menjadi satu hal yang seksi kala mengingat bahwa produk serupa sudah dijual di pasaran terbilang sukses (misalkan Esse Punch POP atau Edge Punch dari KT&G yang menawarkan sensasi rasa mangga dengan kretek filter khas Indonesia). Mengingat bahwa produk serupa tersebut nyatanya dijual dalam wujud SKM atau Kretek Mesin, dan secara cukai bahwa kategori cukai SKM sudah sangat tinggi di pasaran (berikut dengan alasan preferensi budaya Indonesia yang memiliki preferensi baik pada Kretek Tangan), pada akhirnya PT Djarum berusaha menciptakan inovasi terkini, dengan menggabungkan rasa mangga legit dengan racikan Kretek khas Kudus yang sudah dimodifikasi. 

Tentu ide yang dikatakan cukup unik ini diharapkan bisa laku di pasaran, mengingat bahwa preferensi rokok High Tar di Indonesia semakin meningkat dari masa ke masa. Selain itu bahwa dengan adanya variasi rasa, paling tidak bahwa perokok High Tar di Indonesia bisa memiliki opsi kala sedang bosan dengan Kretek Tangan hariannya. Mungkin ini yang sekilas mendasari "Sensasi (Khas) Nusantara" dari lini Djarum 76 itu sendiri kemudian dikembangkan, dengan tujuan agar konsumen Djarum 76 (ataupun kretek Djarum secara umum) tidak lari ke kompetitor yang menawarkan sensasi rasa beragam. Tidak banyak informasi yang kemudian bisa didapatkan terkait rokok ini, selain informasi dari situs resmi (yang ada pada QR Code di bagian samping kemasan). 

Baiklah, itu sedikit pengantar dari bagaimana pada akhirnya rokok ini harus dimaknai dengan baik. Mari kita coba ulas produk ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Untuk harga rokok ini, mengingat saya membeli dengan kuantitas satu (1) slop dari salah satu member yang ada pada grup WhatsApp Review Rokok+ (permintaan grup bisa lewat chat via WhatsApp), maka rokok ini saya dapatkan dengan harga Rp. 13.400,- per bungkusnya, meskipun bahwa pada dasarnya rokok ini dijual dengan harga retail yang disarankan sebesar Rp. 14.000,- per bungkus (cukai golongan IA sebesar Rp. 15.000,- per 12 batang). 

Mengingat bahwa saya membeli rokok ini melalui kerabat, maka ongkos kirim pun kemudian dikenakan kepada saya pribadi sebesar 19.000 dari daerah Sleman, Yogyakarta ke Jakarta Timur. Jadi anggaplah bahwa saya membeli rokok ini lebih mahal bila dibandingkan dengan harga ketika saya membeli langsung di toko. Kita anggap saja bahwa rokok ini saya dapatkan dengan harga 14.000 sesuai harga jual yang disarankan. Bagi saya harga rokok ini terbilang cukup terjangkau pada akhirnya, bila dibandingkan dengan harga jual rokok SKT Golongan I lain yakni diatas 15.000 per bungkusnya.

Harga rokok ini pada akhirnya saya beri nilai 9.5 dari 10.

Kemudian kita coba kaji kemasannya secara saksama dan perlahan-lahan







Kemasan rokok ini pada dasarnya menggunakan palet warna gabungan kuning dan hijau, dengan warna lain pada kemasan rokok ini yakni rose gold, putih, dan orange. Bagian depan kemasan pada rokok ini menggunakan pola kemasan berupa garis yang membentuk helaian daun dengan wujud modern, dengan tujuan untuk meningkatkan kesan bahwa rasa rokok ini segar, dengan warna outline yakni abu-abu. Selain itu, pola pada kemasan rokok ini menggunakan warna gradasi dari warna kuning ke hijau muda, melambangkan bahwa rokok ini memiliki kesan rasa mangga yang kuat. Bagian kiri kemasan terdapat tulisan DJARUM dengan latar warna merah dan kuning, untuk menegaskan bahwa produk ini dibuat oleh PT Djarum. 

