Selamat sore,
Minggu ini bisa dikatakan sebagai minggu dimana rokok produk baru mulai tersedia di pasaran. Dimana dikatakan produsen rokok berlomba-lomba untuk meningkatkan penjualan dengan upaya yang berbeda satu sama lain. Produsen rokok pastinya meluncurkan produk terbarunya pada saat ini dikarenakan produsen rokok sepertinya memiliki target yang pasti dalam mencari keuntungan yang maksimal. Salah satu upaya yang dilakukan oleh produsen rokok kelas internasional diantaranya ialah meluncurkan merek internasional ke dalam wujud yang bisa diterima mayoritas perokok di Indonesia. Dimana dikatakan bahwa sudah banyak merek asal luar negeri yang meluncurkan produk portofolio internasional ke wujud kretek. Salah satu produk yang saat ini merupakan produk internasional dengan wujud kearifan lokal yakni Camel Mild. Bisa dikatakan Camel Mild merupakan portofolio kretek pertama di Dunia yang diluncurkan oleh Japan Tobacco International (atau JTI) dimana bisa dikatakan JTI belum pernah mengeluarkan produk berbasis kretek di negara lain.
Entah mengapa JTI bisa meluncurkan produk berbasis kretek yang sebelumnya belum pernah dilakukan di negara manapun pastinya memiliki alasan yang jelas. Sebelumnya, saya ingin menceritakan mengapa saya bisa mendapatkan produk ini yang dikatakan butuh sedikit perjuangan. Hari Selasa kemarin, admin pada saat itu berada di kawasan domisili asli saya yakni Jakarta Timur. Ketika saya menuju ke tempat domisili saya pada hari Senin malam, admin melihat ada satu poster Camel yang tertera di warung bertuliskan Camel namun tertulis dibawahnya yakni MILD. Entah dalam gerangan admin merasa bahwa admin tidak percaya JTI pada akhirnya masuk ke dalam segmen SKM yang bisa dikatakan persaingannya sangat keras bila dibandingkan dengan jenis rokok SPM. Keesokan harinya admin kemudian menuju warung yang tertera poster Camel Mild (walaupun ada juga yang menggunakan display kecil dengan kemasan yang sudah dibuka). Seketika admin bertanya apakah Camel Mild dijual di warung tersebut atau tidak. Ternyata, sang pemilik warung mengatakan bahwa Camel Mild sudah ada. Seketika admin kemudian mengeluarkan uang untuk membeli rokok tersebut. Saat sudah mengeluarkan uang, seketika sang penjual di warung tersebut bertanya kepada saya
"Mas, ngerti cara bukanya?"
Kemudian admin mengatakan bahwa saya mengerti cara membuka kemasan yang dimiliki oleh Camel Mild. Seketika itu juga admin pada akhirnya langsung berangkat ke Depok dimana di Depok sendiri merupakan tempat sementara admin tinggal. Agaknya, kemasan yang ditampilkan di display warung tersebut sedikit mengingatkan admin dengan produk Mevius Fullstream yang kini sudah tidak di impor ke Indonesia dengan alasan penjualannya tidak laku, ataupun Mevius Limited Edition yang sudah saya review sekitar 2 tahun yang lalu. Bisa dikatakan, admin merupakan orang yang termasuk beruntung pada waktu itu. Dimana produk tersebut ditawarkan dengan harga yang menurut saya sangat terjangkau untuk hitungan rokok SKM LTLN (atau lazim disebut dengan Mild) bila dibandingkan dengan A Mild dengan isi yang sama namun berharga 20.000 per 16 batang. Seperti biasa, admin akan membahas mengapa pada akhirnya JTI memproduksi rokok kretek pertamanya di Dunia dengan mengusung brand internasional, yakni Camel. Alasan ini saya bisa paparkan layaknya berikut:
- Camel Mild merupakan produk kretek pertama di Dunia yang dikeluarkan oleh Japan Tobacco International (JTI), dimana belum ada satupun produk yang dikeluarkan oleh JTI dengan basis rokok kretek yang umumnya dikonsumsi mayoritas masyarakat Indonesia. Dengan keunggulan batang lebih panjang dibandingkan mild pada umumnya serta kemasan slide-pack yang elegan khas JTI membuat rokok ini seakan menawarkan nilai plus bila dibandingkan dengan SKM LTLN lain dengan harga yang sama namun secara kemasan dikatakan sama saja. Dibukanya plant JTI pertama di Indonesia yakni PT Alam Indomegah di Pasuruan, Jawa Timur seakan menandakan bahwa JTI berusaha mengembangkan produk berbasis kearifan lokal untuk pertama kalinya di Dunia. Kue penjualan SKM, terutama segmen SKM LTLN dikatakan sangatlah besar untuk saat ini. Sampoerna A Mild yang memiliki market share sebesar 14% pada tahun 2016 dari penjualan rokok berdasarkan Annual Report Philip Morris International secara keseluruhan menandakan bahwa SKM LTLN merupakan segmen yang paling berkembang bila dibandingkan dengan SKM Full Flavor ataupun SKT yang pada saat ini mengalami kelesuan dalam hal penjualan. Berdasarkan referensi yang sama, angka penjualan SKM secara keseluruhan tercatat memiliki angka 75,8% pada tahun 2016, dimana kenaikan ini cukup signifikan dari tahun sebelumnya yakni 74,7% pada tahun 2015, dengan dominasi penjualan banyak disumbang oleh segmen SKM LTLN. JTI selaku pemain besar di Dunia namun terhitung kecil di Indonesia dimana JTI beserta pabrikan rokok lokal berada pada angka 8,40% secara market share pada tahun 2016 berdasarkan data yang didapatkan dari Euromonitor. Walaupun JTI merupakan pemain kecil di Indonesia, akan tetapi pertumbuhan yang ada bisa dikatakan terus meningkat. Salah satu cara yang dilakukan oleh JTI dalam menghadapi pasar Indonesia ialah mengeluarkan rokok SKM LTLN dengan merek internasional, yakni Camel yang pertumbuhannya lebih baik bila dibandingkan dengan Mevius. Angka pastinya sampai sekarang saya belum mendapatkan-nya dikarenakan data yang sangat terbatas untuk JTI di Indonesia.
- Angka pertumbuhan perokok di Indonesia bisa dikatakan terus meningkat dari tahun ke tahun. Terutama untuk perokok kelas menengah, berdasarkan tobaccoatlas.org, sebanyak 57,1% perokok di Indonesia berasal dari kelas menengah. Kelas menengah sendiri pada umumnya mengeluarkan pendapatannya untuk membeli rokok dengan kisaran 13.000-20.000 tergantung dari merek rokok yang dikonsumsi. Camel berusaha mendekati kelas menengah ini dengan harga yang cenderung terjangkau dan mengeluarkan produk berbasis kearifan lokal yang bisa dikatakan akan mengalami kesuksesan. Kesuksesan dari penjualan rokok secara umum di Indonesia pada umumnya bisa berhasil dengan dua cara. Pertama ialah menggencarkan promosi baik menggunakan media ATL ataupun BTL, dan juga rasa yang cenderung bisa diterima oleh konsumen mayoritas. Sepertinya, JTI mengeluarkan banyak uang untuk membuat riset mengenai preferensi perokok di Indonesia secara keseluruhan. Dahulu, JTI mengandalkan Wismilak sebagai partner dari distribusi dan juga sekaligus sebagai partner ketika memasuki pangsa pasar di Indonesia. Entah semenjak tahun 2017 ini sepertinya JTI mulai berusaha menjadi mandiri dengan mengandalkan distribusi secara langsung dan juga membuat produk yang sekiranya akan menjadi pilihan perokok kelas menengah. Camel Mild yang diposisikan untuk kelas menengah sepertinya akan menjadi produk yang dikatakan hits dikarenakan kesuksesan Camel Activate Purple Mint seakan membuat nama Camel di Indonesia bisa dikenal oleh banyak perokok. Dengan harga lebih murah dibandingkan Camel SPM, Camel Mild berusaha merebut kue pasar penjualan SKM secara keseluruhan dengan mengeluarkan produknya pertama kali di Jakarta.
