Dunhill Fine Cut International Hijau, SPM Menthol Lights dengan Keunggulan 40 Cuts

Selamat malam,

Postingan ini sepertinya menutup review admin terhadap series dari Dunhill Fine Cut International yang dua versi lainnya sudah diposting di blog tercinta ini. Kemungkinan juga rokok ini merupakan rokok menthol kedua yang admin coba di tahun 2017 ini. Sepertinya dengan banyaknya pengunjung di blog ini selalu mempertanyakan mengapa admin bisa merasakan sensasi yang tidak lazim ditemui oleh perokok kelas awam dan dalam hal ini admin akan sedikit menceritakan prosesnya mengapa admin bisa merasakan sense yang cenderung susah untuk dirasakan oleh perokok pada umumnya.

Pelajaran pertama yang harus diketahui khususnya bagi anda yang ingin terjun langsung mereview rokok ialah mengenali karakteristik dari sebuah rokok. Karakter rokok di Indonesia pada umumnya terbagi menjadi dua, yakni rokok dengan cengkeh yang pada umumnya memiliki aroma yang manis dan rokok tanpa cengkeh yang memiliki karakter tembakau yang lebih kuat. Pelajaran kedua yakni mengenali berbagai ingredients dari sebuah rokok. Jujur saja, Google merupakan kunci utama admin dalam hal mereview rokok yang ada di Indonesia. Komponen-komponen yang ada admin pelajari, dan kemudian admin kembangkan sehingga mampu tercipta sebuah review dari sebuah rokok yang diciptakan secara seksama. Pelajaran ketiga, khususnya bagi anda yang ingin mereview rokok berjenis Kretek ialah ingredients dari sausnya. Pada umumnya, rokok di Indonesia menawarkan unsur fruity dan spicy. Jadi dalam mengenali rasa yang ada pada saus rokok saya sarankan mulailah mencari buah yang beragam untuk dimakan. Dalam hal ini, pendapatan karakter dari sebuah rasa fruity bisa dipelajari dengan buah yang umum ditemui pada sebuah rokok. Semisal saja buah berry (terutama Raspberry dan Strawberry), buah nangka, buah salak, dan beberapa buah yang kebetulan ada dalam list bahan saus rokok. List bahan saus rokok bisa dicari di Google, berkat Google lah admin bisa akhirnya mengetahui bagaimana sensasi yang ditawarkan dari sebuah rokok.

