Selamat sore,
Postingan ini merupakan postingan kedua saya setelah saya rehat dengan waktu yang sangat lama. Banyak pembaca setia yang selalu menantikan postingan yang saya buat, dikarenakan konon postingan yang saya buat ini terkesan mampu menggambarkan bagaimana secara detail terhadap produk tersebut. Dikarenakan mood saya yang terkesan tidak stabil, maka pada tepat minggu lalu saya merasa baru mendapat mood kembali sekitar minggu lalu. Mohon maaf apabila banyak review yang saya belum bisa publish secara baik.
Review yang saya akan buat pada kali ini ialah Marlboro Mild Black. Untuk produk ini sebenarnya sudah saya ujicobakan secara rasa pada bulan Juni lalu, namun entah mengapa saya baru bisa menerbitkannya pada saat ini. Produk ini sudah diluncurkan sekitar 4 bulan yang lalu, tepatnya pada awal April 2018. Untuk produk ini sebenarnya merupakan pengembangan dari Marlboro Filter Black yang sudah diluncurkan sekitar bulan . Saya sebenarnya sudah sedikit membocorkan keberadaan produk ini pada bulan Agustus 2017, dikarenakan saya mendapatkan informasi tersebut dari sebuah situs paten. Twit-nya bisa dilihat layaknya berikut:
Ketika sebelum dibakar, rokok ini seakan menawarkan sensasi manis fruity yang cukup kuat dengan dominan sensasi manis berry. Disertai dengan adanya sensasi cocoa yang sangat terasa bila dibandingkan dengan mild merek lain. Namun ketika dibakar, rokok ini seakan menawarkan sensasi manis fruity yang terasa sedikit lebih kuat bila dibandingkan dengan varian mild buatan Sampoerna lainnya, dengan sensasi spicy yang cukup kuat dan sentuhan rasa cocoa yang terkesan sangat pekat. Meskipun sensasi cocoa pada rokok ini masih dibawah Marlboro Filter Black. Sensasi manis fruity ini didominasi dengan unsur berry (kemungkinan besar Strawberry atau Raspberry) dengan campuran leci khas rokok mild buatan Sampoerna dan sedikit unsur nangka sebagai pembentuk rasa fruity dari rokok ini. Intensitas saus berry pada rokok ini terkesan kurang begitu pekat dibandingkan Marlboro Filter Black, dikarenakan adanya penyesuaian saus untuk jenis mild dari Marlboro ini. Agaknya, unsur cocoa yang menjadi karakter umum Marlboro secara umum cukup terasa pada rokok ini, dengan karakteristik cocoa ground yang memiliki sensasi rasa yang kuat. Terdapat juga bahan khas dari saus buatan Sampoerna yakni liquorice dengan intensitas yang cukup tinggi sehingga mampu menciptakan sensasi a hint of sweetness yang baik. Cenderung memiliki sedikit sensasi caramel dikarenakan rokok ini menggunakan inverted sugar pada saus dari rokok ini, sehingga mampu membentuk sensasi manis khas dari rokok buatan Sampoerna secara umum. Memiliki sensasi spicy yang cenderung intens dan berkesan sangat baik. Penyusun sensasi spicy disini didominasi oleh adas manis, kapulaga, pekak, dan kayumanis. Sehingga pada rokok ini mampu menciptakan sensasi rasa spicy yang cenderung cukup baik untuk hitungan rokok mild. Memiliki sensasi warming yang cukup terasa, cukup intens dan bertahan lama di tenggorokan.
Postingan ini merupakan postingan kedua saya setelah saya rehat dengan waktu yang sangat lama. Banyak pembaca setia yang selalu menantikan postingan yang saya buat, dikarenakan konon postingan yang saya buat ini terkesan mampu menggambarkan bagaimana secara detail terhadap produk tersebut. Dikarenakan mood saya yang terkesan tidak stabil, maka pada tepat minggu lalu saya merasa baru mendapat mood kembali sekitar minggu lalu. Mohon maaf apabila banyak review yang saya belum bisa publish secara baik.