- Dapat dikatakan bahwa dikarenakan penjualan SKM LTLN secara keseluruhan terus meningkat dari tahun ke tahun dan juga keinginan JTI untuk berusaha lebih membumi dengan masyarakat Indonesia, Camel pada akhirnya meluncurkan Camel Mild di minggu ini dikarenakan momentum ini merupakan momentum yang tepat dalam memperkenalkan Camel di Indonesia dalam taraf yang lebih dalam. Camel Mild diposisikan untuk menghadapi U Mild maupun mild buatan Gudang Garam yang secara harga masih berada di kisaran 15.000-16.000. Kemungkinan, produk ini akan makin dikenal oleh masyarakat Indonesia ketika JTI berani mengiklankan produk-nya melalui media ATL semisal TVC ataupun billboard.
Nah, itu dia sedikit analisis mengapa Camel sebagai produk dari JTI pada akhirnya meluncurkan produk kretek-nya pertama kali di Indonesia dan juga sedikit pemaparan tentang gambaran perokok menengah secara umum di Indonesia. Baiklah, mari kita review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Untuk harga rokok ini admin beli dengan harga perdana Rp. 16.000 (cukai 16.000) dengan kuantitas isi 16 batang. Sepertinya Camel Mild akan menjadi kompetitor yang bisa dikatakan memiliki harga yang sama dengan U Mild ataupun Mild buatan Gudang Garam. Untuk harga sendiri saya beri nilai 8 dari 10.
Kemudian kita coba review kemasannya dengan seksama
Kemasan rokok ini menggunakan basis warna coklat keemasan, silver, dan hitam. Pada bagian depan kemasan terdapat pattern berupa kontur yang sepertinya membentuk semacam puncak dengan adanya efek emboss yang sangat halus dan dapat diraba dengan seksama. Terdapat tulisan CAMEL dengan warna outline yakni coklat keemasan dengan warna tulisan logo yakni putih. Tulisan CAMEL yang ada pada rokok ini memiliki efek emboss yang bisa dirasakan dengan seksama. Terdapat logo Camel terbaru yakni sesosok unta berwarna silver yang memiliki efek shadow berwarna hitam di bagian bawah. Logo Camel pada rokok ini berbeda dengan Camel SPM yang saat ini dijual, yakni terlihat jelas adanya unsur mata dan punuk yang lebih modern. Di bagian bawah tertulis 16 MILD dengan adanya pengganti huruf D yakni lambang unta dengan warna tulisan yakni silver. Tulisan CIGARETTES menggunakan font sans serif serta dengan adanya warna silver. Bagian samping kanan dan kiri kemasan terdapat curve berwarna silver yang merupakan elemen yang ada pada elemen Camel kemasan baru disertai outline curve berwarna coklat keemasan. Bagian belakang kemasan terdapat curve berwarna silver disertai adanya outline berwarna silver dengan outline yakni coklat keemasan. Terdapat logo Camel yakni adanya potongan pada huruf A dengan objek unta yang sudah menjadi icon Camel dengan outline logo yakni coklat keemasan dan tulisan berwarna putih dengan adanya efek emboss. Bagian pattern yang ada pada kemasan depan juga berada pada bagian belakang kemasan dengan efek emboss halus yang bisa diraba dengan seksama. Terdapat deskripsi dengan font sans serif yang pada intinya menjelaskan pengalaman lebih dari 100 tahun dalam hal meramu Tembakau Camel kini diperkaya dengan cengkeh Indonesia terbaik untuk menciptakan sensasi merokok yang lebih halus. Bagian kanan kemasan terdapat semacam lanjutan dari desain yang ada ketika sudah mendorong kemasan rokok ini. Bagian kiri kemasan terdapat tulisan SKM dengan warna tulisan coklat keemasan, dan adanya petunjuk untuk mendorong kemasan ini yakni dengan ada icon button "Play" dan tulisan PUSH TO OPEN serta kadar tar dan nikotin. Bagian atas terdapat tulisan CAMEL dengan adanya model yang sama dengan kemasan depan serta kemasan belakang serta terdapat pattern kontur yang bisa dirasakan dengan seksama. Di bagian bawah terdapat tulisan CAMEL serta adanya PT yang memproduksi rokok ini yakni PT Alam Indomegah yang berlokasi di Pasuruan, Indonesia. Saya merasa kemasan rokok ini sangat menjual dan terlihat sangat simpel namun sangat modern. Untuk kemasan sendiri saya beri nilai 9.5 dari 10.