Sebenarnya tadi itu cuman intro saja, dan dalam kesempatan kali ini admin akan mereview rokok yang sudah diupgrade pada tahun 2014 lalu dan penjualannya masih terhitung mudah di Indonesia yakni Dunhill International Menthol Lights. Analisis rokok ini akan sama dengan varian Lights dan Full Flavor namun akan ada sedikit perbedaan yang bisa dibaca dengan seksama yakni sebagai berikut:
  1. Dunhill Fine Cut International mulai diluncurkan pada awal 2014 dimana produk ini sejatinya merupakan versi upgrade dari Dunhill SPM yang sebenarnya sudah beredar sebelumnya. Hal yang membedakan antara Dunhill kemasan King Size dengan Dunhill Fine Cut ialah terletak pada cacahan tembakaunya yang lebih besar ketimbang sebelumnya. Dunhill versi King Size hanya menggunakan 20-30 cacahan tembakau per inch, sedang pada Dunhill Fine Cut International menggunakan cacahan tembakau sebanyak 40 cuts per inch daun Tembakau. Dalam hal ini, juga dilakukan penyeragaman kemasan dengan Dunhill Mild yang pada saat itu penjualannya sangat baik. Beberapa alasan mengapa digunakan 40 cuts per inch daun Tembakau dibandingkan versi Luar Negeri yang menggunakan 46 Cuts per inch daun Tembakau diantaranya ialah agar karakter khas Dunhill kemasan King Size tidak terlalu berubah signifikan serta dengan angka 40 cuts per inch merupakan angka yang ideal bagi perokok SPM di Indonesia yang pada umumnya suka dengan citarasa agak sedikit hard dan mantap. Bila digunakan versi 46 cuts per inch daun Tembakau, maka rasa khas Dunhill King Size akan berubah jauh. Ada kemungkinan juga mesin pencacah yang digunakan oleh Bentoel Group memiliki batasan 40 cuts dan tidak bisa lebih dari itu. Dalam hal ini, Dunhill menawarkan blend yang sangat otentik serta tanpa adanya tambahan bahan kimiawi secara banyak demi menawarkan rasa yang lebih natural namun tetap memiliki karakter khas.
  2. Setelah diluncurkannya Dunhill Fine Cut International pada awal 2014, keluarga Dunhill di Indonesia otomatis sudah memiliki fitur Fine Cut yang belum pernah ditemui di merek rokok lain di Indonesia. Keunggulan 40 cuts per inch jelas pada rasanya yang cenderung lebih refined dan lebih smooth ketika ditarik. Dan juga berkat perubahan pada panjang dan diameter yang lebih baik membuat rokok ini seakan masuk kedalam segmen SPM Super Premium dengan keunggulan yang sudah disebutkan sebelumnya. Pemilihan Tembakau bergrade tinggi juga menjadi daya tarik dari rokok ini, dimana penggunaan stem dan Tembakau Recon cenderung lebih rendah bila dibandingkan dengan kompetitor. Alasan mengapa digunakan nama International pada rokok ini dikarenakan jenis SPM merupakan jenis yang paling umum ditemui di luar negeri, dan penggunaan International sendiri sejatinya merupakan bukti bahwa standard yang digunakan pada rokok ini sama dengan produk Dunhill di luar negeri. Jadi, dalam pihak internal Bentoel sendiri menyebut Dunhill SPM sebagai Dunhill International, dikarenakan adanya pembeda dengan Dunhill Kretek (Mild dan Filter).
  3. Penjualan SPM Bentoel bisa dikatakan cenderung rendah walau peminatnya sangat banyak. Dunhill sebagai pemain terbesar kedua dalam pangsa pasar rokok SPM cenderung bermain dengan inovasi, diantaranya ialah pemilihan Tembakau yang dilakukan oleh master blender dari Dunhill yang terlatih, penggunaan proses pencacahan tembakau sebanyak 40 cuts serta rendahnya aditif (bahan tambahan) pada rokok ini membuat rokok ini termasuk flagship dari Bentoel Group dalam segmen SPM. Bisa dikatakan diantara merek SPM yang ada di dalam Bentoel Group, Dunhill International-lah yang lebih diunggulkan ketimbang merek lain.
  4. Pangsa pasar rokok berbasis menthol termasuk yang tumbuh dengan signifikan untuk saat ini, dimana pemain SPM berbasis Menthol Lights pemainnya sangat sedikit. Pangsa pasar rokok menthol saat ini dikuasai oleh rokok menthol yang bersifat High Cooling. Namun tidak menutup kemungkinan juga rokok yang punya rasa mentholnya soft juga ikut berkembang untuk saat ini. Dunhill Menthol Lights pada dahulu memang memiliki konsumen yakni wanita berusia 18-30 tahun dengan gaya hidup metropolis dan juga secara pendapatan per kapita termasuk tinggi. Dikarenakan pangsa pasar rokok berbasis High Cooling muncul pada awal tahun 2009 dengan dikeluarkannya Marlboro Black Menthol membuat segmen rokok ber-menthol soft terus menurun. Walaupun begitu, tetap saja ada konsumen setia yang selalu menggunakan rokok ini dalam kehidupannya sehari-hari.
Itulah merupakan analisis sedikit mengenai mengapa Dunhill mengupgrade ke jenis Fine Cut serta sedikit tambahan mengenai pangsa pasar rokok menthol di Indonesia. Mari kita review rokok ini dengan seksama dimulai dari harga terlebih dahulu. Untuk harga sendiri rokok ini ialah Rp. 22.700 (bila dibulatkan menjadi 23.000, cukai 19.700) dengan kuantitas isi 20 batang. Untuk harga sendiri saya beri nilai 5.5 dari 10.

