Apache Bold isi 12 dan 16 Batang, SKM Medium Tar Pertama Dengan Keunggulan Modern Taste & Design dari Karya Dibya Mahardika

Selamat malam,

Mungkin saja belakangan ini saya sering menuliskan postingan di blog tercinta ini. Alasan utama saya mulai rajin untuk membuat postingan di blog ini dikarenakan adanya banyak rokok baru yang beredar di pasaran. Selain itu juga, mood dari seorang admin mulai muncul kembali setelah mengalami dilema dalam beberapa bulan sebelumnya. Oleh karena itu maka saya pada akhirnya bisa menuliskan postingan terkait dengan rokok-rokok baru di pasaran, demi memuaskan pembaca setia dari blog Review Rokok.

Postingan kali ini merupakan postingan pertama saya yang menggabungkan dua varian sekaligus. Alasannya ialah efisiensi waktu, hal ini dikarenakan admin saat ini sebenarnya cukup sibuk. Selain itu, dengan mereview dua varian sekaligus dalam satu postingan, pembaca tidak perlu membuka postingan saya lainnya, dengan alasan menghemat kuota juga. Terutama juga bagi pengguna mobile yang sangat banyak muncul pada traffic blog saya ini. Review yang saya buat kali ini ialah Apache Bold. Produk ini sejatinya diluncurkan di tengah-tengah persaingan rokok kategori SKM Medium Tar yang belakangan memiliki banyak pemain. Hal ini secara dasar dikarenakan SKM Medium Tar memiliki keunggulan lebih lama dan kaya rasa dibandingkan jenis LTLN, namun juga jenis rokok ini merupakan alternatif bagi perokok LTLN yang berusaha "naik tingkat" namun belum berani atau keberatan ketika mencoba jenis Full Flavor. 

Adapun produk ini diluncurkan pada akhir Juni 2018 untuk varian isi 12 batang, dan awal September 2018 untuk varian 16 batang. Produk ini saya dapatkan dan membelinya dari kerabat saya yang berdomisili di salah satu kawasan Jawa Tengah yang sudah terkena distribusi dari Apache Bold. Hal ini dikarenakan rasa penasaran admin terkait dengan produk ini, dan juga produk ini belum menjangkau hingga kawasan Jabodetabek. Jadi pada akhirnya, admin memutuskan untuk membeli produk ini melalui teman saya dan pada akhirnya produk ini sampai ke tangan saya. Mungkin saya sedikit akan memberi analisis sedikit mengapa produk ini bisa diluncurkan dan saat ini merupakan salah satu penantang yang tidak bisa dianggap remeh dari segmen produk SKM Medium Tar. Analisisnya akan saya tuliskan layaknya berikut:

1. Apache Bold merupakan produk pertama dari Karya Dibya Mahardika (KDM) setelah diakuisisi oleh Japan Tobacco International (JTI) pada tahun 2017 lalu. Adapun kemungkinan besar produk ini diluncurkan dikarenakan beberapa hal diantaranya ialah persaingan SKM Medium Tar yang makin terasa, dan juga adanya perluasan portofolio dari Apache itu sendiri. Segmen Medium Tar saat ini dikatakan mengalami kenaikan drastis, dengan angka yang saya prediksi saat ini mencapai 10-14% dari keseluruhan penjualan rokok di Indonesia. Fenomena ini mulai muncul semenjak adanya LA Bold sebagai pelopor kategori Medium Tar (meskipun untuk LA Bold saya bisa kategorikan sebagai SKM LTLN High Tar, dikarenakan kadar tar diatas rata-rata), dengan dominan panjang batang sebesar 90mm dan diameter sekitar 8.4mm  hingga lebih tergantung merek. Dengan image rokok "Bold" yang dianggap lebih macho dibandingkan rokok "Mild", penjualan rokok jenis ini makin lama semakin meningkat dari tahun ketahun. Puncaknya ialah pada tahun 2018 ini, terhitung lebih dari belasan rokok berembel-embel "Bold" hadir di pasaran Indonesia. Hal ini menandakan Apache juga ingin ikut serta dalam arus rokok"Bold" yang dikenal memiliki diameter batang besar dan rasa lebih kaya, serta durasi lebih lama dibandingkan "Mild".
2. Apache ingin mengubah image-nya setelah perusahaan pembuatnya, yakni Karya Dibya Mahardika diakuisisi oleh JTI. Image Apache dahulu yang merupakan merek sister company dari Gudang Garam (hal ini terlihat dari segi flavoring, blend, dan penulisan kode produksi) dianggap sudah tidak relevan dengan perkembangan zaman saat ini. Maka, Apache Bold menawarkan desain kemasan yang lebih modern, lebih simpel, dan batang rokok serta  rasa yang lebih modern dibandingkan dengan pendahulunya, yakni Apache Filter. Penggunaan spirit baru dengan slogan "I Am Bold, #I Am Apache" semakin menegaskan terjadinya perubahan signifikan yang ingin dibawa oleh Apache untuk kedepannya. Melihat JTI juga melakukan berbagai ekspansi besar-besaran di Indonesia, maka Apache Bold diharapkan mampu menyumbang pundi-pundi keuntungan dari JTI di Indonesia sejauh ini.
3. Dapat disimpulkan, dengan adanya pertumbuhan segmen Medium Tar yang semakin meningkat, dan juga perubahan image yang ingin dibawa oleh Apache membuat rokok ini seakan tidak bisa dianggap remeh. Rokok ini membawa semangat Apache terdahulu namun dengan wujud yang berbeda dan lebih modern, bila dibandingkan dengan produk Apache sebelum diakuisisi oleh JTI.

