Apache Kretek isi 12 Batang, SKT Value For Money dari Karya Dibya Mahardika

Selamat siang,

Postingan ini sebenarnya merupakan postingan yang masih berkaitan dengan review Minak Djinggo yang sudah saya postingan sebelumnya. Dalam hal ini, admin sengaja melakukan pemadatan atas postingan dikarenakan beberapa hal yang berkaitan dengan kehidupan admin sejauh ini. Admin merasa, mulai minggu depan sepertinya admin akan susah untuk membuat review rokok yang ada di Indonesia. Dikarenakan kesibukan admin yang sepertinya makin menjadi, dan juga sebenarnya waktu luang untuk membuat review menjadi sangat sedikit. Kalaupun memang admin akan melakukan review atas rokok di Indonesia, rokok yang akan saya review pada minggu depan ialah Esse seri SPM, dimana literatur terhadap rokok Esse versi SPM cenderung sangat terbatas dan juga sangat susah. Walaupun begitu, admin akan berusaha mencari waktu luang untuk membuat review mengenai rokok Esse versi SPM yang kebetulan masih dijual di Indonesia.

Review yang akan saya buat ialah Apache Kretek. Rokok ini masuk ke dalam segmen SKT value for money, dikarenakan harga rokok ini menyentuh harga dibawah 10.000 per bungkusnya. Apache Kretek memang menjadi pilihan banyak perokok di Indonesia, dimana dalam hal ini, Apache Kretek masih bisa bertahan hingga saat ini dikarenakan rokok ini merupakan salah satu flagship dari Karya Dibya Mahardika dimana kepemilikan dari Karya Dibya Mahardika masih berkaitan dengan Gudang Garam dikarenakan salah satu pemilik rokok ini masih bersaudara dengan Gudang Garam. Walaupun memang Gudang Garam dan Karya Dibya Mahardika berlokasi di tempat berbeda, namun secara blend dari rokok ini bisa dikatakan memiliki rasa yang cukup mirip dengan produk Gudang Garam, walaupun harga dan kemasan rokok ini sangat berbeda jauh dengan produk buatan Gudang Garam. Seperti biasa, review tanpa adanya analisis merupakan sebuah hal yang tidak baik, dimana dalam analisis kali ini saya akan memaparkan bagaimana rokok ini bisa bertahan dan secara umum mengenai rokok SKT di Indonesia diantaranya sebagai berikut:

  1. Apache Kretek merupakan salah satu brand yang dikeluarkan sekitar tahun 2010-2011 (saya tidak tahu pasti mengenai kapan rokok ini bisa diluncurkan), dimana rokok ini diluncurkan dikarenakan permintaan yang besar mengenai rokok SKT dengan harga yang sangat terjangkau. Apache Kretek merupakan salah satu merek SKT yang memiliki varian isi yang paling beragam, diantaranya ada isi 10 batang, 12 batang, 16 batang, dan paling besar ukuran 20 batang. Dengan banyaknya varian yang dijual oleh rokok ini, Apache Kretek seakan memiliki variasi kemasan yang bisa menyentuh banyak konsumen perokok di Indonesia, dimana memang rokok ini ditujukan kepada kelas menengah ke bawah yang menginginkan rokok dengan rasa mirip dengan rokok dengan rokok pabrikan kelas Golongan I. Apache Kretek memiliki penjualan yang sepertinya terus meningkat dari tahun ke tahun dimana dalam hal ini saya tidak tahu angka pasti dari penjualan rokok ini. Mengingat potensi pasar kelas menengah ke bawah sangatlah tinggi, Apache Kretek tetap bisa bertahan hingga saat ini meskipun cukup banyak pabrikan rokok Golongan I yang menjual SKT dengan harga yang sangat terjangkau.
  2. Permintaan rokok SKT secara dasar memang mengalami penurunan namun memiliki perkembangan. Berdasarkan Annual Report Philip Morris International tahun 2016, penjualan SKT secara keseluruhan hanya mencapai angka 18,2%, dalam hal ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yakni 19,1% pada tahun 2015. Apache merupakan salah satu brand yang dikatakan sangat berkembang namun mengalami imbas penurunan penjualan yang terjadi dikarenakan sudah banyak orang yang pindah ke jenis SKM, terutama jenis LTLN. Dapat dikatakan, meskipun penjualan sangat menurun secara keseluruhan, Apache tetap bisa bertahan dikarenakan konsumen dari rokok ini mayoritas ialah kelas menengah ke bawah yang secara ekonomi rata-rata memiliki angka pengeluaran dibawah rata-rata. Dengan adanya Apache Kretek, preferensi orang mengenai rokok SKT value for money semakin meluas dan dalam hal ini Apache Kretek masih mengalami peningkatan penjualan meskipun dikatakan cenderung mengalami penurunan. Saya tidak tahu pasti mengenai angka penjualan rokok ini, yang jelas rokok ini mengalami perkembangan penjualan, namun cenderung mengalami penurunan.
  3. Dikarenakan Apache Kretek menyasar kepada segmen menengah ke bawah, dan juga terjadi penurunan atas penjualan SKT secara keseluruhan membuat banyak orang seakan mencari alternatif rokok kategori SKT yang secara dasar-nya mengalami penurunan, namun tetap mengalami perkembangan dimana dalam hal ini, Apache Kretek cenderung akan menjadi pilihan rokok dibawah harga 10.000 yang untuk daerah perkotaan sendiri sangat jarang ada merek rokok yang memang menjual harganya dibawah 10.000.
Nah, itu dia sedikit analisis mengapa produk ini bisa diluncurkan dan tetap bisa bertahan hingga saat ini. Mari kita review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Untuk harga rokok ini ialah Rp. 8.000 (beberapa toko bisa menjual lebih mahal 500-1000, cukai 9.300 dengan kuantitas isi 12 batang. Sangat terhitung murah dan bisa dikatakan rokok ini masuk ke dalam segmen value for money. Untuk harga sendiri saya beri nilai 10 dari 10.

