LA Ice, SKM LTLN Pertama di Indonesia dengan High Cooling Menthol Sensation

Selamat malam,

Hari ini sebenarnya merupakan kelanjutan admin dimana pada saat ini admin memiliki senggang untuk bisa mereview rokok yang ada di Indonesia. Pada kesempatan kali ini, admin sedikit menegaskan bahwa rokok yang admin akan review kedepan merupakan stok terbaru dari pabrikan. Dimana dalam hal ini admin sengaja menunda beberapa review yang seharusnya bisa di publish dalam waktu yang dekat, namun dikarenakan stok cukai masih menggunakan pita cukai 2016, maka beberapa rokok admin harus pending terlebih dahulu. Walaupun saya mendengar sudah banyak stok berpita cukai 2017, tetapi di lapangan hal tersebut bisa dibilang berbeda. Beberapa stok rokok, terutama produksi Gudang Garam masih menggunakan pita cukai 2016, walaupun secara produksi masih dikatakan baru. Namun dengan beberapa pertimbangan maka admin menunggu saja barang berpita cukai 2017 terdistribusi dengan baik, dimana hal tersebut sudah dilakukan pada akhir bulan Februari lalu.

Pada kesempatan kali ini, admin sengaja mereview rokok yang dikatakan permintaan review-nya sangat tinggi. Yakni LA Ice. Entah ada apa gerangan admin mendapatkan barang berpita cukai terbaru, dimana dalam hal ini admin pada akhirnya membeli produk ini, dan kebetulan merupakan salah satu rokok favorit admin dalam segmen SKM LTLN dengan bahan tambahan menthol, dimana rokok ini menawarkan sensasi dingin yang mirip seperti es dan cenderung intens bila dibandingkan dengan rokok SKM LTLN dengan bahan tambahan menthol lainnya. Admin menemukan barang ini sekitar beberapa hari yang lalu, dimana pembelian rokok ini bersamaan dengan Djarum Super Mild yang sudah saya review kemarin hari.

