Selamat malam,
Hari ini bisa dibilang merupakan salah satu yang menurut admin kurang begitu sibuk walaupun admin sendiri mengakui kesibukan belakangan sangat menyita waktu admin banyak. Dalam hal ini admin menyempatkan waktu untuk membuat postingan yang dirasa mampu menambah traffic dari blog tercinta ini. Admin sedikit mengshare bagaimana kesibukan admin saat ini. Belakangan admin mulai dihadapkan dengan banyak kepanitiaan di tempat admin, dalam hal ini mungkin sekitar 4-5 kepanitiaan yang admin ikuti. Admin ikut secara close-reg, alias admin direkrut oleh seseorang dikarenakan konon katanya admin dirasa mampu untuk mengerjakan hal tersebut. Tapi, apadaya admin akhirnya lelah dengan itu semua. Dengan membakar sebatang rokok admin bisa melepas penat yang ada setelah mengikuti berbagai kegiatan kepanitiaan yang menyita waktu admin.
Sebenarnya admin sudah lama ingin mencoba rokok ini. Namun apadaya, admin baru bisa membelinya pada hari minggu kemarin. Sebenarnya saya terpicu dengan salah satu pembaca setia yang meminta admin untuk mereview rokok ini. Screenshootnya bisa dilihat sebagaimana berikut
Sebenarnya admin sudah lama ingin mencoba rokok ini. Namun apadaya, admin baru bisa membelinya pada hari minggu kemarin. Sebenarnya saya terpicu dengan salah satu pembaca setia yang meminta admin untuk mereview rokok ini. Screenshootnya bisa dilihat sebagaimana berikut
Kebetulan, hari minggu kemarin admin membeli sebuah rokok yang sangat legend namun barangnya sangat susah untuk ditemui di daerah Jakarta dan sekitarnya. Admin pergi ke sebuah Circle K di kawasan Manggarai dimana admin biasa menaiki kereta setelah admin pulang dari rumah orang tua admin. Saat itu saya berniat untuk membeli dua bungkus dari rokok ini, dikarenakan stok di Depok sangat susah untuk ditemui, bahkan di toko kelontong saja yang seharusnya ada malah tidak ada dikarenakan market share dari rokok ini sangat kecil sehingga barang ini sangat susah untuk ditemui pada tahun ini. Admin akhirnya membeli dua bungkus dari rokok ini, dan admin kaget ketika melihat harganya. Nanti saya ceritakan mengapa admin kaget dengan harga dari rokok ini.
Sebelum kita mereview rokok ini, ada beberapa analisis yang admin harus paparkan mengenai rokok ini. Bentoel Biru sebenarnya sudah ada sejak jaman dahulu kala. Namun dikarenakan promosi yang kurang begitu gencar serta rasa yang konon sangat jadul membuat banyak konsumen muda (salah satunya ialah admin) kurang begitu suka. Analisis ini akan memaparkan alasan mengapa Bentoel Biru masih tetap eksis hingga sekarang.
- Bentoel Biru bisa dibilang merupakan salah satu produk utama dari Bentoel yang diutamakan sebelum Dunhill family merajai pasar. Bentoel Biru (atau Bentoel SKM) merupakan pelopor dari rokok jenis SKM di Indonesia, dalam hal ini Bentoel pertama kali menciptakan suatu segmen baru yang disebut dengan Sigaret Kretek Mesin Full Flavor pada saat itu. Bentoel Biru kemudian merajai pasar hingga pada era 2000-an Bentoel Biru mulai kalah dengan pesaing dari SKM FF terutama dari Gudang Garam dan Djarum yang notabenenya menguasai 3 besar pangsa pasar SKM FF di Indonesia. Pada tahun 2007, Bentoel Biru direlaunch dengan menggunakan slogan "Kharisma Rasa Indonesia" dan kemasan yang lebih muda dengan menggunakan basis hologram namun tetap mempertahankan warna biru yang sudah diterapkan Bentoel sebelumnya. Perubahan lainnya juga diterapkan pada tahun 2010 dimana batang Bentoel Biru yang sebelumnya lebih gemuk kemudian dibuat lebih slim sehingga mampu menarik minat konsumen muda yang notabenenya kurang begitu suka dengan jenis rokok ini.
