Vigor Teh Manis 12, SKT Dari Djarum Group Dengan Paduan Rasa Teh Manis Melati Alami Dan Kretek Khas Kudus

Selamat malam,

Tidak banyak kata pengantar yang bisa dituliskan pada kesempatan ini. Berusaha bangkit dari apa yang disebut dengan kemalasan dalam menciptakan tulisan, menjadi kunci utama yang bisa digunakan kala situasi memaksa kita untuk tidak melakukan apa-apa. Pengantar ini pada dasarnya merupakan cerminan bagaimana situasi dan kondisi saat ini. Pengantar ini hanyalah sekedar formalitas, dan bukan menjadi satu acuan yang bisa dibaca secara penuh. Harap maklum.

Review kali ini akan membahas produk yang sebenarnya cukup istimewa untuk diulas, mengingat untuk pertama kalinya dari pihak Djarum Group mengeluarkan produk tier 2 yang memiliki karakteristik khas dan tidak bisa dianggap remeh. Produk ini kita sebut saja sebagai Vigor Teh Manis Kretek, atau cukup sebagai Vigor Teh Manis saja. Produk yang diluncurkan pada pertengahan Juni 2023 ini merupakan salah satu dari tiga produk SKT buatan Djarum Group (mengingat bahwa produk ini tidak membawa nama besar dari PT Djarum) yang mendapat treatment flavoring teh manis (selain Vigor Teh Manis, ada juga produk serupa bernama Hitz Teh Manis dan Score Teh Manis, kesemuanya merupakan produk SKT). 

Produk ini memiliki alasan peluncuran yang simpel, mengingat bahwa segmen Flavored SKT belakangan sudah menjamur dari segi penjualan, dan mayoritas produk yang diluncurkan berada pada golongan cukai terendah (golongan II dan III), maka sebagai percobaan pertama dalam segmen flavored SKT, rokok ini kemudian mulai diluncurkan pada Juni 2023 (setelah proses amati-tiru-modifikasi yang berlangsung cukup lama, kemungkinan besar dari tahun lalu). Produk yang secara langsung memiliki afiliasi dengan PT Djarum ini, kemudian mengusung keunggulan yang sangat simpel, yakni bagaimana perisa teh manis yang bila kita lihat di pasaran mayoritas menggunakan essens sintetik, pada produk ini menggunakan flavoring dengan kesan alamiah, dan rasa tembakau yang tetap kuat dan berimbang. Semacam antitesis dari produk flavored SKT yang kebanyakan memiliki unsur dominan essens teh melati sintetik, namun pada produk ini menggunakan kesan perisa alami yang nanti akan kita bahas mengapa produk ini punya karakteristik rasa lebih alami.

Agaknya pasti ada pertanyaan mengapa saya tidak mengulas produk lain dari Vigor (Vigor Filter dan Kretek)? Alasannya simpel, karena produk ini secara umum memiliki karakteristik yang berbeda dengan kebanyakan produk Djarum Group, dengan rasa utama yang punya ciri khas tersendiri dan berbeda dengan kategori lain yang dibuat oleh produk berafiliasi PT Djarum secara umum.

Baiklah, itu sekedar pengantar dari bagaimana produk ini harus diperkenalkan. Langsung saja kita mulai review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Harga produk ini bisa ditemukan di pasaran dengan harga Rp. 10.000,- (cukai golongan II sebesar Rp. 8.650 per 12 batang), dengan isi kuantitas sebesar 12 Batang Sigaret Kretek. 

Produk ini masuk ke dalam entry level SKT, jadi pada dasarnya untuk harga secara mutlak sangatlah terjangkau. Nilai untuk harga rokok ini sekitar 10 dari 10.

Kemudian kita coba kaji kemasan rokok ini secara saksama dan perlahan-lahan







Kemasan rokok ini menggunakan warna dasar coklat muda yang melambangkan bahwa rokok ini memiliki rasa teh manis hitam pekat. Tampak bahwa bagian depan dan belakang packaging, terdapat pattern curve dengan garis berwarna coklat muda, dengan latar belakang efek ketika seduhan daun teh berpadu dengan air panas. Terdapat lambang daun teh dan tulisan VIGOR dengan warna coklat tua, dan nama varian yakni TEH MANIS dalam latar berwarna merah, melambangkan bahwa rokok ini merupakan rokok dengan rasa teh manis. Terdapat penanda khas dari lini VIGOR, yakni tiga lekukan curve berwarna kuning, merah, dan putih. Dan dibawahnya terdapat tulisan 12 SIGARET KRETEK.

