Sampoerna A Mild Regular isi 16 Batang, Pelopor Rokok SKM LTLN di Indonesia

Selamat pagi,

Seharusnya postingan ini saya buat sekiranya hari kemarin, dimana sebelumnya di halaman Facebook Page saya sudah menjanjikan review mengenai produk ini. Namun dikarenakan ada sebuah hal yang sekiranya membuat admin tidak mengeposkan postingan di blog, maka pada akhirnya saya baru bisa membuat postingannya pada hari ini. Sebenarnya, jujur saja saya masih banyak hutang review rokok yang saya dapatkan sebelumnya. Belum lagi saya kemungkinan akan mendapatkan paket rokok yang dikirim oleh pengikut setia saya di Padang, dimana saya dan pengikut setia tersebut melakukan transaksi untuk membeli rokok yang ada di Padang. Sekedar info, saya minggu depan akan mereview beberapa rokok yang terhitung baru di pasaran. Misal saja Chief ataupun Win Mild Pop.

Postingan ini saya buat sesimpel mungkin dan seringkas mungkin, mungkin ini bisa terjadi dikarenakan admin agak sedikit malas untuk membuat postingan yang sangat panjang, dan juga karena rokok yang admin review bukanlah produk baru, maka bisa dipastikan review rokok ini tidak begitu spesial namun memiliki demand yang tinggi. Terbukti, di suggestion Google Search sendiri, review rokok Sampoerna Mild menempati posisi kedua dari hasil suggestion yang muncul di Google Search. Agaknya, permintaan review rokok ini bisa dibilang sangat banyak. Kebanyakan hasil yang muncul di hasil pencarian ialah postingan saya yang saya buat kisaran tahun-tahun sebelumnya.

Produk ini dinamakan Sampoerna A Mild Regular. Kenapa saya menambahkan kata-kata "Regular" pada judul postingan kali ini? Karena varian dari Sampoerna A Mild sendiri setidaknya ada tiga varian. Yang pertama ialah versi Regular atau Original, yang kedua ialah Menthol (belakangan sudah berubah nama menjadi Menthol Burst walaupun penyebutan produk ini bagi admin ketika ingin membeli rokok ini sama saja ketika produk ini belum mendapat upgrade fitur kapsul), dan yang terakhir ialah Blue atau varian paling ringan dari A Mild yang saat ini hanya dijual di wilayah tertentu di Sumatera. Penyebutan rokok ini paling umum bila ingin membeli rokok ini ialah "Mild" saja, ataupun "Sampoerna Mild" dengan huruf "d" yang tidak dibaca dikarenakan interpretasi orang Indonesia kurang suka menyebut A Mild sebagai "mīld" yang tentunya cara membacanya berbeda. 

