Selamat malam,
Tidak banyak kata-kata yang saya harus sampaikan pada review kali ini. Adanya keraguan dalam diri kemudian menjadikan hal yang sebelumnya disukai, kemudian menjadi hilang seketika. Tidak banyak bumbu yang perlu digunakan dalam mengobati rasa kerinduan ini, hanya saja adanya secercah harapan kemudian bisa menjadi pengawal dari review yang saya tulis kali ini. Harap maklum.
Kali ini, saya akan mencoba mengulas produk yang sebenarnya sudah menjadi legenda tersendiri untuk harga murah, dengan bantuan adanya pihak yang baik dalam mengirimkan produk yang sejujurnya sudah saya review dari sejak masa lalu. Produk ini dinamakan sebagai Grendel International Mild, atau cukup saja disebut sebagai Grendel Mild, bila mengacu penulisan maka tertulis rokok ini memiliki merek Grèndèl. Rokok yang konon sudah diproduksi sejak tahun 2017 ini, memiliki target pasar yang cenderung sempit untuk sebuah rokok Mild. Rokok ini secara umum hanya bisa ditemukan pada kawasan Jawa bagian Timur, dengan penjualan yang tentunya sulit sekali dibayangkan bila rokok ini masuk ke wilayah Barat dari Jawa, semisal saja DKI Jakarta.
Tidak banyak informasi yang bisa dibicarkan terkait rokok ini, namun dugaan sementara saya bahwa Grendel Mild, diciptakan untuk mengakomodasi perokok Mild, yang membutuhkan rasa yang kuat dan sensasi hisapan yang tentunya memiliki citarasa tersendiri. Adapun barang ini kemudian saya dapatkan dari seorang yang berbaik hati (berlokasi di kisaran Gempol, salah satu daerah di Jawa Timur) yang secara umum menjual beberapa rokok yang pada akhirnya bisa saya ulas pada kesempatan kali ini.
Dikarenakan saya harus mengatur waktu saya yang cukup sempit ini, marilah kita coba review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Seorang pengirim kemudian mengabarkan bahwa harga rokok ini ia jual dengan harga Rp. 16.000,- (dengan cukai golongan IIA sekitar Rp. 20.425 untuk kuantitas sebesar 16 batang). Meskipun nyatanya saya mendengar rokok ini dijual dengan harga 17.000 hingga 18.000 per bungkus isi 16, tapi menurut saya pribadi, secara harga rokok ini bisa menjadi pilihan kala kantong Anda berbicara banyak tentang harga rokok yang terus meningkat dari masa ke masa.
Anggap saja nilai harga rokok ini sekitar 8.5 dari 10. Cukup murah untuk sebuah kategori rokok Mild dengan kadar tar medium.
Kemudian kita coba review kemasan rokok ini secara seksama
Ketika sebelum dibakar, sensasi rasa yang ditawarkan merupakan gabungan dari perisa moka yang cukup tebal, dengan unsur maple syrup yang bergabung baik dengan unsur brandy jenis cognac dan bourbon, disertai dengan sensasi fruity terpendam yang terkesan dibuat dengan menggunakan kakao dan esens dominan tangerine, longan, nanas, leci, cempedak, dan nangka yang terkesan tebal namun cukup berpadu baik dengan pemanis bawaan yang ada dalam rokok ini. Namun ketika dibakar, beberapa sensasi yang sudah dijelaskan pada awal pengantar rasa, kemudian berpadu dengan sentuhan essential oils yang bisa saja terdiri dari peppermint oil dan rosemary oil, hal ini kemudian berpadu dengan sensasi licorice yang terkesan tebal namun terpendam secara sensasi. Dapat dikatakan bahwa sensasi khas ini kemudian bisa dikatakan menyerupai gaya yang menjadi penekanan khas pada rokok buatan Djarum secara umum, namun tidak ditemukan unsur berry yang menjadi salah satu penyusun pada rokok berjenis full flavor. Hanya saja, Grendel mengemasnya dengan menggunakan rasa moka yang lebih dominan, yang akan saya jelaskan dibawah paragraf ini.
