Chief, SKM Full Flavor Medium Ukuran Long Size Pertama dari Group Djarum

Selamat pagi,

Agaknya saya sudah menjanjikan untuk mengeluarkan review mengenai rokok ini pada kemarin hari di Facebook. Namun apa daya, dikarenakan kondisi fisik admin yang lelah setelah mengalami kesibukan yang mendalam sehingga admin pada akhirnya baru bisa menerbitkan review mengenai rokok ini pada hari ini. Sebenarnya, saya masih memiliki hutang review yang sangat banyak, dimana bisa dikatakan bahwa hutang review ini sebenarnya memberatkan admin di kala kesibukan yang semakin memuncak. Namun saya mencoba mengeluarkan beberapa review rokok ini pada minggu ini. 

Tepat pada hari ini, admin akan membuat sebuah review mengenai rokok yang sekiranya baru masuk di pasaran (mungkin terhitung hari ini sudah masuk sebulan lebih rokok ini dikeluarkan). Rokok ini sangat menarik untuk di review, mengingat produk ini merupakan produk yang sangat baru di pasaran yang dikeluarkan oleh Group Djarum (tentunya secara distribusi rokok ini mengikuti distribusi yang dilakukan oleh Djarum), dan dengan harga yang dikatakan dibawah harga rata-rata pasaran rokok secara umum di Indonesia, maka pada akhirnya admin memprioitaskan untuk membeli rokok ini dengan mengandalkan pengikut setia admin yang berasal dari Padang.

Produk ini sejatinya baru didistribusikan di beberapa wilayah di kawasan Jawa Tengah dan Timur, serta wilayah Sumatera (saya tidak tahu apakah wilayah pulau lain di Indonesia sudah mendapatkan rokok ini atau belum). Produk ini dinamakan dengan nama Chief, sebuah nama yang sekiranya sangat berkelas dan kebetulan saya sudah mengetahui produk ini sekitar 3-2 bulan yang lalu berdasarkan data dari Ditjen HKI. Target pemasaran rokok ini berada pada tingkat menengah ke bawah, yang membutuhkan rokok dengan kemantapan yang khas serta kualitas baik yang secara umum dijual oleh pihak Group Djarum, namun dengan harga yang terhitung sangat terjangkau.