- Dikarenakan hal tersebut, maka Bentoel Biru tetap bisa bertahan walaupun saat ini Bentoel Group terlalu terfokus dengan produk Dunhill line kretek yang dikatakan laporan terakhir dari British American Tobacco sebagai merek internasional nomor 1 di Indonesia. Dunhill dan belakangan Lucky Strike saat ini penjualannya sangat baik, namun hal tersebut membuat Bentoel Group melupakan portofolio lokal yang dimiliki. Namun Bentoel Group tetap mempertahankan Bentoel Biru dikarenakan hanya merek rokok ini yang membawa nama besar dari Bentoel itu sendiri.
- Hal tersebut juga dipengaruhi oleh penurunan penjualan yang membuat penjualan rokok ini yang dahulu tersebar di berbagai tempat kini hanya terfokus kepada toko tertentu dan daerah tertentu. Saya tidak bisa pungkiri, penjualan produksi ini berkaitan dengan line SKM FF yang semakin lama semakin menurun penjualannya dikarenakan produk SKM LTLN sangat merajai pasaran, terutama generasi millenial yang menginginkan rokok berkadar tar rendah. Hal ini memaksa adanya peralihan dari dahulu dibuat oleh PT Bentoel Prima, kini dialihkan ke PT Suburaman yang kebetulan saat ini memproduksi Lucky Strike Mild dan Starmild. Fasilitas tersebut digunakan dikarenakan masih produktifnya fasilitas tersebut dibandingkan Bentoel Prima yang dahulu terfokus kepada jenis SKM FF dan SKT.
Baiklah, itu merupakan analisis singkat dari saya mengenai produk tersebut. Selanjutnya saya akan menjelaskan bagaimana harga dari rokok ini. Untuk harga sendiri saya membelinya dengan Rp. 18.500 (retailnya sekitar 16.000-17.500 dengan cukai 13.900). Termasuk premium untuk kategori SKM FF dengan isi 12 batang. Untuk harga sendiri saya beri 7 nilai dari 10.
Kemudian kita review kemasannya dengan seksama
Kemasan rokok ini bisa dibilang sangat klasik dan juga menawarkan keekslusifan tinggi. Tampak jelas warna yang digunakan ialah warna hitam disertai warna biru tua yang sangat klasik. Telihat jelas penggunaan kemasan berbasis hologram tampak dari PHW yang dapat dilihat di gambar. Adanya unsur tulisan 12 dalam kotak yang tidak penuh berukuran kecil menandakan rokok ini berisi 12 batang. Dalam hal ini nilai jual yang ditawarkan dari kemasan rokok ini terletak pada warna biru yang memiliki efek shiny pelangi yang jarang ditawarkan rokok di Indonesia. Dalam hal ini terdapat logo insignia khas dari Bentoel (dahulu Bentoel Group menggunakan logo ini sebelum berubah logo sekitar tahun 2012) dimana pada bagian tengah dari insignia tersebut terdapat semacam umbi yang dinamakan sebagai bentul. Bentul sendiri sebenarnya merupakan nama lain dari umbi talas, dimana dalam hal ini founder dari Bentoel yakni Ong Hok Liong mendapatkan nama dari Bentoel sendiri setelah ia melakukan pertapaan di Gunung Kawi yang sampai sekarang masih dikenal sebagai sentra mistik yang tersohor di Indonesia. Latar dari talas bentul ini ialah berwarna merah. Insignia yang ada pada logo Bentoel pada bagian kirinya merupakan seekor kuda, dan di sebelah kanan merupakan singa. Dalam hal ini bagian atas dari insignia merupakan mahkota sebagai perlambang Bentoel bisa merajai pasar yang ada di Indonesia. Insignia tersebut menggunakan warna emas dengan tidak adanya unsur emboss. Pada tulisan BENTOEL sendiri menggunakan font Times New Roman dengan unsur condensed dan adanya bold yang ada pada tulisan BENTOEL berwarna emas. Tulisan Biru pada Bentoel biru menggunakan font classic yang menawarkan nilai keeksklusifan dari rokok ini. Bagian belakang terletak tulisan SKM dengan unsur hologram. Hal yang unik pada rokok ini ialah kadar tar dan nikotin, larangan jual serta barcode menggunakan unsur hologram shiny yang jarang diterapkan rokok di Indonesia. Dalam hal ini bagian atas dan bawah kemasan menawarkan hologram yang sama. Cukup menarik menurut saya. Untuk kemasan sendiri saya memberi nilai 8 dari 10.
