Halim Merah, SPM Full Flavor Dengan Rasa Khas dari Gudang Garam Group

Selamat malam,

Hari ini sepertinya merupakan hari terakhir maraton atas review rokok yang sudah admin pos-kan di akun Facebook dari Review Rokok. Dimana dalam hal ini pemadatan saya lakukan dikarenakan untuk minggu depan kemungkinan besar untuk mereview cenderung lebih susah secara waktu, dalam hal ini admin harus bisa mempersiapkan diri dalam menyelesaikan kegiatan yang dirasa menyita waktu yang sangat banyak. Tiga review dari rokok yang sudah admin posting di Facebook sepertinya menutup review rokok dengan kemasan soft-pack, dimana pada minggu depan admin akan melakukan review mengenai rokok Esse seri SPM. Kemungkinan besar, review akan saya lakukan mulai Rabu minggu depan, dikarenakan kesibukan yang admin hadapi mulai sedikit.

Dalam hal ini, admin akan mereview rokok yang sepertinya sudah sangat legend dan termasuk rokok berjenis SPM yang memiliki harga yang sangat terjangkau, terutama untuk kelas menengah ke bawah yang menginginkan rokok berjenis SPM dengan harga yang sangat murah. Rokok ini mungkin sekelas dengan rokok putih buatan lokal semisal Marcopolo, namun dalam tingkatan yang lebih rendah bila dibandingkan dengan Marcopolo ataupun rokok SPM yang memiliki sifat value for money. Akan tetapi, rokok ini memiliki perbedaan yang jelas bila dibandingkan dengan rokok SPM yang dijual di Indonesia. Perbedaan ini nanti akan dijelaskan di bagian penilaian harga, kemasan, dan rasa. Review rokok ini tidak lengkap bila tanpa adanya analisis, dimana analisis mengenai produk tersebut akan admin bahas di bawah ini:

  1. Halim merupakan rokok yang dikatakan sebagai rokok putih dengan kearifan lokal. Dimana, produk ini kalau tidak salah diluncurkan pada tahun 2011, dimana rokok ini merupakan alternatif bagi perokok SPM yang merasa keberatan dengan rokok SPM kelas premium semisal Marlboro dan Dunhill. Dengan keunggulan kemasan soft-pack yang jarang sekali ditemukan untuk ukuran rokok SPM di Indonesia, Halim sendiri memiliki diferensiasi dengan produk SPM buatan pabrikan multinasional yang pada umumnya menawarkan harga yang diatas rata-rata rokok di Indonesia, serta kemasan yang pada umumnya menggunakan kemasan hard-pack. Di tahun 2013 (kalau tidak salah), Halim yang dahulu disebut dengan Gudang Garam Halim mengubah kemasan dan nama dari rokok ini, dengan alasan ingin menciptakan perbedaan diantara rokok SKM dan SKT yang diproduksi oleh Gudang Garam, sedang untuk SPM sendiri diproduksi oleh PT Halim Wonowidjojo yang sebenarnya secara lokasi masih berada di kota yang sama dengan Gudang Garam, yakni Kediri. Pemilihan kemasan soft-pack sendiri pada rokok ini ialah dikarenakan pada umumnya, konsumen rokok soft-pack merupakan konsumen yang ada pada kelas menengah ke bawah, dimana pertumbuhan rokok kelas menengah kebawah dikatakan cenderung berkembang dari tahun ke tahun. Angka secara pasti saya tidak memilikinya, yang jelas pertumbuhan rokok kelas menengah ke bawah dikatakan cenderung berkembang dari tahun ke tahun.
  2. Pangsa pasar SPM secara keseluruhan mengalami penurunan penjualan, dimana berdasarkan data yang didapatkan dari Annual Report Philip Morris International, penjualan SPM sendiri mengalami penurunan sebesar 0,2% dari sebelumnya di tahun 2015 mencapai 6,2% dari penjualan rokok keseluruhan, turun menjadi 6% pada tahun 2016. Penurunan ini secara pasti menandakan bahwa rokok SPM kurang begitu disukai oleh masyarakat. Walaupun kebanyakan rokok SPM yang dijual di pasaran ditujukan kepada konsumen kelas menengah ke atas, Halim berusaha membuat diferensiasi dengan menjual rokok ini dengan harga yang sangat terjangkau serta penggunaan kemasan soft-pack yang secara langsung bisa menurunkan harga eceran di pasaran. Halim sendiri memang dasarnya merupakan rokok SPM untuk kalangan kelas menengah ke bawah. Namun penjualan Halim cenderung meningkat dari tahun ke tahun, walaupun angka pastinya sampai sekarang saya belum bisa mendapatkannya.
  3. Dapat dikatakan bahwa dengan diproduksi-nya Halim sebagai rokok SPM kelas menengah ke bawah (atau lazim disebut dengan value for money), rokok Halim bisa bertahan hingga saat ini dikarenakan angka perokok kelas menengah ke bawah cenderung berkembang. Dan dalam hal ini, Halim berusaha membuat diferensiasi dengan adanya slogan "Putihnya Indonesia" dikarenakan rokok Halim sendiri merupakan rokok putih yang diciptakan dengan kearifan lokal. Dengan menggunakan bahan baku Tembakau Virginia tunggal, Halim sendiri membuat diferensiasi dengan rokok SPM pada umumnya dengan menggunakan bahan baku tunggal, sehingga secara ekonomis rokok ini bisa dijual dengan harga yang sangat terjangkau dan bisa menyentuh kelas menengah ke bawah.
Baiklah, itu sekedar sedikit analisis mengapa Halim bisa dijual dan tetap bisa bertahan hingga saat ini. Kemudian kita coba review rokok ini dimulai dari harga terlebih dahulu. Untuk harga rokok ini admin beli dengan harga Rp. 11.000 (beberapa toko bisa menjual lebih murah 500 atau lebih mahal 500, cukai 11.700) dengan kuantitas isi sebanyak 20 batang. Untuk ukuran rokok SPM, Halim termasuk lebih murah bila dibandingkan dengan kompetitor rokok SPM yang pada umumnya menyentuh paling minim harga 15.000 per bungkus (dalam hal ini mengacu kepada harga Lucky Strike Original Red). Untuk harga sendiri saya beri nilai 10 dari 10.

Kemudian kita coba review kemasannya dengan seksama







Kemasan rokok ini bisa dibilang sangat simpel. Memiliki warna dasar putih, merah, dan emas. Bagian depan dan belakang kemasan terdapat semacam objek persegi panjang yang menghadap vertikal sebanyak 6 buah di bagian kanan dan kiri kemasan, dengan adanya latar persegi panjang yakni berwarna merah. Latar kemasan ini pada bagian tengah ialah merah. Terdapat tulisan Filter dengan font script dan warna tulisan yakni putih. Tulisan CIGARETTES sepertinya menggunakan font Helvetica dengan warna putih. Terdapat semacam mahkota dengan tiga bintang di bagian atas, adanya dua unsur lancip di bagian kanan dan kiri mahkota serta objek tumpul di bagian tengah, terdapat semacam oval di bagian kanan dan kiri kemasan, adanya tulisan H dengan adanya dua titik di bagian atas dan unsur emas yang tidak menutup keseluruhan tulisan H, terdapat semacam oval sebanyak 9 buah di bagian bawah, dan adanya semacam objek keriting (club) sebanyak 9 buah yang melingkari dari mahkota tersebut. Mahkota tersebut sepertinya menggambarkan ukuran dari rokok ini yakni King Size. Secara keseluruhan, objek logo Halim memiliki warna dasar emas. Terdapat tulisan HALIM dengan menggunakan font serif dengan warna tulisan yakni emas. Terdapat tulisan MADE IN INDONESIA yang menyatakan bahwa rokok ini dibuat di Indonesia. Di bagian kanan kemasan terdapat semacam objek bertuliskan 20, terdapat tulisan yang melingkari tulisan 20 yakni VIRGINIA FILTER dan CIGARETTES dengan pemisah berupa dot, yang menandakan rokok ini merupakan rokok ini menggunakan bahan baku tunggal yakni Tembakau Virginia. Penempatan tulisan SPM pada rokok ini berada di bagian barcode, layaknya produk buatan Gudang Garam pada umumnya. Bagian kiri atas kemasan terdapat objek yang sama dengan bagian kanan kemasan, terdapat mahkota berwarna merah yang sama dengan bagian depan dan belakang, serta tulisan HALIM berwarna merah. Bagian atas terdapat lipatan yang dibagian tengahnya tertutupi pita cukai, dan bagian bawah kemasan terdapat tulisan MANUFACTURED BY PT. HALIM WONOWIDJOJO sebagai bukti bahwa rokok ini masih diproduksi oleh keluarga Wonowidjojo yang merupakan pendiri dari Gudang Garam Group. Bisa dikatakan kemasan rokok ini cenderung biasa saja, untuk kemasan sendiri saya beri nilai 7.9 dari 10.

