Selamat sore,
Sudah lama admin tidak hadir dan mengurus blog ini mengingat beberapa saat yang lalu admin memiliki kesibukan yang banyak sehingga secara reviewpun admin tidak bisa melakukannya. Belakangan admin menghadapi ujian akhir semester (UAS) dimana dalam hal ini admin tidak sempat membuat review dan beberapa pertanyaan yang ada di ask.fm ataupun Facebook tidak bisa admin jawab, bahkan di email sekalipun admin tidak sempat menjawabnya. Admin belakangan lebih sering bermain Twitter, jadi jika ada pertanyaan sekiranya silahkan tanya di twitter admin saja di @ReviewRokok. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan admin ini membuat admin tidak bisa melakukan review rokok yang ada di Indonesia.
Sebenarnya, review Apache Filter ini harusnya sudah dipublish beberapa bulan yang lalu. Namun mengingat barang ini tiba-tiba hadir di warung langganan admin, ya pada akhirnya admin review saja untuk saat ini. Sekiranya review ini mungkin tidak sedalam dulu, ya mohon maaf saja mengingat admin kurang punya data yang jelas untuk rokok Apache ini. Dikarenakan sumber yang terbatas maka admin hanya bisa memberikan dua poin utama analisisnya namun tidak sedalam analisis pada umumnya admin lakukan.
Analisis ini admin buat berdasarkan sumber-sumber yang tersebar di Internet, dalam hal ini ada beberapa alasan mengapa Apache Filter bisa bertahan hingga saat ini diantaranya sebagai berikut:
- Apache merupakan rokok yang sekiranya merupakan flagship dari Karya Dibya Mahardika, perusahaan yang didirikan oleh Djoko Susanto dan Indra Wonowidjojo yang merupakan salah satu anak dari Susilo Wonowidjojo dan mulai melakukan produksi untuk produk ini sekitar tahun 2009. Apache memang dikhususkan bagi perokok kelas menengah kebawah yang menginginkan kualitas blend yang super namun tetap dengan harga yang terjangkau. Dalam hal ini, Apache sebenarnya terbagi menjadi dua jenis yakni Apache Filter dan Apache Kretek. Dua-duanya menyasar segmen yang sama, namun secara penjualan lebih laku Apache Filter. Dikarenakan penjualan SKT semakin lama semakin menurun, maka pada akhirnya Apache Filter mulai dinaikan penjualannya, kebetulan peminatnya cukup banyak untuk versi filter ini sehingga pada akhirnya Apache bisa bertahan hingga sekarang.
- Pangsa pasar SKM sekiranya saat ini makin berkembang, mengingat dalam hal ini banyak asumsi mengapa orang banyak pindah ke jenis rokok ini mungkin dikarenakan secara rasa lebih nikmat dan juga lebih mantap, serta malasnya orang merokok SKT juga mempengaruhi mengapa jenis ini lebih laku dibandingkan jenis sigaret lainnya. Dalam hal ini Apache bisa memenuhi keinginan tersebut, mengingat saat ini Apache sudah mengeluarkan berbagai line extensionnya untuk memenuhi pangsa pasar SKM yang semakin lama semakin berat persaingannya.
Baiklah, itu merupakan alasan mengapa Apache Filter bisa bertahan sampai sekarang. Kita review rokok ini mulai dari harga terlebih dahulu. Untuk harga sendiri, rokok ini berkisar Rp. 12.000 (cukai 12.000) dengan kuantitas isi 12 batang. Bila dihitung per batang maka hanya 1000 per batangnya. Untuk harga sendiri saya memberi nilai 10 dari 10.
Kemudian kita review rokoknya dengan seksama.
