Djarum Coklat Retro, Inovasi SKT Slim Pertama dari Djarum

Selamat pagi,

Sudah beberapa hari ini admin sangat sibuk dengan pekerjaan yang ada sehingga tidak mampu untuk membuat postingan di blog ini dalam waktu tertentu. Dan juga karena hari ini kebetulan admin sedang kosong maka admin baru bisa membuat postingan baru pada hari ini. Serta juga masalah merek rokok yang akan di review yang membuat saya bingung. Namun hal tersebut berubah ketika admin menonton TV dan melihat iklan produk ini. Ya, Djarum Coklat Retro. Sebenarnya admin sudah tahu lama soal produk ini, mungkin kisaran bulan lalu di web Ditjen HKI dimana Djarum mendaftarkan merek dagang dari rokok ini. Namun admin awalnya menduga rokok ini merupakan versi lain dari LA Bold yang sudah dijual sejak tahun 2015 dan ternyata dugaan admin ini sangat salah.

Cerita admin bisa mendapat barang ini secara kebetulan saat admin sedang pulang makan di kawasan Depok. Admin sebenarnya sudah ada stok U Bold yang belakangan mulai banyak dijual di daerah tersebut. Entah mengapa admin melihat materi poster yang ditempel di warung dan seketika admin akhirnya bertanya kepada pemilik warung tersebut. Admin bertanya apakah Djarum Coklat Retro sudah ada atau belum. Dengan ekspresifnya sang pemilik warung kemudian menjawab

"Ooh ada mas, baru hari ini masuk"

Kemudian admin bertanya soal harga rokok tersebut. Seketika dia menjawab 

"Ceban, mas (10.000)"

Karena kebetulan ada uang kembalian dari hasil makan sebelumnya, pada akhirnya admin membeli produk terbaru yang digadang-gadang sebagai bentuk muda dari Djarum Coklat. Dan kemudian admin pulang melewati gerimis yang saat kemarin malam terjadi. Sungguh desperate hidup admin, tapi bahagia juga sih. 

Oh iya, saya akan memaparkan mengapa Djarum Coklat meluncurkan versi barunya dengan diameter batang lebih slim dengan nama RETRO yang muncul pada kisaran minggu ini diantaranya sebagai berikut:

  1. Pasar SKT saat ini sedang dalam masa lesu-lesunya, dimana bisa dikatakan inovasi pada jenis rokok ini sangat rendah. Inovasi SKT Slim sebenarnya sudah pertama kali diluncurkan pada tahun 2000 yang dipelopori oleh Wismilak Slim. Dalam hal ini, SKT Slim mampu mengakomodasi perokok kelas menengah yang menginginkan rasa mantap khas kretek tangan namun masih menganggap kretek tangan merupakan rokok yang berat dan terlalu tua untuk dihisap. Pangsa pasar rokok ini umumnya menyasar kepada usia 20-30 tahun kelas B dan C (bahkan dengan harga yang murah menyasar kelas D) yang memiliki jiwa muda namun masih konservatif dalam hal memilih rokok. Pada umumnya juga, SKT Slim juga ditawarkan sebagai jawaban agar perokok jenis SKM mau untuk mencoba jenis rokok ini, dikarenakan diameter batang yang lebih kecil.
  2. Djarum, dalam hal ini Djarum Coklat seakan ingin memasuki segmen baru dalam hal segmen perokok. Dalam hal ini, bentuk komunikasi yang dilakukan menyasar kepada bikers konservatif yang menginginkan sebuah yang kekinian namun tetap berpegang teguh kepada sesuatu yang bersifat heritage. Djarum Coklat Retro sendiri merupakan wujud dari SKT yang retro (mengacu kepada hal yang belakang atau dahulu) namun dengan bentuk yang bisa dibilang kekinian dengan tetap mempertahankan keaslian blend dari Djarum Coklat itu sendiri. Bisa dibilang produk ini seakan memberi nafas baru pada dunia rokok SKT yang seakan mulai lesu, mengingat omset pasar rokok SKT secara keseluruhan pada tahun 2015 hanya sekitar 18,7% saja berdasarkan Annual Report Philip Morris 2015.
  3. Dengan diameter yang lebih kecil dan desain batang rokok yang kekinian, Djarum Coklat seakan ingin menguasai segmen SKT dimana saat ini Djarum Coklat terfokus kepada wilayah barat dari Jawa (Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten). Secara spirit, Djarum Coklat semenjak ada rejuvenasi komunikasi memang mengincar perokok muda perkotaan yang bersahaja namun tetap menginginkan rasa tentram dan nikmat dalam hidupnya. Dan belakangan ketika aliran indie mulai berkembang, Djarum Coklat seakan memberikan wadah kepada pemusik indie untuk lebih bisa berkarya namun tetap mempertahankan heritage dari Indonesia.
Nah, itu dia alasan mengapa Djarum meluncurkan Djarum Coklat Retro pada pertengahan akhir September ini. Baiklah sebaiknya kita review rokok ini mulai dari harga terlebih dahulu. Untuk harga rokok ini ialah Rp. 10.000 (cukai 10.250) dengan kuantitas isi 12 batang dan kemasan yang lebih kecil. Bahkan saya tidak terpikir rokok ini ternyata berisi 12 batang, mirip dengan rokok berisi 10 batang yang saat ini jarang dijual. Untuk harga sendiri saya beri nilai 10 dari 10.