Review yang saya akan buat pada kali ini ialah Marlboro Mild Black. Untuk produk ini sebenarnya sudah saya ujicobakan secara rasa pada bulan Juni lalu, namun entah mengapa saya baru bisa menerbitkannya pada saat ini. Produk ini sudah diluncurkan sekitar 4 bulan yang lalu, tepatnya pada awal April 2018. Untuk produk ini sebenarnya merupakan pengembangan dari Marlboro Filter Black yang sudah diluncurkan sekitar bulan . Saya sebenarnya sudah sedikit membocorkan keberadaan produk ini pada bulan Agustus 2017, dikarenakan saya mendapatkan informasi tersebut dari sebuah situs paten. Twit-nya bisa dilihat layaknya berikut:
Brand international yang akan mengeluarkan versi kretek mild-nya sepertinya akan bermain di segmen premium, namun harga masih dibawah leader— Review Rokok (@ReviewRokok) August 18, 2017
Mungkin saya akan memaparkan beberapa analisis terkait mengapa produk ini bisa hadir dan sekiranya merupakan produk mild atau SKM LTLN pertama dari Marlboro di Dunia untuk kategori "strong mild" diantaranya sebagaimana berikut:Untuk brand international versi LTLN ini masih bermain di segmen 16 batang layaknya LTLN umumnya. Namun fiturnya yang beda ama LTLN umumnya.— Review Rokok (@ReviewRokok) August 18, 2017
- Marlboro Mild Black merupakan pengembangan dari Marlboro Filter Black yang sudah diluncurkan pada bulan September 2016. Dengan beberapa keunggulan yakni Air Flow Filter dan rasa yang lebih strong dibandingkan dengan SKM LTLN buatan Sampoerna secara umumnya. Air Flow Filter merupakan filter hasil pengembangan dari HM Sampoerna dan Philip Morris International yang dibuat khusus untuk produk SKM di Indonesia, terdiri dari dua lapis filter dengan adanya lubang untuk menciptakan sensasi lebih lembut namun tetap berkarakter khas. Lapisan pertama ialah filter acetate dengan tingkat filtrasi tinggi dan lapisan Flow Filter yakni filter acetate berbentuk lubang atau "hollow", berguna untuk meningkatkan udara luar untuk masuk ke dalam lapisan filter pertama. Sehingga mampu menciptakan kesan lebih berkarakter namun juga tetap lembut. Fungsi Air Flow Filter ini dibantu dengan adanya perforasi laser Lasermild (R), yakni dua lapisan perforasi pada bagian tipping paper yang dimaksudkan untuk menciptakan sensasi rasa lebih halus dengan adanya bantuan udara luar, sehingga tarikan yang tercipta mampu lebih halus dibandingkan dengan menggunakan Air Flow Filter saja. Pengembangan ini sebenarnya sudah dilakukan sejak Marlboro Filter Black diluncurkan pada akhir 2016, dimana segmen SKM LTLN medium masih dikuasai oleh produk berjenis "Bold". Finalisasi pengembangan produk ini sekiranya saya duga dilakukan pada akhir 2017, dan sengaja diluncurkan pada kuarter kedua tahun 2018 ini. Marlboro ingin mendobrak aturan rokok "strong mild" dengan tetap mempertahankan karakter "Mild" khas Sampoerna yakni cenderung slim namun memiliki rasa sangat kuat dibandingkan produk SKM LTLN buatan Sampoerna secara umum.
- Peluncuran Marlboro Mild Black didasari juga dengan peningkatan market share dari Marlboro itu sendiri di Indonesia. Laporan Final Year Results tahun 2017 dari Philip Morris International, menunjukan bahwa kinerja Marlboro Filter Black saat itu memiliki market share sebanyak 1.4 poin dari seluruh market share produk rokok di Indonesia. Pada saat itu juga market share Marlboro secara umum (SPM + SKM) meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 5.2% dari keseluruhan brand rokok yang dijual di Indonesia. Hasil terakhir pada kuarter pertama tahun 2018 berdasarkan paparan publik oleh PT HM Sampoerna Tbk. menunjukan bahwa pada kuarter pertama saja, Marlboro Filter Black pada nasional memiliki market share sebanyak 2.6% dari total penjualan rokok di Indonesia. Artinya, dengan memanfaatkan momen tersebut, maka Marlboro Mild Black dianggap bisa melebihi pencapaian yang diraih oleh suksesornya. Alasan utama ini juga didukung dengan signifikansi dari kenaikan market share SKM LTLN yang dimiliki oleh Sampoerna dengan range tar 14mg-18mg. Market share Sampoerna secara umum di kategori tersebut berkisar 18.7% di kuarter pertama tahun 2018. Artinya angka ini bisa saja meningkat ketika Sampoerna membuat Marlboro Mild Black sebagai produk "strong mild" di kategori kelas premium (>Rp. 18.000). Dengan demikian bahwa Sampoerna seakan memanfaatkan momentum baik ketika produk di kategori yang sama memiliki kenaikan penjualan secara umum di Indonesia.
