Selamat malam,
Desember ini pada dasarnya bukanlah sebuah bulan yang mudah untuk dilalui. Banyak halangan dan rintangan yang kemudian memaksa saya untuk mengambil sikap terkait dengan apa yang akan saya lakukan pada bulan-bulan kedepan. Tentunya, bahwa apa yang kemudian pada akhirnya saya ambil merupakan sebuah hasil kontemplasi yang sudah dirumuskan secara matang-matang, meskipun pada dasarnya tidak mengenakan pada akhirnya, akan tetapi hal tersebut akan saya ambil demi kelanjutan hidup saya. Saya tidak bisa memaparkannya pada kesempatan kali ini, namun agaknya saya masih mempertimbangkan keputusan tersebut secara baik-baik. Harap maklum saja, karena saya memegang akun ini secara individu, bukan dipegang oleh sekelompok orang.
Review yang pada kesempatan kali ini saya buat, yakni sebuah produk yang memang terhitung baru di pasaran dan juga secara distribusi masih belum begitu optimal. Produk yang sebenarnya merupakan terhitung sebagai produk yang bahkan melampaui dari ekspektasi saya akan produk ini pada masa lalu. Nama produk ini kemudian dinamakan sebagai Djarum Super Espresso, bisa juga disebut sebagai Super Espresso, atau bahkan juga dikarenakan spesifikasi dari rokok ini berupa Kretek Tangan, maka bisa juga disebut sebagai "Djarum Super Kretek". Sebuah plot-twist yang kemudian menjadi satu hal yang menarik untuk dibahas pada akhirnya. Produk ini kemudian diluncurkan pada minggu pertama bulan Desember 2023.
Produk ini pada dasarnya masuk dalam segmen SKT premium, dan untuk pertama kalinya PT Djarum berusaha mengusung citarasa dari dua dunia (SKT dengan rasa khas SKM) yang sebenarnya tidak bisa dianggap remeh. Pada dasarnya Djarum Super merupakan rokok kretek dengan perpaduan tembakau khas Madura dan kepulauan Jawa yang sudah didesain sedemikian rupa, dengan cengkeh yang diproses melalui teknik grinding (atau penggilingan) halus yang khas bernama "Superfine Cloves", dan saus yang memiliki citarasa yang sudah melegenda dalam wujud Kretek modern serta disukai oleh berbagai kalangan. Pada akhirnya, kemudian kita bisa lihat bahwa Djarum Super memiliki peminat yang sangat besar di Indonesia itu sendiri.
Namun pada kesempatan kali ini, PT Djarum seakan ingin menawarkan dimensi yang baru dalam menikmati citarasa khas dari Djarum Super, dengan wujud Kretek Tangan yang memiliki unsur rasa yang pada akhirnya kita bisa nilai memiliki kompleksitas tersendiri. Dengan kata lain, citarasa khas Djarum Super tersebut kemudian dipadukan dengan sensasi khas dari kopi hitam espresso yang memiliki kekentalan dan rasa khas. Citarasa kopi espresso (selanjutnya bisa juga disebut sebagai kopi hitam pahit) memiliki unsur aroma khas yang tebal nan juga memiliki kesan rasa yang pada akhirnya tidak bisa dianggap remeh.
PT Djarum kemudian terinspirasi dengan apa yang kemudian bisa dikatakan sebagai cara baru dalam menikmati espresso, dan untuk pertama kalinya dari lini Djarum Super itu sendiri, produk tersebut pada akhirnya masuk ke dalam segmen yang pada awalnya tidak terpikirkan oleh saya yang sudah mengamati bertahun-tahun dari manuver PT Djarum itu sendiri. Ya, sesuai dengan apa yang sudah saya catatkan pada pembuka paragraf ini, produk tersebut dijual dalam wujud Kretek Tangan (atau SKT). Dengan kata lain, sebagaimana apa yang disampaikan oleh promosi yang ditawarkan terkait rokok ini, rokok ini memiliki jargon utama "Ini Kreteknya Super" atau bisa dikatakan Djarum Super kemudian menawarkan sensasi khas Djarum Super yang melegenda (dengan campuran rasa kopi khas) dalam wujud kretek tangan yang terhitung memiliki durasi lebih lama dan sensasi kepuasan yang lebih maksimal.