Terdapat lambang pohon mangga pada bagian kiri kemasan, dengan dua helai daun mangga dan empat buah mangga yang dilengkapi gradasi, hal ini menegaskan bahwa rokok ini memiliki rasa mangga. Bagian utama pada kemasan rokok ini yakni terdapat logo 76 dengan warna lingkaran luar yakni rose gold dengan elemen hologram, dan tulisan 76 dengan warna putih dalam latar orange. Terdapat juga tulisan MANGGA dengan warna putih dan outline berwarna hijau. Tulisan MANGGA dilengkapi dengan efek emboss untuk menciptakan kesan tegas bahwa rasa rokok ini yakni mangga. Di bagian bawah terdapat penanda khas lini 76 yakni 12 di tengah, diapit dengan tulisan SIGARET KRETEK.

Bagian belakang memiliki kesamaan dengan apa yang ditawarkan pada bagian depan kemasan, hanya saja ukuran logo 76 dan tulisan mangga (beserta elemen pohon mangga) menjadi lebih kecil, mengingat bahwa terdapat deskripsi yang jelas terkait rokok ini. Deskripsi singkat pada rokok ini yakni "Cita rasa mangga asli Nusantara memberikan sensasi segar" yang menandakan bahwa sensasi rokok ini pada dasarnya memiliki sensasi segar dari penambahan aroma mangga. Tampak bahwa pada saat ini PT Djarum mulai berani kembali memasang deskripsi singkat pada bagian belakang produk.

Bagian samping kanan terdapat QR Code bertuliskan SCAN DI SINI berwarna putih (catatan, untuk pertama kalinya Djarum memanfaatkan teknologi QR Code sebagai media promosi) dan QR Code tersebut berada pada latar merah dengan outline hijau. QR Code tersebut kemudian bila di scan akan mengarah kepada situs Djarum 76, yakni djarum-76.com. Di bagian bawah QR Code terdapat tulisan Cita Rasa Mangga Alami dengan elemen mangga yang dilengkapi helaian daun, serta kadar tar dan nikotin (2.3mg Nikotin dan 37mg Tar, lebih enteng bila dibandingkan 76 Regular). 

Bagian kiri kemasan terdapat larangan jual dan barcode. Bagian atas terdapat pembuka yang dilekatkan dengan pita cukai dengan latar kuning, dan bagian bawah terdapat logo 76 Mangga dengan outline logo berwarna hijau. Produk ini diproduksi oleh PT Djarum, Kudus dan produk yang saya dapatkan kali ini diproduksi pada tanggal 31 Juli 2023 lalu, dengan kode batch produksi pada rokok ini yakni diproduksi pada line produksi ke-14. Rokok ini pada dasarnya masih terhitung sangat segar dan sangat layak untuk dikonsumsi, mengingat produk ini sepertinya didistribusikan dengan cepat.

Kemasan rokok ini tampak sangat menjual dan sangat baik. Nilai kemasan pada rokok ini yakni 9 dari 10.

Kemudian kita coba buka plastiknya secara saksama untuk membuka kemasannya


Model penutup pada kemasan rokok ini memiliki kesamaan dengan model kemasan Djarum 76 secara umum, dengan model kemasan hard pack dan penutup yang bisa dibuka kembali. Hal ini mengingat bahwa konsumen pada dasarnya tidak akan menghabiskan sekaligus dalam menikmati rokok ini.

Untuk membuka kemasannya, maka kita bisa menarik bagian lidah penutup yang ada pada bagian dalam penutup lalu menariknya ke bagian atas


Kemudian bila berhasil terbuka maka kita bisa melihat bagian dalam dari kemasan rokok ini secara saksama


Tampak bahwa bagian dalam kemasan rokok ini menggunakan lidah dalam dengan warna berlainan, yakni kuning dan hijau muda. Bagian dalam tampak terbungkus dengan plastik, dengan tujuan untuk menjaga aroma tetap terjaga secara baik. Tampak juga bagian dalam rokok ini menggunakan susunan 6 di bagian depan dan 6 di bagian belakang, dengan kuantitas total sebesar 12 batang.

Dikarenakan rokok ini menggunakan pelindung berupa plastik, maka kita bisa mengeluarkan bagian rokok ini secara penuh


Dan untuk membuka plastik dari rokok ini bisa merobek bagian samping kanan atau kiri dari plastik tersebut. Atau kalau misalkan ingin menghabiskan seluruhnya maka bisa merobek plastik secara penuh. Ini tergantung preferensi Anda pribadi.