- Dapat dikatakan bahwa produk ini merupakan produk ini sengaja dimasukan ke dalam kategori SKM LTLN harga premium, dikarenakan secara umum produk ini memiliki karakteristik yang sedikit berbeda dibandingkan produk sejenis dan juga teknologi yang ditawarkan terhitung berbeda dengan kebanyakan "strong mild" yang beredar di Indonesia. Agaknya, Sampoerna tetap mempertahankan harga kelas premium ini juga untuk menjaga image dari Marlboro secara umum yang memang masuk ke dalam segmen premium.
Baiklah, itu sedikit analisis mengapa Marlboro Mild Black bisa diluncurkan dan sepertinya mulai disukai oleh banyak pihak di Indonesia. Mari kita review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Untuk harga rokok ini, pada saya membeli rokok ini bulan Juli lalu sekitar Rp. 20.000 per bungkus (kemungkinan besar ada perbedaan 500 hingga 1000 Rupiah untuk saat ini, cukai 20.000) dengan kuantitas isi sebanyak 16 batang. Terhitung sangat mahal untuk hitungan rokok SKM LTLN dengan isi 16 batang, dimana saat ini hanya brand lama dengan konsumen loyal saja yang menawarkan harga di kategori tersebut. Untuk harga sendiri saya beri nilai 7 dari 10.
Kemudian kita coba review kemasannya dengan seksama
Kemasan rokok ini menggunakan warna hitam bertekstur doff, abu-abu, merah tua, dan putih. Bagian depan dan belakang kemasan terdapat rooftop Marlboro 2.0 dengan adanya outline berwarna merah tua dan latar rooftop berwarna abu-abu, dengan adanya efek emboss yang cukup halus. Di bagian dalam atas rooftop terdapat logo PMI yakni semacam emblem dengan dua kuda dan didalamnya bertuliskan PM. Terdapat tulisan Marlboro dengan font terbaru, yakni font yang cenderung sans serif dan menggunakan warna merah tua, serta seakan memiliki efek yang cenderung transparan. Tulisan Marlboro ini memotong bagian sepertiga dari bagian rooftop yang dimiliki Marlboro 2.0. Efek tulisan Marlboro ini menggunakan efek emboss tegas dan cenderung bertekstur kuat. Terdapat tulisan MILD dengan font ala Eurostile dan BLACK dengan adanya garis berbentuk sayatan berwarna merah tua. Tertulis juga 16 LASERMILD (R) KRETEK dengan font ala Eurostile dan berkesan modern. Bagian samping kanan kemasan dibawah larangan jual, terdapat tulisan F I L T E R K R E T E K dengan font ala Eurostile, yang menandakan rokok ini merupakan rokok SKM. Bagian samping kiri terdapat logo Air Flow Filter, yang menandakan teknologi utama yang merupakan fitur untuk menciptakan flow yang baik. Bagian atas kemasan terdapat rounded rectangle beroutline merah tua dan menggunakan warna abu-abu. Rounded rectangle tersebut memiliki efek emboss halus licin, dan terdapat tulisan Marlboro berwarna merah tua. Bagian bawah terdapat rooftop Marlboro, tulisan MILD BLACK, dan produk ini dibuat oleh PT HM Sampoerna Tbk. sebagai plant kretek dari PMI. Saya sangat berkesan dengan kemasan dari rokok ini dan menurut saya sangat simpel namun menarik. Untuk kemasan sendiri saya beri nilai 9.5 dari 10.
Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasannya dengan seksama
Hal yang berbeda dibandingkan dengan Marlboro Filter Black ialah pada produk ini tidak terdapat PROSEAL yang mampu menjaga kualitas rasa tetap konsisten. Bisa dibilang produk ini agak memiliki kemiripan dari bagian dalam kemasan, dengan Marlboro Filter Black 12 yang belum saya review sampai sekarang. Pada inner frame dari rokok ini menggunakan warna hitam dengan tekstur doff. Pada bagian foil dari rokok ini menggunakan warna silver dengan adanya rooftop Marlboro di bagian tengah. Tekstur foil cenderung biasa saja, dengan adanya pattern dot yang cenderung licin.