Sedikit saja, admin akan memaparkan analisis yang mampu menggambarkan mengapa rokok ini bisa diluncurkan dan tentunya belakangan menjadi primadona di kawasan yang sudah mendapat produk ini diantaranya sebagaimana berikut:
  1. Chief merupakan produk terbaru yang dikeluarkan oleh Group Djarum yang dikeluarkan pada awal Oktober 2017 lalu dengan keunggulan batang rokok yang memiliki panjang Long Size namun dengan kadar tar serta nikotin yang dibawah rata-rata rokok SKM Full Flavor secara umum. Bisa dikatakan, rokok ini masuk ke dalam segmen SKM Full Flavor Medium dikarenakan kadar tar rokok ini hanya 27mg, berbeda jauh dengan produk SKM Full Flavor yang secara umum memiliki kadar tar diatas 30mg. Beberapa pertimbangan yang jelas mengapa kadar tar serta nikotin rokok ini terhitung rendah diantaranya ialah rokok ini seakan menjadi jawaban atas pertumbuhan segmen medium (kadar tar diatas 20mg namun dibawah 30mg) yang seakan mulai berkembang, terutama dengan alasan kesehatan. Diluncurkan di beberapa kota di Indonesia, yang salah satunya ialah di wilayah Sumatera, Chief merupakan jawaban atas pertumbuhan segmen medium yang pada saat ini dikuasai oleh Marlboro Filter Black ataupun Surya PROfessional. Secara harga, rokok ini diposisikan masuk ke segmen Value For Money dikarenakan salah satunya rokok ini tidak membawa nama Djarum (walaupun distribusi ataupun produksi rokok ini masih berafiliasi dengan Djarum), dan juga memang segmen menengah ke bawah merupakan segmen yang bisa dikatakan sangat berkembang. Segmen rural ataupun segmen middle low merupakan segmen yang belakangan sedang mulai dicoba untuk dikuasai oleh Djarum, baik dengan menggunakan nama Djarum ataupun menggunakan afiliasi yang sudah dibuat sebelumnya. Kenaikan cukai yang terus meningkat dari tahun ke tahun juga menjadi alasan mengapa Group Djarum meluncurkan Chief di bulan Oktober 2017 ini.
  2. Angka pertumbuhan SKM bisa dikatakan sangat meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data terakhir yang dikeluarkan oleh Philip Morris International di tahun 2017 mengungkapkan bahwa sejauh ini di tahun 2017, market share SKM pada enam bulan pertama di tahun 2017 mencapai 76,7% dari keseluruhan penjualan rokok di Indonesia. Angka ini berkaitan dengan penurunan preferensi perokok SKT yang sejauh ini mulai bergeser ke jenis SKM, yakni dengan angka 17,7% pada enam bulan pertama di tahun 2017. Salah satu hal yang menyebabkan penurunan volume penjualan SKT dikarenakan preferensi perokok Indonesia yang mulai bergeser ke segmen SKM, dimana SKM dianggap lebih aman untuk kesehatan dikarenakan rokok ini menggunakan filter yang konon katanya mampu mengurangi kadar tar dari sebuah rokok. Pertumbuhan SKM yang sangat menjanjikan ini tentunya membuat Group Djarum tidak puas dengan portofolio SKM Full Flavor yang bisa dikatakan secara umum kurang begitu memiliki pertumbuhan yang baik (terkecuali Djarum Super yang memang merupakan produk "signature" dari Group Djarum untuk segmen SKM Full Flavor). Chief merupakan terobosan baru yang dikeluarkan oleh Group Djarum dengan keunggulan kadar tar serta nikotin dibawah rata-rata. Jadi, dapat dipastikan rokok ini akan memiliki performa yang baik dari segi penjualan dikarenakan rasa yang berbeda bila dibandingkan dengan kompetitor serta harga yang sangat terjangkau.
  3. Dapat diambil kesimpulan bahwa rokok ini merupakan produk unggulan yang dikeluarkan oleh pihak Group Djarum dalam mengatasi kenaikan cukai yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, selain itu juga produk ini merupakan produk rokok Long Size pertama dengan kadar tar serta nikotin yang medium namun dengan harga yang terhitung sangat terjangkau, serta dengan rasa yang berbeda bila dibandingkan dengan kompetitor. Pergeseran rokok SKT menjadi SKM juga merupakan faktor mengapa Group Djarum meluncurkan produk ini, demi melengkapi portofolio SKM yang sudah dimiliki sebelumnya. Agaknya, rokok ini sejauh ini masih dalam fase test market, dan kemungkinan akan menyebar ke seluruh penjuru Indonesia mulai akhir tahun ini hingga tahun depan, tergantung keputusan dari pihak Group Djarum secara umum.
Baiklah, itu sedikit analisis mengapa Group Djarum meluncurkan produk Chief pada Oktober lalu dan sepertinya akan melakukan ekspansi besar-besaran pada akhir tahun ini ataupun awal tahun depan. Mari kita review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Untuk harga rokok ini secara retail berada pada kisaran Rp. 9.000 (saya membeli rokok ini dengan harga 10.000, cukai 7.875 golongan II). Terhitung sangat murah untuk hitungan rokok SKM Full Flavor yang diproduksi oleh Group Djarum. Untuk harga sendiri saya beri nilai 10 dari 10.