Kemasannya menggunakan basis silver baja dengan adanya latar merah tua. Pada bagian depan dan belakang kemasan terdapat motif baja dimana dalam hal ini menggambarkan kekuatan dari Apace dalam hal rasa. Dalam hal ini, tulisan Apache menggunakan font klasik berwarna merah dengan efek shiny yang memiliki kesan emboss dengan adanya pattern polygonal membentuk diamond pada bagian dalamnya. Pada bagian bawah terdapat kotak dengan stroke berwarna kuning dimana terdapat gradasi merah tua ke merah gelap. Dalam hal ini, terdapat kotak berstroke hitam dimana dalam kotak tersebut terdapat objek lingkaran kuning dengan lukisan pemimpin Suku Apache. Nama Apache sendiri terinspirasi dari Suku Apache yang merupakan penduduk asli Amerika Utara, sebelum Kanada dan Amerika Serikat hadir. Suku Indian Apache dikenal sebagai suku yang kuat, berani, dan tangguh. Dan serta memiliki jiwa kesatria, sebagaimana yang ingin ditanamkan dari rokok Apache ini sendiri. Bagian samping kanan kemasan terdapat tulisan 12 FILTER KRETEK dengan tulisan FILTER KRETEK-nya dipisahkan oleh titik serta membentuk sebuah lingkaran. Sama halnya dengan produk dari Gudang Garam, penempatan SKM-nya terletak pada bagian barcode. Bagian atas kemasan terdapat tulisan Premium Kretek dengan tulisan yang bersambung. Dan dalam hal ini, penempatan pabrik di bagian bawah menggunakan font Arial Bold dengan kode produksi yang sama dengan produk buatan Gudang Garam. Simpel dan cukup menarik. Untuk kemasan sendiri saya beri nilai 7.9 dari 10.
Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasannya dengan seksama
Ketika dibuka, terlihat jelas inner framenya berwarna silver baja. Dalam hal ini, pada bagian foilnya terdapat motif bintang berupa garis sebanyak 6 buah yang tersebar ke seluruh bagian depan foil. Dalam rokok ini foilnya teksturnya biasa saja, tidak ada yang spesial.
Kemudian kita coba buka foilnya dengan seksama
Rokok ini terlihat jelas memiliki batang rokok yang berwarna perpaduan antara cork dengan kuning cerah, dalam hal ini susunan batangnya ialah 6 di depan dan 6 di belakang dengan kuantitas isi 12 batang.
Kemudian kita coba tarik batang rokoknya dengan seksama
Batang rokok ini memiliki diameter dan panjang yang sama dengan rokok jenis SKM FF long size pada umumnya, dengan adanya pembatas tipping paper bertuliskan Apache berwarna biru dengan efek shiny, kemudian dibatasi oleh garis berwarna emas, adanya unsur bintang berwarna emas yang mengelilingi tipping paper, serta tipping paper yang berwarna cork dengan unsur kuning keemasan dengan motif khas Full Flavor.
Kemudian kita coba rasakan rokoknya dengan seksama
Rasa rokok ini dominan fruity dan spicy khas rokok SKM FF yang ada di Indonesia. Dalam hal ini, unsur fruitynya merupakan gabungan dari berry (kemungkinan campuran dari strawberry, blueberry, dan raspberry), dan adanya unsur sedikit nangka dalam intensitas yang sangat terasa. Unsur spicy disini cukup kuat, namun tidak seintens rasa fruitynya. Dalam hal ini saya sedikit merasakan sensasi campuran vanilla namun dengan intensitas yang sangat rendah. Dalam hal ini, blendnya cukup balance, terutama penggunaan tembakau lokal bergrade menengah keatas yang cukup nikmat. Agak sedikit mengingatkan saya dengan rasa rokok buatan Gudang Garam namun dengan style yang agak sedikit berbeda, mengingat Apache masih bersaudara dengan produk buatan Gudang Garam. Sensasi fermentednya sedikit terasa, dalam hal ini saya bisa merasakan ada sedikit tambahan essens rhum untuk memperkuat citarasa