Kemudian kita coba robek foil-nya dengan seksama
Terlihat jelas batang yang ditawarkan menggunakan warna putih polos. Secara kuantitas, batang rokok ini berisi 16 batang, dengan susunan 8 di depan dan 8 di belakang.
Kemudian kita coba tarik batang rokok-nya dengan seksama
Batang rokok ini memiliki panjang sekitar 90mm dengan diameter sekitar 7.5mm atau kurang, yang dapat diartikan bahwa rokok ini terhitungs sebagai rokok slim. Pada bagian batasan tipping paper terdapat garis berwarna merah tua dan diatasnya bertuliskan Marlboro berwarna hitam. Batasan lain berwarna merah tua, yang kemudian tersambung dengan adanya curve berbentuk segitiga layaknya gambar dibawah ini
Bagian belakang tipping paper terdapat tulisan MILD BLACK dengan adanya efek tulisan yang cukup glossy. Perforasi laser yang ditawarkan oleh rokok ini ialah dua baris, dengan jarak lubang yang sangat berdekatan satu sama lain.
Untuk menjelaskan fitur Air Flow Filter dapat dilihat gambarnya dibawah ini
Air Flow Filter, sebagaimana yang sudah saya jelaskan pada bagian atas merupakan dua lapis filter dengan mekanisme mengambil udara luar untuk menciptakan rasa halus namun tetap memiliki karakter yang sangat khas. Serta mampu menciptakan kesan hisapan yang lebih "real" dengan bantuan lubang "hollow" yang terdapat pada bagian tipping. Susunan filter ini ialah satu lapisan berupa filter acetate dan satu filter acetate yang didesain khusus berbentuk lubang.
Kemudian kita coba rasakan rokok-nya dengan seksama
Blend dari rokok ini didominasi dengan Tembakau Virginia impor dan Tembakau berjenis Oriental asal Indonesia, meskipun saya bisa merasakan efek smoky khas dari Tembakau Burley dalam intensitas yang cenderung minim. Cenderung sangat earthy dan balance, dalam artian blend rokok ini disusun dengan keseimbangan yang sangat baik. Memiliki karakteristik sedikit kering yang cenderung minim dikarenakan adanya blend yang digunakan merupakan American Blend dengan gaya yang sudah disesuaikan dengan karakteristik rokok Kretek Indonesia. Penyesuaian yang kemungkinan dilakukan ialah dengan menggunakan beberapa Tembakau berjenis Oriental asal Indonesia sebagai pengganti Tembakau Turkish yang memang digunakan pada rokok Marlboro SPM secara umum. Karakteristik tembakau yang dimiliki oleh rokok ini ialah cenderung manis, dengan adanya smoky effect dan sweetness dari Tembakau Burley, rasa lembut khas namun kering khas Tembakau Virginia impor, dan sensasi nutty yang cenderung kuat dikarenakan rokok ini menjual sensasi khas Tembakau berjenis Oriental asal Indonesia untuk menciptakan sensasi lebih kuat. Cenderung memiliki tarikan yang terasa sangat lembut dikarenakan fitur Air Flow Filter, dimana mekanisme dari filter ini ialah mengambil udara luar dan masuk ke dalam bolongan (hollow) untuk membantu perforasi Lasermild (R) dalam menciptakan sensasi smooth namun lebih berkarakter. Bila dibandingkan dengan Lasermild (R) saja, maka tidak mungkin sensasi rokok ini akan terasa lebih "bold", karena Air Flow Filter mampu menciptakan efek "3D" yang membuat kepuasan merokok lebih baik.
Bila dikeluarkan lewat hidung, rokok ini cenderung menawarkan sensasi nutty yang lembut disertai adanya aroma fruity yang cenderung khas. Tarikan dari rokok ini cenderung sangat mantap namun terkesan lembut. Namun, pada rokok ini juga terkesan sedikit lebih kasar dibandingkan dengan produk mild lain buatan Sampoerna. Dikarenakan, blend dari rokok ini memang sengaja dibuat untuk menawarkan sensasi rasa lebih kuat dan lebih intens. Harshness dari rokok ini cukup terasa namun dalam intensitas yang sangat lembut. Dalam artian meskipun rokok ini terasa memiliki sensasi harsh, akan tetapi cenderung berkesan baik dan tidak berlebihan. Throat hit dari rokok ini terbilang sedikit terasa namun hampir tidak sama sekali. Dalam artian rokok ini cenderung lebih lembut bila dibandingkan dengan pendahulunya yakni Marlboro Filter Black. Durasi bakar dari rokok ini sekitar 13-14 menit, dalam artian rokok ini menawarkan sensasi bakaran yang cukup lama untuk hitungan rokok mild. Aftertaste yang ditawarkan oleh rokok ini ialah sensasi manis berry dalam intensitas tipis namun tetap terasa, sensasi leci yang cukup bertahan lama di tenggorokan, sensasi nutty yang cenderung sangat kuat dan terasa, serta adanya efek warming yang bertahan lama di tenggorokan.
