Selamat malam,
Mungkin banyak pembaca bertanya-tanya mengapa saya baru bisa kembali menulis pada saat ini? Untuk menjawab pertanyaan yang mungkin ada di benak pembaca setia blog ini sekiranya dapat dijelaskan dalam satu kalimat. Yakni kembali pulih dari pergumulan batin. Cukup lama saya mengalami peristiwa tersebut, namun saya suatu saat teringat dengan pesan seseorang. Intinya pesan itu menyatakan bahwa saya harus semangat dan perjalanan masih panjang. Beberapa minggu setelahnya, saya mulai kembali merasakan semangat yang lama hilang itu. Harap maklum.
Review yang akan saya buat pada kesempatan kali ini sebenarnya merupakan rokok yang sudah lama diluncurkan di pasaran. Mungkin antara akhir tahun 2019 lalu atau awal 2020 ini. Namun, ekspansi dari rokok ini baru berjalan sekitar beberapa minggu belakangan, terutama di sebagian kawasan Bekasi dan Jakarta yang notabene-nya tidak mendapatkan produk Niko International. Produk ini awalnya saya temuka nsecara tidak sengaja, saat saya pergi untuk sesuatu hal di kawasan Jakarta Barat.
Ketika itu, saya datang ke sebuah warung, awalnya ingin membeli rokok secara eceran, karena pada saat itu memang saya belum membutuhkan rokok dalam jumlah banyak. Entah mengapa, di etalase warung yang saya datangi, saya melihat ada produk yang termasuk asing untuk hitungan Jakarta. Saya coba tanya ke pemilik warung, dan ia mengatakan itu produk baru dari Nojorono. Namanya Niko Nextion. Karena hal tersebut merupakan kesempatan langka, maka pada akhirnya saya membeli rokok tersebut sebanyak dua bungkus. Begitulah cerita singkatnya.
Produk ini saya katakan sebagai "anomali" dari Surya Professional, dengan adanya improvisasi yang jauh lebih baik. Meskipun dia memiliki ukuran batang dan panjang yang sama, dan desain tipping paper yang cukup mirip, namun satu hal yang menurut saya unik dan menjadi poin utama dari rokok ini. Yakni flow filter yang dinamakan sebagai "Dual Impact Tech". Mekanismenya sebenarnya serupa dengan produk SKM High Tar dengan flow filter, mekanismenya ialah mengambil udara banyak ke dalam bagian filtrasi, dengan bantuan filter acetate berbentuk lubang. Hasil yang diharapkan dari hisapan rokok ini ialah karakter yang kuat, mantap, aliran rasa yang konstan, dan tetap bisa dinikmati dengan nikmat dari awal hingga akhir hisapan tanpa adanya gangguan berarti.
Produk ini juga merupakan subvarian dari produk Niko International. Dinamakan Nextion sendiri awalnya berasal dari singkatan Next Generation. Dengan target pasar yang lebih muda dibandingkan dengan Niko International itu sendiri, yakni menyasar usia 18-30 tahun, rokok ini diharapkan mampu menjadi alternatif bagi perokok muda yang membutuhkan filter berlubang namun dengan harga sangat terjangkau.
Mari kita review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Untuk rokok ini saya membelinya dengan harga Rp. 15.000 (cukai Rp. 20.425) dengan kuantitas isi sebesar 16 batang. Terhitung sangat murah, bahkan harga ini menurut saya sangat kompetitif di kelasnya. Untuk harga sendiri saya beri nilai. 8.9 dari 10.
Kemudian kita coba review kemasannya dengan seksama
Durasi bakar sekitar 13-14 menit, tergantung bagaimana cara Anda menghisapnya, dan kondisi saat menghisap dari rokok ini. Aftertaste yang ditawarkan oleh rokok ini ialah sensasi fruity yang meninggalkan kesan sangat kental namun halus, sensasi fusion syrup yang kental, yang menurut saya menjadi nilai tambah untuk rokok ini, dan sensasi nutty halus yang terkesan sangat baik dan tidak begitu kental. Meskipun saya merasakan adanya sedikit sensasi tepung yang menurut saya sudah sangat umum ditemui. Namun, kelemahan rokok ini ialah ketika pada hisapan menuju batasan tipping paper, cenderung sangat panas di bibir dan sedikit membuat jari terasa hangat. Dan juga sensasi rasa yang menurun pada akhir bakaran. Bagi sebagian orang yang menginginkan sensasi fruity lebih kuat, hentakan lebih kuat, dan manis lebih kuat, mungkin ini bukan menjadi jawaban utama atas masalah tersebut.Tapi bagi saya yang memang cenderung menyukai sensasi rasa halus namun mantap, ini menurut saya bisa jadi pilihan terbaik di kelasnya. Untuk rasa sendiri saya beri nilai 8.97 dari 10.
KESIMPULAN
Dengan rasa rokok yang menurut saya sangat halus dan mantap di kelasnya, sensasi rasa yang bisa menyerupai rokok buatan Gudang Garam meskipun dengan cara yang berbeda, dan harga yang sangat terjangkau untuk rokok yang memiliki fitur flow filter, membuat rokok ini terkesan unggul dan mampu bersaing dengan rokok Tier 2 pabrikan lain yang saat ini beredar di pasaran. Kelemahan rokok ini hanya terletak pada sensasi panas di bibir dan hangat di jari, ketika posisi bakaran menuju batasan tipping paper,. Dan juga, bagi Anda yang membutuhkan rasa kuat dan kasar, maka rokok ini bukanlah jawabannya. Untuk distribusi sendiri, di beberapa wilayah Jakarta semisal Jakarta Selatan atau Barat dan Bekasi, rokok ini sudah memasuki beberapa warung di kawasan tersebut. Dan untuk di daerah lain, rokok ini sudah bisa banyak ditemukan di beberapa wilayah Pulau Jawa. Namun, rokok ini hanya bisa ditemui di warung atau toko kelontong, untuk modern trade sendiri sepertinya tidak akan masuk sana. Overall, saya memberi nilai rokok ini 8.85 dari 10. Artinya rokok ini unggul pada rasa dan harga, meskipun kemasannya tidak sebaik dua elemen yang saya sebutkan sebelumnya.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention atau DM saya via Twitter di @ReviewRokok, dan hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Sekian dan terima kasih.
0 Komentar