Kemudian kita coba review kemasannya dengan seksama








Kemasan rokok ini menggunakan basis warna biru tua, emas, merah, dan putih sebagai warna utama dari rokok ini. Bagian depan dan belakang kemasan terdapat semacam pattern garis yang mengelilingi segi enam, dengan adanya warna garis yakni biru tua yang memiliki efek emboss, dengan latar warna biru tua. Terdapat objek heksagonal dengan outline berwarna emas dan di dalam heksagonal tersebut menggunakan latar warna yakni biru gelap. Terdapat bintang berwarna merah dengan adanya efek emboss yang bisa dirasakan dengan seksama, dan tulisan CHIEF dengan warna tulisan putih yang menggunakan font sans serif dengan adanya efek emboss yang bisa dirasakan dengan seksama. Di bagian kanan bawah terdapat semacam panah berwarna emas tanpa adanya efek emboss. Di bagian bawah berwarna emas terdapat tulisan 12 KRETEK FILTER, dengan warna tulisan yakni hitam. Bagian samping kanan terdapat latar berwarna biru gelap dengan bagian atasnya tertulis 12 dan diatas kadar tar serta nikotin terdapat logo CHIEF tanpa adanya efek emboss. Bagian atas dan bawah terdapat logo CHIEF, namun bedanya tulisan CHIEF menggunakan warna hitam. Agak disayangkan, bagian bawah dari rokok ini terdapat kerusakan akibat pengiriman yang tidak profesional, namun hal tersebut bukanlah sebuah hal yang berarti. Produk ini diproduksi oleh PT. Manunggal Jaya Tobacco, salah satu anak perusahaan dari Group Djarum yang berbasis di Demak, Jawa Tengah. Untuk kemasan sendiri saya merasa rokok ini terkesan memiliki unsur yang sangat berkaitan dengan buruh ataupun kelas menengah ke bawah, yang sekiranya menjadi target utama dari rokok ini. Mungkin kalau Anda sudah tidak asing dengan propaganda kaum sosialisme, beberapa elemen ini ada pada rokok ini. Hal ini bisa ditandai dengan pattern garis yang mengelilingi objek heksagonal serta adanya bintang berwarna merah. Untuk kemasan sendiri saya beri nilai 8.8 dari 10.

Kemudian kita buka plastiknya dan kemasannya dengan seksama


Bagian inner frame dari rokok ini menggunakan warna emas yang sangat umum ditemui oleh pabrikan rokok umum di Indonesia. Pada bagian foil dari rokok ini cenderung tidak begitu sentris, dimana posisi logo CHIEF berada cenderung sedikit ke kanan. Terdapat garis pada pattern foil dari rokok ini dan logo CHIEF dengan warna emas tua.

Kemudian kita coba tarik foil-nya dengan seksama


Batang rokok ini terlihat sedikit berbeda dengan rokok SKM Full Flavor secara umum, yakni menggunakan warna coklat keemasan yang cenderung sangat muda. Susunan batang rokok ini ialah 6 di depan dan 6 di belakang, dengan kuantitas sebanyak 12 batang.


Batang rokok ini memiliki panjang yang umum ditawarkan rokok SKM Full Flavor yakni Long Size, dengan adanya diameter yang cenderung sama dengan rokok SKM Full Flavor buatan Djarum, yakni cenderung memiliki batang yang gemuk namun agak slim. Warna tipping paper pada rokok ini ialah coklat keemasan, yang agak berbeda dengan rokok SKM Full Flavor Djarum secara umum. Bagian batasan tipping paper rokok ini terdapat logo CHIEF, dengan adanya bintang berwarna merah dan warna tulisan biru gelap. Pattern pada tipping paper cenderung sedikit abstrak namun homogen, dalam artian batang rokok ini terkesan lebih elegan dibandingkan beberapa produk SKM Full Flavor buatan Djarum.

