Selamat siang,
Beberapa hari ini sudah dikatakan sebagai minggu tersibuk yang admin miliki. Dimana dalam hal ini admin mengatakan bahwa di postingan sebelumnya yang membahas mengenai Magnum Mild bahwa minggu ini merupakan minggu yang dikatakan sangat sibuk, walaupun sebenarnya admin memiliki waktu luang yang banyak untuk membuat postingan di blog ini. Admin sebenarnya jujur bingung mau intro apa di postingan ini, dimana sebenarnya admin sudah bingung mau menulis apa di awal postingan kali ini.
Kemarin, admin baru saja mendapati rokok yang dikatakan termasuk rokok yang cukup bisa bertahan dari segi penjualan walaupun sebenarnya produk ini sudah ada dari kuartal keempat November 2015. Dimana dalam hal ini, informasi terhadap rokok ini sangatlah terbatas bila dibandingkan dengan varian Apache lainnya. Produk ini saya dapatkan di warung langganan di kawasan Depok, dimana di toko tersebut memang dasar-nya menjual produk yang dikatakan sangat beragam, hingga produk-produk yang belum masuk pasaran secara massal semisal Bohem Cigar Mojito Double juga terdapat dalam toko tersebut. Sang pemilik warung awalnya merasa bingung, dimana ketika admin mengucapkan kata Apache Exotic, namun beberapa saat kemudian akhirnya admin bisa mendapati produk ini dengan seksama dengan harga yang menurut admin sedikit lebih mahal dari harga retail yang sudah banyak dipromosikan di kawasan Jakarta.
Dalam kesempatan kali ini, admin akan membuat review mengenai Apache Exotic. Beberapa alasan mengapa Apache meluncurkan Apache Exotic pada kuartal keempat tahun 2015 dan tetap bisa bertahan hingga sekarang dikarenakan beberapa alasan sebagai berikut:
- Apache Exotic merupakan inovasi pertama di Indonesia dalam rokok berjenis Demi Slims dimana rokok berukuran Demi Slims merupakan rokok dengan ukuran batang lebih kecil namun tidak sekecil rokok superslims. Rokok ini memiliki inovasi yang dinamakan Exoslim, yakni rokok dengan ukuran diameter batang tidak se-slim rokok superslims namun dengan ukuran panjang batang lebih pendek dibandingkan rokok superslims yang pada umumnya memiliki panjang batang ukuran 100's. Rokok ini seakan menjadi bentuk inovasi pertama dari Karyadibya Mahardika dalam ukuran rokok slim yang cenderung memiliki perbedaan yang jelas bila dibandingkan dengan rokok slims pada umumnya yang memiliki ukuran panjang batang sangat slim. Diluncurkan pada kuartal keempat tahun 2015 (sekitar bulan Oktober), Apache Exotic merupakan rokok yang dikatakan sangat baru, dengan sensasi manis berry yang memang menjadi ciri khas dari rokok buatan Karya Dibya Mahardika semisal Apache dan Extreme Mild. Rokok ini seakan menawarkan sensasi rasa yang eksotis, dengan adanya ukuran lebih slim dibandingkan dengan rokok mild pada umumnya.
- Angka pertumbuhan SKM LTLN terus mengalami kenaikan. Berdasarkan Annual Report Philip Morris International pada tahun 2015 mencapai angka 75,1% pada tahun 2015 dan pada tahun 2016 mencapai angka 75,8% pada tahun 2016. Angka pertumbuhan ini jelas menandakan kenaikan terhadap jenis SKM, terutama didominasi dengan pertumbuhan SKM LTLN yang dikatakan terus meningkat dari tahun ke tahun. Apache sebenarnya pada tahun 2015 sempat meluncurkan Apache Exclusive yang merupakan rokok berjenis SKM LTLN, namun penjualannya tidak begitu baik bila dibandingkan dengan portofolio Apache secara umum. Apache melihat pangsa pasar SKM LTLN dengan ukuran yang slims (dalam rokok ini disebut dengan jenis Demi Slims) sangat berkembang dan terus meningkat. Dalam hal ini, Apache berusaha untuk naik tingkat ke kelas menengah ke atas dimana memang target rokok ini merupakan perokok usia 18-30 tahun dengan kelas ekonomi menengah ke atas.
- Dapat disimpulkan bahwa Apache Exotic diluncurkan dikarenakan perkembangan rokok SKM LTLN sangatlah tinggi. Dan juga Apache berusaha mendekati konsumen kelas menengah ke atas dengan meluncurkan Apache Exotic yang sejatinya memang ditujukan kepada perokok kelas menengah ke atas yang menginginkan rokok dengan kadar tar lebih rendah dan juga bentuk fisik yang bisa diterima kelas ekonomi menengah ke atas. Apache Exotic menggunakan pendekatan musik berbasis EDM pada promosi dari rokok ini, yang sejatinya merupakan musik yang belakangan mulai digemari konsumen menengah ke atas.