Kemudian kita coba tarik salah satu batang rokok ini secara saksama



Batang rokok ini memiliki panjang sebesar 84mm khas rokok SKT secara umum, dengan diameter bakaran dan hisapan dengan angka rerata sebesar 8mm atau lebih, tergantung dari hasil pelintingan yang dilakukan oleh tiap pelinting. Bagian burning area pada rokok ini menggunakan papir dengan burning area horizontal khas PT Djarum, di beberapa batang tampak factory mark pada bagian papir bertuliskan DJARUM, yang menandakan keaslian dari rokok Djarum itu sendiri. Bagian batasan bakaran terdapat tulisan DJARUM 76 berwarna putih dalam latar kuning dan outline hijau, dan tulisan mangga dengan warna kuning. 

Kemudian kita coba rasakan rokok ini secara saksama dan perlahan-lahan


Ketika sebelum dibakar, sensasi rasa bawaan yang ditawarkan oleh Djarum 76 Mangga merupakan paduan rasa dari ekstrak mangga (berupa manisan mangga, kemungkinan impor dari Filipina) yang sudah diperkuat dengan perisa identik alami mangga, dengan adanya efek sensasi rasa kenyal nan lengket khas, yang pada akhirnya memiliki intensitas rasa manis yang terkesan sangat manis dan pekat. Rasa tersebut kemudian dilengkapi dengan efek rasa masam dari mangga yang sepertinya sudah terangkat dan terbantukan dengan beberapa komponen saus fruity khas Djarum itu sendiri. Namun ketika dibakar, elemen rasa mangga yang sangat pekat di awal tersebut menjadi agak samar namun tetap dinikmati secara baik, mungkin karena efek dari pembakaran tembakau dan cengkeh pada saat bakaran berlangsung. 

Elemen mangga yang kemudian bisa dirasakan pada rokok ini merupakan mangga legit nan segar yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa, dengan efek gelatin yang memiliki sensasi kenyal dan rasa juicy yang tidak begitu kental. Mungkin mangga yang digunakan pada rokok ini merupakan perisa yang sudah melalui proses enkapsulisasi dengan bantuan gelatin, hal ini dimaksudkan untuk membuat efek rasa mangga menjadi lebih stabil pada suhu panas. Adapun efek rasa mangga yang mulai bercampur dengan saus kretek khas 76, kemudian tergambar dibantu dengan adanya beberapa perisa fruity khas, diantaranya salak dan longan untuk meningkatkan efek acidity dan rasa khas, dengan catatan bahwa ada unsur fermented khas dari penambahan rasa bourbon dan nanas, dengan bantuan rasa lain yakni adanya rasa havana, licorice, dan cocoa yang cukup kental pada akhirnya. Tampak bahwa terdapat elemen lain yang kemudian dimaksudkan untuk mengamplifikasi rasa mangga yang lebih baik.

Sensasi mangga yang kemudian dianggap sebagai perisa alami tersebut, kemudian bercampur baik dengan unsur rasa spicy khas dari penambahan dominan vanilla dan kayumanis, diperkuat dengan beberapa elemen rempah khas Kretek Kudus yakni andaliman, pekak, kapulaga, dan jintan. Tampak bahwa cengkeh yang digunakan pada rokok ini terbilang cukup netral, dengan aroma lembut khas dari cengkeh Manado yang mumpuni. Sensasi mangga yang kemudian ditawarkan kemudian mangga dengan paduan rempah dan gelatin, hal ini dimaksudkan untuk menciptakan rasa mangga yang lebih alami dan lebih hangat, meskipun cukup netral pada akhirnya kala dihisap. Tampak bahwa hisapan dari rokok ini terbilang tidak sepanas dari apa yang ditawarkan oleh Djarum 76 secara umum. Cenderung bersahabat di tenggorokan dan tidak tampak secara eksplisit bahwa rokok ini merupakan produk turunan 76 secara umum.

Komponen tembakau yang kemudian bisa dirasakan merupakan racikan dari Djarum 76 yang sepertinya sudah dimodifikasi sedemikian rupa agar bisa menghantarkan rasa mangga dengan baik. Tampak mungkin bahwa rokok ini menggunakan Tembakau Virginia untuk menciptakan rasa manis sekaligus membuat ramuan khas mangga menjadi lebih gamblang, Madura gunung dengan sensasi rasa nutty yang tampak sangat halus dan menciptakan sensasi aromatik khas Djarum, beberapa tembakau lauk semisal tipe Srintil tampak terasa, dengan  paduan elemen Temanggung, Boyolali, Pakpie, dan Kesturi untuk menciptakan elemen rasa khas 76 namun tetap mampu menawarkan efek rasa tembakau yang kuat, akan tetapi juga racikan tersebut dituntut untuk menghantarkan rasa mangga yang baik. Tampak bahwa sensasi rasa tembakau yang kemudian ditawarkan cenderung mulai menguat pada pertengahan bakaran, dengan rasa khas yang sedikit earthy dan tampak bahwa karakter bawaan tembakau yang dijual oleh rokok ini lebih netral bila dibandingkan dengan apa yang ditawarkan 76 secara umum. 