Namun kelemahan dari rokok ini ialah ketika mendekati batasan tipping paper akan terasa chemical taste yang cukup kuat, mengingat tipping paper yang digunakan mengandung pewarna sehingga mampu menciptakan reaksi kimia yang terasa. Dan juga adanya sensasi panas yang terasa ketika bakaran mendekati batasan tipping paper, yang tentunya terkesan mengganggu bagi sebagian orang. Serta dikarenakan rokok ini sedikit memiliki karakter kering, maka bagi sebagian orang akan merasa batuk ketika setelah merokok ini. Beberapa orang yang sudah mencoba rokok ini merasakan kurang semantap pendahulunya yakni Marlboro Filter Black. Hal ini dikarenakan memang saus dari rokok ini tidak sebanyak dari Filter Black, dan juga ada beberapa kandungan termasuk cengkeh yang sengaja dikurangi untuk mengurangi kadar tar dari rokok ini. Mungkin rokok ini termasuk rokok favorit saya sejauh ini, dikarenakan juga sensasi rasa yang terkesan sangat berbeda untuk sebuah rokok mild. Dan juga, sensasi rasa yang ditawarkan menurut saya sangat baik untuk hitungan rokok mild dengan kadar tar menengah. Akan tetapi, bila dikomparasikan dengan A Platinum maka sensasi rasa yang ditawarkan cenderung kurang berkesan baik, mengingat pada rokok ini kemungkinan besar masih menggunakan stem sebagai penyusun blend dari rokok ini dan grade tembakau yang digunakan juga tidak sebaik A Platinum. Untuk rasa sendiri saya beri nilai 9.04 dari 10.
Namun kelemahan dari rokok ini ialah ketika mendekati batasan tipping paper akan terasa chemical taste yang cukup kuat, mengingat tipping paper yang digunakan mengandung pewarna sehingga mampu menciptakan reaksi kimia yang terasa. Dan juga adanya sensasi panas yang terasa ketika bakaran mendekati batasan tipping paper, yang tentunya terkesan mengganggu bagi sebagian orang. Serta dikarenakan rokok ini sedikit memiliki karakter kering, maka bagi sebagian orang akan merasa batuk ketika setelah merokok ini. Beberapa orang yang sudah mencoba rokok ini merasakan kurang semantap pendahulunya yakni Marlboro Filter Black. Hal ini dikarenakan memang saus dari rokok ini tidak sebanyak dari Filter Black, dan juga ada beberapa kandungan termasuk cengkeh yang sengaja dikurangi untuk mengurangi kadar tar dari rokok ini. Mungkin rokok ini termasuk rokok favorit saya sejauh ini, dikarenakan juga sensasi rasa yang terkesan sangat berbeda untuk sebuah rokok mild. Dan juga, sensasi rasa yang ditawarkan menurut saya sangat baik untuk hitungan rokok mild dengan kadar tar menengah. Akan tetapi, bila dikomparasikan dengan A Platinum maka sensasi rasa yang ditawarkan cenderung kurang berkesan baik, mengingat pada rokok ini kemungkinan besar masih menggunakan stem sebagai penyusun blend dari rokok ini dan grade tembakau yang digunakan juga tidak sebaik A Platinum. Untuk rasa sendiri saya beri nilai 9.04 dari 10.