Kemudian kita coba buka plastiknya dengan seksama
Bisa dilihat, terdapat semacam petunjuk untuk mendorong kemasan ini dimana terdapat button "Play" dan ada tulisan PUSH TO OPEN dan bisa menempatkan jempol layaknya gambar berikut
Ketika jempol sudah ditempatkan untuk mendorong kemasan ini, maka pada akhirnya dengan mudah kemasan ini bisa terbuka layaknya gambar di bawah ini
Nah, itu sedikit tutorial bagaimana cara membuka kemasan dari rokok ini. Selanjutnya mari kita lihat bagian inner frame kemasan layaknya berikut
Ketika kita lihat kemasan bagian inner frame, bisa dilihat ada desain yang berbeda di setiap kemasan. Dimana pada kemasan yang saya dapatkan kali ini terdapat sebuah desain yang berisi icon-icon dari negara tertentu dimana tema besar yang dibawa dari kemasan ini yakni Jakarta. Beberapa icon yang ada diantaranya Kelapa Gading, Pantai Indah Kapuk, Jl. Panglima Polim, Bajaj, sepeda motor, dan beberapa icon asal luar negeri diantaranya Broadway, Shibuya St, COPACABANA dan icon lain yang ada dengan adanya unsur gradasi warna berbasis pelangi. Di bagian bawah inner frame terdapat tulisan #TOGETHERWHATEVER berwarna biru. Di bagian bawah terdapat logo Camel berwarna silver dan tertulis disampingnya EVERY CAMEL TELLS A STORY
Karena kebetulan di bagian belakang inner frame dari rokok ini juga terdapat desain maka bisa dilihat layaknya berikut ini
Di bagian belakang dari rokok ini terdapat tulisan SEEKING AUTHENTIC EXPERIENCES SINCE 1913 dan di samping kirinya terdapat logo unta Camel. Tertulis di bagian deskripsinya yakni "The best parts of the city never be discovered in the guidebook." Di bawahnya terdapat desain yang sama dengan bagian inner frame depan namun berbeda ukuran saja.
Untuk membuka kemasan dari rokok ini setelah di dorong maka kita bisa merobek bagian yang sudah diberikan lubang khusus untuk merobek pembuka dari rokok ini sehingga kita bisa melihat bagian foil dari rokok ini. Sebenarnya bisa saja merobek bagian lubang khusus di bagian belakang untuk mempermudah pembukaan dari rokok ini, namun saya tidak begitu menganjurkan hal tersebut dikarenakan batang rokok akan lebih mudah terpapar dengan udara luar. Bisa dilihat gambarnya sebagaimana berikut
Bagian foil dari rokok ini berwarna silver dengan adanya logo unta Camel polos berwarna silver muda. Cara merobek foil dari rokok ini sama saja dengan rokok pada umumnya, namun dikarenakan kemasan slide-pack hanya mengakomodasi setengah dari bungkus ini maka kita bisa melihat hasil setelah dirobek maka akan terlihat beberapa batang rokoknya layaknya berikut
Terlihat jelas, batang dari rokok ini memiliki warna yang sama dengan Mild secara umum. Susunan batang dari rokok ini ialah 8 di depan dan 8 di belakang. Bisa dilihat hanya 5 batang di bagian depan dan belakang saja yang terlihat, dalam artian tidak semua batang rokok bisa terlihat dengan seksama.
