Neslite Music Edition, SKM LTLN Dengan Kemasan ala Kawula Muda

Selamat siang,

Admin sebenarnya saat ini sedang tidak ingin mereview rokok. Dalam hal ini sebenarnya saya sedang tidak niat, dan bisa dipastikan postingan ini akan lebih pendek ketimbang postingan yang sudah dibuat oleh admin sebelumnya. Membuat review disertai analisis memang melelahkan bila dibandingkan dengan membuat review tanpa analisis. Namun kalau tidak ada analisis itu bukanlah review yang seharusnya dipublish. Review tanpa analisis sama saja dengan review omong kosong belaka, dimana konsumen berhak mengetahui bagaimana sebuah rokok bisa tetap eksis meskipun secara penjualan sangatlah minim. Mau tidak mau  admin harus membuat analisis sebagai gambaran mengenai pangsa pasar rokok di Indonesia.

Anyway, mengingat data mengenai rokok ini sedikit, maka admin sedikit bercerita bagaimana admin bisa mendapatkan produk Neslite Music Edition. Saat itu admin sedang makan di sebuah warung di kawasan Depok. Dan dalam hal ini admin seketika melihat sebuah rokok yang menurut admin sudah familiar namun belum pernah dicoba, yakni Neslite Music Edition. Seketika admin membeli produk tersebut dengan seksama, namun ternyata pada akhirnya saya baru bisa mengicipi rokok ini  pada hari ini, tepat dimana admin sudah kehabisan rokok dan tidak ada uang lagi untuk membeli rokok.

Analisis disini sifatnya umum, dan mengacu kepada segmen SKM LTLN pada umumnya yakni sebagai berikut:
  1. Pangsa pasar SKM LTLN sebenarnya cukup tinggi untuk saat ini, dimana dalam hal ini Neslite merupakan salah satu pemain kecil namun cukup banyak dikonsumsi oleh perokok di Indonesia. Dengan harga yang murah dan terjangkau, rokok ini seakan menawarkan sensasi berbeda bila dibandingkan dengan mild pada umumnya. Mulai diluncurkan sekitar tahun 2012 atau 2013 sebagai varian limited edition, rokok ini seakan menjadi salah satu pemain utama dalam segmen SKM LTLN Value For Money dengan harga dibawah 13.000. Dengan kemasan yang muda, rokok ini seakan menawarkan rasa yang pas bagi kawula muda yang menginginkan rokok mild dengan harga murah. Neslite, dalam hal ini sebenarnya merupakan varian dari produk Nes Mild yang ada kisaran dibawah tahun 2010. Dengan memosisikan diri sebagai rokok SKM LTLN dengan harga bersahabat, rokok ini menjadi pilihan banyak orang, terutama segmen menengah kebawah.
  2. Neslite tetap bisa bertahan dikarenakan konsumennya yang sangat potensial termasuk banyak. Data statistik yang ada menunjukan sekitar tahun 2015, konsumen yang dikatakan menengah kebawah yang merokok berkisar 70% dari seluruh masyarakat menengah kebawah, dimana pada umumnya rokok yang dikonsumsi berjenis SKT ataupun SKM. Dalam hal ini, Neslite bisa bertahan mengingat konsumsi rokok pada kelas menengah kebawah sangat tinggi. Dan dalam hal ini, berkat distribusi yang kuat pada warung dimana konsumen kebawah membeli rokok membuat posisi rokok ini tidak bisa disepelekan. Walaupun cukai yang digunakan masih bersifat IIA, namun tetap saja angka penjualan Neslite terus naik dari tahun ke tahun. Saya tidak bisa paparkan datanya, dikarenakan analisis ini bersifat umum.


Nah, itu dia alasan mengapa Neslite bisa bertahan dan seakan-akan penjualannya terus meningkat. Mari kita review rokok ini mulai dari harganya terlebih dahulu. Untuk harga rokok ini admin beli dengan harga Rp. 12.000 (cukai 9.450 pada tahun 2016) dengan kuantitas isi 16 batang. Untuk harga sendiri admin beri nilai 10 dari 10.

Kemudian kita coba review kemasannya dengan seksama







Kemasan rokok ini menggunakan basis warna coklat, putih, dan merah, serta hitam. Pada bagian depan terlihat jelas ada semacam orang sedang lompat dimana dalam hal ini terdapat robekan kertas yang membentuk sebuah lubang. Tulisan NESLITE memiliki efek emboss yang cukup bisa dirasakan. Dalam hal ini tulisan VICI dibagian bawah tulisan NESLITE dapat dimaknai sebagai conquered, yakni menguasai, dalam artian menguasai pasar. Tulisan MUSIC EDITION menggunakan semacam font berbasis grafiti dengan tanpa adanya efek emboss. Adanya logo MAL dengan warna merah menyatakan rokok ini diproduksi oleh Merapi Agung Lestari, dan tulisan 16 LASER KRETEK FILTER menunjukan rokok ini berjenis SKM LTLN dengan adanya perforasi laser. Bagian belakang terdapat latar orang sedang menjadi Disk Jockey  dengan tiga buah elemen speaker yang menyertainya. Terdapat pattern grafiti pada bagian belakang, seakan-akan rokok ini memang ditargetkan kepada kawula muda. Komponen dasar bagian belakang hampir sama dengan bagian depan kemasan, namun pada tulisan MAL tidak terdapat strokes layaknya kemasan depan. Terdapat robekan kertas yang membentuk sebuah lubang yang sama dengan adanya efek shadow. Bagian samping kanan terdapat logo NESLITE dengan bagian atasnya terdapat lingkaran bertuliskan PT M.A.L.INDONESIA dimana bagian tengahnya terdapat tulisan 16. Terlalu banyak ornamen menurut saya pribadi, namun menurut kalangan menengah kebawah termasuk keren. Untuk kemasan saya beri nilai 7.7 dari 10.

Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasannya dengan seksama


Pada bagian inner frame dari rokok ini menggunakan warna emas, disertai foil yang memiliki pattern dot berwarna emas dengan adanya logo MAL yang menurut saya biasa saja.

Kemudian kita coba buka foilnya dengan seksama


Terlihat jelas pada bagian batang rokok ini berwarna putih layaknya mild pada umumnya. Susunan batang pada rokok ini ialah 8 di depan dan 8 di belakang dengan kuantitas isi 16 batang.

Kemudian kita coba tarik batang rokoknya dengan seksama


Panjang dan batang rokok ini sama halnya dengan mild pada umumnya. Dalam hal ini saya melihat adanya batasan tipping paper berupa empat garis yang mengingatkan saya kepada rokok A Mild. Tulisan NESLITE berada di bagian atas batasan tipping paper dengan model tulisan horizontal. Memiliki dua baris perforasi, dengan jarak yang berdekatan satu sama lain dan mirip dengan perforasi yang digunakan A Mild.

Kemudian kita coba rasakan rokoknya dengan seksama


Rasa rokok ini cukup fruity dimana saya bisa merasakan sensasi tambahan essens leci yang sudah menjadi hal yang umum dalam hal saus rokok mild. Namun setelah bakaran kedua dan seterusnya, rasa fruity yang ada kemudian berpadu dengan rasa vanilla yang menurut admin sangat kuat. Dalam hal ini, terbentuklah sebuah rasa paduan antara vanilla dengan bawaan fruity yang ada pada rokok ini. Memiliki rasa spicy yang sedikit lemah, bila dibandingkan dengan rokok mild pada umumnya, rasa spicy disini termasuk rendah, bila dibandingkan dengan rasa vanilla yang menjadi daya tarik dari rokok ini. Walaupun rasa spicy dalam rokok ini termasuk rendah, saya bisa menangkap sensasi spicy diantaranya yakni kayumanis dan adas manis. Sensasi manis vanilla yang ditawarkan oleh rokok ini juga berpadu dengan sentuhan liquorice yang cukup terasa, namun masih kuat dengan sensasi vanilla yang ditawarkan oleh rokok ini. Cengkeh yang digunakan pada rokok ini cukup terasa, namun bila dibandingkan dengan rasa vanilla-nya cenderung lebih kuat rasa vanilla-nya. Blend-nya kuat akan Tembakau Virginia yang dikenal memiliki rasa halus manis, berpadu dengan sedikit sensasi Tembakau Oriental yang sudah menjadi daya tarik dari rokok mild. Harshness pada rokok ini tidak begitu terasa, cenderung memiliki tarikan yang smooth dan juga hisapan yang mantap. Throat hit pada rokok ini cenderung lembut, tidak membuat sensasi tidak nyaman pada tenggorokan. Cenderung memiliki aftertaste nutty khas Tembakau Oriental berpadu dengan rasa vanilla yang menurut admin sangat intens serta rasa liquorice yang sangat terasa. Durasi bakar rokok ini ialah 10 menit, tidak lebih dan tidak kurang. Namun ketika mendekati batasan tipping paper, rasa spicy yang ada justru malah menguat, dalam hal ini juga sedikit saya merasakan chemical taste yang sangat lumrah ketika bakaran mendekati batasan tipping paper. Cenderung lebih terasa bila dibandingkan dengan Neslite Black Edition. Untuk rasa sendiri saya beri nilai 8.6 dari 10.

KESIMPULAN

Dengan rasa yang menurut saya tidak murahan serta harga yang menurut saya bersahabat, rokok ini seakan menawarkan sensasi berbeda yang tidak dimiliki mild merek lain. Namun kelemahan rokok ini terletak pada kemasannya yang menurut saya kurang elegan, disertai dengan adanya chemical taste pada akhir bakaran. Distribusi pada rokok ini sangat baik, saya mudah menemuinya di warung langganan dan kebetulan juga di 7-Eleven rokok ini juga didistribusikan di sana. Overall saya memberi nilai rokok ini 8.76 dari 10. Artinya rokok ini menang pada rasanya yang baik serta harganya yang murah. Namun untuk kemasan saya kurang merekomendasikannya, apalagi bagi kaum menengah keatas yang ingin membawa rokok ini ke tongkrongan maka saya tidak merekomendasikannya.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention saya di @ReviewRokok, like Page Facebook blog ini di fb.me/ReviewRokok, dan ask saya di ask.fm/reviewrokok, serta add ID Line saya yakni reviewrokok. Sekian dan terima kasih.

Posting Komentar

5 Komentar

  1. Djarum Super Compact Size sama Djarum Super Mezzo mereka berdua udah lama nggak produksi lagi apa sudah diberhentiin produksinya?

    BalasHapus
  2. Mau jawab buat mas rafly, IMO super compact size sekarang udah diganti sama djarum super MLD black, sementara mezzo juga udah jadi MLD.. maaf sebelumnya kalo terkesan sotoy karena saya liat di google foto kandungan tar dan nikotin diantara 2 merek yang mas sebutkan sama dengan rokok mld black dan mld..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bang mereka berdua di mereknya Djarum Super sekarang sudah ada perubahan sangat signifikan

      Hapus
  3. lebih keren lagi kalo batangan rokok nya black sm kyk bungkus nya wkwk

    BalasHapus
  4. Lebih enakan neslite yang menthol,hehehe....

    BalasHapus