Bagian samping kanan terdapat penanda larangan jual dan penanda cukai dalam barcode yakni SKT. Bagian samping kiri terdapat penanda "buanglah sampah pada tempatnya" dan kadar nikotin serta tar dari rokok ini (1,9mg Nikotin dan 40mg Tar, rokok ini memiliki kadar tar tinggi namun kadar nikotinnya cukup rendah). Bagian atas terdapat tempat pelekatan pita cukai dan bagian bawah terdapat penanda varian (Vigor Teh Manis) dan bagian bawahnya terdapat penanda produsen (PT Prima Tobacco Harum Industry, Kudus Indonesia) yang bila kita cek produksi dari rokok ini diproduksi pada tanggal 20 Juni 2023 lalu, dengan kode batch produksi yakni di line keenam. 

Tampak bahwa kemasan rokok ini memiliki warna khas yang sangat menjual dan memiliki mutu desain yang baik. Sekilas juga bahwa kemasan rokok ini sangatlah menjual. Bahkan cenderung memiliki desain yang kompleks untuk sebuah rokok murah.

Untuk kemasan rokok ini saya beri nilai 9 dari 10

Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasannya secara saksama


Model kemasan rokok ini menggunakan model pembuka layaknya SKT kebanyakan yang dibuat oleh Djarum Group itu sendiri. Dikarenakan terdapat model pembuka yang bisa ditutup, dengan alasan untuk menjaga citarasa rokok agar tetap terjaga dan bisa dikonsumsi dalam waktu yang lebih lama. Anda hanya perlu membuka bagian atas penutup dengan menarik lidah penutupnya layaknya gambar dibawah


Bila sudah terdorong ke atas, maka tampak bahwa bagian dalam rokok ini dibungkus dengan plastik, untuk menjaga citarasa rokok terjaga dengan baik


Lalu kita bisa lihat bahwa total kuantitas rokok ini berisi 12 batang, dengan susunan 6 di  bagian depan dan 6 di bagian belakang. Tampak juga bahwa tipe tembakau yang digunakan cenderung merupakan tipe krosok gelap khas kretek Kudus secara umum.


Keunikan dari kemasan rokok ini yakni bagian dalam rokok bisa dikeluarkan dengan mudah layaknya gambar dibawah ini. Dan untuk merobek plastiknya, Anda cukup membuka plastik bagian atas, entah di posisi kanan, tengah atau kiri, tergantung preferensi Anda


Kemudian kita coba tarik batang rokok ini secara saksama



Batang rokok ini tampaknya menggunakan diameter khas King Size yang secara umum ditemukan, dengan panjang sebesar 83mm, diameter bakaran sekitar 8.4mm tergantung dari pelintingan, dan diameter hisapan 7.8 sampai 8mm tergantung pelintingan. Tampak bahwa bagian bakaran rokok ini menggunakan model burning area horizontal, dengan penanda batasan bakaran berwarna kuning dengan garis hitam. Bagian batasan bakaran bertuliskan VIGOR dan dibawahnya terdapat nama varian yakni TEH MANIS.

Kemudian kita coba rasakan rokok ini secara saksama


Tampak sebelum dibakar, rokok ini mengeluarkan sensasi rasa dedaunan yang sangat rapat, dengan tiadanya rasa manis yang begitu dominan (bahkan cenderung samar), dan juga sensasi rasa sepat dari penambahan unsur teh dan melati yang memiliki aroma cukup kuat nan harum. Dan juga tampak bahwa sensasi teh melati manis yang ada pada rokok ini sudah diresapkan pada bagian tembakau (dan bukan pada bagian papirnya). Ketika dibakar, tampak bahwa sensasi manis yang ada pada rokok ini mulai terasa, dengan elemen dasar teh melati yang memiliki sensasi rasa wangi, sepat, legit, dan kental mulai terasa, dengan sentuhan rasa vanilla dan fruktosa yang cukup kental. Sensasi rasa teh manis yang ditawarkan oleh Vigor Teh Manis ini bukanlah model kretek Teh manis yang secara umum kita bisa temukan di pasaran, akan tetapi bahwa sensasi rasa teh manis yang ingin dijual merupakan model rasa yang seimbang dari segi rasa khas Kretek, namun di satu sisi tetap ingin menjual sensasi rasa teh manis. Tidak gamblang rasa teh manisnya, bahkan di paragraf selanjutnya akan dibahas bagaimana sensasi teh manis tersebut bisa digambarkan pada rokok ini. 