Baiklah, itu sedikit analisis dari saya terhadap mengapa rokok ini bisa hadir di pasaran dan kemungkinan besar akan menjadi blockbuster beberapa bulan lagi, ketika sudah diluncurkan nasional. Mari kita review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Untuk harga isi 12 batang, saya beli dengan harga Rp. 12.000 (cukai 13.450) dan isi 16 batang saya beli dengan harga Rp. 16.000 (cukai 18.000). Ada kemungkinan saat ini harga rokok ini naik 500-1000 Rupiah dibandingkan harga awal saat launching produk ini. Untuk harga isi 12 sendiri saya beri nilai 9.4 dari 10, untuk isi 16 sendiri saya beri nilai 8.5 dari 10.

Kemudian kita coba review kemasannya terlebih dahulu

Kemasan dari rokok ini menggunakan warna hitam pekat, merah, dan abu-abu. Bagian depan dan belakang kemasan terdapat semacam pattern garis dengan model panjang yang tidak beraturan satu sama lain. Perbedaan jelas diantara kemasan 12 dengan 16 ialah jumlah garis yang lebih banyak pada isi 16, namun dengan tingkat kerapatan yang sama. Tekstur pattern garis tersebut memiliki efek emboss yang sangat terasa, dengan kesan pattern kuat dan halus. Bagian kiri atas terdapat tulisan Apache, dengan adanya huruf A membentuk karakter Λ yang cenderung mirip dengan segitiga siku-siku. Penggunaan tulisan Apache memiliki efek emboss keras, dengan adanya tekstur yang sangat terasa ketika disentuh dengan jari. Terdapat tulisan B O L D dibawah tulisan Apache berwarna abu-abu dengan font sans serif dan tidak memiliki emboss. Namun tulisan tersebut cenderung memiliki efek emboss turunan dari pattern garis bawaan kemasan. Terdapat logo Apache yang diperbaharui  dibagian kanan kemasan yakni siluet pemimpin suku Apache dengan adanya lingkaran berwarna abu-abu, dan outline siluet menggunakan warna abu-abu. Terdapat tulisan 12 atau 16 berwarna merah, dan FILTER CIGARETTES berwarna abu-abu. Hal yang membedakan isi 12 dan 16 ialah latar tulisan, dimana isi 16 batang memiliki latar tulisan lebih lebar dibandingkan isi 12.

Bagian samping kanan kemasan atas terdapat logo yang sama dengan bagian depan dan belakang kemasan, terdapat tekstur garis emboss yang menjadi ciri khas dari Apache Bold, dan tulisan Apache BOLD tanpa adanya efek emboss. Penempatan tulisan SKM tetap sama dengan Apache versi terdahulu, yakni terletak dibagian kiri bawah barcode. Bagian samping kiri kemasan terdapat larangan jual, dan kadar tar serta nikotin. Bagian atas kemasan terdapat pattern garis emboss tebal, dengan tulisan Apache BOLD, dan dibagian bawah kemasan terdapat pabrik dari rokok ini serta kode produksi. Rokok ini diproduksi oleh PT Karya Dibya Mahardika, Surabaya Indonesia. Hal ini menandakan perubahan tempat produksi, dari sebelumnya dibuat di Pasuruan, Indonesia kemudian menjadi di Surabaya. Saya merasa sangat senang dengan kemasan dari rokok ini, yang jelas kemasan rokok ini sangat modern dan lebih baik dibandingkan dengan merek rokok"Bold" umumnya. Untuk kemasan secara umum saya beri nilai 9.4 dari 10.

Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasannya dengan seksama. Saya mencoba membukanya dari versi 12 terlebih dahulu.

Bagian inner frame dari rokok ini menggunakan warna hitam, dengan foil berwarna merah glossy. Tekstur pada foil cukup terasa, yakni merupakan gabungan dari berbagai dot. Cenderung halus secara tekstur, namun tetap kuat.