Nah, itu dia merupakan sedikit analisis mengapa Apache Exotic bisa diluncurkan pada tahun 2015 dan tetap bisa bertahan hingga saat ini. Mari kita review rokok ini dimulai dari harga terlebih dahulu. Untuk rokok ini berharga Rp. 16.000 (sebenarnya harga retail rokok ini ialah 15.000, cukai 22.500) dengan kuantitas isi 20 batang. Termasuk murah untuk hitungan rokok dengan kuantitas isi 20 batang namun jenis rokok ini ialah mild. Untuk harga sendiri saya beri nilai 8.4 dari 10.
Kemudian kita coba review kemasannya dengan seksama
Kemasan rokok ini menggunakan warna hitam, merah tua, dan maroon. Pada bagian depan dan belakang kemasan terdapat latar berupa warna hitam menuju gradasi silver di bagian kiri kemasan. Terdapat ornamen berupa logo Apache berwarna silver dengan adanya efek emboss disertai outline berwarna merah tua yang juga memiliki efek emboss. Bagian kiri kemasan mengarah ke kiri atas terdapat ornamen yang terdiri dari logo A yang digunakan pada tulisan Apache. Ornamen tersebut memiliki efek emboss dan gradasi dari putih ke warna marun. Di bagian kanan bawah terdapat semacam ornamen abstrak dengan warna maroon. Tulisan Apache menggunakan font yang sangat klasik dimana dalam hal ini menggunakan warna merah tua disertai adanya efek emboss yang bisa dirasakan dengan seksama. Terdapat tulisan EXOTIC yang sepertinya menggunakan font Gotham dengan adanya unsur bold. Terdapat tulisan 20 FILTER KRETEK yang menandakan rokok ini berjenis SKM LTLN. Di bagian kanan dan kiri kemasan terdapat tulisan 20 di bagian tengah dan di bagian yang melingkar tertulis FILTER KRETEK dengan pemisah berupa bulatan. Bagian atas kemasan terdapat tulisan Apache dengan warna merah tua dengan adanya efek emboss yang bisa dirasakan dengan seksama. Bagian bawah terdapat tulisan produsen dari rokok ini yakni PT Karyadibya Mahardika yang terletak di Surabaya. Pada rokok yang saya dapatkan tidak memiliki kode produksi layaknya rokok pada umumnya. Kemasan rokok ini secara keseluruhan menggunakan model D-Shape dimana di bagian depan terletak adanya rounded corner dan di bagian belakang terdapat model kemasan kotak layaknya rokok pada umumnya. Cukup menarik untuk dilihat dan cukup menjual. Untuk kemasan sendiri saya beri nilai 8.1 dari 10.
Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasannya dengan seksama
Bagian inner frame rokok ini memiliki model condong ke dalam, dimana dalam hal ini model inner frame memiliki rounded corner ditandai dengan adanya beberapa garis yang ada pada rokok ini. Foil pada rokok ini memiliki tekstur licin, dan di bagian tengahnya terdapat logo Apache dengan adanya pemimpin suku Indian dengan tidak adanya efek emboss.
Kemudian kita coba buka foil-nya dengan seksama
Batang pada rokok ini memiliki susunan yang tidak beraturan dimana susunan pada rokok ini memiliki 8 batang di tengah, 8 di belakang, serta 4 batang yang memiliki susunan tidak beraturan. Isi dari rokok ini ialah 20 batang. Pada bagian batang terlihat adanya tulisan Apache dengan adanya motif yang bisa dilihat dengan seksama
Kemudian kita coba tarik batang rokok-nya dengan seksama
Batang dari rokok ini memiliki panjang yang lebih pendek dibandingkan rokok mild pada umumnya, namun dengan ukuran diameter yang cenderung lebih kecil dibandingkan mild pada umumnya, namun tidak se-slim rokok superslims yang umum dijual di Indonesia. Di bagian batasan tipping paper tertulis EXOTIC dengan font berwarna silver dan latar abu-abu, dan adanya garis berwarna silver. Bagian tipping paper dari rokok ini terdapat pattern yang terdiri dari huruf A yang membentuk persegi, dan tulisan Apache dengan warna merah tua. Perforasi laser yang digunakan pada rokok ini berjumlah dua baris, dengan jarak lubang yang berjauhan serta antara baris pertama dan kedua.