Kemudian kita review kemasannya dengan seksama







Secara kemasan, cenderung sama dengan varian Dunhill SPM umumnya namun ada perbedaan sedikit dengan varian Dunhill SPM. Kemasan ini menggunakan basis warna hijau tua dan emas sebagai warna dasar kemasan. Terlihat jelas pada bagian depan terdapat pattern persegi panjang yang menghadap vertikal sebanyak tujuh buah dengan efek emboss yang terasa, disertai satu persegi panjang lebar dimana pada objek persegi panjang terdapat sayatan berwarna emas sebagai pembeda antara Dunhill International dan Dunhill Kretek. Sayatan yang ada berukuran setengah dari kemasan. Adanya kotak berwarna emas tua merupakan latar dari tulisan Dunhill yang juga menjadi pembeda antara Dunhill International dengan Dunhill Kretek. Logo Dunhill berupa kotak dengan D berwarna merah berada di bagian kiri atas memiliki efek emboss, dimana disampingnya terdapat tulisan DUNHILL dengan font berwarna hitam yang juga memiliki efek emboss. Dibawah tulisan DUNHILL terdapat tulisan FINE CUT dengan font yang modern berwarna hitam. Pada bagian kanan atas terdapat emblem Dunhill yang sudah menjadi identitas sejak dahulu kala. Di bagian bawah kotak terdapat tulisan INTERNATIONAL dengan menggunakan font Arial berwarna emas dimana tulisan tersebut dimulai dari bagian kanan objek persegi panjang besar hingga persegi panjang kecil keempat. Adanya tulisan SINCE 1907 dengan underline panjang menandakan rokok ini diciptakan sejak 1907 oleh Alfred Dunhill, selaku founder dari Dunhill Tobacco of London Limited. Tanda tangan Alfred Dunhill juga tersedia di bagian bawah underline dengan warna tanda tangan emas tua. Bagian belakang kemasan terdapat objek persegi panjang berwarna emas polos serta sayatan yang sama dengan bagian depan. Deskripsi rokok agak sedikit berbeda dengan varian Dunhill SPM lainnya dimana dalam hal ini menjelaskan bahwa rokok ini dibuat dengan bahan baku pilihan oleh master blender Dunhill sejak 1907 yang diolah dengan Fine Cut untuk menciptakan rasa yang lebih refined serta penambahan Menthol yang bersifat crisp (dalam artian segar) untuk menciptakan sensasi dingin khas. Adanya deskripsi dilindungi dengan Reloc menyatakan rokok ini memiliki seal yang bisa menjaga citarasa dan aroma dari awal bukaan hingga akhir yang hanya terdapat pada rokok Dunhill. Tulisan "Perfectionist in Tobacco" dengan tanda tangan Alfred Dunhill menyatakan rokok ini diramu sedemikian rupa hingga menjadi sesuatu hal yang sempurna. Pada rokok ini, tulisan SPM berada di bagian kiri bawah, yang menujukan produk ini berjenis rokok Sigaret Putih Mesin. Bagian samping kanan kemasan terdapat logo British American Tobacco Group, yang menunjukan rokok ini dibuat oleh pabrikan yang berafiliasi dengan BAT. Bagian samping kiri kemasan terdapat tulisan 20 FINE CUT CIGARETTES yang menjelaskan rokok ini merupakan rokok dengan kandungan tembakau Fine Cut. Dan ada tulisan dibuat berdasarkan otoritas dari Dunhill Tobacco Of London Limited yang menjelaskan rokok ini dibuat berdasarkan lisensi. Sangat menarik dan menurut saya sangat eksklusif. Untuk kemasan saya beri nilai 8.9 dari 10.

Kemudian kita buka plastiknya dan kemasannya dengan seksama


Tidak ada perubahan yang signifikan pada varian Menthol dari Dunhill ini. Rokok ini menggunakan inner frame berupa foil dimana hal tersebut direkatkan dengan sebuah Seal yang secara eksklusif disebut dengan RELOC. Bagian inner hinge lid terdapat nomor konsumen yang bisa dihubungi ketika terja di sebuah masalah dengan rasa. Deskripsi yang ada pada seal Reloc menjelaskan rokok ini dibuat dengan tembakau yang dipilih dengan tangan, adanya pencacahan sebanyak 40 cuts per inch yang cenderung lebih halus dan diciptakan oleh master blender Dunhill. Dalam hal ini latar seal Reloc berwarna hitam dengan campuran semacam asap berwarna merah dengan paduan warna hijau sebagai penanda bahwa rokok ini merupakan rokok menthol dari Dunhill

Kemudian kita.buka seal Reloc-nya dengan seksama


Hampir sama dengan varian biru, bila kita buka seal Relocnya maka ada sedikit terlihat bahwa batang rokok ini berwarna putih. Bila didorong ke belakang seal Reloc akan nampak batangnya dengan jelas layaknya gambar di bawah ini.


Dikarenakan foilnya bersifat licin, saya menduga bahwa menthol-nya ditambahkan pada blend dari rokok ini. Jadi saya bisa mendorongnya untuk melihat batang rokoknya. Untuk susunan sendiri ialah 7 di depan, 6 di tengah, dan 7 di belakang dengan kuantitas isi 20 batang.

Kemudian kita coba tarik batang rokoknya dengan seksama


Batang rokok ini memiliki diameter yang sama dengan rokok berjenis mild, namun dengan ukuran yang sedikit lebih panjang. Pada batasan tipping paper-nya terdapat garis persegi panjang berwarna hijau tua dengan adanya logo Dunhill berwarna putih. Pada bagian tipping paper-nya terdapat tulisan DUNHILL dengan arah horizontal berwarna abu-abu yang sama dengan Dunhill Biru. Perforasi yang digunakan berjumlah dua baris, dengan jarak lubang yang agak berjauhan satu sama lain.