Mari kita bandingkan dengan isi 16 layaknya berikut ini

Hampir sama dengan isi 12 batang secara inner frame, namun dengan adanya sedikit lubang perforasi berbentuk strip yang bisa dirobek. Hal ini untuk memudahkan apabila ingin mencoba untuk menaruh bagian rokok yang masih ada ke bagian yang kosong. Foil cenderung sangat mudah untuk diambil, bahkan foil bisa dikeluarkan dari kemasan.

Kemudian kita coba tarik foil-nya dengan seksama. Kita mulai dari isi 12 terlebih dahulu.

Terlihat pada 12 memiliki batang dengan adanya garis di bagian tipping paper. Pada satu batang rokok ini terlihat tulisan BOLD. Susunan batang dari rokok ini ialah 6 di depan dan 6 di belakang, dengan jumlah batang sebesar 12 batang.

Mari kita bandingkan dengan isi 16 batang

Bisa dibilang isi 12 dengan isi 16 hampir tidak memiliki perbedaan jauh. Adapun susunan pada isi 16 ialah 8 di kanan dan 8 di kiri, dengan susunan di dalam foil yakni 4 di depan dan 4 di belakang. Total susunan ini ialah 16 batang, dengan model foil yang mudah dikeluarkan.

Kemudian kita coba tarik batang rokok-nya dengan seksama

Batang rokok ini memiliki panjang sebesar 90mm, dengan diameter batang sebesar 8.4mm. Pada bagian batasan tipping paper dari rokok ini terdapat tulisan Apache berwarna merah, dengan di bagian atasnya terdapat garis berwarna silver, yang memiliki efek glossy. Bagian atas garis silver, terdapat logo Apache terbaru, dengan adanya warna silver dan memiliki efek glossy. Tulisan BOLD menggunakan warna hitam dengan posisi tulisan vertikal, dengan adanya latar pattern garis vertikal tidak beraturan khas Apache Bold.

Kemudian kita coba rasakan rokok-nya dengan seksama

Ketika sebelum dibakar, rokok ini seakan menawarkan sensasi raspberry cukup terasa, dengan adanya paduan fermented khas dengan sedikit unsur nangka. Namun ketika dibakar, rokok ini seakan menawarkan sensasi rasa spicy yang kuat, disertai adanya manis fruity yang sangat kencang namun lembut. Sensasi rasa fruity yang ditawarkan oleh rokok ini merupakan gabungan dari raspberry, nangka, dan sedikit leci. Unsur raspberry khas Apache sangat dominan pada rokok ini, dan sangat bisa tergambar secara jelas ketika saya merasakan rokok ini, dimana rasa raspberry pada rokok ini cukup asam, namun dalam intensitas yang menurut saya pas. Sensasi fermented bawaan dari nangka sangat terasa pada rokok ini meskipun tidak sekuat sensasi raspberry dari rokok ini. Dalam artian, sensasi nangka dari rokok ini bisa mengimbangi sensasi raspberry sehingga tidak begitu asam. Sensasi nangka juga mampu memperkuat citarasa dan aroma dari rokok ini, dengan rasa yang cukup kuat dan terasa. Adanya sensasi leci cukup bisa menetralkan sensasi raspberry yang dominan, dimana dengan menggunakan leci juga bisa menciptakan karakter rasa khas dari rokok modern saat ini. Sensasi spicy pada rokok ini cenderung kuat dan menghangatkan, dalam artian cenderung sedikit pedas di lidah dan terasa hangat di mulut dan tenggorokan. Unsur spicy yang saya temukan pada rokok ini ialah kayumanis, kapulaga, pekak, dan adas manis. Cengkeh pada rokok ini menurut saya berada pada intensitas yang sangat baik, dalam artian rajangan cengkeh ini tidak meletup secara berlebihan dan berada pada takaran rasa yang tepat. Kemungkinan cengkeh yang digunakan berasal dari Manado. Ada sedikit penambahan licorice yang sedikit terasa, dalam hal ini mampu menciptakan sensasi a hint of sweetnes yang mampu mengimbangi karakter fruity dari rokok ini. Kehangatan yang ditawarkan oleh efek spicy rokok ini sangat mampu membuat tenggorokan nyaman, dan hangat dari sensasi rokok ini sedikit bertahan lama. 