Gambaran rasa Teh Manis yang ingin ditawarkan oleh rokok ini merupakan sensasi rasa Teh Hitam yang dipadukan dengan melati, kental dengan unsur tanin yang menjadi senyawa khas dari teh hitam alami, dan dengan sifat astringent dari melati, sensasi rokok ini menawarkan paduan rasa dari teh manis dan juga kretek khas Kudus. Elemen teh manis yang ada pada rokok ini terkesan samar namun dalam bila diresapi, dengan sentuhan saus rempah khas Kudus yang memiliki intensitas pedas segar khas yang membuat rokok ini memiliki sensasi rasa yang cukup khas dengan gaya dari kretek buatan Djarum Group pada umumnya. Adapun rempah yang digunakan pada rokok ini memiliki unsur dominan pada kayumanis, dan andaliman, meski pada unsur rempah lain juga terkesan kuat namun tidak memiliki unsur yang dominan. Cenderung pada akhirnya memiliki sensasi rasa yang kuat dengan rempah, dimana teh manis yang terkesan samar tersebut kemudian memiliki efek khas yang menyegarkan, tidak panas di tenggorokan, cenderung sedikit hangat. dan baik bila dinikmati secara perlahan-lahan. 

Adapun unsur teh manis yang terkesan samar namun bisa dinikmati secara saksama, bila dirasakan kembali, maka unsur tembakau menjadi satu hal yang dominan dan pada akhirnya bisa dikatakan bahwa rokok ini memiliki nilai jual justru pada sensasi tembakau yang kuat dan khas. Layaknya produk Djarum Group yang tidak memiliki unsur rasa flavoring yang tebal, kualitas tembakau menjadi hal utama yang membuat nilai jual rokok ini terletak pada sensasi khas tembakau yang tebal nan khas. Dan juga cengkeh bawaan rokok ini yang cukup pedas bila dirasakan, menjadi daya tarik tersendiri kala rokok ini dihisap, dengan sensasi rasa cengkeh yang memiliki minyak tebal dan rasa kuat. Bila kita coba bandingkan dengan apa yang ditawarkan oleh kompetitornya (semisal Juara Teh Manis), maka sensasi Teh manis yang ditawarkan oleh rokok ini punya sensasi tembakau yang lebih kuat dan sensasi yang lebih intens. 

Adapun beberapa paduan dari Tembakau Madura gunung dengan sentuhan Temanggung, Boyolali, Pakpie, dan beberapa tembakau Oriental asli Indonesia digunakan dalam rokok ini dengan sensasi rasa yang sekiranya sangat menyatu dengan flavor teh manis bawaan rokok ini (bahkan sampai-sampai sensasi tembakaunya menjadi dominan). Bila dirasakan ulang, maka sensasi nutty bawaan yang sangat tebal dan sensasi aromatik khas dengan unsur woody dominan dan unsur rasa smoky yang tebal, dan rasa leafy kha menjadi daya tarik utama yang menyatakan bahwa teh manis bawaan rokok ini tidaklah setebal yang dikira, justru secara berulang saya menyatakan bahwa sensasi tembakau menjadi ciri khas yang tidak bisa dibantahkan. Rokok ini memang menjual ciri khasnya yang tetap mempertahankan idealisme dari kretek Kudus, yang gurih dan pedas, yang bagi saya sendiri bahwa mungkin rokok ini bisa dianggap sebagai 'pengikut' yang belajar banyak dari kelemahan kompetitor itu sendiri.

Elemen earthy dominan menjadi bawaan yang baik, dengan blend yang sekiranya balance dan kental dengan tembakau khas kelas menengah yang dipilih secara baik. Aroma saat dikeluarkan lewat hidung, cenderung kuat pada elemen spicy yang khas, dengan sentuhan aroma gula dan nutty tebal yang menjadi ciri khas utama dari rokok ini. Tarikan tergambar sangat solid, dengan elemen asap yang bisa dirasakan secara tebal dan intens, namun dengan efek hembusan yang cenderung halus dan tidak menyakitkan. Sensasi tarikan yang cenderung halus dengan kesan solid yang dominan tersebut, kemudian diimbangi dengan efek harshness yang tidak begitu tebal, dan juga throat hit yang meskipun terkesan kuat, akan tetapi bahwa rokok ini mampu menghantarkan sensasi rasa khas yang tidak begitu membuat tenggorokan gatal ataupun panas, dan juga nikmat untuk diresapi secara perlahan-lahan.

Durasi bakar dari rokok ini sekitar 19-21 menit (dengan catatan bahwa saya mendapatkan angka bakaran sekitar 20 menit lebih), dengan catatan bahwa angka tersebut sangat tergantung dengan bagaimana situasi dan kondisi kala Anda membakar rokok ini, faktor cuaca kala Anda membakar rokok ini, dan faktor eksternal yang sekiranya berkaitan dengan bagaimana Anda menikmati rokok ini. Catatan aftertaste yang ditawarkan oleh rokok ini sekiranya kuat dengan elemen sepat dari tembakau dan saus perisa teh manis, dengan rasa nutty yang terkesan tebal, elemen smoky yang terkesan baik, dan juga elemen khas (terutama pada rasa pahit alami dari ramuan tembakau) yang sekiranya menjadi ciri khas dari rokok buatan Djarum Group pada umumnya.