fermented dari rokok ini. Kadar cengkehnya menurut saya sangat terasa, namun sedikit tertutupi dengan rasa fruity spicy yang cukup dominan pada rokok ini. Memiliki intensitas manis yang menurut saya sangat pas dan terasa dari awal bakaran, dalam hal ini penggunaan pemanis dikadarkan secukupnya. Tarikan sangat mantap, harshnessnya menurut saya cukup terasa pada rokok ini. Throat hit pada rokok ini tidak begitu terasa dikarenakan rasa tarikan ini cukup smooth ketika ditarik untuk rokok kelas menengah kebawah. Sensasi aftertastenya tidak asam layaknya rokok SKM FF lain, namun dengan sensasi fruity segar yang cukup terasa dengan sedikit sensasi spicy serta dengan efek warming yang membuat saya cukup suka dengan rokok ini. Dalam hal ini durasi bakarnya cukup baik, saya bisa menghitungnya sekitar 12 menit untuk rokok ini. Ketika mendekati batasan tipping paper, rokok ini tidak berubah rasa layaknya beberapa brand rokok. Sensasi panas ketika mendekati tipping paper tidak begitu terasa, alias rokok ini menawarkan rasa yang pas dengan harga yang pas pula. Saya sangat senang dengan harga 12.000 bisa mendapatkan rokok berkualitas dengan harga yang menurut saya murah. Untuk rasa sendiri saya beri nilai 8.9 dari 10.
KESIMPULAN
Dengan harga yang murah serta rasa yang menurut saya enak, rokok ini bisa menjadi pilihan ketika Anda sedang mengalami kesulitan ekonomi (dalam hal ini uang Anda sedang pas-pasan) namun tidak suka dengan rokok ketengan. Dengan kualitas rasa yang memiliki karakter hampir sama dengan rokok Gudang Garam, rokok ini seakan menjadi pilihan terbaik dengan harga yang baik pula. Untuk distribusi, rokok ini cukup baik. Armada PT Surya Mustika Nusantara biasanya mendistribusikan rokok ini secara baik, namun untuk kawasan Depok, rokok ini termasuk susah untuk ditemui. Biasanya paling mudah menemuinya di Alfamart, yang notabenenya menjadi salah satu sentra distribusi utama dari rokok ini. Namun kelemahannya, bagi Anda yang tidak suka rokok dengan sensasi fruity kuat, saya kurang begitu merekomendasikannya mengingat sensasi fruity dari rokok ini cukup terasa di lidah dan di mulut. Overall saya memberi nilai rokok ini 8.93 dari 10. Artinya rokok ini menang pada rasa dan harganya, namun secara kemasan memang tidak begitu sebaik rasanya.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention saya di @ReviewRokok, like Page Facebook blog ini di fb.me/ReviewRokok, dan ask saya di ask.fm/reviewrokok. Sekian dan terima kasih.
6 Komentar
soal rasa penilaian gw 80% sama ky lo bro. mank enak ini rokok. gw bl sminggu lalu,mlh hrgny cm 11.500 bro,blny d toko bsr agen sembako. Cm gw lbh ngrsa mirip ky djarum super.gw biasa klo SKM "super",mkny pas cb apache kok cocok bgt ini,bs bt alternatip.
BalasHapusBang kalau Apache Filter itu bukan Djarun Super KW-II tapi Gudang Garam Garam International KW-II itu maksud saya perusahaannya produknya sama Apache Filter alternatifnya Gudang Garam International tapi sebagai Saudara sepupunya
HapusBaru mau nyoba ni rokok, kyknya enak sih, saya sdh nyobain gg surya 16, enak sih, mudah2 an yang ini enak
BalasHapusSerius bro beneran enak, aftertastenya yg ane demen bro... Manisnya jg pas ke tutup spicynya ama gurih mbakonya hehehehe
HapusWah klo dari reviewnya kayaknya pas nih buat di coba. Tolong saran bro, selera ane klo aroma djarum 76, klo karakter rasa diplomat filter. Rokok apa kira2 yg punya karakter2 itu bro??
BalasHapusMenurut saya rasanya enak, manisnya pas tapi ada rasa sedikit pedas di ujung lidah
BalasHapus