Selamat sore,
Kali ini saya akan mereview mengenai produk yang baru saja mengganti kemasannya dengan kemasan yang sama dengan Camel Activate Purple Mint, yaitu Camel White. Sejujurnya, demand terhadap review dari rokok ini cukup tinggi, bahkan banyak sekali orang menanyakan bagaimana rasa dari Camel yang bukan Purple Mint itu bagaimana. Karena bisa dibilang Camel saat ini merupakan alternatif dari penggemar Marlboro yang menginginkan blend sama namun dengan harga yang lebih terjangkau. Sebelumnya saya akan memaparkan mengapa Camel bisa muncul di Indonesia pada tahun 2013 dan meluncurkan kemasan barunya pada tahun ini dengan alasan berikut:
- Pasar SPM saat ini bisa dibilang sangat sedikit pemain mengingat mayoritas perokok Indonesia ialah perokok kretek. Bisa dibilang Japan Tobacco mencoba kembali masuk ke Indonesia dan mencoba peruntungan dalam SPM American Blend dengan meluncurkan Camel Black dan White sebagai alternatif dari Marlboro yang saat ini bisa dibilang harganya mahal. Kenapa JTI meluncurkan Camel di Indonesia dan bukannya Winston? Karena bisa dibilang image Camel di Indonesia cenderung lebih dikenal dibanding Winston dan secara harga Camel sendiri masuk ke pangsa pasar rokok premium. Winston sendiri masuk ke pangsa pasar kelas menengah.
- Peluncuran Camel Activate Purple Mint bisa dibilang sangat sukses, bahkan di blog ini menjadi banyak acuan pembeli dalam hal membeli rokok Camel. Bisa dibilang Camel dengan model kemasan ala Purple Mint cukup bisa menjual, makanya Camel berani merubah kemasannya pada akhir 2015 dan masuk ke Indonesia pada tahun ini. Bisa dibilang Indonesia merupakan pasar percobaan dari kemasan model ini.
- Camel ingin menggenjot penjualan dengan mengganti kemasannya sehingga pembeli lebih berminat untuk membeli produk ini. Bisa dibilang kemasan ini mengacu kepada model Camel Activate Purple Mint dengan tulisan Camel yang melingkar dan posisi tulisan WHITE dibawahnya.
Itu merupakan alasan mengapa Camel bisa meluncurkan kemasannya pada tahun ini. Baiklah kita review rokok ini dengan seksama. Untuk harga dari rokok ini ialah Rp. 19.800 (cukai 16.400, kemungkinan besar untuk cukai tahun 2016 akan naik mendekati harga 18.000 pada pitanya) dengan kuantitas 20 batang. Untuk harga saya beri nilai 6.5 dari 10.
Kemudian kita coba lihat kemasannya dengan seksama
Bisa dibilang pada kemasan baru ini hanya berubah kepada adanya tulisan Camel dengan letak melingkar serta dibawahnya ada tulisan WHITE dengan font yang sama dengan sebelumnya. Pada bagian belakang rokok tidak terdapat logo unta Camel yang dulu terletak juga di bagian belakang. Penekanan pada Creative Style Since 1913 yang menjadi slogan internasional serta adanya penekanan kepada SMOOTH TASTE yang mampu mencerminkan rasa dari rokok ini. Bisa dibilang saya cukup suka dengan kemasan baru ini, dan terlihat sama simpelnya dengan kemasan lama. Untuk kemasan saya beri nilai 8.5 dari 10.
Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasannya
Telihat jelas pada bagian foil terdapat logo unta khas Camel serta adanya tulisan WHITE yang cukup menegaskan varian dari rokok ini. Warna foil rokok ini ialah silver, sama dengan pendahulunya. Bisa dibilang perubahan pada rokok ini bersifat minor.
Kemudian kita coba robek foilnya terlebih dahulu
Warna dasar filter terlihat sama dengan pendahulunya yaitu putih, dan warna hinge lid bagian dalam sama dengan pendahulunya yaitu silver. Cukup menggambarkan kesimpelan dari rokok ini dan stylish yang ingin dibangun oleh rokok ini.
Kemudian kita tarik batangnya lebih dahulu
Bisa dibilang batang rokok ini sangat simpel. Dengan adanya logo unta Camel berwarna silver serta adanya garis silver cukup bisa menggambarkan kesan premium yang ingin dijual dari rokok ini. Jumlah perforasi pada rokok ini ialah satu baris dengan jarak yang menurut saya cukup jauh dengan bentuk perforasi lingkaran layaknya rokok biasa.
Kemudian kita coba rasakan rokoknya terlebih dahulu
Rasa rokok ini menurut saya cenderung lebih rich tobacco dan lebih harshness ketimbang Marlboro Lights. Tarikannya kurang begitu menusuk dibanding Marlboro Lights, cenderung memiliki rasa yang lebih hambar dibanding Marlboro Lights. Bisa dibilang rokok ini kurang memiliki karakter cocoa dibanding rokok American Blend lainnya, namun dengan rasa tembakau yang lebih berasa. Aromanya bisa dibilang sama dengan Marlboro, dengan adanya karakter tembakau Turkish yang strong yang menjadi daya jual dari rokok ini. Namun kelemahan rokok ini ialah durasi bakar yang cenderung lebih cepat dibanding Marlboro Lights mengingat kadar tar rokok ini hanya 8mg. Cukup enak, namun saya cenderung biasa saja dengan rokok ini. Rasa khas rokok putih sangat bisa tergambar pada rokok ini. Untuk rasa saya beri nilai 7.8 dari 10.
KESIMPULAN
Rokok ini sangat sesuai bagi anda yang menginginkan karakter mirip Marlboro Lights dengan harga yang lebih terjangkau. Namun kelemahan pada rokok ini ialah durasi bakar yang bisa dibilang cepat sekali, kemasan baru hanya bisa dijumpai di Circle K, dan distribusinya yang belum bisa mencapai warung walaupun ada sedikit warung yang menjual rokok ini tapi dengan kemasan lama. Distribusi rokok ini umumnya hanya di minimarket dan convenience store mengingat rokok ini hanya diketahui oleh kalangan tertentu saja dan umumnya itu kalangan kelas menengah keatas. Overall saya memberi nilai 7.6 dari 10. Cukup lumayan untuk sebuah rokok SPM dengan harga yang sedikit lebih murah dari Marlboro dengan rasa yang cukup mirip.
Demikian review saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya atau ask saya di ask.fm/reviewrokok. Sekian dan terima kasih.
4 Komentar
bagi saya sendiri masih the branded number 1st MARLBORO karena di samping harga saja taste pun nmer satu marlboro
BalasHapuscamel white skrg dimana mana ada, ane pecinta white ini jd gak repot lg, camel white,is the better lahh..
BalasHapusYah sudah 3 tahun saya menghisap rokok ini, lumayan sebagai alternatif kejenuhan rasa rokok putih yang lain. Saya merokok sejak 1991, menghisap Marlboro, sejak tahun 2000 beralih ke lucky strike, dan sejak 2012-2015 saya berganti camel.
BalasHapusCamel White langka di Bali
BalasHapus