Produk yang memiliki dua sasaran utama (Dji Sam Soe Kuning dan juga Gudang Garam Merah) kemudian tidak bisa dianggap remeh, dan dapat dianggap sebagai usaha mitigasi besar yang dilakukan oleh PT Djarum itu sendiri dalam menahan pasar yang sejauh ini dapat dikatakan masuk dalam kategori "price sensitive" (atau kalangan yang secara pembelian sangat sensitif dengan perubahan harga). Pada dasarnya, bahwa Djarum Super 12 sudah masuk dalam harga yang kemudian tidak terlalu terjangkau bagi banyak kalangan perokok di Indonesia itu sendiri (Rp. 25.000 per bungkus), kemudian memaksa PT Djarum untuk mengubah apa yang direncanakannya sejak awal menjadi sebuah mahakarya rasa yang pada akhirnya tidak bisa tertebak secara umum.
Ya, kemungkinan besar produk ini dijual dalam wujud SKM pada awalnnya, akan tetapi mengingat bahwa cukai SKM golongan I sudah tidak bisa tertolong, maka pada akhirnya mereka menjual produk ini dalam opsi yang kedua (yakni dalam wujud SKT atau Kretek Tangan) yang terhitung memiliki hitungan cukai yang lebih rendah. Itu sebabnya juga mungkin penggunaan istilah "SUPERFINE KRETEK" mampu menjelaskan fitur utama yang dijual oleh rokok ini. Sebuah kretek tangan premium, yang dilengkapi dengan cengkeh yang dirajang secara halus, dikemas secara premium dengan metode kemasan "klik pack" dan juga dilengkapi dengan perpaduan rasa espresso yang khas dan saus legendaris khas Djarum Super itu sendiri.
Baiklah, itu sedikit pengantar mengapa produk ini pada dasarnya memiliki daya tarik yang pada dasarnya tidak bisa dianggap remeh. Mari kita review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu.
Untuk harga rokok ini kemudian dijual dengan harga perkenalan Rp. 18.000,- untuk kuantitas sebesar 12 batang (cukai golongan IA pada rokok ini di tahun 2023, sebesar Rp. 20.000,- untuk kuantitas 12 batang). Agaknya, bila melihat harga jual yang ingin ditawarkan oleh rokok ini, maka rokok ini memiliki dua kompetitor yang jelas-jelas berada di dekatnya, yakni Dji Sam Soe Kuning dan juga Gudang Garam Merah. Mengingat rokok ini membawa nama besar dari Djarum Super itu sendiri, maka pada akhirnya bahwa harga rokok ini bisa dimaklumi memiliki nominal diatas rata-rata SKT PT Djarum yang mencapai 15.000-16.000 per 12 batang. Segmen yang kemudian disasar juga berbeda dengan apa yang ditawarkan oleh PT Djarum secara umum, jadi sekali lagi, harap maklum bila harganya lebih mahal dibanding apa yang dikira.
Untuk harga sendiri saya beri nilai 8.5 dari 10.
Kemudian kita coba kaji kemasan rokok ini secara saksama dan juga perlahan-lahan
Ketika sebelum dibakar, sensasi rasa rokok ini menawarkan dimensi rasa kopi yang bahkan tidak begitu kental, dengan aksen rasa khas kopi hitam robusta instan, yang dilengkapi dengan unsur rasa karamel dan juga mocca dengan tambahan aksen kakao, serta memiliki unsur rasa saus yang terkesan memiliki unsur maple syrup dan honey kuat. Ada sedikit unsur fruity yang tergambar, namun tidak begitu tebal pada akhirnya. Namun ketika dibakar, sensasi rasa utama yang kemudian muncul pada rokok ini yakni perpaduan aksen rasa maple syrup dan honey, sensasi rasa kopi instan robusta yang tidak begitu kuat, sensasi rasa mocca yang cukup kental dengan aksen kakao, dan adanya unsur fruity-fermented yang tidak begitu kencang dengan perpaduan saus khas Djarum Super yang melegenda.