Kemudian kita coba rasakan rokok-nya dengan seksama
Ketika sebelum dibakar, rokok ini terasa dengan manis berry yang khas tanpa adanya unsur lain. Namun setelah dibakar, rasa berry yang cenderung menengah bercampur dengan unsur spicy dalam kadar yang sangat minim. Rasa berry (kemungkinan besar antara Raspberry atau Strawberry) yang ditawarkan dari rokok ini tidak sekuat varian Apache pada umumnya, namun tetap memiliki rasa berry yang sangat kental walaupun intensitasnya tidak sebaik Apache jenis lain. Sedikit mengingatkan saya terhadap SKM LTLN buatan Gudang Garam, namun dalam intensitas yang cenderung berbeda. Rokok ini salah satunya memiliki sensasi leci yang cukup terasa, dimana manis leci ini menambah sensasi fruity yang menjadi daya tarik dari rokok ini. Intensitas rasa spicy yang ditawarkan rokok ini sangat minim, dimana dalam hal ini sensasi spicy yang ditawarkan didominasi dengan penambahan adas manis yang dominan. Cenderung memiliki blend yang kental akan Tembakau Virginia yang memiliki rasa lembut disertai sensasi nutty yang terasa berkat penambahan Tembakau Oriental. Blend yang ditawarkan sangatlah earthy dan balance, dimana rasa tembakau yang ditawarkan cukup kaya, namun tertutupi dengan sensasi berry yang lebih dominan dalam rokok ini. Ketika dikeluarkan lewat hidung, rokok ini menawarkan sensasi rasa yang cenderung lembut disertai adanya sedikit aroma nutty berkat penambahan Tembakau berjenis Oriental. Cenderung memiliki blend yang cenderung mellow, artinya rokok ini bisa dirasakan Rasa harshness yang terdapat pada rokok ini hampir tidak ada, dimana dalam rokok ini menawarkan sensasi rasa yang cenderung sangat lembut dan nikmat. Tarikan pada rokok ini cenderung tidak se-mantap varian Apache lainnya namun tetap dikatakan cukup mantap secara tarikan. Throat hit pada rokok ini hampir tidak ada, dimana rasa dari rokok ini cenderung menawarkan sensasi yang membuat tenggorokan nyaman. Aftertaste dari rokok ini ialah sensasi rasa yang cenderung kaya akan unsur berry disertai sensasi nutty yang cenderung kuat. Durasi rokok ini kisaran 9-10 menit, artinya walaupun rokok ini memiliki kadar tar 10 mg, rokok ini tetap memiliki durasi yang cenderung lama dibandingkan dengan rokok berjenis superslims pada umumnya. Namun saya sedikit merasakan sensasi rasa chemical ketika mendekati batasan tipping paper, dalam hal ini intensitas rasa chemical yang dimiliki cenderung lebih rendah bila dibandingkan dengan rokok merek lain. Overall saya merasa rokok ini cenderung memiliki sensasi berry yang sangat kuat, namun dibandingkan dengan Apache lain cenderung lebih rendah. Untuk rasa saya beri nilai 8.65 dari 10.
KESIMPULAN
Dengan rasa yang cenderung kaya akan sensasi berry, rasa yang cenderung memiliki tarikan yang halus dan cukup mantap, serta dengan kuantitas isi lebih banyak dibandingkan dengan rokok LTLN lain membuat rokok ini seakan membuat saya merekomendasikan rokok ini bagi Anda pencinta rokok dengan rasa fruity, terutama untuk pencinta rokok rasa berry. Terutama bagi Anda perokok Gudang Garam, rokok ini bisa menjadi acuan bila ingin merasakan sensasi berry yang kental dalam wujud yang berbeda dengan rokok Gudang Garam pada umumnya. Namun kelemahan rokok ini terletak pada durasi bakar yang cenderung cepat bila dibandingkan dengan varian Apache lainnya yang pada umumnya menawarkan durasi bakar yang cenderung lama, dan juga sedikit merasakan sensasi chemical taste yang cenderung minim. Untuk distribusi, rokok ini sangat susah ditemui di pasaran, dalam artian rokok ini umumnya dijual di warung dan toko berskala kecil yang memang sudah menjadi sentra distribusi dari rokok keluaran Karya Dibya Mahardika umumnya namun dalam stok yang cenderung terbatas. Maksimal stok yang dijual untuk merek rokok ini paling berkisar 2 bungkus saja, itupun biasanya laku-nya lebih lama dan juga jarang ada yang ingin membeli rokok ini. Overall, saya memberi nilai rokok ini 8.38 dari 10. Artinya rokok ini memiliki keunggulan dari rasa dan harganya, namun secara kemasan rokok ini biasa saja, bahkan bagi beberapa orang menganggap rokok ini merupakan rokok yang murahan.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention saya di @ReviewRokok, like Page Facebook blog ini di fb.me/ReviewRokok, dan ask saya di ask.fm/reviewrokok, serta add ID Line saya yakni reviewrokok. Sekian dan terima kasih.
5 Komentar
Apache Exclusive masih diproduksi ya bang tapi di tempat warung saya kunjungin banyak kok yang beli rokok Apache Exclusive dan iklannya juga ada loh di tv iklannya Jamrud Boomerang Ungu Setia Band Sheila On 7 dan D'Masiv itu rokoknya
BalasHapusWih Tar 10mg/nikotin 0.8mg.
BalasHapusKayaknya rokok ini the lowest tar untuk SKM ya Gan?
Klo rasa sepertinya mirip induknya ya, Gudang Garam.
masih ada djarum black mild yang punya kadar tar sama. secara, rasa rokok ini ngingetin rasa gg mild. rasa berrynya cenderung lebih terasa. karya dibya mahardika dan gudang garam sebenarnya masih saudaraan, soalnya yang punya masih keluarga wonowidjojo.
HapusKatanya hari ini mau review Apache Kretek?
HapusBaru tahu kalo Djarum Black ngeluarin versi Mild. Siip deh, ntar saya baca reviewnya Djarum Black Mild.
BalasHapus