Ada sedikit analisis yang admin harus sampaikan di postingan ini, beserta sedikit cerita historis mengapa tercipta produk Sampoerna A Mild dan bisa bertahan hingga saat ini diantaranya sebagai berikut:
  1. Sampoerna A Mild sendiri merupakan produk SKM LTLN pertama di Indonesia yang dijual secara umum di Indonesia (beberapa literatur mengatakan bahwa pelopor LTLN sebenarnya ialah Djarum, namun produk tersebut ditujukan untuk pasar ekspor). Diprakarsai oleh Putera Sampoerna dan dikembangkan oleh Muhammad Warsianto (sekarang dia bekerja di Nojorono Group), rokok ini pada awalnya dikembangkan di kala rokok SPM yang dikenal dengan gengsinya namun secara rasa tidak begitu baik, begitu juga anggapan kretek yang secara rasa sangat baik namun memiliki rasa yang berat dan tidak cocok dibawa di kala sedang berkumpul dengan teman. Putera Sampoerna juga sadar bahwa di masa yang akan datang, rokok kretek tidak bisa berkembang bila hanya mengandalkan diferensiasi rasa saja. Putera Sampoerna juga menyadari bahwa beberapa orang sudah mulai sadar terhadap kesehatan, dimana ada anggapan bahwa rokok rendah tar cenderung aman ketimbang kretek yang secara umum memiliki kadar tar yang tinggi. Dikembangkan sejak tahun 1987 dan diluncurkan pada tahun 1989, rokok ini seakan menawarkan keunggulan yang sangat berbeda bila mengacu dengan rokok kretek yang pada saat itu memiliki kadar tar diatas 20mg. Dengan mengusung semangat "Taste of The Future", Putera Sampoerna yakin bahwa produk ini sangat bisa diterima oleh pasar di masa yang akan datang, dimana rokok rendah tar serta nikotin merupakan rokok yang pada saat ini sangat merajai industri rokok di Indonesia. Walaupun penjualan rokok ini pada awalnya cenderung labil, akan tetapi rokok ini mulai disukai oleh masyarakat Indonesia kisaran era 90-an, dimana persaingan rokok SKM LTLN di Indonesia mulai muncul. Beberapa pabrikan rokok yang membuat produk tersebut pada era tersebut diantaranya ialah Bentoel Group dengan Starmild dan Djarum dengan LA Lights. Segmen SKM LTLN mulai menggoyahkan dominasi SKM Full Flavor dan SKT pada era 2000-an, dimana kawula muda sejauh ini mencari rokok dengan rasa yang ringan. Dan juga, berkat kampanye "Bukan Basa-basi" mampu membuat persaingan segmen SKM LTLN menjadi sangat sengit. A Mild sejauh ini menggunakan pendekatan Go AHead, yang bisa diartikan semangat kebebasan yang sejauh ini ditanamkan sebagai embrio dari brand A Mild itu sendiri.
  2. Portofolio Sampoerna A Mild sendiri berdasarkan Annual Report PT HM Sampoerna Tbk. memiliki market share sebanyak 14% pada tahun 2016. Dimana angka tersebut dapat dikatakan rokok ini memiliki pengguna terbesar di Indonesia, bila dibandingkan dengan rokok lain yang sejauh ini memiliki market share dibawah 10%. Sampoerna A Mild sendiri sejauh ini merupakan market leader untuk rokok di Indonesia secara keseluruhan, dan juga memiliki market share terbesar dari segmen Sigaret Kretek. Dapat dikatakan bahwa salah satu hal yang menyebabkan A Mild memiliki market share terbesar ialah strategi komunikasi yang sangat baik, dan juga kesadaran dari banyak masyarakat Indonesia yang menginginkan rokok yang setidaknya dianggap aman. SKM LTLN sendiri memiliki keunggulan rendah tar serta nikotin, dimana rokok ini mampu menjawab keinginan masyarakat Indonesia yang menganggap rokok SKM LTLN tidak terlalu memiliki resiko yang tinggi serta tarikan dan rasa yang ringan. Kuat dugaan, angka 14% dari penjualan A Mild keseluruhan akan meningkat namun tidak begitu drastis, meskipun sebenarnya angka 14% ini menandakan penurunan dari portofolio A Mild dari angka sebelumnya yakni 14.6% di tahun 2015.
  3. Dapat disimpulkan, dikarenakan Putera Sampoerna merupakan seorang visioner, dan juga adanya anggapan rokok rendah tar serta nikotin lebih aman bagi kesehatan membuat A Mild bisa tetap bertahan hingga saat ini, dan menjadi market leader bagi rokok SKM LTLN secara keseluruhan. Meskipun sedikit menurun, namun A Mild tetap menjadi raja dari rokok SKM LTLN secara keseluruhan, dimana salah satu hal yang menyebabkan peningkatan konsumsi A Mild ialah generasi millenial yang menginginkan rokok kretek namun tetap bisa diajak gaul.
Baiklah, itu sedikit analisis mengapa produk ini bisa bertahan hingga saat ini serta mampu bertahan sebagai market leader rokok SKM LTLN di Indonesia. Mari kita review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Untuk rokok ini admin beli dengan harga Rp. 21.000 (anggaplah kita samakan harga rokok ini dengan retail price yang ditetapkan Sampoerna untuk kawasan DKI Jakarta dan sekitarnya ialah 20.000, di beberapa daerah di Indonesia rokok ini memiliki retail price sebesar 19.500, cukai 18.775) dengan kuantitas sebanyak 16 batang. Untuk harga sendiri saya beri nilai 7 dari 10.