Perpaduan rasa kopi hitam instan mungkin terasa pada awalnya, cukup konstan dan memiliki efek rasa kopi espresso yang tergambar sangat lembut, namun aksen utama yang pada akhirnya tercermin dari rokok ini yakni sensasi khas dari fruity-fermented yang bisa digambarkan dengan paduan cempedak, salak, nanas, raspberry, dan juga cherry. Sensasi ini kemudian tercermin dengan penambahan rasa Madura Extract yang dikadarkan sangat nyata (dengan rasa nutty fermented khas), dengan tambahan efek Havana dan juga Kahlua yang mencerminkan rasa sweet-fruity-fermented khas dari Djarum Super dalam versi kopi itu sendiri. Ada sedikit rasa creamy yang tampak dari penggunaan coconut flavor atau laktosa, tampak tidak begitu creamy namun memiliki efek rasa akhir yang cukup solid. Tampak juga rokok ini memiliki kesan tambahan yang digunakan oleh Djarum Super secara umum, namun tidak begitu optimum. Kesan tersebut kemudian dapat digambarkan di paragraf selanjutnya.
Kesan tersebut tercermin dari penambahan rosemary dan sedikit unsur peppermint oil yang membuat kesan atsiri yang cukup nyata pada rokok ini. Cengkeh kemudian tercermin dengan paduan Cengkeh Jawa dan Manado dalam proses rajangan yang sangat halus dan terkadarkan secara optimum, yang pada akhirnya memiliki kesamaan dengan proses "Superfine Cloves" yang dimiliki oleh Djarum Super secara umum. Rempah-rempah juga tercermin pada rokok ini dengan penambahan rasa kayumanis yang sangat pekat, sensasi rasa adas manis dan kapulaga, pekak, dan juga vanilla yang memiliki kesan rasa khas rempah yang begitu optimum. Khas Djarum Super namun dalam taraf rasa yang sebenarnya sangat menyatu dengan sensasi Espresso yang terlalu lembut (berikut dengan kesan mocca yang dominan).
Perpaduan tembakau Madura, Temanggung, Paiton, Boyolali, dan juga Pakpie tergambar begitu jelas dalam rokok ini, yang menggambarkan bahwa sensasi Madura dengan kesan Oriental yang mumpuni dan memiliki nutty-smoky khas, tergambar jelas pada sensasi rasa tembakau yang ada pada rokok ini. Cukup balance dengan body note yang tergambar sangat lembut, tidak begitu keras layaknya Djarum Super secara umum, dan juga memiliki efek nikotin yang slow-release khas dari rokok filter buatan Djarum secara umum. Tergambar juga rasa earthy-smoky yang sekiranya juga membuat kenikmatan dalam merasakan rokok ini menjadi sangat optimum. Digambarkan juga bahwa tembakau yang digunakan memiliki kesan body yang medium, tidak berlebih namun juga tidak kurang. Tak tampak rasa pahit bawaan dari tembakau yang digunakan oleh rokok ini.
Tarikan cenderung memiliki efek asap yang cukup solid, terhitung halus untuk sebuah kretek tangan, dan juga memiliki efek rasa hisapan yang terkesan sangat mudah terurai. Dikeluarkan lewat hidung, rokok ini memiliki aroma manis yang berpadu dengan sensasi nutty-smoky dan rasa rempah (berikut cengkeh) yang terkesan baik. Efek harshness tergambar sangat jelas pada rokok ini, namun terkesan khas Djarum yang memiliki harshness tidak begitu tajam. Throat hit yang tergambar pada rokok ini tergambar memiliki kesan yang tidak begitu kuat, namun seperti halnya Djarum Super secara umum, rokok ini memiliki efek slow release yang pada akhirnya membuat tenggorokan terasa tidak nyaman pada akhirnya. Durasi bakar yang kemudian ditawarkan oleh rokok ini mencapai 15-17 menit (dengan angka yang saya dapatkan mencapai 16 menit lebih), dengan catatan hal tersebut tergantung dari situasi dan kondisi kala Anda menghisap, dan juga faktor cuaca kala menghisap rokok ini.