Kemudian kita coba buka plastiknya dengan seksama


Terdapat semacam lipatan dengan bagian tengahnya yakni pita cukai dimana dalam hal ini model lipatan seperti ini sering digunakan pada rokok berjenis soft-pack. Untuk membuka kemasan ini kita bisa membukanya dengan gaya ala rokok soft-pack buatan luar negeri. Yakni dengan merobek bagian lipatan pertama layaknya berikut


Kemudian, kita bisa membuka lipatan kedua yang ada pada rokok ini dengan merobek-nya layaknya berikut ini


Ketika sudah dibuka bagian lipatan pertama dan kedua, maka kita bisa menemukan dua lipatan layaknya berikut ini


Di bagian akhir, kita bisa mencungkil bagian lipatan tersebut sehingga bentuk fisik dari rokok bisa lebih mudah untuk dibuka layaknya berikut ini


Sebenarnya, lipatan yang sudah terbuka bisa dilipat kembali sedemikian rupa. Namun, beberapa orang cenderung menyukai lipatan yang sudah dibuka untuk di robek, dengan alasan untuk mempermudah ketika kita ingin mengambil batang rokok ini. Susunan batang rokok ini ialah 7 di bagian depan, 6 di bagian tengah, dan 7 di bagian belakang dengan susunan isi berjumlah 20 batang.

Kemudian kita coba tarik batang rokok-nya dengan seksama


Batang rokok ini memiliki panjang dan diameter yang hampir sama dengan rokok berukuran King Size, namun dengan ukuran sedikit lebih pendek. Bagian burning area yang mendekati tipping paper terdapat factory mark bertuliskan HALIM dengan warna tulisan hitam. Bagian batasan tipping paper rokok ini ialah adanya garis berwarna emas disertai di bagian tengahnya bergaris merah, dengan warna dasar tipping paper ialah cork dengan adanya motif yang cenderung abstrak. Ukuran tipping paper rokok ini mengingatkan kepada Gudang Garam International kemasan lama, dimana bagian tipping paper dari rokok ini cenderung lebih pendek dan memiliki motif yang sama dengan tipping paper yang ada pada rokok Gudang Garam International kemasan lama.