Kemudian kita buka plastiknya dan kemasannya dengan seksama
Pada bagian dalam inner frame dari rokok ini menggunakan warna emas sebagai lambang keekslusifan dari Bentoel itu sendiri. Foil pada rokok ini terdapat insignia Bentoel yang sangat terlihat kasat mata, dengan tekstur foil yang kurang begitu bertekstur.
Kemudian kita coba buka foilnya dengan seksama
Dalam kemasan, pada belakang hinge lid terdapat nomor pelanggan yang bisa dihubungi ketika ada masalah dengan rasa dari Bentoel itu sendiri. Dalam hal ini isi kuantitas rokok ini ialah 12 batang, dengan susunan 6 di bagian depan dan 6 di bagian belakang.
Kemudian kita coba tarik batang rokoknya dengan seksama
Batang rokok ini memiliki diameter dan panjang yang sama dengan Djarum Super dan juga Gudang Garam Surya. Tipping paper ini menggunakan warna cork layaknya rokok Full Flavor pada umumnya. Dalam hal ini pada bagian atas batasan tipping paper dari rokok ini terletak ring bertuliskan BENTOEL dalam latar biru tua disertai pembatas yang berwarna emas. Tidak ada yang spesial untuk batang rokoknya.
Kemudian kita coba rasakan rokoknya dengan seksama
Rasa rokok ini dominan dengan rasa fermented berpadu dengan adanya sensasi honey serta maple syrup yang sangat terasa. Rasa manis ini bersifat menengah dan menurut saya natural, dalam artian tidak semanis merek rokok SKM FF lainnya, dimana rasa manis ini timbul dari perpaduan maple syrup dan honey sebagai salah satu bahan dari saus rokok ini. Dalam hal ini, saya bisa menangkap sensasi buah leci sebagai salah satu bahan dari saus rokok ini. Kadar spicynya bisa dibilang cukup baik, dimana dikadarkan rokok ini dalam ketingkatan spicy yang menengah keatas namun tetap terasa. Memiliki sensasi earthy yang mantap, dalam hal ini pemilihan tembakau berkualitas Indonesia sangat terasa, disertai dengan sensasi lembut yang ditawarkan blend dari rokok ini. Walaupun sensasinya lembut, saya bisa merasakan harshness dari rokok ini yang cukup terasa, namun dalam intensitas yang menurut saya normal. Tidak begitu fruity layaknya SKM FF pada umumnya, akan tetapi dengan sensasi honeyish yang menurut saya sangat dominan pada rokok ini. Memiliki sensasi pepper yang cukup kena di tenggorokan, dalam hal ini menimbulkan sensasi warming yang menurut saya sangat nikmat. Throat hit pada rokok ini bisa dibilang menengah, dalam artian tidak begitu keras secara rasa namun bagi sebagian orang rasa rokok ini kurang begitu disukai dikarenakan rasa yang tidak begitu familiar bagi perokok SKM FF. Memiliki durasi bakar yang menurut saya sangat baik, dalam artian saya bisa menghabiskan kisaran 12-15 menit untuk rokok ini. Memiliki aftertaste yang terasa akan asam tembakaunya, disertai dengan sensasi spicy yang sedikit intens serta sensasi honeyish sebagai bentuk aftertastenya. Cukup nikmat menurut saya pribadi, maka saya memberi nilai pada rokok ini 8.6 dari 10.