Aftertaste yang ditawarkan oleh rokok ini sedikit menyiratkan bahwa rokok ini pada dasarnya memiliki campuran rasa dari tembakau dan cengkeh khas Djarum Super, dengan rasa smoky-nutty yang sangat halus namun terkesan tebal pada akhirnya, dengan rasa khas kopi dan juga mocca yang kemudian dominan, sensasi rasa khas manis dari penambahan maple syrup dan juga honey, sedikit rasa gurih yang kemudian tercermin dari penambahan beberapa komponen khas Djarum Super, dan pada akhirnya sensasi rasa akhir yang menandakan bahwa rokok ini memang merupakan versi Kretek Tangan dari Djarum Super, namun dengan aksen kopi yang diperkuat secara nyata. Sensasi akhir bawaan ini pada akhirnya memiliki efek yang membuat kepala menjadi pening, khas dari Djarum Super itu sendiri.
Kelemahan yang mungkin jelas tercermin pada rokok ini, yakni letak rasa espresso yang tidak sekental yang dikira (mengingat bahwa apa yang ditawarkan oleh rokok ini pada dasarnya merupakan Djarum Super yang dibuat dalam wujud Kretek Tangan). Rasa khas kopi yang kemudian muncul pada rokok ini, kemudian secara jelas tergambar bahwa kopi yang ditawarkan bukanlah kopi Espresso secara umum, melainkan bahwa rokok ini pada dasarnya merupakan Djarum Super yang diperkuat dari segi rasa mocca, dan juga aksen kopi yang lebih baik. Selain itu, rokok ini pada dasarnya membuat saya pening dan mual setelahnya, mungkin karena efek saus khas Djarum Super yang tergambar sangat baik (dengan campuran rasa kopi, pada akhirnya) dan pada akhirnya membuat saya tidak bisa menghisap dengan mode chainsmoking.
Ya, bahwa rokok ini pada dasarnya merupakan Djarum Super yang dilengkapi dengan kopi, ada benarnya. Namun melihat bahwa rasa kopi yang ditimbulkan kemudian cukup manis, maka saya sendiri kemudian meragukan semangat "espresso" yang pada akhirnya ingin dijual oleh rokok ini. Catatan ini membuat saya terpaksa mengurangi nilai utama pada rasa. Rokok ini memiliki rasa yang sangat baik, namun, rasa espresso yang ditawarkan tidak begitu khas layaknya kopi hitam pekat pada umumnya. Antara apa yang dijual dengan yang ditawarkan tidak begitu sinkron, mengurangi poin 0.5 dari apa yang kemudian menjadi nilai seharusnya dari rokok ini.
Untuk nilai sendiri saya beri nilai 9 dari 10
KESIMPULAN
Sebuah citarasa Djarum Super yang memang untuk pertama kalinya berwujud Kretek Tangan, dengan sensasi kopi yang pada akhirnya mengarah pada gabungan kopi (yang justru didominasi oleh mocca) dan juga kahlua (beserta vanilla dan rempah-rempah lain). Sensasi ini tentu pada akhirnya tidak se-"espresso" dari apa yang menjadi ekspektasi awal saya akan rokok ini. Ekspektasi saya mungkin akan mengira di awal bahwa rokok ini sangat kuat dengan unsur kopi hitam (layaknya kopi yang dicampur sedemikian rupa dalam bentuk ekstrak atau konsentrat, namun secara harfiah tanpa bumbu-bumbu).