Kemudian kita coba review kemasannya dengan seksama







Kemasan rokok ini menggunakan basis warna putih, merah, dan juga emas. Bagian latar depan kemasan terdapat pattern garis yang membentuk semacam 'loop', dimana pattern garis tersebut memang sudah menjadi identitas dari Sampoerna A Mild itu sendiri. Terdapat logo Sampoerna yakni tulisan SAMPOERNA dengan adanya warna emas muda, dengan adanya logo khas di bagian O yang menggambarkan semangat tiga tangan yang sudah menjadi identitas korporat Sampoerna secara umum. Logo Sampoerna tersebut menggunakan efek emboss yang bisa dirasakan dengan seksama. Bagian bawah logo Sampoerna terdapat persegi panjang berwarna putih dengan outline berwarna emas yang dimaksudkan untuk memisahkan antara pattern garis yang ada di luar dengan bagian dalam persegi panjang. Di dalam persegi panjang berwarna putih tersebut terdapat pattern batik yang  saya duga menggambarkan tradisi Indonesia berupa Kretek yang sekiranya ingin dibawa oleh Sampoerna A Mild itu sendiri. Pattern batik ini merupakan gabungan dari adanya dua jajar genjang di bagian atas, dua jajar genjang di bagian bawah, dua garis rounded rectangle di bagian horizontal dengan bagian oval di dekat ujungnya, dua garis rounded rectangle yang dekat ujungnya terdapat semacam oval serta dua rounded rectangle horizontal berukuran kecil, dan gabungan dua layang-layang di bagian samping ataupun atas dan bawah. Kesemua objek dalam pattern tersebut menggunakan warna merah tua dengan adanya outline objek berwarna hitam. Di bagian dalam pattern tersebut terdapat objek persegi dengan warna outline emas muda yang memiliki efek emboss, sebuah outline berwarna hitam di dekat outline emas muda, dan terdapat persegi berwarna merah dengan logo A yang menggunakan warna putih serta efek emboss yang bisa dirasakan dengan seksama. Terdapat tulisan Mild di bagian bawah dengan font script berwarna hitam, yang sekiranya merupakan tulisan A Mild yang belum diperbaharui. 

Bagian belakang terdapat persegi panjang dengan outline emas, dimana di bagian dalam terdapat logo corporate Sampoerna dengan adanya sembilan bintang di bagian atasnya, logo tiga tangan khas Sampoerna, objek naga, dan tulisan ANGGARDA PARAMITA yang memiliki unsur berwarna emas dan tulisan 1913. Terdapat deskripsi dari rokok ini yang menjelaskan bahwa A Mild dibuat dengan Tembakau Jawa Aromatik (kemungkinan besar merupakan gabungan dari berbagai jenis Tembakau  Oriental asal Jawa), Tembakau Amerika (bisa dipahami sebagai Tembakau Virginia) dan tembakau lain yang ditambahkan cengkeh alami yang halus, serta produk ini merupakan bukti dedikasi dari The House of Sampoerna. Di bagian bawahnya terdapat tanda tangan dari Putera Sampoerna, selaku pembuat gagasan dari produk ini berwarna emas. Bagian kanan kemasan hanya terdapat larangan jual, dan bagian kiri terdapat tulisan BUKAN BASA-BASI sebagai slogan dari rokok ini serta tulisan 16 LASERMILD(R) KRETEK yang menandakan rokok ini menggunakan perforasi laser untuk menciptakan rokok dengan rasa yang ringan. Bagian atas terdapat logo A dalam persegi yang sama dengan kemasan depan namun tanpa adanya efek emboss serta terdapat pattern garis, dan bagian bawah terdapat logo A dalam persegi namun tidak disertai adanya efek emboss layaknya bagian atas kemasan. Saya merasa, kemasan rokok ini cenderung "old-school" dan klasik, namun dalam konteks rokok yang disukai kawula muda maka kemasan rokok ini agak kurang begitu relevan dengan situasi saat ini. Untuk kemasan sendiri saya beri nilai 8 dari 10.

Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasannya dengan seksama


Bagian inner hinge lid kemasan pada produk ini agak berbeda dengan produk Sampoerna keluaran baru, yakni tanpa adanya email suara.konsumen@sampoerna.com yang belakangan mulai ditemukan pada produk buatan Sampoerna keluaran tahun 2017. Bagian inner frame pada rokok ini tidak begitu spesial, dimana produk ini menggunakan model inner frame yang sama dengan rokok umumnya dan menggunakan warna emas. Bagian foil ini cenderung polos dengan adanya warna emas. 

Kemudian kita coba robek foil-nya dengan seksama


Bagian rokok ini memiliki warna yang sama dengan rokok Mild yang secara umum dijual di pasaran, yakni dengan warna putih. Susunan batang rokok ini ialah 8 di depan dan 8 di belakang, dengan kuantitas isi sebanyak 16 batang.

Kemudian kita coba tarik rokok-nya dengan seksama


Bagian batang rokok ini cenderung memiliki diameter yang terhitung slim serta panjang batang yang cenderung terhitung panjang. Bagian batasan tipping paper dari rokok ini menggunakan garis berwarna warna emas yang tebal di bagian atas dan bawah batasan tipping paper, dengan adanya garis berwarna emas yang sedikit lebih tipis sebanyak 5 buah. Di bagian tengah batasan tipping paper terdapat logo Sampoerna A dengan warna persegi ialah merah serta logo Sampoerna A berwarna putih. Perforasi laser yang digunakan pada rokok ini berjumlah dua baris, dengan adanya jarak lubang perforasi laser yang cenderung berdekatan satu sama lain. 

Kemudian kita coba rasakan rokok-nya dengan seksama


Ketika sebelum dibakar, rokok ini seakan menawarkan sensasi manis yang terasa disertai adanya unsur fruity yang cenderung terasa, namun sensasi fruity ini berbeda dengan rokok SKM secara umum. Namun ketika dibakar, rokok ini seakan menawarkan sensasi manis yang sangat kuat disertai adanya sensasi fruity yang cenderung khas serta sensasi spicy yang cenderung sangat terasa. Sensasi fruity disini sepertinya dominan menggunakan essens leci sebagai pembentuk sensasi fruity yang cenderung memiliki rasa yang kuat namun bersifat netral. Ada kemungkinan rokok ini sedikit terdapat sensasi cocoa sehingga mampu membantu karakter fruity leci yang menjadi bawaan dari rokok ini, memiliki rasa yang cenderung kuat. Sensasi manis yang ditawarkan oleh rokok ini cenderung sangat kuat serta intens, dimana rokok ini sangat memiliki sensasi a hint of sweetness yang sangat terasa, sehingga beberapa orang yang merasa kurang cocok akan rokok ini akan merasa mual ketika merokok A Mild. Karakter manis disini sepertinya juga muncul dikarenakan adanya penambahan inverted sugar, walaupun penambahan inverted sugar disini cenderung membantu karakter manis yang sudah menjadi bawaan dari rokok ini. Terdapat sensasi spicy yang cenderung dominan, dimana pada rokok ini saya bisa menemukan sensasi kayumanis, kapulaga, serta adas manis sehingga mampu menciptakan sensasi spicy yang pas bagi sebagian masyarakat kawula muda Indonesia. Memiliki sensasi warming yang cenderung terasa, hal ini dikarenakan sensasi cengkeh halus dan beberapa penyusun saus yang ditambahkan pada rokok ini mampu menciptakan sensasi yang cenderung hangat di tenggorokan. Karakter a hint of sweetness juga terjadi dikarenakan rokok ini menggunakan liquorice sebagai penyusun sensasi manis yang ada pada rokok ini, dimana liquorice sendiri memang menjadi basic dari rokok buatan Sampoerna secara umum. Terdapat blend yang cenderung menggunakan Tembakau Oriental asal Indonesia, namun dikarenakan rokok ini menggunakan Tembakau Virginia dalam intensitas yang lebih besar, rokok ini cenderung memiliki rasa yang ringan dan memiliki sensasi manis yang cenderung alami. 