Kemudian kita coba tarik batang rokok-nya dengan seksama
Batang pada rokok ini memiliki panjang ukuran yang lebih panjang dibandingkan dengan mild umumnya, namun dengan diameter yang sama dengan rokok mild pada umumnya. Bagian batasan tipping paper dari rokok ini ialah terdapat logo unta Camel berwarna silver disertai adanya garis berwarna coklat keemasan. Bagian tipping paper dari rokok ini terdapat semacam pattern garis vertikal berwarna abu-abu yang cenderung memiliki efek gradasi dari bawah ke atas. Perforasi laser pada rokok ini ialah satu baris, dengan adanya lubang berbentuk strip dan lubang yang cukup berdekatan satu sama lain
Kemudian kita coba rasakan rokok-nya dengan seksama
Pada sebelum di bakar, rokok ini sedikit menawarkan adanys sensasi sedikit jeruk disertai adanya manis leci yang cenderung khas. Namun ketika dibakar, rokok ini seakan menawarkan sensasi rasa mild yang cenderung sama dengan rokok mild buatan Sampoerna, dimana terdapat sensasi manis langsung yang cenderung menengah dan memiliki a hint of sweetness yang sangat terasa. Sensasi fruity yang ditawarkan oleh rokok ini memiliki gabungan diantara leci dengan sedikit unsur jeruk, namun anehnya ketika sebelum dibakar sensasi jeruk-nya cukup terasa, dalam hal ini ketika dibakar maka unsur leci menjadi dominan pada rokok ini layaknya mild secara umum. Sensasi a hint of sweetness pada rokok ini kemungkinan besar dikarenakan adanya liquorice yang menjadi penyusun dari saus ini, dimana rasa rokok ini agak mirip dengan Sampoerna A Mild walaupun secara rasa masih lebih kuat Sampoerna A Mild. Rasa spicy yang ditawarkan pada rokok ini tidak kuat bila dibandingkan dengan Sampoerna A Mild, dimana kemungkinan rempah penyusun saus dari rokok ini diantaranya ialah kapulaga dan pekak. Sensasi spicy disini cenderung balance dan tidak terlalu kuat. Karakter rokok ini cenderung sangat lembut, dimana kemungkinan rokok ini dibuat dengan dominasi Tembakau Virginia Impor, disertai sentuhan Tembakau berjenis Oriental yang kemungkinan besar berasal dari Turki layaknya rokok Camel pada umumnya. Walaupun kemungkinan rokok ini menggunakan bahan baku impor, akan tetapi beberapa penyusun sensasi nutty dari rokok ini juga menggunakan Tembakau berjenis Oriental lokal, salah satunya berasal dari Madura. Sedikit terasa sensasi spicy alamiah yang dihasilkan dari Tembakau Burley yang membuat rokok ini cenderung memiliki aroma yang khas. Memiliki sensasi tarikan yang cenderung halus mantap, dimana blend dari rokok ini cenderung memiliki sensasi tarikan yang cenderung lembut dan nikmat. Tembakau yang ada pada rokok ini cenderung earthy, dimana cenderung memiliki sensasi rasa tanah yang cukup terasa. Ketika dikeluarkan lewat hidung, rokok ini memiliki aroma yang cenderung lembut dan sedikit terdapat sensasi spicy dan aroma nutty, dalam artian rokok ini menawarkan sensasi aroma yang cenderung nyaman bila dikeluarkan dari hidung. Sensasi harshness yang ada pada rokok ini cenderung cukup terasa, dalam artian rokok ini cenderung memiliki sensasi kasar yang sedikit terasa namun dalam intensitas harsh yang rendah. Throat hit pada rokok ini cenderung hampir tidak ada, dimana rasa rokok ini cenderung memiliki sensasi yang cenderung nyaman di tenggorokan dan termasuk halus. Durasi bakar dari rokok ini sekitar 11-12 menit, dalam artian rokok ini cenderung memiliki durasi bakar yang cenderung sedikit lebih lama bila dibanding mild secara umum, namun cenderung lebih baik bila dibandingkan dengan Sampoerna A Mild, walaupun kadar tar dan nikotin pada rokok ini sama saja. Aftertaste dari rokok ini cenderung kuat akan sensasi nutty khas yang sangat kuat, disertai sedikit sensasi manis leci. Tidak memiliki sensasi kering ketika sehabis merokok ini. Namun kelemahan pada rokok ini ialah sensasi spicy sangat menguat ketika mendekati batasan tipping paper atau akhir bakaran, serta dengan sensasi chemical taste yang sedikit kuat, dan juga cenderung panas di bibir namun tidak panas di jari. Secara kekuatan tipping paper, rokok ini termasuk kuat ketika berada pada akhir bakaran. Saya merasa rokok ini cenderung memiliki rasa yang cenderung mirip dengan mild kelas premium umumnya. Dan menurut saya pribadi rokok ini cenderung lebih nikmat dan mantap bila dibandingkan dengan Sampoerna A Mild. Untuk rasa saya beri nilai 8.65 dari 10.