Sensasi dominan yang kemudian bisa terasa dalam rokok ini ialah paduan rasa moka dengan sentuhan rasa kopi yang cukup tebal namun tipis secara sensasi rasa, dengan adanya rasa sedikit milky yang berpadu dengan elemen cocoa yang cukup tebal, dan hal tersebut kemudian berpadu dengan sensasi rasa brandy berjenis cognac dan elemen manis fermented khas bourbon. Adapun perisa moka tersebut kemudian berpadu baik dengan unsur maple syrup yang tebal, dengan sentuhan rasa fruity yang tidak begitu dominan (dengan paduan tangerine dominan, longan, nanas, leci, cempedak dan nangka) yang mampu meningkatkan sensasi sweet fermented khas. Terkesan bahwa elemen sweet fermented pada rokok ini berpadu baik dengan sensasi oily dan elemen fruity yang cukup intens, namun dengan penekanan rasa yang kemudian kita bisa sadari bahwa hal tersebut ada campur tangan dari penambahan unsur vanilla.
Sensasi sweet fermented yang khas tersebut tersebut kemudian disusul dengan sensasi vanilla yang terkesan tebal namun memiliki penekanan yang cukup tipis, dengan elemen mixture tradisional yang cukup kentara pada rokok ini. Elemen spicy pada rokok ini terkesan tipis namun memiliki kerapatan yang cukup tebal, dengan penekanan utama pada elemen kayumanis, pekak, kapulaga, jintan, dan adas manis. Elemen hisapan terkesan cukup warming, dengan penekanan sensasi cengkeh yang tebal khas, dan elemen hisapan yang nyaman di tenggorokan dengan sensasi hangat tak berlebihan. Cenderung bahwa sensasi bawaan dari rokok ini hampir menyerupai produk Djarum secara umum, namun dengan penekanan gaya khas yang lebih kuat pada sensasi moka yang hangat dan punya aroma yang cukup tebal.
Tembakau yang digunakan dalam rokok ini sepertinya menggunakan dominan Tembakau Oriental asli Indonesia, dengan penekanan rasa nutty halus tebal dari sensasi kuat Tembakau Madura, sensasi rasa woody dari paduan Temanggung dan Paiton, dengan sentuhan harum khas dari Kesturi dan beberapa jenis Tembakau asli Indonesia lainnya, dengan sedikit penekanan pada elemen Virginia Lombok yang mampu menciptakan kesan khas Mild pada umumnya, dengan intensitas penekanan rasa yang lebih alamiah. Elemen yang kemudian terasa, sangat balance dari segi blend total yang dibawa oleh tembakau bawaan, dan cukup earthy, dengan penekanan rasa khas zat hara yang tidak begitu tebal namun terkesan tebal. Adapun gaya penekanan ini juga bisa ditemukan secara umum pada produk acuan yang selanjutnya saya akan review, yakni Grendel International. Namun berbeda dengan gaya khas pada kategori Full Flavor, kesan khas Mild kemudian bisa dirasakan dari aromanya yang cenderung lebih halus.
Dikeluarkan lewat hidung, sensasi essential oils kemudian terasa dengan paduan rasa mixture tembakau yang cukup rapat dan sensasi aroma yang tebal dengan paduan aroma nutty yang terkesan rapat dan aroma woody yang terkesan tebal. Sensasi hisapan memiliki tarikan yang tidak begitu berat, cenderung memiliki sensasi hisapan yang kuat namun tetap halus dari segi tarikan. Artinya sensasi tarikan rokok ini cenderung memiliki efek hisapan yang secara umum kuat, namun dikemas dengan sensasi tarikan yang cenderung halus dan tidak menyiksa tenggorokan. Sensasi harshness cukup terasa pada sensasi hisapan, dengan efek sedikit membuat tenggorokan terasa radang, namun dengan sensasi throat hit yang terkesan halus, dan tidak mengganggu tenggorokan secara umum. Meskipun begitu, rokok ini punya tendangan khas yang secara umum cukup sulit ditemukan pada mild dengan kategori sejenis, semisal saja pada Magnum Mild dari Dji Sam Soe yang memiliki sensasi woody lebih kasar.