Kemudian kita coba rasakan rokok-nya dengan seksama


Ketika sebelum dibakar, rokok ini seakan menawarkan sensasi manis yang tidak begitu kuat, dengan adanya sensasi fruity yang cenderung khas namun dalam intensitas yang cukup minim. Namun ketika dibakar, rokok ini seakan menawarkan sensasi manis yang sedikit kuat disertai sensasi fruity dan spicy yang terasa, dengan sentuhan sedikit sensasi minyak atsiri yang memang menjadi daya tarik rokok buatan Djarum secara umum. Bilamana dirasakan secara mendalam, sensasi fruity disini lebih merujuk kepada gabungan dari pisang dan adanya sedikit unsur nanas dan leci. Intensitas fruity disini cenderung sedikit dominan, walaupun untuk rokok ini bagi beberapa orang seakan terasa lemah sensasi fruity-nya. Sensasi spicy yang ditawarkan oleh rokok ini tidak begitu kuat, dimana saya merasakan rokok ini cenderung lebih kuat terhadap sensasi manis ketimbang sensasi spicy khas.Saya duga, campuran saus spicy yang ditawarkan oleh rokok ini merupakan gabungan dari kayumanis dalam intensitas yang dominan dan unsur adas manis, serta sedikit unsur kapulaga. Sensasi minyak atsiri yang ditawarkan oleh rokok ini cenderung lemah bila dibandingkan dengan produk Djarum secara umum, dimana rokok ini terdapat sedikit sensasi peppermint oil dan sage oil yang memang menjadi ciri khas dari produk Djarum. Rokok ini memiliki sensasi manis yang cenderung lembut, dimana adanya unsur fruity berpadu dengan unsur maple syrup dan adanya aroma manis khas kopi, dimana sensasi kopi disini cenderung cukup dominan. Dan saya duga, kopi disini merupakan essens yang mampu memperkuat kesan manis khas yang bisa dibilang terhitung unik. Agaknya, rokok ini sedikit mengingatkan saya terhadap Djarum Black Cappuccino, namun dalam unsur kopi yang cenderung terasa namun terkesan lemah. Untuk hitungan rokok dibawah 10.000, sensasi manis yang ditawarkan agaknya berbeda bila dibandingkan dengan produk sejenis, dimana rokok ini menawarkan sensasi manis yang tidak langsung terasa namun terkesan memiliki aroma manis yang kuat. Ada sensasi a hint of sweetness yang terasa dimana rokok ini memiliki karakter manis yang sama dengan kebanyakan rokok buatan Djarum, dengan unsur kopi yang terasa dengan sentuhan maple syrup dan unsur fruity yang sudah saya sebutkan di atas. Sedikit mengingatkan saya dengan LA Bold, dimana unsur pisang dan maple syrup merupakan satu hal yang dominan, namun terkesan fusion dengan aroma manis kopi yang cenderung khas. Cenderung memiliki sensasi warming yang lemah di tenggorokan, dalam artian rokok ini cenderung memiliki sifat yang netral sehingga bagi Anda yang menginginkan rokok dalam tingkat kehangatan yang rendah, rokok ini bisa jadi pilihan. 

Blend yang ditawarkan rokok ini cenderung bisa tergambar menggunakan Tembakau berjenis Oriental dalam intensitas yang banyak, dimana bisa dipastikan rokok ini 100% menggunakan tembakau lokal namun dalam grade yang cenderung rendah. Cenderung sedikit balance namun memiliki sensasi earthy yang lemah, dimana saya hanya bisa menemukan sensasi tanah khas dalam intensitas yang sangat-sangat minim. Aroma nutty khas yang sering ditemukan pada rokok buatan Indonesia umumnya cenderung lemah. Entah kemungkinan besar rokok ini menggunakan Tembakau berjenis Oriental namun dalam grade yang rendah, sehingga kurang bisa mendapat feel nutty yang kuat. Namun yang saya senang dengan rokok ini, blend yang ditawarkan cenderung memiliki karakter mellow, walaupun grade tembakau pada rokok ini terhitung rendah. Bila dikeluarkan lewat hidung, rokok ini seakan menawarkan sensasi nutty yang khas, dengan sedikit aroma manis berkat penambahan saus yang khas. Secara tarikan, rokok ini terhitung sangat mantap untuk ditarik, dimana sensasi tarikan yang ditawarkan oleh rokok ini sangat pas dan terhitung baik ketika menariknya secara mendalam. Sensasi harshness yang ditawarkan rokok ini cukup terasa, dimana sensasi harsh disini kemungkinan muncul dikarenakan grade tembakau yang digunakan terhitung rendah. Sensasi throat hit yang ditawarkan rokok ini tidak ada sama sekali, dalam artian rokok ini cenderung tidak membuat tenggorokan terasa tak nyaman, dan bisa dinikmati dengan penuh seksama. Dan hal tersebut bisa terjadi dikarenakan blend rokok ini cenderung mellow, sehingga sangat bisa untuk dinikmati. Durasi bakar rokok ini sekitar 14-15 menit, dalam artian durasi bakar rokok ini cenderung lama untuk hitungan rokok dengan kadar tar 27 mg (meskipun ekspektasi saya berada dibawah waktu tersebut, bila saya bandingkan dengan rokok diatas 30mg yang memang secara lumrah memiliki angka durasi bakaran tersebut) dan bisa dipastikan, rokok ini terhitung memiliki karakter bakaran yang slow-burning. Aftertaste yang ditawarkan rokok ini cenderung menawarkan sensasi nutty yang kuat, disertai adanya sedikit sensasi manis khas yang meninggalkan kesan baik di tenggorokan. Namun bila bakaran mendekati batasan tipping paper, tipping paper rokok ini cenderung melemah, dan terdapat sensasi panas yang terasa di mulut dan sensasi manis khas yang ditawarkan oleh rokok ini cenderung melemah. Hal yang saya sukai dari rokok ini ialah karakter chemical taste yang lumrah terjadi ketika mendekati batasan tipping paper tidak terasa sama sekali. Saya merasa, rokok ini dengan hitungan harga dibawah 10.000 cenderung menawarkan sensasi rasa yang sangat baik, dan terhitung berkelas bila dibandingkan dengan kompetitor. Untuk rasa sendiri saya beri nilai 8.65 dari 10.