Kemudian kita coba rasakan rokoknya dengan seksama


Pada sebelum dibakar, rokok ini seakan memiliki rasa menthol yang cukup lemah. Namun ketika dibakar, pada awal hisapan rokok ini menawarkan sensasi menthol yang cukup soft, dengan intensitas yang menengah. Rasa menthol pada rokok ini akan mulai sedikit intens setelah hisapan kedua. Saya bisa menangkap sensasi menthol yang cenderung alamiah (dalam artian menthol yang digunakan berasal dari minyak peppermint) dengan sensasi menthol yang cenderung segar dan terasa sensasi crisp-nya, namun sangat intens setelah hisapan kedua dan seterusnya. Memiliki karakter nutty khas Tembakau Oriental berpadu dengan kelembutan yang ditawarkan oleh Tembakau Virginia. Kadar spicy dalam rokok ini cenderung sedikit, dengan sensasi a hint of sweetness yang tidak seintens varian Lights dari rokok ini. Tarikannya menurut saya pribadi lebih lembut dibandingkan dengan varian Lights, namun cenderung lemah bila dibandingkan dengan varian Lights. Berkat penambahan crisp menthol yang ada pada deskripsi, rokok ini seakan mengurangi kesan spicy berkat penambahan Tembakau Burley. Rasa tembakau yang menjadi daya tarik rokok Dunhill cenderung tertutupi dengan rasa menthol yang seakan menjadi nilai jual rokok ini, walaupun saya sedikit merasakan sensasi tembakau yang kaya akan rasa. Throat hit pada rokok ini termasuk lemah bila dibandingkan dengan varian Lights, tidak begitu menusuk namun rasa harshness pada rokok ini cenderung minim bila dibandingkan dengan varian Lights. Rasa harshness yang menjadi daya tarik dari rokok putih cenderung sedikit, namun bisa dirasakan dengan seksama. Ketika dikeluarkan dari hidung, rokok ini seakan menawarkan sensasi spicy yang cenderung lemah, namun juga rasa dingin yang ingin ditawarkan rokok ini juga lemah, alias menthol yang ada pada rokok ini cenderung lokal (hanya terasa di mulut dan tenggorokan saja). Dengan digunakannya teknologi Fine Cut serta proses DIET yang dilakukan pada versi Lights membuat tarikannya cenderung enteng, hal ini juga dikarenakan kadar tar rokok ini hanya 9 mg. Sedikit meninggalkan sensasi tepung, namun menurut saya hal tersebut bukanlah sebuah masalah. Dalam hal ini, aftertaste yang ditawarkan pada rokok ini cenderung kuat akan sensasi menthol-nya yang intens hingga setelah merokok, disertai dengan sensasi nutty kuat dan rasa tembakau yang kurang begitu kuat bila dibandingkan dengan varian Lights. Durasi bakar rokok ini sekitar 6-7 menit, sama halnya dengan varian Lights. Kelemahan rokok ini ialah ketika mulai mendekati batasan tipping paper akan terasa sedikit chemical taste, namun hal tersebut bukanlah sebuah masalah yang berarti. Dan juga saya merasakan sensasi berbeda ketika mulai mendekati batasan tipping paper dimana rasa menthol-nya cenderung berubah, bahkan makin terasa sensasi menthol-nya pada akhir bakaran berpadu dengan sensasi spicy yang mulai kuat. Jujur saja, saya lebih senang varian ini ketimbang varian Lights. Namun bila bakarannya lebih lama serta sensasi menthol-nya lebih intens, saya akan lebih menyukainya. Untuk rasa saya beri nilai 8.7 dari 10.

KESIMPULAN

Dengan rasa menthol yang cenderung natural, rasa yang menurut saya lebih nikmat, serta kemasannya yang elegan membuat rokok ini seakan memiliki nilai jual lebih ketimbang varian lain dari Dunhill International. Namun kelemahan rokok ini sebenarnya sama saja dengan Dunhill pada umumnya yakni ketika mendekati batasan tipping paper akan terasa chemical tastenya, namun pada rokok ini cenderung lebih minim ketimbang varian lain. Untuk distribusi rokok ini termasuk mudah di pasaran, dalam hal ini mudah ditemui di Alfamart dan Circle K, namun untuk warung sepertinya ASMO Bentoel lebih terfokus terhadap varian Dunhill Mild dan Filter saja. Bagi anda yang menginginkan sensasi soft dari sebuah rokok menthol, rokok ini termasuk yang saya rekomendasikannya. Dengan rasa yang lebih baik ketimbang varian lain membuat rokok ini seakan diunggulkan bila dibandingkan dengan varian Dunhill International lainnya. Overall saya memberi nilai rokok ini 7.7 dari 10. Artinya secara rasa rokok ini lebih baik dibandingkan varian lainnya, namun bagi anda yang memang dasarnya tidak suka rokok berjenis SPM akan susah menikmatinya, terlebih rokok ini bagi awam dirasa hambar dan dingin saja.

Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, mention saya di @ReviewRokok, like Page Facebook blog ini di fb.me/ReviewRokok, dan ask saya di ask.fm/reviewrokok, serta add ID Line saya yakni reviewrokok. Sekian dan terima kasih.

Posting Komentar

2 Komentar