KESIMPULAN
Dengan rasa rokok yang cenderung cukup strong namun berkesan memiliki tarikan yang lembut, rokok ini seakan mampu menawarkan sensasi rasa yang berkesan "Powerful", sesuai dengan iklan yang ada pada rokok ini. Namun kelemahan dari rokok ini ialah cenderung memiliki sensasi rasa yang tidak sekuat dari Marlboro Filter Black, sensasi kimia dan panas yang terasa ketika batang mendekati batasan tipping paper, dan juga banyak pihak merasa kurang begitu menyukai rasa dari rokok ini dikarenakan sensasi rasa yang terlalu menengah untuk hitungan rokok "strong mild". Untuk distribusi sendiri, rokok ini sepertinya cukup mudah ditemui di beberapa wilayah Indonesia, namun untuk beberapa wilayah, semisal DKI Jakarta, Banten, Bekasi, Bogor, dan Depok sepertinya harus menunggu lama rokok ini mengingat penjualan dari rokok ini saya dengar belum bisa kembali modal di daerah yang sudah menjual rokok ini sejak awal launching dari rokok ini. Akan tetapi, meskipun rasa rokok ini agak sedikit menengah, akan tetapi saya cenderung menyukai rokok ini ketimbang beberapa strong mild yang sudah pernah saya coba sebelumnya. Kemungkinan besar, rokok ini belum bisa kembali modal dikarenakan fitur yang ditawarkan terhitung kurang baru dan rasa yang ada dianggap masih tidak sebaik strong mild merek lain. Overall, saya memberi nilai rokok ini 8.51 dari 10. Artinya rokok ini menang pada rasanya dan kemasannya, namun untuk harga saya kurang begitu merekomendasikannya. Untuk membeli rokok ini saya rasa cukup direkomendasikan bagi Anda yang tidak kuat dengan tarikan yang ditawarkan oleh Marlboro Filter Black.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention saya di @ReviewRokok, like Page Facebook blog ini di fb.me/ReviewRokok, dan ask saya di ask.fm/reviewrokok, serta add ID Line saya yakni reviewrokok. Sekian dan terima kasih.
Dengan rasa rokok yang cenderung cukup strong namun berkesan memiliki tarikan yang lembut, rokok ini seakan mampu menawarkan sensasi rasa yang berkesan "Powerful", sesuai dengan iklan yang ada pada rokok ini. Namun kelemahan dari rokok ini ialah cenderung memiliki sensasi rasa yang tidak sekuat dari Marlboro Filter Black, sensasi kimia dan panas yang terasa ketika batang mendekati batasan tipping paper, dan juga banyak pihak merasa kurang begitu menyukai rasa dari rokok ini dikarenakan sensasi rasa yang terlalu menengah untuk hitungan rokok "strong mild". Untuk distribusi sendiri, rokok ini sepertinya cukup mudah ditemui di beberapa wilayah Indonesia, namun untuk beberapa wilayah, semisal DKI Jakarta, Banten, Bekasi, Bogor, dan Depok sepertinya harus menunggu lama rokok ini mengingat penjualan dari rokok ini saya dengar belum bisa kembali modal di daerah yang sudah menjual rokok ini sejak awal launching dari rokok ini. Akan tetapi, meskipun rasa rokok ini agak sedikit menengah, akan tetapi saya cenderung menyukai rokok ini ketimbang beberapa strong mild yang sudah pernah saya coba sebelumnya. Kemungkinan besar, rokok ini belum bisa kembali modal dikarenakan fitur yang ditawarkan terhitung kurang baru dan rasa yang ada dianggap masih tidak sebaik strong mild merek lain. Overall, saya memberi nilai rokok ini 8.51 dari 10. Artinya rokok ini menang pada rasanya dan kemasannya, namun untuk harga saya kurang begitu merekomendasikannya. Untuk membeli rokok ini saya rasa cukup direkomendasikan bagi Anda yang tidak kuat dengan tarikan yang ditawarkan oleh Marlboro Filter Black.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention saya di @ReviewRokok, like Page Facebook blog ini di fb.me/ReviewRokok, dan ask saya di ask.fm/reviewrokok, serta add ID Line saya yakni reviewrokok. Sekian dan terima kasih.
8 Komentar
Untuk harganya brpa ya bos
BalasHapusUntuk toko retail di 20k, dan IDM di angka Rp. 20.200
HapusDi jakarta kok blm ada yg jual ya...
BalasHapusReview sin Krakatau dong bang
BalasHapustapi kenapa ya saya setiap habis rokok marlboro mild black ini selalu gatal di tenggorokan & batuk-batuk terus, padahal kalau rokok lain gak pernah kaya gini, soalnya saya baru pertama menghisap rokok ini.
BalasHapuskarena kebetulan ada sales yg nawarin rokok ini ke saya.
apakah ada yg pernah ngerasain seperti saya???.
Mungkin karena basicny rokok putih
HapusUntuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
BalasHapusdimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
|| bbm : 55F97BD0 || WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||
rokok paling mantab yg pernah saya hisap, tapi gk tau knp skrg udh gada yg jual, udh keliling kota nyari gadapet
BalasHapus