KESIMPULAN
Dengan rasa rokok yang cenderung lebih baik dibandingkan dengan Sampoerna A Mild walaupun secara awam bisa disamakan dengan rasa Sampoerna A Mild, rasa yang cenderung halus mantap, serta karakter nutty dari Tembakau Oriental yang kuat pada rokok ini membuat rokok ini seakan menjadi versi kretek mild dari Camel dengan rasa yang cenderung bisa diterima oleh masyarakat. Dengan tanpa adanya sensasi kering layaknya mild merek internasional membuat rokok ini seakan bisa beradaptasi ketika sudah dijual secara massa. Namun kelemahan rokok ini ialah sensasi spicy dari rokok ini baru terasa ketika akhir bakaran, sensasi chemical taste yang cenderung sedikit kuat, serta sensasi panas di bibir yang cenderung terasa pada saat akhir bakaran. Untuk distribusi dari rokok ini sepertinya untuk di kawasan Jakarta sudah dijual di beberapa warung yang memang sudah menjadi wilayah distribusi JTI Indonesia, namun sepertinya stok untuk rokok ini termasuk terbatas. Dalam artian rokok ini termasuk susah untuk ditemukan di beberapa warung, dikarenakan promosi dari rokok ini masih terbatas dan tidak semua warung mau menjual rokok ini. Untuk minimarket sendiri saya belum mengecek apakah sudah dijual ataupun belum, mengingat produk ini sepertinya baru di distribusikan di Jakarta. Untuk wilayah lain semisal Depok saya belum memastikan apakah produk ini sudah dijual atau belum, mengingat warung di Depok dan daerah lain banyak yang belum terjangkau dari distributor JTI Indonesia. Intinya rokok ini merupakan rokok baru yang penjualannya masih terbatas, namun bila dikembangkan akan cenderung menjadi rokok pilihan konsumen yang memang dasarnya menyukai Sampoerna A Mild. Overall saya memberi nilai rokok ini 8.71 dari 10. Artinya rokok ini menang pada kemasan yang sangat modern dan sangat bisa untuk dijual, secara rasa rokok ini termasuk memiliki rasa yang baik, dan juga harga yang terhitung terjangkau untuk rokok yang secara awam memiliki rasa mirip dengan Sampoerna A Mild.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention saya di @ReviewRokok, like Page Facebook blog ini di fb.me/ReviewRokok, dan ask saya di ask.fm/reviewrokok, serta add ID Line saya yakni reviewrokok. Sekian dan terima kasih.
28 Komentar
Review LA Bold isi 12 batang dong
BalasHapuseh kontol diam lo !
HapusCamel MiLD memang mantap rasanya , yang lain lewat
BalasHapusKalau soal rasa tentang Camel Mild, ini paling The best, ditambah lagi dengan sebuah kemasan dan design yg super Gookkiill abiiss..!!