Blend dari rokok ini terbilang hampir seluruhnya menggunakan Tembakau berjenis Oriental asal Indonesia. Menggunakan kemungkinan salah satunya ialah Tembakau Madura dan Temanggung, untuk menciptakan kesan oriental yang kuat namun tetap halus. Blend pada rokok ini cenderung cukup earthy, meskipun saya hanya sedikit bisa merasakan unsur hangat tanah pada rokok ini. Cukup balance dari segi blend, dalam artian rokok ini menggunakan proporsi tembakau yang seimbang untuk menciptakan sensasi rasa yang mantap dan kaya. Sensasi nutty pada rokok ini cukup kuat, dalam artian memang rokok ini menggunakan Tembakau berjenis Oriental yang menurut saya sudah dimodifikasi sedemikian rupa untuk bisa cocok dengan karakter yang ingin dibawa oleh rokok ini. Ketika dikeluarkan lewat hidung, rokok ini seakan menawarkan sensasi aroma nutty yang halus, dan tidak perih. Tarikan dari rokok ini terbilang halus namun sangat mantap, dalam artian dengan kadar tar sebesar 22 mg mampu menawarkan sensasi tarikan yang baik namun tetap bisa diterima oleh perokok LTLN sekalipun. Harshness dari rokok ini sangat terasa namun dalam intensitas tidak berlebihan,  dalam artian sensasi spicy dan karakter blend dari rokok ini sangat membentuk karakter rokok ini yang memang membawa nilai "Bold". Throat hit pada rokok ini hampir tidak ada sama sekali, dalam artian saya hampir tidak menemukan sensasi menusuk yang cenderung membuat tenggorokan terasa tidak nyaman. 

Durasi bakar dari rokok ini sekitar 11-12 menit, dalam artian rokok ini memiliki durasi bakar yang sama dengan rokok LTLN yang umum ditemui di Indonesia. Aftertaste dari rokok ini ialah sensasi asam raspberry dan sensasi fermented khas nangka yang cukup meninggalkan kesan baik di tenggorokan dan lidah, sensasi nutty halus yang cukup terasa di tenggorokan dan lidah, dan sensasi smoky yang terasa di lidah. Namun kelemahan rokok ini ketika mendekati batasan tipping paper cenderung hangat, dan mulai panas ketika mendekati tipping paper. Sensasi panas di jari juga terasa ketika mendekati batasan tipping paper, dan hal yang saya sayangkan ialah kekuatan tipping paper mulai sedikit melemah ketika bakaran mendekati batas akhir. Sensasi chemical taste hampir tidak ada, hanya saja ketika bakaran masuk ke batasan tipping paper akan mulai sedikit terasa. Meskipun hal tersebut menurut saya kurang begitu signifikan. Dan saya juga merasakan adanya sedikit perbedaan diantara isi 12 dengan 16, dimana isi 12 seakan menawarkan sensasi rasa lebih baik. Kemungkinan hanya masalah penyimpanan yang berbeda saja. Saya merasa rokok ini memiliki rasa yang baik, dan karakter fruity dari rokok ini cukup baik, serta balance dengan tembakaunya, Untuk rasa secara umum,sendiri, saya beri nilai 8.65 dari 10.

KESIMPULAN

Dengan rasa rokok ini yang menurut saya sangat pas dengan karakter "Bold" yang ingin dibawa oleh rokok ini, tarikan dan sensasi hisapan yang menurut saya halus mantap, kemasan yang sangat modern dan stylish, dan harga sangat terjangkau, maka rokok ini bisa menjadi penantang yang tidak bisa dianggap remeh diantara persaingan rokok Medium tar yang semakin sengit. Mengingat juga rokok ini menurunkan sifat rasa khas Apache dalam wujud yang modern, membuat rokok ini bisa dibilang merupakan "Modern Full Flavor". Kelemahan dari rokok ini ialah ketika mendekati batasan tipping paper cenderung mulai panas dan melemah dari segi filter, dan juga adanya sedikit sensasi chemical taste yang terasa. Untuk kadar fruity disini juga menjadi kelemahan, dimana sensasi fruity yang ditawarkan juga agak kurang bagi Anda penyuka rokok berjenis SKM Full Flavor, Namun bagi Anda yang ingin beralih dari LTLN, rokok ini bisa jadi pilihan. Untuk distribusi sendiri, rokok ini cukup mudah ditemukan di beberapa outlet di kawasan Indonesia. Terutama untuk toko dan warung yang sudah terjangkau Apache sebelumnya. Namun rokok ini sendiri belum bisa ditemukan di beberapa kawasan, semisal Banten atau Jabodetabek. Overall, saya memberi nilai rokok ini 9.15 untuk isi 12 batang, dan 8.85 untuk isi 16 batang. Artinya rokok ini menang pada kemasan dan harga, namun untuk rasa bisa dibilang cukup baik, meskipun bagi saya pribadi agak sedikit kurang istimewa. Saya merekomendasikannya bagi Anda yang ingin beralih dari LTLN dan mencoba untuk "naik tingkat" ke jenis yang lebih tinggi.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention saya di @ReviewRokok, like Page Facebook blog ini di fb.me/ReviewRokok, dan ask saya di ask.fm/reviewrokok, serta add ID Line saya yakni reviewrokok. Sekian dan terima kasih.