Durasi bakar dari rokok ini sekitar 10-12 menit, dengan total durasi bakar yang mencapai 11 menit pada saat sesi pembakaran berlangsung. Hal tersebut kemudian tergantung dari cara Anda menikmatinya, situasi dan kondisi kala menghisap rokok ini, dan hal lain yang sekiranya mempengaruhi cara Anda merokok. Efek akhir atau aftertaste dari setelah membakar rokok ini, muncul dengan aftertaste dominan dari essens moka dan essential oils semisal peppermint oil dan rosemary oil, dengan paduan rasa lainnya yakni sensasi manis fermented khas dan adanya elemen licorice secara alamiah, sensasi khas maple yang berpadu baik dengan rasa fruity tidak begitu dominan, dan sensasi nutty halus dengan penekanan pada adanya efek fermented dan sensasi rasa yang cukup memiliki aroma woody, dan sensasi khas Tembakau alamiah yang meninggalkan kesan lengket di tenggorokan dan rongga mulut.
Kelemahan pada rokok ini sepertinya cukup simpel. Ada kesan hisapan yang hampa di bagian tengahnya, meskipun memiliki sensasi tarikan yang cukup kuat dan intens, yang kadang justru membuat sensasi rasa mual bisa dirasakan, mengingat sensasi rasa bawaan yang memang kuat secara karakter. Hal tersebut sepertinya cukup umum ditemukan kala rokok racikan Full Flavor harus diadaptasi menjadi jenis rokok Mild. Namun tidak seperti Mild secara umum yang kita bisa temukan dengan tarikan enteng, Grendel Mild memiliki sensasi khas yang tak lazim ditemukan untuk sebuah kategori LTLN, bahkan secara kadar rokok ini sebenarnya masuk ke dalam Medium Tar Low Nicotine. Hal unik ini kemudian membuat saya terkesima, secara jujur dan tidak membohongi diri saya sendiri, bahwa sensasi rasa yang ditawarkan terkesan tidak murahan, apalagi dengan sensasi high impact yang sejujurnya cukup sulit ditemukan pada sebuah rokok mild secara umum.
Tidak perlu diragukan lagi bahwa rokok ini punya gaya khas yang cukup menyerupai gaya dari rokok buatan Djarum secara umum, akan tetapi bahwa Grendel punya citarasa Tembakau yang sebenarnya kuat, namun terkesan bahwa sensasi tersebut berhasil dikemas dengan rasa yang lebih halus dan dominan rasa moka yang bisa ditemukan. Dan tidak perlu diragukan lagi bahwa memang, rasa rokok ini termasuk enak dengan harga yang bahkan murah untuk sebuah hitungan rokok Mild.
Untuk rasa sendiri, saya memberi nilai 9.2 dari 10. Rokok ini termasuk punya citarasa yang enak bagi sebuah rokok dengan harga murah.
KESIMPULAN
Grendel Mild bukanlah merek yang bisa dianggap remeh untuk sebuah rokok dengan harga jual per 16 batang dibawah 18.000, apalagi bahwa kalau kita lihat dari aspek rasanya, rokok ini punya karakter yang termasuk berani, secara jujur, dan bukan hanya sekedar janji manis belaka. Terlebih bahwa sensasi rokok ini kemudian (bila melihat review selanjutnya yang akan saya publikasikan terkait Grendel International Filter Biru), cukup bisa menurunkan dari apa yang menjadi karakter dari induk bawaan yang menjadi acuan utama. Cukup jarang bahwa ada rokok yang bisa menurunkan citarasa khas dari Full Flavor, meski kemudian kelemahan dari rokok ini terbilang memiliki durasi bakar yang cepat, dengan kesan hisapan yang agak hampa dan membuat sedikit mual.
Untuk distribusi sendiri, rokok ini secara umum mudah ditemukan di kawasan Timur bagian Jawa, dan beberapa daerah lain yang sekiranya memiliki "kantong" penduduk Jawa Timur, yang pada akhirnya rokok ini punya wilayah penjualan yang sangat niche untuk golongan II. Anda mungkin bisa menemukannya bila menyusuri Jawa bagian Timur, termasuk diantaranya di minimarket dan supermarket setempat. Apabila kita berbicara di wilayah selain itu, mungkin terkesan sulit untuk ditemukan, bahkan tidak bisa ditemukan sama sekali (untuk kasus DKI Jakarta dan Sekitarnya).
Tidak perlu diragukan lagi, rokok ini punya nilai yang unggul pada rasa, meski kemudian bila melihat aspek harganya termasuk rokok murah yang "ngepas" murahnya. Nilai total yang bisa disimpulkan sekitar 8.86 dari 10, dengan penekanan utama rasa yang menjadi nilai utama jualan dari rokok ini.
0 Komentar