Seperti biasa, review tanpa analisis bukanlah sebuah review yang dikatakan bisa memuaskan pembaca. Mengingat hal tersebut dilakukan, maka saya akan sedikit memberikan analisis mengapa LA Ice bisa diluncurkan pada kuartal keempat tahun 2013 dan tetap bertahan bahkan peminatnya cenderung banyak, terutama perempuan diantaranya sebagai berikut:
  1. Pasar rokok mild (atau bahasa perusahaan disebut dengan LTLN) dengan kadar menthol yang bersifat high masih belum ada saat itu. Dimana pada umumnya, rokok mild dengan bahan tambahan menthol pada umumnya saat itu menawarkan rasa menthol yang cenderung kurang berani dan bersifat alamiah. Mengingat pasar untuk rokok menthol dengan kadar menthol tinggi belum tersedia, Djarum akhirnya meluncurkan produk ini sekitar kuartal keempat tahun 2013 (lebih tepatnya kalau tidak salah pada bulan November) dimana rokok ini seketika menjadi game changer dalam segmen rokok berjenis SKM LTLN, dimana dalam hal ini permintaan rokok ini sangatlah tinggi pada awalnya, dimana orang Indonesia memiliki sifat penasaran terhadap produk baru yang membuat penjualan rokok ini sangatlah laku pada awalnya. Hingga sekarang, LA Ice menjadi tonggak utama penjualan lini LA dikarenakan orang Indonesia sangat suka dengan rasanya dan dengan kadar menthol yang bersifat high, rokok ini seakan menjadi top of mind perokok menthol di Indonesia, terutama pada segmen mild ataupun lazim disebut dengan LTLN.
  2. Hal tersebut memang benar adanya, dimana pertumbuhan segmen SKM sudah makin memuncak, dimana berdasarkan data yang saya peroleh dari presentasi Sampoerna, pertumbuhan segmen SKM, dimana hal tersebut di dominasi dengan jenis LTLN sebanyak 71.9% pada kuartal pertama 2014 yang membuat perkembangan rokok LTLN dikatakan sangatlah tinggi. Hal ini bisa dilihat dengan preferensi generasi millennial yang menjadi target utama dari rokok ini dimana sudah mudah ditemui banyak perokok yang berusia 18-30 tahun yang menyukai rokok ini. LA Ice seakan menjadi tonggak utama dalam industri rokok SKM LTLN dimana hal tersebut juga mempengaruhi pertumbuhan SKM secara keseluruhan, dimana berdasarkan Annual Report Philip Morris International pada tahun 2015, persentase perokok SKM menjadi 75.1% dimana pada tahun 2014 akhir, angka tersebut mengalami kenaikan dari awalnya 73.5%. Kenaikan ini seakan membuat LA Ice juga otomatis penjualannya sangat baik, dan dalam hal ini saya bisa lihat bahwa tahun ke tahun, penjualan SKM semakin naik, terutama dalam segmen LTLN yang saat ini pertumbuhannya sangat besar.
  3. Dapat disimpulkan, dikarenakan pada awalnya belum ada rokok mild dengan kadar menthol yang sangat tinggi membuat rokok ini seakan menjadi pilihan banyak konsumen muda, terutama segmen SKM LTLN yang penjualannya semakin lama semakin naik dari tahun ke tahun. Saya tidak bisa memaparkan data tahun 2016, dimana data tersebut belum di publish oleh beberapa perusahaan rokok yang mengeluarkan Annual Report setiap tahunnya. Angka kenaikan SKM LTLN sangatlah pasti, dan segmen mild dengan high cooling menthol masih sangat berkembang dan sedikit pemainnya. Jadi kemungkinan besar saya bisa simpulkan bahwa untuk kategori rokok mild dengan high cooling menthol saat ini dikuasai oleh LA Ice dengan angka yang saya belum bisa pastikan secara seksama.
Baiklah, itu merupakan sedikit analisis mengapa LA Ice bisa tetap bertahan dan juga penjualannya, walaupun saya tidak punya data mengenai Djarum akan tetapi cenderung naik dari tahun ke tahun, terutama segmen perokok perempuan yang menjadi salah satu fanatik terhadap rokok high cooling menthol. Selanjutnya saya akan review rokok ini dengan seksama. Untuk rokok ini saya beli dengan harga Rp. 19.200 (beberapa warung menjual dengan harga 18.500 atau 19.000, pita cukai 17.925) dengan kuantitas isi 16 batang. Saya kira rokok ini termasuk mahal untuk hitungan rokok mild, untuk harga saya beri nilai 7.4 dari 10.

Kemudian kita coba review kemasannya dengan seksama







Kemasan rokok ini bisa dikatakan sangat simpel dan menjual. Dalam hal ini warna dasar yang digunakan ialah putih, silver, dan biru tua. Bagian depan dan belakang kemasan terdapat pattern garis yang membentuk rounded rectangles dimana pattern tersebut berjumlah 16 dan memiliki tekstur emboss yang sangat bisa dirasakan dengan seksama. Pada bagian depan dan belakang kemasan terdapat sebuah rounded rectangle berwarna silver dimana rounded rectangle berwarna silver cenderung memiliki arah berupa nol derajat, dalam artian rectangle tersebut berada di bagian tengah kemasan dan memiliki efek glossy dan shiny. Pada bagian rounded rectangle yang berwarna putih cenderung memotong bagian rounded rectangle berwarna silver dimana rounded rectangle berwarna putih cenderung menghadap ke kiri kemasan. Tulisan L.A. menggunakan warna biru tua dengan efek emboss dan shiny yang sangat bisa dirasakan dengan seksama. Tulisan ICE menggunakan font yang cenderung modern dan stylish dimana warna font tersebut berwarna silver layaknya rounded rectangle di bagian luar. Tulisan KRETEK FILTERS menggambarkan bahwa rokok ini merupakan rokok kretek dengan adanya filter dan rokok ini masuk kedalam segmen SKM LTLN. Bagian belakang terdapat logo ENERGICE (R) dengan adanya dua lapis kubus yang mencerminkan bahwa rokok ini menggunakan menthol dengan kadar yang bisa dibilang dua kali lipat dibandingkan versi LA Menthol. Bagian samping kemasan terdapat logo L.A. ICE dan ada diatasnya bertuliskan 16 yang dapat dimaknai rokok ini berisi 16 batang. Terdapat pattern yang sama dengan adanya rounded rectangle curve yang sangat bisa dirasakan dengan seksama serta adanya larangan jual dengan model tulisan align left layaknya rokok Djarum pada umumnya. Bagian samping terdapat tulisan SKM dengan kadar tar 12 mg, dimana sepertinya Djarum melakukan improvisasi untuk menaikan rasa menthol yang lebih terasa dengan kadar tar lebih rendah dibandingkan rokok LA lainnya yang kadar tar-nya 15mg. Bagian atas terdapat pattern garis yang sepertinya merupakan lanjutan dari pattern pada bagian utama kemasan, dan di bagian bawah terdapat kode produksi. Saya sangat merasa kemasan rokok ini sangat menjual. Untuk kemasan sendiri saya beri nilai 9.1 dari 10.

Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasannya dengan seksama


Bagian inner frame ini menggunakan warna silver sebagai basis utamanya. Dalam hal ini terdapat foil berlogo ENERGICE (R) dengan adanya dua lapis kubus, dimana di bagian shadow dari kubus tersebut menggunakan warna silver lebih tua bila dibandingkan dengan bagian utama-nya. Saya tidak bisa merobek foil dari rokok ini, mengingat Djarum melakukan aplikasi menthol-nya dengan menggunakan foil sebanyak dua kali lipat bila dibandingkan dengan versi Menthol. Susunan batang rokok ini ialah 8 di depan dan 8 di belakang, dengan kuantitas isi 16 batang.

Kemudian kita coba tarik batang rokok-nya dengan seksama


Batang rokok ini memiliki panjang dan diameter yang sama dengan rokok mild pada umumnya. Dalam hal ini pada bagian batasan tipping paper terdapat garis berwarna biru tua, dimana pada bagian tipping paper utama terdapat tulisan ICE berwarna silver dengan efek shiny dan L.A. dengan warna biru tua yang menghadap vertikal. Perforasi yang digunakan berjumlah tiga baris, dengan model dot dan jarak-nya berdekatan satu sama lain.

Kemudian kita coba rasakan rokoknya dengan seksama


Pada sebelum dibakar, rokok ini seakan menawarkan rasa menthol yang kurang begitu kuat disertai sensasi manis fruity yang cenderung khas. Pada saat dibakar, rokok ini pada awalnya memiliki kadar dingin yang cenderung menengah namun terasa, namun ketika sudah dimulai hisapan kedua dan seterusnya, rokok ini menawarkan sensasi menthol yang bersifat high cooling, disertai sensasi manis fruity berkat penambahan essens leci. Rokok ini seakan membuat bagian mulut membeku layaknya mengulum es, dalam hal ini kadar menthol yang ditawarkan rokok ini sangatlah tinggi, bahkan membuat mulut admin terasa sangat dingin. Kadar menthol yang ditawarkan cenderung high, dalam artian berkat pengaplikasian menthol 2 kali lipat dibandingkan versi Menthol dari LA. Cenderung memiliki efek 3D, dimana rasa menthol dalam rokok ini sangat tergambar dan sangatlah intens, dan dalam hal ini menghilangkan sensasi spicy yang menjadi daya tarik dari rokok kretek. Ketika menariknya lebih dalam, rokok ini menawarkan sensasi peppermint-barley yang sangat terasa dimana dikarenakan kadar menthol yang ada dipadukan dengan bahan baku berupa peppermint oil yang membuat sensasi dingin dari rokok ini sangatlah tinggi. Rasa harshness pada rokok ini cenderung tidak ada, dikarenakan penambahan menthol yang sangat tinggi sehingga rasa harsh yang menjadi karakter rokok kretek tidak terasa sama sekali. Ketika dikeluarkan lewat hidung, rokok ini tidak menawarkan sensasi menthol yang terasa, artinya efek menthol yang ditimbulkan bersifat lokal dimana rasa menthol ini sangatlah kuat di mulut dan tenggorokan. Cenderung tidak memiliki throat hit, dalam artian sensasi menthol disini mampu menghilangkan throat hit yang bisa dirasakan pada rokok non menthol. Cenderung memiliki karakter Tembakau Virginia yang lembut, namun cenderung tertutupi dengan rasa menthol yang sangat kuat. Blend pada rokok ini cenderung diciptakan untuk mengakomodasi kadar menthol yang sangat tinggi, dalam artian tidak begitu kuat rasa tembakau-nya. Aftertaste rokok ini cenderung meninggalkan sensasi leci yang kuat disertai sensasi menthol yang sangat dingin sehingga dapat dimaklumi rokok ini disebut dengan rokok ICE. Durasi bakar rokok ini sekitar 10 menit, dalam artian rokok ini cukup bisa dinikmati dalam beberapa waktu yang singkat. Namun kelemahan rokok ini ialah ketika mendekati akhir bakaran cenderung memiliki sedikit chemical taste disertai sensasi menthol yang cenderung melemah dan kurang konstan. Namun hal tersebut bukanlah masalah yang sangat berarti. Bagi saya rokok ini sangat saya rekomendasikan bagi anda yang menginginkan sensasi 'icy' yang sangat kuat dikarenakan kadar menthol yang digunakan bersifat tinggi bila dibandingkan dengan mild menthol merek lain. Untuk rasa saya beri nilai 8.9 dari 10.