Dikeluarkan lewat hidung, sensasi aroma mangga tampak samar, namun dengan unsur aroma cocoa dan licorice yang tampak memiliki kesan baik. Tarikan tampak memiliki efek hisapan yang tidak begitu solid, dengan efek kepulan yang tampak mudah terurai, ringan untuk dinikmati dan mudah untuk dihisap pada akhirnya. Elemen harshness tampak muncul tidak begitu signifikan, dengan hampir tiadanya efek rasa menggelitik di tenggorokan, dengan efek throat hit yang terbilang tidak begitu intens, sangat baik, dan tampak bahwa rokok ini ramah untuk tenggorokan. Efek rasa akhir yang pada akhirnya terbilang sebagai penutup merupakan paduan dari ekstrak mangga yang sepertinya mulai memudar pada akhir bakaran, dengan intensitas dominan dari rasa bourbon yang sepertinya banyak terinspirasi dari rasa rokok LTLN, dengan unsur akhir cocoa dan licorice yang tampak mulai menguat. Mixture khas 76 kemudian menjadi tampak tidak begitu intens pada rokok ini.

Durasi bakar yang ditawarkan oleh rokok ini terbilang cukup singkat untuk sebuah rokok Kretek Tangan, yakni sekitar 13-15 menit, dengan angka yang saya dapatkan kala sesi berlangsung mencapai 14 menit lebih. Namun hal tersebut tergantung dari bagaimana cara Anda menghisapnya, situasi dan kondisi kala menghisap, dan faktor cuaca kala menghisap rokok ini. Aftertaste yang kemudian ditawarkan oleh rokok ini merupakan gabungan dari rasa mangga yang manis dan memiliki intensitas yang sangat lengket, sensasi nutty-gurih dan hangat dari penambahan tembakau dan rempah khas 76 yang melegenda, adanya unsur licorice, vanilla, dan cocoa yang tampak begitu kuat, dengan rasa sedikit smoky pada rongga mulut dan tenggorokan. 

Kelemahan rokok ini tampak bahwa rokok ini tidak seperti rokok 76 secara umum yang memiliki unsur kepadatan yang sangat dominan, cenderung meninggalkan kesan bahwa sensasi bakaran pada rokok ini sangat cepat. Mungkin hal tersebut untuk mengakomodasi perokok SKM yang mencari sensasi lebih dari segi mangga. Selain itu bahwa rokok ini pada akhirnya memiliki sensasi mangga yang memudar pada pertengahan bakaran, dengan efek panas pada jari dan mulut pada saat bakaran mendekati batasan bakaran. Terlepas dari kelemahan yang ditawarkan oleh rokok ini, rasa mangga yang ditawarkan pada rokok ini termasuk kompleks. Rasa mangga legit yang manis kemudian dipadukan dengan unsur gelatin untuk menciptakan efek juicy dan gummy khas. Selain itu bahwa hisapan yang kemudian ditawarkan oleh rokok ini terbilang cukup netral dan baik dalam penghantaran rasa mangga yang terkesan alami. 

Bagi saya yang memang menyukai lini Djarum 76 secara umum, rokok ini pada dasarnya terbilang lebih baik bila dibandingkan dengan pendahulunya (76 Kurma Royal) yang tampak tidak memiliki sensasi rasa yang terbilang baru dan terkesan kering. Mungkin PT Djarum banyak mempelajari apa yang kemudian menjadi kelemahan dari Juara Mangga secara umum, dan apa yang ditawarkan pada 76 Kurma Royal pada masa itu, yang tampak memiliki rasa khas terlalu terpendam. Anggap saja bahwa penebusan dosa dari PT Djarum terbilang membuahkan hasil, dengan rasa mangga yang pada akhirnya terbilang cukup alami dan pekat, dan dapat saya interpretasikan sangat baik. 

Untuk rasa sendiri saya beri nilai 9 dari 10.