Kemudian kita coba review kemasannya dengan seksama







Kemasan rokok ini menggunakan basis warna coklat tua, coklat muda, merah, dan emas. Pada bagian dan belakang kemasan terdapat semacam objek persegi panjang dibawah peringatan dengan warna coklat tua, di bagian tengahnya terdapat warna coklat muda, dan di bawah-nya terdapat garis berwarna putih. Di bagian latar kemasan terdapat pattern logo Apache berbentuk lingkaran dengan warna kuning keemasan yang memiliki jumlah sebanyak 17 buah. Pada tulisan Apache, menggunakan font klasik dengan adanya warna tulisan yakni merah tua disertai adanya outline berwarna emas tua. Di bagian tengah kemasan terdapat semacam lingkaran yang dikelilingi oleh gambar tembakau dimana di bagian kanan atas dan kiri atas terdapat tiga helai tembakau berwarna coklat tua dengan outline hitam, dan di bagian kanan bawah dan kiri bawah terdapat tembakau sebanyak tujuh helai tembakau. Terdapat semacam lingkaran dengan outline di bagian luar berwarna hitam, di bagian tengah lingkaran terdapat semacam lingkaran berwarna emas, dan di bagian tengah terdapat gambar seorang Apache yang menjadi lambang maskulin yang ingin dijual oleh rokok ini. Terdapat tulisan 12 SIGARET KRETEK dengan warna merah. Di bagian kanan kemasan masih terdapat pattern Apache yang sebenarnya kelanjutan dari kemasan depan dan belakang kemasan dan tertera kadar tar dan nikotin dari rokok ini. Bagian kiri tertutupi dengan pita cukai tahun 2017. Bagian atas terdapat objek yang bertuliskan BUKA DI SINI dengan adanya panah dan lubang perforasi sehingga kita bisa merobek dengan mudah rokok ini. Di bagian bawah terdapat pabrik dari rokok ini yakni PT KARYA DIBYA MAHARDIKA yang berlokasi di Surabaya. Penempatan tulisan SKT pada rokok ini terletak pada bagian barcode, layaknya rokok Gudang Garam pada umumnya. Menurut saya, kemasan rokok ini jauh lebih baik dan lebih menjual ketimbang varian Apache lainnya. Untuk kemasan saya beri nilai 8.4 dari 10.

Kemudian kita coba buka plastiknya dengan seksama


Di bagian kanan atas kemasan, terdapat semacam pembuka yang bertuliskan BUKA DI SINI dengan adanya panah dimana fungsinya ialah memudahkan untuk membuka kemasan rokok ini. Ketika sudah dibuka kemasan yang terdapat lubang perforasi untuk mempermudah membuka rokok ini, maka terdapat lapisan pertama layaknya berikut


Masih terdapat lapisan kedua yang bisa dibuka layaknya berikut


Ketika ingin mempermudah membuka kemasan rokok ini, maka ada satu lipatan yang bisa dibuka sebagaimana berikut


Ternyata, di bagian dalam kemasan terdapat semacam plastik yang berfungsi untuk menjaga citarasa dan aroma yang ingin dijual oleh rokok ini. Bisa kita robek bagian plastik dalamnya layaknya berikut


Ketika sudah membuka kemasannya dan plastik dalamnya, bisa dilihat bahwa untuk mengeluarkan rokok ini bisa dilakukan dengan mendorong bagian bawah kemasannya. Susunan batang rokok ini ialah 12 batang, dengan susunan 6 di depan dan 6 di belakang.