Kelemahan rokok ini terkesan simpel, rasa teh manis yang ditawarkan tidak begitu gamblang, bahkan cenderung samar bila dirasakan secara penuh. Anggapan ini mungkin bisa dijawab dengan alasan bahwa rokok ini dibuat dengan ekstrak teh melati alami, ataupun perisa alami yang dicampur dengan fruktosa untuk memperkuat sensasi manisnya. Dan juga bahwa aroma yang ditawarkan oleh rokok ini pada dasarnya sangat kuat dan kental dengan aroma kretek, bukan aroma teh melati yang cukup kuat seperti pada saat rokok ini sebelum dibakar. Hampir mirip dengan kelemahan  yang ditawarkan oleh Djarum 76 Kurma Royal, mengingat bahwa penggunaan perisa atau ekstrak teh melati alami menjadi fitur utama yang ingin dijual rokok ini.

Rokok ini kemudian memiliki fitur rasa kretek bawaan yang kuat, dan bagi perokok SKT yang mengidamkan sensasi sentuhan teh manis yang tidak begitu gamblang, rokok ini bisa jadi pilihan manakala Anda mengidamkan rokok kretek yang cukup ideal dari segi tembakaunya.

Untuk rasa sendiri saya beri nilai 8.9 dari 10.

KESIMPULAN

Pengkajian yang cukup simpel pada kesempatan kali ini memunculkan suatu kesan bahwa rasa teh manis yang ditawarkan oleh rokok ini bukanlah rasa teh manis yang biasa. Daya tarik dari rokok ini justru berasal dari rasa teh manis melati yang lebih sepat dan lebih alami, namun dengan rasa tembakau yang lebih terasa. Sebuah rasa yang untuk pertama kalinya saya temukan dalam sebuah rokok SKT dengan model flavoring yang lebih alami. Hampir mirip ketika berbicara sensasi yang tidak gamblang layaknya 76 Kurma Royal dengan rasa tidak begitu gamblang. 

Namun bila berbicara sensasi rasa yang tidak gamblang ini, terkadang bisa menjadi kelemahan manakala Anda mencari tipe rokok yang sangat kental dengan unsur rasa yang gamblang. Meskipun rokok ini tidaklah segamblang yang Anda kira, satu hal yang unik sangat terasa pada rokok ini, yakni untuk pertama kalinya saya menemukan sensasi khas tanin yang secara umum ditemukan pada seduhan teh melati. Anggap saja produk ini sebagai product teaser manakala PT Djarum mengeluarkan rasa serupa di tier 1, andaikan saja begitu.

Rokok ini memiliki distribusi utama di kawasan Jabodetabek, dengan percobaan penjualan pada beberapa warung dan toko kelontong saja. Berbeda dengan Hitz Teh Manis yang dijual di kawasan Jawa Tengah dan Yogyakarta dan Score Teh Manis yang dijual di luar pulau Jawa. Kalau Anda mencari rokok ini, perlu sedikit kesabaran yang lebih, dikarenakan ketika saya membeli rokok ini, posisi penjual bahkan tidak menyadari bahwa produk ini ada. Adapun untuk percobaan kali ini, sekiranya 1-2 bungkus produk ini tersedia di beberapa warung di kawasan Jabodetabek.

Nilai keseluruhan pada rokok ini mencapai rata-rata 9.3 dari 10. Artinya bahwa rokok ini secara umum unggul pada harga dan kemasannya yang menarik untuk dikaji lebih dalam. Untuk rasa? Bagi saya sendiri sebenarnya menarik juga, namun terkesan tidak gamblang.

Apa saya merekomendasikan rokok ini? Tentu dengan catatan Anda penyuka SKT, suka dengan rokok dengan rasa yang lebih dalam namun tak gamblang. Bila tidak? Mungkin saya tidak merekomendasikannya secara penuh, meski sensasi rasa yang ditawarkan merupakan teh manis dengan kedalaman rasa yang cukup dalam. 

Review rokok ini tidak bisa menjadi acuan pasti dalam menilai sebuah rokok. Tentu apa yang saya rasakan, bisa jadi (mungkin) berbeda dengan apa yang Anda rasakan.  Pilihan ada di tangan Anda.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, beri komentar di bagian bawah, atau hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Jadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.

Posting Komentar

0 Komentar