Blend pada rokok ini cenderung earthy dan balance, dimana pada rokok ini saya sedikit bisa menemukan unsur tanah yang terasa disertai adanya karakter tembakau yang cenderung seimbang. Sensasi nutty pada rokok ini sangat terasa, dimana rokok ini memiliki sensasi aromatik yang sangat kuat, dikarenakan penyusun blend pada rokok ini menggunakan Tembakau berjenis Oriental asal Indonesia. Kuat dugaan, salah satu penyusun blend pada rokok ini ialah salah satunya menggunakan Tembakau Madura dan Tembakau Temanggung. Ketika dikeluarkan lewat hidung, rokok ini seakan menawarkan sensasi aroma nutty yang kuat, disertai adanya sedikit aroma spicy yang khas. Tarikan pada rokok ini bisa dikatakan sangat smooth, dalam artian rokok ini cenderung memiliki tarikan yang sangat lembut dan cenderung mudah untuk ditarik, bahkan untuk perokok pemula rokok ini cenderung pas tarikannya. Harshness pada rokok ini bisa dikatakan sedikit terasa, namun dalam intensitas yang menurut saya pribadi sangat rendah. Dimana rokok ini cenderung menawarkan sensasi rasa yang cenderung sangat halus, bahkan orang awam pun akan menganggap rokok ini tidak memiliki sensasi harshness sama sekali. Throat hit pada rokok ini bisa dibilang tidak ada, mengingat rokok ini masuk ke jenis rokok LTLN yang secara umum hampir tidak memiliki sensasi yang menusuk, dalam artian rokok ini cenderung sangat nyaman di tenggorokan dan tidak menimbulkan sensasi yang cenderung membuat tenggorokan tidak nyaman. Durasi bakar dari rokok ini ialah 10-11 menit tergantung seberapa banyak hisapan yang Anda lakukan, dalam artian rokok ini cenderung menawarkan sensasi bakaran yang cepat, namun pas bagi sebagian orang terutama pekerja kantoran ataupun mahasiswa. Aftertaste dari rokok ini ialah cenderung kuat akan sensasi nutty, disertai sensasi manis leci yang cenderung meninggalkan kesan baik di tenggorokan. Namun kelemahan rokok ini ialah, ketika mendekati batasan tipping paper, rokok ini cenderung memiliki sensasi panas yang terasa di jari dan di bibir, serta terdapat sensasi chemical taste yang cenderung terasa. Sensasi chemical taste ini cenderung terasa secara aroma ataupun rasa. Kelemahan ini juga didukung dengan sensasi bakaran yang bila tidak dihisap beberapa menit saja, rokok ini seakan menawarkan bakaran yang cenderung terbakar sendiri. Agaknya, rokok ini juga bagi sebagian orang tidak begitu cocok mengingat rokok ini akan membuat mual sebagian orang, termasuk saya pribadi. Entah mengapa saya mulai menyukai rokok ini, walaupun bila saya bandingkan dengan Signature Mild, rokok ini kurang begitu kuat sensasi rasa yang khas. Untuk rasa sendiri saya beri nilai 8.75 dari 10.