Kemudian kita coba lihat batang rokok-nya dengan seksama


Rokok ini memiliki panjang dan diameter yang sama dengan rokok SKT pada umumnya, yakni ukuran King Size. Rokok ini sebenarnya memiliki kesamaan dengan rokok SKT buatan Gudang Garam yakni tanpa adanya factory mark yang tertera pada burning area layaknya Dji Sam Soe atau Djarum Coklat. Bagian burning area pada rokok ini berbentuk garis. Pada bagian batasan tipping terdapat semacam objek persegi panjang berwarna kuning, dimana pada bagian tengah terdapat tulisan Apache, dengan adanya garis di bagian atas dan bawah batasan tipping.

Kemudian kita coba bakar rokok-nya dengan seksama


Pada sebelum dibakar, rokok ini seakan menawarkan sensasi manis berry yang cukup terasa namun dalam intensitas yang lemah. Namun ketika dibakar, rokok ini seakan menawarkan sensasi spicy yang sangat dominan disertai adanya sensasi manis fruity yang sangat terasa. Sensasi fruity yang ditawarkan dari rokok ini ialah rasa berry yang memiliki intensitas yang sangat kuat (kemungkinan besar Raspberry) dengan sedikit sentuhan nangka dan nanas dalam intensitas yang cukup rendah. Sensasi spicy yang ditawarkan oleh rokok ini sangatlah kuat, dalam hal ini kemungkinan besar saus yang digunakan memiliki unsur rempah yang sangat kompleks. Beberapa rasa spicy yang saya tangkap kemungkinan merupakan campuran dari adas manis, pekak, kapulaga, dan sedikit sentuhan kayumanis. Intensitas rasa spicy yang ditawarkan sangat seimbang dengan rasa fruity (dengan unsur dominan berry) yang memang menjadi daya tarik dari rokok Apache pada umumnya. Intensitas manis yang ditawarkan oleh rokok ini cukup terasa, dalam hal ini kemungkinan besar memiliki a hint of sweetness yang terasa dikarenakan salah satu penyusun dari saus rokok ini menggunakan liquorice. Memiliki sensasi warming yang terasa, dalam hal ini rokok ini bisa menjadi penghangat ketika musim dingin tiba, terutama rasa hangat terasa di tenggorokan. Blend yang ditawarkan cenderung balance, dengan adanya unsur dominan dari Tembakau berjenis Oriental dan beberapa jenis tembakau lokal yang ditanam di Indonesia. Memiliki unsur earthy yang sangat terasa, dalam hal ini sensasi tembakau yang ditawarkan cenderung memiliki unsur alamiah dan sensasi rasa tembakau yang kaya dan sangat terasa. Memiliki sensasi gurih yang sangat terasa, dalam hal ini perpaduan tembakau, cengkeh dan saus yang ada di rokok ini mampu menciptakan kesan gurih layaknya rokok kretek pada umumnya. Intensitas gurih yang ada pada rokok ini cukup terasa, namun cenderung tidak sekuat rokok SKT buatan Sampoerna. Memiliki sensasi harshness yang sangat terasa, dalam hal ini rasa harsh yang ditawarkan oleh rokok ini sangatlah terasa, dan cenderung memiliki sensasi rasa yang cukup kasar. Ketika dikeluarkan dari hidung, rokok ini seakan menawarkan sensasi aroma yang cenderung kaya akan tembakau serta aroma nutty berkat penambahan Tembakau berjenis Oriental. Tarikan pada rokok ini sangatlah mantap, dalam artian rokok ini menawarkan sensasi tarikan yang sangat mantap namun cenderung kasar. Memiliki throat hit yang tidak begitu menusuk, dalam artian rokok ini seakan menawarkan sensasi rasa yang lebih baik dimana di tenggorokan tidak begitu membuat tenggorokan tidak nyaman, dalam artian rokok ini memiliki throat hit yang cukup smooth, walaupun rokok ini seakan menawarkan sensasi rasa yang sedikit kasar. Cenderung memiliki sensasi asam tembakau yang terasa namun tidak begitu kuat, dalam hal ini rokok ini seakan menawarkan sensasi asam dalam intensitas menengah. Aftertaste rokok ini memiliki rasa fruity disertai sensasi nutty yang sangat kuat. Durasi bakar dari rokok ini sekitar 16-17 menit, dalam artian rokok ini menawarkan sensasi bakaran yang cenderung awet dan juga cenderung pas untuk rokok berjenis SKT. Lintingan rokok ini bisa dikatakan cukup padat, dalam artian rokok ini memiliki rajangan yang cenderung kasar sehingga mampu menciptakan kesan awet yang menjadi daya tarik dari rokok ini. Namun kelemahan rokok ini ialah rasa berry yang cenderung sintetik dan intensitas berry yang cenderung menurun ketika mendekati batasan tipping, serta ketika mendekati batasan tipping, rokok ini cenderung panas di mulut dan di jari. Serta terdapat sedikit sensasi pahit ketika rokok ini terkena ludah yang sangat banyak. Menurut saya pribadi, rokok ini merupakan salah satu rokok yang dikatakan memiliki rasa yang sangat baik, walaupun harga rokok ini dibawah 10.000. Untuk rasa sendiri saya beri nilai 8.8 dari 10.