KESIMPULAN

Dengan kadar menthol yang sangat dingin, kemasan yang cenderung elegan dan modern, serta kuantitas isi layaknya rokok mild pada umumnya membuat saya merekomendasikan rokok ini terutama bagi perokok wanita yang tidak terlalu senang dengan rasa tembakau yang cenderung kuat dan pada umumnya wanita sangat suka menthol yang high cooling dikarenakan sensasinya lebih rendah ketimbang kadar menthol-nya. Bagi beberapa orang, rokok ini menjadi rokok harian dikarenakan rasanya yang enak dan cenderung intens dari rasa menthol-nya. Namun kelemahan rokok ini terletak pada kadar menthol yang cenderung kurang konstan pada akhir bakaran dan sedikit saya merasakan chemical taste yang menurut saya sangat lumrah. Untuk distribusi rokok ini sangat mudah ditemui, dimana sudah banyak warung menawarkan rokok ini, dan bila kita ke supermarket atau minimarket akan mudah menemukan rokok ini di etalase rokok. Harga menurut saya sebanding dengan kualitas yang ditawarkan, dalam artian kualitas menthol disini sangatlah high class. Overall saya memberi nilai 8.46 dari 10. Artinya rokok ini menang pada rasa dan kemasan-nya yang eksklusif, namun untuk harga cenderung mahal. Namun dalam hal ini saya sangat merekomendasikan bagi Anda yang menginginkan rasa menthol yang cenderung kuat dan terasa, serta satu kata. Intens.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention saya di @ReviewRokok, like Page Facebook blog ini di fb.me/ReviewRokok, dan ask saya di ask.fm/reviewrokok, serta add ID Line saya yakni reviewrokok. Sekian dan terima kasih.

Posting Komentar

9 Komentar

  1. Bang review rokok produk barunya Wismilak dong ada 2 nih yaitu Wismilak Diplomat Impact sama Wismilak Dirgha yang kayak Djarum Super tolong ya

    BalasHapus
  2. Suka bgt LA Ice,,,sensasi dingin nya plus rasa nya cocok bgt sama saya,,,rokok mentol lain blm ada yg nandingi,,,LA Ice The King of ice

    BalasHapus
  3. Rokok favorit gw, Sensasi dingin nya gak ada yg nandingi,,,LA Ice King of Ice

    BalasHapus
  4. Pernah coba rokok ini setelah masuk kuliah (Udah 19 tahun) cuma agak langka cari-nya. Sekarang lagi mencari rokok ini untuk nostalgia.

    BalasHapus
  5. Baru nyoba sekali langsung nyesss adem . suka banget sensasinya

    BalasHapus
  6. Bang boleh nannya nih.. kalau dibanding ama lA menthol enakan mana bang? Menurut lo aja sih.

    BalasHapus