Kemudian kita coba rasakan rokok-nya dengan seksama



Ketika sebelum dibakar, rokok ini seakan menawarkan sensasi tawar yang tidak begitu menggoda disertai sensasi adanya sedikit adanya rasa manis yang sangat minim. Namun ketika dibakar, rokok ini seakan menawarkan adanya sensasi spicy disertai adanya sedikit a hint of sweetness yang cenderung dalam intensitas yang minim. Rokok ini kental dengan rasa tembakau yang cenderung terasa, dimana rokok ini menawarkan sensasi rasa Tembakau Virginia yang cenderung memiliki intensitas rasa yang lembut. Ada sensasi manis yang timbul beserta rasa berry (kemungkinan Raspberry) yang cukup melekat di bibir dan terasa di tenggorokan layaknya rokok buatan Gudang Garam pada umumnya. Intensitas rasa manis berry disini cenderung terasa namun dikatakan minim, namun cukup melekat. Memiliki karakter tembakau yang alamiah, dalam hal ini sepertinya Halim tidak menggunakan stem dan recon sebagai salah satu unsur komposisi dari rokok ini. Cenderung memiliki karakter tembakau yang sangat earthy dan kental akan rasa tembakau yang kaya. Ada sensasi rasa spicy yang kemungkinan besar muncul sebagai karakter utama yang ditimbulkan, namun intensitasnya sangat rendah. Beberapa orang mengatakan bahwa rasa rokok ini mirip dengan Marlboro Merah, dikarenakan rokok ini menggunakan Tembakau Virginia yang memang menjadi salah satu bahan yang digunakan pada rokok Marlboro Merah, namun sepertinya untuk rokok ini menggunakan Tembakau Virginia yang ditanam secara lokal di Indonesia. Cenderung memiliki tarikan yang sangat mantap namun cukup lembut, dimana dalam hal ini rokok ini seakan menawarkan sensasi tarikan yang cenderung smooth sebagai karakter dasar dari Tembakau Virginia. Ketika dikeluarkan lewat hidung, rokok ini seakan menawarkan sensasi lembut yang sangat terasa dengan aroma tembakau yang cenderung kaya. Sensasi harshness yang ditawarkan dari rokok ini termasuk dalam intensitas yang minim, dalam artian rokok ini cenderung meninggalkan sensasi harsh dalam intensitas yang lebih baik bila dibandingkan dengan Marlboro Merah. Throat hit pada rokok ini cenderung minim namun sedikit terasa bila menariknya secara dalam, dalam artian rokok ini memiliki sensasi menusuk yang tidak begitu terasa dan tidak membuat tenggorokan tidak nyaman. Memiliki karakter sedikit basah yang agak jarang rokok berjenis SPM menawarkan sensasi di tenggorokan yang tidak membuat kering tenggorokan. Cenderung meninggalkan aftertaste yang kaya akan rasa Tembakau Virginia disertai sensasi manis berry yang cukup meninggalkan kesan di tenggorokan. Durasi bakar dari rokok ini sekitar 8-9 menit, dalam artian walaupun kadar tar dari rokok ini lebih tinggi dibandingkan dengan rokok SPM pada umumnya yakni 20 mg, kemungkinan rajangan yang digunakan cenderung lebar sehingga mampu menciptakan kesan bakaran yang lebih cepat. Namun, kelemahan rokok ini ialah ketika mulai mendekati batasan tipping paper, cenderung menimbulkan kesan panas yang terasa di jari dan mulut, dikarenakan tipping paper pada rokok ini cenderung pendek, layaknya Gudang Garam International. Serta, saya merasa di akhir bakaran, rokok ini menawarkan filter yang cenderung melemah ketika sudah mulai mendekati batasan tipping paper. Saya merasa, rokok ini seakan menawarkan sensasi SPM yang sangat berbeda bila dibandingkan dengan kompetitor dimana perpaduan rasa Tembakau Virginia yang memiliki karakter smooth dipadu dengan sensasi saus berry yang menjadi ciri khas dari rokok buatan Gudang Garam, dan walaupun rokok ini hanya menggunakan Tembakau Virginia sebagai bahan utama rokok ini, rokok ini tidak bisa dianggap remeh secara rasa. Untuk rasa sendiri saya beri nilai 8.8 dari 10.