KESIMPULAN

Sensasi mangga yang menggabungkan unsur chewy dan juicy (dengan adanya sensasi rasa khas gelatin yang kenyal dan legit) dan rasa manis yang lebih gamblang, serta sensasi rempah dan tembakau yang lebih tebal, membuat rasa yang ditawarkan oleh rokok ini pada dasarnya merupakan paduan khas dari rasa mangga yang legit dan Kretek khas Kudus yang melegenda. Pada dasarnya, rasa yang ditawarkan oleh rokok ini terbilang sangat baik dan unik untuk sebuah rokok kretek pendatang baru. Gelatinous Mango with Spicy Aromatic taste, mungkin kalau saya menyebutnya dengan bahasa Inggris seperti demikiran. Tampak juga bahwa rasa rokok ini setidaknya bisa menjadi satu opsi yang secara jujur, bisa diambil kala mencari rokok SKT dengan rasa yang lebih netral dan cocok di berbagai suasana. Paling tidak begitu. 

Namun kelemahan rokok ini yang cepat habis, sensasi panas di mulut dan jari pada akhir bakaran, dan rasa yang kemudian memudar pada saat bakaran berlangsung mungkin menjadi satu kelemahan yang memang perlu diperbaiki pada produk yang akan datang. Saya menganggap bahwa kelemahan ini pada dasarnya bukan pada produk secara umum, namun pada beberapa aspek saja, mengingat bahwa produk ini memang dipasarkan secara luas. Meskipun selain itu pada akhirnya hampir tidak ditemukan kelemahan yang sangat berarti, beda halnya dengan apa yang ditawarkan oleh Djarum 76 Kurma Royal terdahulu. Kembali lagi, anggap saja penebusan dari PT Djarum setidaknya sudah membuahkan hasil.

Produk ini pada dasarnya bisa ditemukan luas pada wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timut, meskipun saya mendengar informasi di beberapa wilayah Jawa Barat masuk melalui Alfamart dan Indomaret (terutama wilayah Bandung, meski perlu divalidasi kembali). Penjualan rokok ini untuk tiga wilayah di pulau Jawa tersebut terbilang sangat masif, bahkan di banyak warung dan toko kelontong setidaknya mudah untuk ditemukan. Untuk wilayah Jabodetabek ataupun wilayah lain di Indonesia (seperti saya ini) mungkin perlu menunggu waktu saja yang berbicara, mengingat bahwa 76 Kurma Royal di kawasan Jabodetabek sudah ditarik secara penuh. Hal ini menjadi rumit mengingat produk ini konon akan memasuki overdemand (yang berakhir pada oversupply mengingat produk ini akan heboh di awal-awal penjualan).  

Nilai rerata yang didapatkan pada rokok ini mencapai 9.16 dari 10. Artinya bahwa harga rokok ini yang terbilang terjangkau dan rasa yang sangat baik (secara objektif), serta kemasan yang baik menjadi satu hal yang menurut saya sangat baik. 

Dari apa yang ditawarkan oleh 76 Mangga dan dibandingkan dengan 76 Kurma Royal terdahulu, maka pada dasarnya rasa mangga yang ditawarkan merupakan mangga yang manis dan legit khas, berpadu dengan Kretek khas Kudus.

Apa saya merekomendasikannya? Tentu, dengan catatan Anda mencari sensasi kretek yang berbeda dengan yang lain, dengan sensasi manis legit yang dominan, serta menyukai produk PT Djarum secara umum. Bila tidak? Ini tergantung Anda pribadi, tapi saya pribadi cukup merekomendasikannya secara penuh.

Review rokok ini bukanlah menjadi opsi utama kala Anda ingin membeli rokok. Anda yang berhak memutuskan apa Anda memang ingin mengambil sebuah rokok ataupun tidak. Pilihan ada di tangan Anda, dan bukan dari saya yang menuliskan review rokok ini.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, beri komentar di bagian bawah, atau hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Jadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.

Posting Komentar

3 Komentar

  1. jadi benar saja jika produk 76 mangga hanya di edarkan di 3 wilayah saja ya di pulau jawa ini bang?

    BalasHapus
  2. min review camel 100's dong a.k.a camel kuning yg panjang. itu apa bedanya sm camel kuning yg pendek dari segi data, rasa dan alasan peluncurannya

    BalasHapus
  3. Keknya baru tes pasar. Saya cocok dengan citarasa mangga

    BalasHapus