Selamat dini hari,
Beberapa waktu lama kita sudah tidak berjumpa pada blog tercinta ini. Banyak hal dan alasan yang saya tidak bisa bagikan terkait dengan menghilangnya saya pada dunia blog kali ini. Namun secara umum, hal ini dikarenakan saya mengalami kesibukan tinggi dan juga alasan psikis yang mengganggu saya beberapa saat lalu. Tidak serius, namun tidak bisa dianggap main-main. Harap maklum.
Postingan kali ini akan membahas mengenai rokok yang sudah ada sejak lama. Yakni Wismilak Slim. Rokok ini merupakan pelopor SKT SLIM dengan kadar terendah untuk kelasnya. Dengan ukuran batang yang mirip dengan SKT secara umum, namun dengan diameter lebih kecil dibandingkan dengan kompetitor sekelasnya. Yang jelas, mengapa rokok ini diluncurkan ialah untuk mengakomodasi perokok SKT yang menginginkan ukuran lebih slim dan tarikan lebih enteng
Saya tidak akan panjang lebar pada postingan kali ini, mengingat saya belum beradaptasi dengan laptop baru saya ini (Harap maklum, sebelumnya saya menggunakan laptop 13 inchi, saat ini menggunakan laptop berukuran diatas angka tersebut).
Langsung saja kita mulai review rokok ini dimulai dari harga terlebih dahulu. Harga rokok ini ialah Rp. 15.000 (cukai Rp. 12.500) dengan kuantitas isi sebesar 16 batang. Untuk hitungan SKT, terhitung sangat murah dengan kuantitas terhitung banyak. Untuk harga sendiri saya beri nilai 9.4 dari 10.
Kemudian kita coba review kemasannya dengan seksama
Kemasan rokok ini menggunakan warna dasar putih, hijau, dan merah. Bagian depan kemasan terdapat semacam pattern heksagonal pada bagian kiri dan kanan kemasan, dengan warna pattern ialah abu-abu. Bagian tengah kemasan terdapat semacam flag berbentuk penanda buku dengan warna dasar hijau. Terdapat garis berwarna merah dan dilengkapi tulisan WISMILAK berwarna kuning. Dan terdapat tulisan SLIM dengan font serif condensed yang menandakan ukuran rokok ini ialah slim. Dua tulisan ini dilengkapi dengan adanya efek emboss halus yang bisa dirasakan dengan jari. Bagian bawah flag, terdapat dua panah tipis berwarna hijau. Dan dibagian bawah, terdapat tulisan 16 KRETEK SLIM.
Bagian belakang terdapat pattern yang sama dengan bagian depan, namun pada bagian tengah terdapat lanjutan dari pattern yakni semacam persegi panjang. Tulisan WISMILAK dan SLIM tidak memiliki perbedaan elemen, hanya saja pada bagian deskripsi terdapat penjelasan bahwa rokok ini merupakan SKT Slim pertama di Indonesia, dengan rasa enteng dan berjiwa muda. Bagian samping kanan ialah larangan jual dan barcode, bagian kiri adalah tidak ada batasan aman serta kadar tar dan nikotin, bagian atas tertutup pita cukai bertuliskan WISMILAK SLIM, dan bagian bawah ialah kode produksi dan pabrik.
Terhitung sangat vintage, namun bagi saya kemasan rokok ini terkesan biasa saja dan kurang begitu menarik. Untuk kemasan sendiri saya beri nilai 7.5 dari 10.
Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasannya dengan seksama
Kemasan rokok ini menggunakan flip-top manual, dalam artian pada pengemasan tidak menggunakan mesin. Bagian inner frame menggunakan warna putih, dan tidak ada unsur layanan konsumen pada bagian inner hinge lid. Batang rokok ini memiliki susunan 8 di depan dan 8 di belakang, dengan kuantitas isi sebanyak 16 batang.
Kemudian kita coba tarik batang rokok-nya dengan seksams
Batang rokok ini memiliki panjang sebesar 84mm, dengan diameter bakaran dan hisapan sekitar 7-8 diameter tergantung lintingan. Bagian batasan bakaran terdapat batasan bakaran berwarna kuning, diikuti dengan tulisan WISMILAK SLIM berwarna hijau, dan batasan akhir berwarna kuning.