BalasHapusboleh tau belinya dimana?
HapusOverall not bad lah, harga pas di kantong, ga bikin tenggorokan kering dan gatel, cuman belum ada di wilayah kostan cempaka putih, distribusi masih belum merata di wilayah Jakarta di kantor juga belum ada di wilayah saharjo beli lg jalan" ke daerah mesjid akbar kemayoran. Sama di Tv blom ada iklan ya?
BalasHapusuntuk iklan di TV belom ada. penjualannya masih sebatas di warung dan toko kecil. dan promosinya hanya di tempat tersebut
Hapusrasa hampir sama dengan samporna mild.. wah bikin penasaran aja...
BalasHapushahaha begitulah, coba aja. daripada beli sampoerna mild harganya udah mau 21.000 aja.
HapusMirip A mild banget.. Boleh juga, moga gampang nyarinya..
BalasHapusBisa dibilang hampir mirip lah. Aamiin.
HapusMin, ente ga ada niatan buat bikin review di youtube? Soalnya review ente bagus banget. Detail dan mendalam. Ana sih berharap kalo ente buka channel youtube buat review. Thanks.
BalasHapusbelom ada niatan untuk ngelakuin review via youtube. soalnya gini gan, pertama kaum fakir kuota masih banyak ditemuin. kedua, secara penampilan, ane bukan termasuk yang good looking. ketiga, males aja sih. ngupload ke youtube bagi ane itu ada perjuangannya, belom lagi memory di kamera musti banyak space buat ngerekam video review di youtube. intinya ane belom berani main ke youtube.
Hapusjangan gan, masih terlalu tabu, dan saya yakin banyak bad comment'y
HapusTabu gimana gan? Perasaan tiap gang di jakarta ada aja yg bakar
Hapusitu kemasan model geser dari samping pernah ada yg bikin atau inovasi dr camel nya gan? keren bgt asli dah wkwk
BalasHapusdari segi rasa mirip a mild? wah wajib dicoba nih
inovasi ini udah pernah diterapin di mevius fullstream dan mevius limited edition tahun 2015. jadi bisa dikatakan udah pernah ada.
Hapussegi rasa hampir mirip, cuman sedikit lebih enak
together whorever 🐪 🐪 🐪
BalasHapusCamel mild 🐪 🐪 🐪
Creative products
Together whatever
BalasHapusBro, gimana caranya ya lu bisa tau detail banget rasa rokok itu?
BalasHapusKerennn
Ada tips nya gak biar bisa ngerasa rokok sampai ke detailnya 🙏🏻
gatau ini gue punya sense rasa yang kuat. saran sih rajinin makan buah atau cari preferensi rasa. musti latihan berkali2, dan ini pun baru setahun belakangan baru bisa detail. dulu2 sih nggak
HapusBeli di indomaret 16k, agak ribet bukannya, kemesasan milenial hehe..
BalasHapusRasanya mint banget wangi permen,jadi ga bikin bau baju/rambut. Ga gatel ditebggorokan, lumayan lah buat variasi selang selling sama Magnum mild buat yg pindah dari A Mild spt saya
Itu siapa sih yang bilang kontol?? Wkwkwkwkwk
BalasHapusTerbaik rieviewny baru dpt camel mild n kurang lbh sama yg d blg ama Om Admin soal rasa 11-12 dng A mild lbh prefer k camel mild dri pd magnum mild buat pahe a mild (pahe dri segi hrg) semoga bkn hrg promo n naikny msh lama cm penjuallan blm mrt ane blm merata
BalasHapuskok ga berasa ya...
BalasHapusapa salah cara nikmatinnya, isep lg...
Camel mild memang mantap dari segi harga maupun rasa...selain itu juga bentuk kemasan yg unik sehingga tampilan jd lebih menarik...rasanya nikmat harga merakyat..
BalasHapusMasak sik cakep purple lebih enk
BalasHapusAne rasain nih rokok sebatang dua batang belum tau rasa tapi udah 3 batang ternyata nikmat
BalasHapus