KESIMPULAN

Dengan rasa yang terhitung unik dan berbeda bila dibandingkan dengan kompetitor, harga yang terhitung murah, serta kemasan yang terkesan progresif dan bernilai "sosialis" membuat rokok ini sangat bisa diperhitungkan bagi Anda yang sedang mencari rokok murah namun dengan kualitas yang menurut saya sangat baik, dan sangat bisa diperhitungkan untuk bisa menguasai pasar dengan baik. Terlebih, rokok ini diproduksi dengan standar yang sama dengan Djarum walaupun produk ini diproduksi oleh afiliasi Djarum yang berada di Demak. Kelemahan rokok ini terletak pada rasa yang bagi sebagian orang kurang begitu menyukainya, terlebih bagi Anda yang memang bukan fanatik Djarum akan merasa rokok ini kurang begitu manis dan terkesan kurang begitu mantap. Untuk kelemahan lain yang ada pada rokok ini ialah ketika mendekati batasan tipping paper, rokok ini akan mengalami penurunan rasa, disertai kekuatan tipping paper yang mulai melemah dan sensasi panas mulai terasa di mulur. Untuk distribusi rokok ini sudah sangat merata bagi daerah yang sudah terkena ekspansi, terlebih rokok ini sangat mudah ditemukan di warung ataupun toko besar (saya kurang tahu apakah rokok ini sudah dijual di minimarket ataupun belum), namun bagi Anda khususnya yang tinggal di Jabodetabek ataupun wilayah Jawa Barat, harap bersabar. Rokok ini sejauh ini belum ada rencana ekspansi penjualan hingga ke Jabodetabek ataupun Jawa Barat, meskipun kemungkinan besar akan terjadi di masa yang akan datang. Overall saya memberi nilai rokok ini ialah 9.15 dari 10. Artinya rokok ini menang pada harga yang sangat murah serta kemasan yang menurut saya sangat berkelas, namun untuk rasa rokok ini bagi sebagian orang akan terkesan biasa saja.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention saya di @ReviewRokok, like Page Facebook blog ini di fb.me/ReviewRokok, dan ask saya di ask.fm/reviewrokok, serta add ID Line saya yakni reviewrokok. Sekian dan terima kasih.

Posting Komentar

9 Komentar

  1. untuk yg terbiasa dengan tembakau Djarum cukup oke lah tapi cepet habis terbakar walua gak di hisap,

    BalasHapus
  2. Untuk rokok 7rb an lumayan tp agak hambar

    BalasHapus
  3. Rokok ku ini bro. 75.000/ slop (10 bungkus). Menurutku saosnya kurang. Jadi rasanya pahit pahit kecut. Seperti rokok lucky di campur niko. Tapi overall oke lah. Sayang belum support 4G.

    BalasHapus
  4. Pengen nyobak takut mabuk...ckckck

    BalasHapus
  5. etiket/bungkusnya yg bikin dari tempat ane kerja om

    BalasHapus
  6. Saya penggemar Rokok Chief mantap harga eceran di Daerahku 10000/bks dah mahal

    BalasHapus
  7. Roko apa ya yang warnanya hijau kuning hurup awalnya G

    BalasHapus
  8. Roko apa ya yang warnanya hijau kuning hurup awalnya G

    BalasHapus
  9. makasih bro buat reviewny, baru tau gue kalo ini produk Djarum. mantep dan ekonomislah...

    BalasHapus