Kemudian kita coba rasakan rokok-nya dengan seksama
Ketika sebelum dibakar, rokok ini seakan mengeluarkan sensasi manis fruity dan memiliki acidity yang sangat terasa. Namun ketika dibakar, rokok ini seakan mengeluarkan sensasi fruity yang lebih kuat, disertai sensasi acidity yang pas dan dominan, dengan sensasi nutty yang sangat pas dan tidak pekat. Elemen fruity yang mendasar pada rokok ini ialah cherry dan blueberry, dengan intensitas acidity yang terkesan kuat dari blueberry dan segar dari cherry. Adapun rokok ini juga diperkuat dengan adanya sensasi nanas yang menjadi pelengkap dari sensasi asam dari rokok ini. Intensitas ketiga elemen itu tidak sepekat Wismilak Diplomat, akan tetapi terkesan cukup baik untuk sebuah rokok Wismilak. Sensasi manis cukup kuat, meskipun saat ini saya membakarnya pada posisi diatas 3 hari setelah saya take photo ini. Rokok ini juga dilengkapi dengan saus licorice sebagai pelengkap dari elemen pembuat manis dari rokok ini, sehingga menciptakan efek manis yang lebih kuat. Elemen spicy tidak begitu dominan pada rokok ini, meski saya menemukan adanya elemen kayumanis, adas manis, dan pekak sebagai penyusun spicy pada rokok ini. Ada sedikit unsur vanilla yang juga terkandung pada rokok ini, sehingga menciptakan sensasi rasa lebih baik dan aftertaste yang lebih baik. Tidak begitu warming, dan tidak membuat tenggorokan panas.
Adapun tembakau yang digunakan kemungkinan besar ialah Tembakau Virginia dan beberapa jenis Tembakau Krosok asal Indonesia. Saya tidak bisa menyebutkan secara spesifik, namun beberapa diantaranya ialah Madura dan Temanggung. Terlihat dominan pada Tembakau Virginia, dikarenakan hal ini untuk menciptakan kadar tar rokok yang lebih rendah. Meskipun begitu, blend pada rokok ini terasa cukup balance dan earthy, Dengan kadar tar hanya 20 mg saja, rokok ini mampu menghasilkan tarikan yang lebih halus ketimbang SKT slim yang saya temui sebelumnya. Ketika dikeluarkan lewat hidung, rokok ini mengeluarkan aroma nutty yang sangat halus disertai aroma manis dan aroma wangi khas buah dari tiga elemen saus Wislmilak. Tarikan sangat mantap dan juga enteng untuk hitungan SKT Slim, hal ini dikarenakan penggunaan Tembakau Virginia dominan sebagai pembuat enteng dari rokok ini. Harshness tidak ada pada rokok ini, dalam artian sensasi hisapan tidak meninggalkan kesan tidak nyaman di tenggorokan. Throat hit tidak ada sama sekali, dan dalam artian rokok ini tidak menusuk di tenggorokan. Durasi bakar rokok ini sekitar 11-12 menit tergantung bagaimana cara Anda menghisapnya.
Aftertaste rokok ini ialah sensasi nutty yang cukup baik, sensasi fruity yang disertai acidity kuat, dan sensasi vanilla yang cukup terasa. Namun kelemahan rokok ini ialah rasa yang terkadang tidak begitu konsisten di tiap batang, ada beberapa batang yang susah dihisap, dan juga terkadang membuat air liur meningkat sehingga bagi saya pribadi, rokok ini cenderung cepat basah ketika dihisap. Meskipun begitu, rokok ini cenderung tetap nikmat dan pas untuk saya pribadi. Untuk nilai sendiri saya beri nilai 8.78 dari 10.
KESIMPULAN
Dengan rasa rokok yang enak dan enteng, sensasi Wismilak yang masih ada pada rokok ini, dan kemantapan yang menurut saya baik membuat rokok ini memiliki nilai jual lebih dibandingkan dengan kompetitor. Namun kelemahan rokok ini ialah tidak konsisten di tiap batang dan terkadang susah dihisap, dan juga membuat air liur banyak. Untuk distribusi sendiri, rokok ini agak sulit ditemukan untuk kawasan Jabodetabek. Paling mudah ditemukan di kawasan Depok pinggiran atau Bogor. Namun diluar daerah itu, sangat mudah ditemukan di Jawa Tengah dan Timur. Untuk wilayah Indonesia lain, saya kurang tahu juga. Overall, saya memberi nilai rokok ini 8.56. Artinya rokok ini unggul pada harga dan rasa, namun untuk kemasan biasa saja.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention atau DM saya via Twitter di @ReviewRokok, dan hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Sekian dan terima kasih.
1 Komentar
Dijual di daerah jabodetabek gak min? Belinya di mana?
BalasHapus