Tapi nyatanya? Hal yang saya temukan justru adalah aroma mocca yang dominan dan citarasa Djarum Super yang memang melegenda. Klaim atas kopi hitam Espresso ada benarnya, namun nyatanya bahwa sensasi kopi Espresso yang ditawarkan justru (karena) tercampur dengan baik dengan saus khas dari Djarum Super itu sendiri. Ada kalanya bahwa terkadang perlu mendengarkan saran dari pihak luar dalam hal merancang sebuah produk. Dan kemudian bahwa kembali ke pertanyaan yang sebenarnya simpel, dimana letak rasa espresso-nya? Bukankah ini hanya sekedar rokok dengan rasa kopi yang diperkuat? Karena apa yang saya pahami terkait espresso, merupakan tipe kopi yang sangat pekat dan memiliki aroma kuat. Nyatanya? Hal yang ditemukan justru rasa kopi campuran. Agak membingungkan pada akhirnya.
Kelemahan dari rokok ini pada dasarnya memiliki kelemahan khas yang ditemukan pada versi filter dari Djarum Super itu sendiri, dengan segala rasa dan sensasi yang memang menyerupai versi aslinya. Hanya saja, apa yang ditawarkan pada versi kretek, mungkin merupakan versi "lite" dari sensasi Djarum Super yang melegenda dari segi rasa. Ada komponen yang kalau berbicara sensasi gurih tajam, maka pada versi Super Espresso, hal tersebut nyatanya tidak ditemukan sama sekali.
Selain itu, kelemahan utama yang saya harus tegaskan kali ini, rokok ini tidak memiliki filter sama sekali, berbeda dengan Djarum Super yang memiliki filter. Lebih tepatnya bahwa rokok ini merupakan tipe Non-Filter atau lazim masuk dalam kategori SKT. Tidak ada shield ataupun tobacco stopper, seperti itu rupanya.
Distribusi rokok ini sudah berlangsung terhitung pada hari Rabu (06 Desember 2023) lalu dan sudah memasuki minimarket di beberapa wilayah Pulau Jawa. Terutama berbicara Indomaret atau Alfamart, terhitung Jumat besok mungkin sudah masuk secara merata di dua minimarket tersebut. Adapun produk ini juga dijual di warung, toko kelontong, dan juga grosir. Area penjualannya cukup merata, dengan target utama yang bisa dilihat berlokasi di pulau Jawa dan sekitarnya. Untuk kepulauan lain semisal Sumatera, Kalimantan, atau yang lain bagaimana? Saya masih belum mendapat jawaban yang pasti akan distribusi rokok ini. Namun sementara ini, saya bisa anggap bahwa penjualan rokok ini dilakukan secara nasional
Untuk nilai rerata yang kemudian dicapai oleh rokok ini, yakni 9.16 dari 10. Artinya bahwa pada dasarnya rokok ini memang enak, dan juga secara kemasan sangat mewah. Meskipun secara harga terhitung cukup mahal, akan tetapi mirip dengan harga kompetitor terdekatnya (234 Kuning).
Catatan utama yang pada akhirnya saya harus sampaikan, ya pada akhirnya rasa Espresso yang ditimbulkan oleh rokok ini tidak begitu sekuat dari apa yang Anda bayangkan.
2 Komentar
Review Mahayana gan
BalasHapusSebagai perokok & coffee enthusiast (saya kebetulan ex barista s/d December 2021 lalu), saya puas sama Djarum Super Espresso. Pilihan yang tepat dan terjangkau kalau pas lagi pengen yang agak lebih elite & lebih lama durasinya (usually saya ngisep Aroma SLM). Aroma kopinya cukup berasa bagi saya. Sampai-sampai saya nyandu hirup bagian dalam bukaan atasnya itu. Berhubung ini produk Djarum, terkadang si Espresso ini jadi bikin saya kangen sama Djarum Black Cappucino.
BalasHapus