KESIMPULAN

Dengan rasa yang tidak bisa dianggap remeh, cenderung memiliki sensasi yang unik dimana terdapat adanya unsur berry yang terdapat pada saus rokok ini, serta rasa Tembakau Virginia yang otentik membuat rokok ini seakan memiliki keunggulan yang lebih bila dibandingkan dengan kompetitor yang menjual harganya diatas Rp. 15.000. Dengan harga yang cenderung dibawah rata-rata rokok SPM pada umumnya, rokok ini seakan menjadi pilihan bagi Anda perokok SPM yang menginginkan sensasi yang jauh berbeda dan termasuk unik, mengingat sangat jarang rokok SPM yang menawarkan sensasi sedikit manis berry yang cukup melekat di tenggorokan. Namun kelemahan rokok ini hampir sama dengan rokok buatan Gudang Garam pada umumnya, yakni cenderung memiliki filter yang melemah pada akhir bakaran, serta sensasi panas yang terasa ketika mendekati batasan tipping paper. Untuk distribusi, rokok ini bisa dikatakan sangat terbatas, hanya outlet tertentu saja yang menjual rokok ini, terutama toko berskala menengah. Saya pernah menemukan rokok ini di salah satu supermarket di Jakarta yang berlokasi di daerah Mega Kuningan, namun apakah disana masih dijual atau tidak saya sendiri belum mengetahuinya. Untuk warung sendiri dikatakan sangat jarang yang menjual rokok ini, dimana kalaupun ada, paling hanya sekitar 1-2 bungkus saja. Secara garis besar, rokok ini termasuk jarang untuk ditemui, bahkan cenderung langka. Di beberapa daerah di kawasan Jawa Tengah dan Timur, rokok ini termasuk mudah untuk didapatkan, namun untuk kisaran Jawa Barat dan DKI Jakarta termasuk susah untuk menemukan rokok ini. Overall saya memberi nilai rokok ini 8.9 dari 10. Artinya rokok ini sangat unggul pada rasanya dan harganya yang sangat terjangkau, akan tetapi rokok ini secara kemasan kurang begitu menarik dan juga rokok ini termasuk susah di cari. Terutama di kawasan Depok, rokok ini bisa dikatakan hanya sedikit toko yang menjual rokok ini. Itupun biasanya toko berskala menengah.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention saya di @ReviewRokok, like Page Facebook blog ini di fb.me/ReviewRokok, dan ask saya di ask.fm/reviewrokok, serta add ID Line saya yakni reviewrokok. Sekian dan terima kasih.

Posting Komentar

13 Komentar

  1. Dimana saya bisa mendapatkan Rokok ini?, saya tinggal diaceh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. kurang tahu juga, saran mending beli online mas. atau cari warung yang memang berafiliasi dengan GG

      Hapus
  2. Sebenarnya saya dengar kata tetangga di sebelah rumah saya saya waktu 4 tahun lalu bahwa saya menceritakan soal rokok ini dan katanya harga rokok ini harganya mahal diatas Rp.17.000 kalau menurut saya sich Rokok Halim itu harganya mahal banget

    BalasHapus
  3. Baru aja beli cuma 10.500 di daerah semarang, rasanya bisa dikatakan mirip sm marlboro merah

    BalasHapus
  4. Review country gan, udah langka didaerah ane

    BalasHapus
  5. dan disini di sumatera utara (sepertinya) babak belur "dihajar" jagoan lokal, Marlboro Batak a.k.a Union :p
    stok bulan 2 padahal cuma sebungkus doank ga laku-laku sampe sekarang di warung ane hahaha...

    BalasHapus
  6. Pernah nyobain halim yang coklat belum gan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. beloman gan. disini nggak ada yang jual halim coklat. banter2 yang merah.

      Hapus
  7. Dulu kan rokok halim logonya sama kaya gudang garam yang lain ya, kenapa sekarang logonya jadi mahkota ya?

    BalasHapus
  8. Di kediri banyak mas dimana² ada, mungkin di tempat asalnya lebih banyak di banding tempat lain

    BalasHapus
  9. Rokok ini kalau tidak salah pernah sempat beredar sekitar akhir tahun 90 an di jakarta. Dengan 2 varian warna dan rasa..
    Semoga bisa beredar lagi di Jakarta. Karena ini rokok putih lokal dengan harga bersahabat.

    BalasHapus