Kemudian kita review kemasannya dengan seksama







Kemasan rokok ini memiliki warna dasar hitam keabu-abuan dengan adanya unsur emas serta warna coklat tua. Bagian luar kemasan terdapat logo Djarum Coklat yang berbentuk setengah trapesium, dalam hal ini tulisan DJARUM berwarna hitam serta tulisan COKLAT yang berwarna emas dalam latar logo coklat tua dengan adanya unsur shadow berwarna hitam. Tekstur tulisan kemasan bisa dirasakan dengan adanya unsur emboss. Bagian bawah kemasan terdapat pattern tribal berbentuk tembakau dan cengkeh dimana warna pattern tribal tersebut memiliki warna gradien dari coklat muda keemasan dan tua. Tulisan RETRO pada kemasan berwarna emas dengan adanya penegasan bold yang lugas. Kemasan belakang juga sama sehingga membingungkan admin pada foto dimana bagian depan dan belakangnya. Bagian samping kemasan dibawah kadar tar dan nikotin terdapat tulisan 12 SKT yang dapat disimpulkan rokok ini merupakan jenis Kretek Tangan berisi 12 batang. Pada bagian larangan jual, warna yang digunakan ialah emas. Bagian atas terdapat pita cukai yang menutupi bukaan dari kemasan, dan bagian bawah tertulis COKLAT RETRO dan logo Djarum serta kode produksi dan tanggal produksi. Secara keseluruhan, kemasan ini memiliki efek shiny yang sama dengan Djarum Coklat biasa dengan efek glossy yang dominan pada bagian depan dan belakang kemasan. Sangat simpel dan menarik. Untuk kemasan sendiri saya beri nilai 8.9 dari 10.

Kemudian kita buka plastiknya dengan seksama


Ketika dibuka, terdapat model foil yang sama dengan model rokok softpack pada umumnya dimana terdapat bagian yang dilipat (fold) sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah lipatan yang khas. Model ini cukup jarang ditemui pada jenis SKT dimana hanya beberapa merek saja yang menawarkan.

Saya kemudian mencoba untuk membuka bagian kirinya dengan merobek bagian tersebut. Agak jarang saya temui jenis robekan model ini sehingga menurut saya jenis ini lebih merepotkan ketimbang Djarum Coklat biasa yang sudah ada bagian bukaannya dan plastiknya.

 
Setelah saya coba buka bagian sampingnya, saya masih merasa kesulitan untuk mengeluarkan batang rokoknya. Maka pada akhirnya saya coba robek bagian kiri yang sudah dibuka sehingga bisa dilihat sebagai berikut.


Dapat disimpulkan bagian bukaan rokok ini cukup sulit untuk mengeluarkan batang rokoknya. Pada akhirnya saya menemukan celah untuk membukanya dan bisa mengeluarkan batang rokoknya. 

Kemudian kita tarik batang rokoknya dengan seksama


Batang rokok ini memiliki panjang yang sama dengan Djarum Coklat regular namun secara diameter batang cenderung lebih kecil alias slim. Pada bagian batasan bakaran terdapat tulisan COKLAT RETRO berwarna coklat tua disertai adanya batasan garis berwarna coklat muda.

Kemudian kita coba rasakan rokoknya dengan seksama


Rasa rokok ini memiliki intensitas spicy yang kuat serta karakter manis fruity khas dari Djarum Coklat. Namun intensitas fruity dari rokok ini cenderung lebih rendah dibandingkan Djarum Coklat reguler bahkan cukup rendah. Memiliki karakter buah yang sedikit mirip dengan bubble gum dengan intensitas yang lebih rendah dibandingkan versi Regular, dalam hal ini paduan liquorice, nanas, nangka dan buah lainnya cukup terasa. Rasa manis rokok ini muncul dari penambahan liquorice yang digunakan sebagai salah satu bahan saus dari rokok ini. Sangat earthy, blendnya sangat balance terutama penggunaan Tembakau Srintil mampu menciptakan rasa yang nikmat serta kaya akan rasa tembakaunya. Intensitas manisnya memang rendah, namun tetap menampilkan karakter khas Djarum Coklat dengan versi lebih kekinian. Ada sensasi gurih khas kretek yang terasa, namun dominan manis dari liquorice dan kayumanis. Throat hit tidak begitu terasa, cukup smooth. Harshness pada rokok ini cukup terasa, dalam hal ini didukung dengan rasa spicy yang ditawarkan oleh rokok ini. Cenderung punya karakter mellow, dalam hal ini sangat didukung dengan blend yang kompleks dan mengandung banyak sekali tembakau berkualitas Indonesia. Durasi bakar cenderung lamban, bahkan menurut saya sangat lamban. Namun dibandingkan dengan Djarum Coklat Regular masih lebih lamban Djarum Coklat Regular. Aftertaste tidak menimbulkan rasa tidak nyaman pada tenggorokan. Saya sangat suka rokok ini, akan tetapi saya tetap lebih prefer Djarum Coklat Regular. Untuk rasa sendiri saya memberi nilai 9.1 dari 10. Kalau saja rasa fruitynya lebih kuat maka saya akan memberi nilai 9.5.

KESIMPULAN

Dengan harga yang murah, kemasan yang elegan serta rasa yang mantap, rokok ini seakan memberi jawaban atas keinginan perokok SKT yang menginginkan sebuah kekinian namun tetap mendapatkan kesan retro yang ingin dijual oleh rokok ini. Namun sejauh ini distribusi saya baru bisa temui di warung di kawasan Depok. Saya memang belum mengecheck apakah di minimarket sudah masuk atau belum yang jelas saya lebih menyarankan untuk membelinya di warung ketimbang di minimarket. Selain harga juga lebih murah, anda akan bisa melihat promosi yang tidak dilakukan saat ini di minimarket berupa poster kecil. Sangat saya rekomendasikan, yang jelas saya memberi nilai total pada rokok ini ialah 9.3 dari 10. Artinya jelas rasa dan harganya sangat saya bisa rekomendasikan, serta kemasannya yang sangat baik membuat anda tidak perlu malu untuk membawa rokok ini ketika dalam tongkrongan. Namun kelemahan rokok ini jelas ketika membukanya dan tidak begitu awet mengingat rokok ini jelas untuk sehari konsumsi saja.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention saya di @ReviewRokok dan ask saya di ask.fm/reviewrokok. Sekian dan terima kasih.

Posting Komentar

20 Komentar

  1. Min, tolong dong review Djarum Super Mild Black Series.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nanti ya, sembari menunggu barangnya ada dulu e h e h e

      Hapus
  2. wah jdi penasaran..kbetulan sya penikmat djarum cklt disaat kerja heee
    rasanya spertinya agk dbwh djarum cklt regular?

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya agak dibawah, cuman karakter spicynya sama kuatnya ama coklat regular

      Hapus
  3. Duh di Bandung Masih ada Posternya doang, blm ada barangnya (keknya ada sih tpi ane ngk tau) blm di jual di stiap mini/supermarket dan toko klontongan.

    BalasHapus
  4. Ni blm diproducsi masal gan.cma beberapa orang yg bikin.msh dlm penjajakan.
    Kebetulan istri saya yg membuatnya

    BalasHapus
  5. Ini rokok enak...baru nyoba .. Tp ya gtu pas di isep berat ky ada yg mampet.. Jd kudu di bejek bejek dlu biar lembut.. Rasa oke lahhh

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya biasa kalo mau bejek-bejek justru malah pas ngisep samsu. kalo kretek djarum nggak perlu dibejek-bejek sebenarnya udah lembut, kemungkinan mampetnya karena di bagian tipping (alias bagian hisapannya) terlalu padet pas mas dapetnya

      Hapus
    2. Ya ada yg padet ada yg ga ..hehehe...

      Hapus
  6. Perlu dibejek sedikit biar gak mampet. Overall saya setuju sama bung soal rasanya. Selain itu, bung juga betul ; ada segmen anak muda yang konservatif. Hahaha. Kemasan yang didominasi hitam dan gold juga bikin image nya berkelas sih, gak murahan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, memang mantap berkelas, dan juga harganya murah. Plus ini bisa dihisap ama orang muda karena rasa jarcoknya nggak gitu sestrong serta durasi bakarnya lebih cepat sehingga pas kalo ditawarin ke temen.

      Hapus
  7. opsi yang menarik

    baru nemu di minimarket deket rumah

    cukup takjub dengan tastenya

    cakep nih jarcok retro haha

    BalasHapus
  8. Dji Sam Soe Super Premium mantap bro, coba review deh

    BalasHapus
  9. Info mu keren min. Bikinin yang signature dong😂 pengguna berat signature ni. Thanks

    BalasHapus
  10. Sebenarnya rokok kretek idealnya lebih di perbanyak, dibanding rokok yg filter,mengingat Kita termasuk saya Suka membuang puntung rokok sembarangan, filter terbuat dri plastik, tidak ramah lingkungan... Terimakasih

    BalasHapus