KESIMPULAN

Dengan rasa yang cenderung sangat baik untuk rokok dibawah harga 10.000, harga yang cenderung terjangkau, serta kemasan yang cenderung modern membuat rokok ini seakan bisa menjadi pilihan bagi Anda perokok SKT yang menginginkan rokok dengan harga yang sangat murah, namun soal rasa rokok ini tidak perlu diragukan secara kualitas, dikarenakan rokok ini sebenarnya merupakan rokok yang masuk ke dalam segmen value for money. Artinya rokok ini seakan menawarkan kualitas yang sangat baik namun dalam harga yang cenderung terjangkau. Kelemaan rokok ini ialah rasa berry yang cenderung sintetik, adanya rasa panas Untuk distribusi, rokok ini belakangan mulai mudah untuk ditemui di kawasan Depok, terutama di toko yang berskala menengah dimana varian rokok yang dijual oleh warung cenderung lebih banyak bila dibandingkan dengan warung. Untuk warung sendiri, rokok ini dijual cenderung terbatas kepada warung tertentu, kalaupun ada stok, untuk rokok ini paling sering dijual dalam kemasan 12 batang dan stok-nya paling hanya 1-2 bungkus, dimana distributor kebetulan hanya menitipkan 1-2 stok saja dikarenakan peminatnya cenderung masih sedikit untuk rokok ini di kawasan Depok. Mungkin di daerah lain, peminatnya cukup banyak sehingga bisa dimaklumi rokok ini sering dijual di daerah sub-urban dimana cukup banyak ditemui perokok yang masuk ke segmen kelas menengah ke bawah. Overall, saya memberi nilai rokok ini ialah 9.06 dari 10. Artinya rokok ini menang pada rasa dan harganya yang sangat terjangkau, namun secara kemasan rokok ini memang lebih baik dibandingkan varian Apache lainnya, namun bila dibandingkan dengan merek rokok SKT buatan Djarum masih lebih baik produk SKT buatan Djarum.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention saya di @ReviewRokok, like Page Facebook blog ini di fb.me/ReviewRokok, dan ask saya di ask.fm/reviewrokok, serta add ID Line saya yakni reviewrokok. Sekian dan terima kasih.

Posting Komentar

6 Komentar

  1. Ini dptny d mn min? ssh ini cariny. Gw sllu cr apache kretek ud b'bln2 ssh bgt ga ktmu2.d Alfamart&indomaret yg ad cm yg filter doank. D toko sembako besar jg adany yg filter doank.

    BalasHapus
    Balasan
    1. di toko kelas menengah di kawasan margonda, depok w dapetnya. untuk indomaret dan alfamart emang nggak jual apache kretek. maklum rokok ini jarang peminat

      Hapus
  2. Apache emg 1 perusahaan samaa gsudang garam gan makanya semua nya hapir sama sama gudang garam

    BalasHapus
  3. Agak kurang pas apache kretek, sensasi asemnya terlalu brasa aftertastenya hehehe... Tp rekom sih bwt cuaca adem.

    BalasHapus
  4. Salah satu rokok kretek yang mantap khas Indonesia.

    BalasHapus