KESIMPULAN

Dengan kemasan yang cenderung "old-school", rasa yang menurut saya sangat smooth serta pas, dan juga sensasi rasa yang modern membuat rokok ini tetap bisa bertahan hingga saat ini dan menjadi market leader dalam segmen SKM LTLN di Indonesia. Agaknya, banyak sekali perokok pemula yang mengawali kebiasaan merokok-nya menggunakan A Mild dikarenakan rokok ini cenderung ringan dan rasa yang pas bagi kebanyakan orang. Namun kelemahan rokok ini ialah terletak pada sensasi panas yang terasa ketika mendekati batasan tipping paper, rasa mual bagi sebagian orang bagi yang tidak cocok, serta harga yang menurut saya sangat tidak masuk diakal untuk hitungan rokok SKM LTLN yang kebanyakan dijual dengan harga dibawah 20.000, yang bagi sebagian orang pada akhirnya memilih A Mild 12 Batang dikarenakan alasan ekonomis. Untuk distribusi sendiri rokok ini sangat mudah didapatkan, terlebih rokok ini pasti dijual di warung, minimarket, supermarket, hypermarket, bahkan banyak restoran ataupun cafe yang menjual rokok ini; dikarenakan rokok ini merupakan rokok yang bersifat high-demand. Dikarenakan saya ingin mempersingkat waktu, maka saya langsung membuat nilai overall rokok ini yakni 7.91 dari 10. Artinya rokok ini menang pada rasanya dan kemasan yang bersifat "old-school", namun untuk harga rokok ini terhitung kurang begitu terjangkau. Artinya bila Anda menginginkan A Mild, maka saran saya beli yang isi 12 batang saja yang pada saat ini harganya ialah Rp. 15.000 per bungkusnya.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention saya di @ReviewRokok, like Page Facebook blog ini di fb.me/ReviewRokok, dan ask saya di 
ask.fm/reviewrokok, serta add ID Line saya yakni reviewrokok. Sekian dan terima kasih.

Posting Komentar

12 Komentar

  1. Sayangnya,saya lebih suka rokok dunhill sama LA dan kalau lagi kangker ngeteng rokok garpit

    BalasHapus
    Balasan
    1. masih enakan LA kemana-mana sih. kebetulan tadi ngetes rasa kok biasanya ini nggak enak malah pas gitu mas. bagi saya sih masih enakan surya ketimbang garpit, cuman ya kalo kondisi ngeteng karena nggak ada surya ketengan ya akhirnya garpit2 juga larinya

      Hapus
  2. salah satu rokok kesukaan ane.. skrg rokok ane cuma 2 gan, Marlboro Lights dan A-MIld . nah untuk kemasan 12 buat gw rasanya beda banget dan enakan yang 16 gan, yg 12 berasa lebih pahit & kering.. gw udh coba bandingin langsung dan emang yg 16 jauh lebih enak

    BalasHapus
  3. Buat saya A Mild ini bikin tenggorokan saya jadi seret, mungkin krn saya gk suka roko yg terlalu manis. Lebih mending Magnum Mild atau Camel Mild buat rasa dan harga juga.

    BalasHapus
  4. Rokok ter enak di dunia.. ane udh nyobain macem2 rokok, marlboro, LA, Djarum MLD, esse, surya, gudang garam, dll... hanya A-mild yg paling mantap. . Bisa bikin nyaman, ngilangin pusing klo lagi stress

    BalasHapus
  5. kenapa harus ada kata "seksama" yang diulang-ulang sih? menurut saya itu aneh sih

    BalasHapus
  6. Kenapa rokok sampoerna sekarang racikanya kurang mantap beda sama racikan yg dulu.rokok yg sekarang klo habis di hisap kepala rasanya pusing dan juga kurang enak tolong doong di pertahankan racikan yg dulu jangan ngawur kayak sekarang saya pecinta rokok sampoerna sudah 10 th lebih baru akli ini saya menemukan racikan yang memvuat aku kecewa

    BalasHapus
  7. Roko kesukaan saya sewaktu SMA, dari 14.500 sampe sekarang segila 21.000. untung saya bukan perokok aktif, 1 bungkus 3 hari

    BalasHapus
  8. Saya bingung bedakan rasa antar u mild(semenjak jdi milik sampoerna) dgn A mild.. tpi kalau bedain harganya saya jago banget.. jdi lebih milih u mild dgn harganya yg mantap 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jauh beda mba kalo kata saya, u mild seolah tembakau nya kurang harum dan berasa tengik (ini menurut saya) mungkin u mild pake tembakau no.2 dan A mild pake nomer satu ya namanya juga A haha, u mild juga ganyaman ditenggorokan seret beda banget deh ama A mild

      Hapus
  9. Rokok kesukaan nih..
    Klo ga ada duit ya magnum blue,

    BalasHapus
  10. Rokok Sampoerna A Mild Regular ini pas buat teman nonton sinetron SinemArt di Indosiar bung.

    BalasHapus