KESIMPULAN
Dengan kemasan yang klasik, rasa yang memiliki perbedaan jelas dengan kompetitor yang umumnya menggunakan basis fruity sebagai bahan sausnya, dan juga durasi bakar yang cukup lama (walau saya akui masih lebih lambat Surya) rokok ini seakan menjadi alternatif bagi perokok yang menginginkan sensasi berbeda dari sudut pandang full flavor. Namun harganya yang mahal, distribusinya yang sangat susah (saya hanya bisa mendapatkannya sejauh ini di Circle K) serta rasa yang kurang begitu disukai generasi muda membuat rokok ini seakan penjualannya makin menurun. Bahkan saya yakin, kedepannya rokok ini akan berhenti diproduksi dikarenakan penjualannya yang kurang memadai. Saran saya, mungkin ada orang karyawan ASMO Bentoel ataupun pihak atasan Bentoel sebaiknya menggenjot penjualan rokok ini, mengingat seharusnya rokok ini menjadi flagship dari Bentoel dan bukan Dunhill yang belakangan penjualannya makin meningkat. Overall saya memberi nilai rokok ini 7.86 dari 10. Artinya rasa rokok ini menjadi nilai jual dari rokok ini, sedangkan aspek lain kurang bisa menjual.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention saya di @ReviewRokok, like Page Facebook blog ini di fb.me/ReviewRokok, dan ask saya di ask.fm/reviewrokok. Sekian dan terima kasih.
KESIMPULAN
Dengan kemasan yang klasik, rasa yang memiliki perbedaan jelas dengan kompetitor yang umumnya menggunakan basis fruity sebagai bahan sausnya, dan juga durasi bakar yang cukup lama (walau saya akui masih lebih lambat Surya) rokok ini seakan menjadi alternatif bagi perokok yang menginginkan sensasi berbeda dari sudut pandang full flavor. Namun harganya yang mahal, distribusinya yang sangat susah (saya hanya bisa mendapatkannya sejauh ini di Circle K) serta rasa yang kurang begitu disukai generasi muda membuat rokok ini seakan penjualannya makin menurun. Bahkan saya yakin, kedepannya rokok ini akan berhenti diproduksi dikarenakan penjualannya yang kurang memadai. Saran saya, mungkin ada orang karyawan ASMO Bentoel ataupun pihak atasan Bentoel sebaiknya menggenjot penjualan rokok ini, mengingat seharusnya rokok ini menjadi flagship dari Bentoel dan bukan Dunhill yang belakangan penjualannya makin meningkat. Overall saya memberi nilai rokok ini 7.86 dari 10. Artinya rasa rokok ini menjadi nilai jual dari rokok ini, sedangkan aspek lain kurang bisa menjual.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention saya di @ReviewRokok, like Page Facebook blog ini di fb.me/ReviewRokok, dan ask saya di ask.fm/reviewrokok. Sekian dan terima kasih.
4 Komentar
Dulu ayahku juga merokok bentoel biru thn 85an. Skrg aq rokokan inter. Pengen juga nyoba. Ntar tak coba cari di circle k
BalasHapusSaya ada roko bentul filter yang dulu warna biru
HapusSaya perokok bentoel dari Th 1984 sampai sekarang, mulai : Bentoel Rawit, Bentoel Contessa yang rokoknya warna warni, kemudian bentoel biru sudah berapa kali mengalami perubahan.
BalasHapusBenar kata admin semakin hari cari rokok ini semakin susah bahkan di agen-agen rokok jarang sekali di temukan dengan alasan sedikit peminatnya, sampai sampai saya mau berubah pakai rokok elektrik hanya bertahan seminggu karena di toko online saya temukan penjualnya, dan akhirnya sampai sekarang saya selalu beli on line untuk stok sehari hari...
Semoga ke depan semakin mudah di temukan di agen-agen rokok , mesti ditingkatkan promosinya agar banyak yang beralih ke bentoel biru ini...
Sukses selalu BENTOEL BIRU.....
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus